PENERAPAN TEKNOLOGI CITRA SEBAGAI BENTUK SEMIOTIKA POST MODERN DALAM FILM “BANGKIT”

Kiriman : Ni Kadek Dwiyani, S.S., M.Hum (Jurusan Televisi dan Film, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar)

Abstrak

Kekuatan sebuah film saat ini, tidak hanya dititikberatkan pada jalan cerita atau pemeran pendukung yang ada dalam film tersebut, melainkan juga banyak dipengaruhi oleh keberanian tim produksi untuk menggunakan bantuan teknologi dalam menghasilkan visual yang memanjakan mata penonton. Kekuatan teknologi saat ini mampu menghasilkan pesan visual yang akan memberikan petunjuk realitas kepada penonton untuk lebih mudah memahami pesan yang ingin disampaikan dalam film.  Banyak hal yang tentunya secara kasat mata mampu terlihat nyata dalam layar film, padahal sesungguhnya hal tersebut merupakan kekuatan teknologi yang dalam hal ini kita sebut sebagai citra simulasi, yang tentunya hanya merupakan hasil teknologi yang dihasilkan untuk menghasilkan sesuai yang diharapkan memiliki kesamaan dengan hal nyata dalam kehidupan kita sehari-hari.

Pokok bahasan dalam tulisan ini adalah untuk melakukan identifikasi dan analisis makna pada bentuk-bentuk citra simulasi yang diterapkan dalam film “Bangkit”, dengan menggunakan teori tentang Citra Simulasi dalam ranah Semiotika yang dikemukakan oleh Jean Baudrillard dalam Bambang (2001).

Hasil penulisan ini menunjukan bahwa citra simulasi mampu memudahkan penonton untuk memahami alur konflik dan cerita dalam film “Bangkit” dengan mengiring imajinasi penonton dari hal yang imajinatif menjadi realitas.

Kata Kunci: Citra Simulasi, Semiotika Baudrillard, Realita, Film “Bangkit”

 

Selengkapnya dapat unduh disini

Pemilihan Bahan Busana Pesta

Kiriman : Ni Putu Darmara Pradnya Paramita  (Prodi Desain Mode ISI Denpasar)

Abstrak

Industri fashion berkembang begitu pesat, kebutuhan berbusana dengan nyaman serta indah dilihat menjadikan fashion sebagai gaya hidup. Busana yang baik ditentukan oleh ketelitian memilih dan pemakaian bahan yang tepat. Tulisan ini bertujuan untuk keterampilan dan pengetahuan tentang pemilihan bahan busana khususnya busana pesta. Busana pesta merupakan busana yang dipakai pada kesempatan pesta sesuai dengan waktunya yaitu busana pesta pagi, sore dan malam, baik itu yang memiliki sifat resmi ataupun bersifat santai. Memilih suatu bahan busana tidak hanya dilihat dari sudut harga atau mudahnya dalam pemilihan tetapi ada faktor yang perlu diperhatikan saat pemilihan bahan busana pesta antara lain hal-hal yang berhubungan dengan si pemakai, corak, tekstur, warna dan kesempatan turut menentukan keberhasilan pemilihan bahan yang tepat. Pemilihan bahan busana yang dipakai pada kesempatan pesta biasanya bertekstur lebih halus dan lembut dengan model busana terkesan glamour dan mewah.

Kata kunci: bahan busana, busana pesta

Selengkapnya dapat unduh disini

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL LIVERY MASKER PADA AIRBUS A330-900 NEO SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN TERHADAP KAMPANYE ‘AYO PAKAI MASKER’

Kiriman : Agus Ngurah Arya Putraka (Dosen FSRD ISI Denpasar)

Abstrak

Garuda Indonesia telah membuat sebuah gebrakan yang cukup unik dan menarik dimana PT. Garuda Indonesia pada tahun 2020 meluncurkan desain livery yang juga digunakan sebagai sarana kampanye dalam penggunaan masker medis guna mencegah penularan covid 19, dengan menambahkan ilustrasi masker medis pada bagian depan pada pesawat Airbus A330-900 Neo, Seperti yang dikutip dari CNN Indonesia, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan peluncuran livery masker pesawat ini merupakan bentuk dukungan terhadap program edukasi pemerintah melalui kampanye ‘Ayo Pakai Masker’ sehingga diharapkan masyarakat akan lebih peduli dan mau menggunakan masker untuk mencegah penularan covid 19, pada artikel ini desain livery Airbus A330-900 Neo akan dilihat dari keilmuan desain komunikasi visual dengan mengacu kepada aspek semiotika serta konsep postmodern yang ada pada tampilan visual dari Airbus A330-900 Neo tersebut

Kata kunci : PT. Garuda Indonesia, Kampanye ‘Ayo Pakai Masker’, Airbus A330-900 Neo

Abstract

Garuda Indonesia has made a breakthrough that is quite unique and interesting where PT. Garuda Indonesia in 2020 launched a livery design which is also used as a campaign tool in the use of medical masks to prevent the transmission of covid 19, by adding an illustration of a medical mask on the front of the Airbus A330-900 Neo aircraft, As quoted from CNN Indonesia, Garuda’s President Director Indonesia’s Irfan Setiaputra said the launch of the aircraft mask livery is a form of support for the government’s education program through the ‘Let’s Wear Mask’ campaign so that it is hoped that people will be more concerned and willing to use masks to prevent the transmission of covid 19, in this article the Airbus A330-900 Neo livery design will seen from the science of visual communication design with reference to aspects of semiotics and postmodern concepts that exist in the visual appearance of the Airbus A330-900 Neo

Keywords: PT. Garuda Indonesia, ‘Let’s Wear Mask’ Campaign, Airbus A330-900 Neo

Selengkapnya dapat unduh disini

 

JALINAN RUMIT KEMIRIPAN: ART FASHION, ART TO WEAR, FASHION ART DALAM BINGKAI PEMIKIRAN KEKINIAN

Kiriman :Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana (Prodi Desain Mode,FSRD ISI Denpasar)

 

Fashion is the attempt to realize art in living forms

(Sir Francis Bacon – paraphrase),

Fashion adalah usaha untuk mewujudkan seni dalam bentuk kehidupan

Wacana fashion global dan pakaian menjadi hal yang menarik sekaligus membingungkan ketika dalam perbincangan keseharian terkadang kata fashion dan pakaian diartikan memiliki makna yang sama. Jalinan rumit kemiripan yang tumpang tindih dan silang–menyilang” seperti yang diungkapkan Weittgenstein (1958: 66-7) dalam mengartikan makna kata fashion. Demikian pula Coco Chanel mengungkapkan bahwa:

Fashion is not something that exists in dresses only. Fashion is in the sky, in the street, fashion has to do with ideas, the way we live, what is happening

Fashion bukan hanya sesuatu yang hadir dalam pakaian saja. Fashion adalah yang ada di langit, di jalan, fashion berkaitan dengan ide-ide, cara kita hidup, apa yang terjadi

                                   Coco Chanel – Famous Fashion Designer (Brainy Quoete,1967)

Selengkapnya dapat unduh disini

Analisis Visual Pada Perubahan Logo Kementerian BUMN

Kiriman : Gede Bayu Segara Putra (Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar)

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk menganalis secara deskriptif pada transformasi visual logo Kementerian BUMN sebagai sebuah identitas baru. Logo merupakan bagian terpenting bagi sebuah perusahaan atau organisasi dalam upaya pembentukan dan pengenalan identitas dalam menyampaikan citra maupun pesan kepada masyarakat. Perubahan desain logo Kementerian BUMN didasari adanya keinginan untuk terus adaptif terhadap perubahan zaman dan menguatkan filosofi serta jati diri. Analisis yang dilakukan pada perubahan logo Kementerian BUMN dilakukan dengan melihat dari tiga aspek, yaitu aspek bentuk, aspek warna serta aspek teks dan tipografi. Berdasarkan aspek bentuk, terjadi perubahan besar pada transformasi baru desain logo Kementerian BUMN yang menghadirkan bentuk logotype dengan gaya visual kontemporer. Aspek warna juga mengalami perubahan pada dengan menampilkan kombinasi warna biru yang harmonis. Hal yang berbeda terjadi pada aspek teks dan tipografi yang masih tetap menggunakan jenis huruf sans serif atau tidak berkait, namun perubahan terlihat pada jenis font yang digunakan pada logo baru adalah Lato yang memiliki karakteristik modern, profesionalisme dan lebih fleksibel.


Kata Kunci : Logo, Kementerian BUMN, Perubahan

Selengkapnya dapat unduh disini

TANAH LIAT SEBAGAI MATERIAL EKOLOGIS PADA BANGUNAN

Kiriman : Ni Luh Kadek Resi Kerdiati (Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar)

ABSTRAK

Material ekologis adalah jenis material ramah lingkungan yang berasal dari alam dan tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Ciri material ekologis adalah proses produksi yang hemat energi, tidak mencemari lingkungan, memanfaatkan sumber daya alam setempat atau lokal, mengalami trasformasi sederhana dan dapat dikembalikan lagi ke alam. Tanah liat merupakan salah satu jenis material yang dapat digolongkan sebagai material ekologis. Penggunaan tanah liat sebagai material bangunan bukanlah sebuah hal baru, material ini telah banyak digunakan sebagai bahan bangunan sejak jaman dahulu dan terbukti memiliki berbagai keunggulan. Tulisan ini akan membahas lebih lanjut mengenai penggunaan material tanah liat tersebut sebagai bahan bangunan yang bersifat ekologis. Menggunakan kajian dari beberapa sumber pustaka terkait, akan dipaparkan mengenai posisi tanah liat sebagai material ekologis, karakteristik, teknik pengolahan, serta penggunaan tanah liat dalam desain bangunan. Pembahasan mengenai tanah liat sebagai salah satu material ekologis menjadi menarik untuk diketahui, karena secara tidak langsung akan mengarah pada isu-isu kerusakan lingkungan dan sangat berpengaruh pada kualitas hidup manusia.

 

Kata Kunci : Material, Ekologis, Tanah Liat

Selengkapnya dapat unduh disini

Loading...