Penggunaan Karakter Game untuk Pembuatan Cover Video Musik

Kiriman : Yulia Ardiani  (Staf TIK ISI Denpasar)

Abstrak

Kemajuan teknologi dalam pembuatan video musik kian meningkat dan beberapa video musik kini menggunakan tatanan unik dan menarik untuk memikat mata penikmat musik. Salah satu kiat menarik yang digunakan untuk meramaikan industri hiburan terutama di dunia musik yaitu banyak orang menyajikan ulang sebuah lagu dengan video menarik. Untuk penikmat hiburan game, salah satu cara mereka menikmati musik dengan menyajikan ulang lagu tersebuat. Penyajian ulang lagu tersebut bisa disebut denag cover lagu, cover lagu tersebut bisa dengan merubah alunan nada dari musik itu sendiri atau pun mengajikan kembali dengan video yang beragam. Penyajian cover musik dengan video pun bisa bermacam, salah satu dengan karakter game yang diinginkan.

Kata Kunci : Karakter Game, Cover Video Musik

Selengkapnya dapat unduh disini

PEMAKNAAN NILAI SOSIAL KELUARGA SEBAGAI EDUKASI MORAL DALAM FILM “DUA GARIS BIRU”

Kiriman : Ni Kadek Dwiyani, S.S., M.Hum1,  Ni Putu Tisna Andayani, S.S., M.Hum2 (Prodi Produksi Televisi dan Film, Fakultas Seni Rupa dan Desain1, Prodi Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar) 

            Edukasi nilai sosial dalam keluarga merupakan hal penting yang harus mendapatkan perhatian yang besar dari setiap pihak karena akan menyangkut permasalahan dalam hal Pendidikan moral pada anak. Media yang termudah untuk menjangkau berbagai kalangan adalah edukasi melalui film yang target penontonnya adalah keluarga, salah satunya adalah film dengan judul “Dua Garis Biru” (2019) yang sarat dengan nilai-nilai sosial dalam keluarga.

            Tujuan yang ingin dihasilkan melalui tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi dan menguraikan makna nilai sosial keluarga sebagai bentuk edukasi moral yang ditemukan pada film “Dua Garis Biru”. Hasil analisis akan disajikan berdasarkan teori Semiotika, khususnya Ground Semiotika terdiri dari Qualisign, Sinsign dan Legisign  (Perrce: 1982), dan diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.

            Hasil tulisan ini mengidentifikasi ketiga tipe yang ada dalam ground semiotika pada tyrikotomi kedua dengan kajian visual dalam film yang merepresentasikan nilai sosial keluarga seperti kasih sayang anak dan orangtua dan sebaliknya, perhatian, kebesaran hati, kepedulian dan keberanian dalam mengemukakan pendapat.

Kata kunci: pemaknaan, nilai sosial keluarga, edukasi moral, film “Dua Garis Biru”

Selengkapnya dapat unduh disini

Lady Gaga sebagai icon Trend Fashion Faux De Pas

Kiriman : Dewa Ayu Putu Leliana Sari (Desain Mode ISI Denpasar)

 

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam trend fashion faux de pas. Fashion bukan hanya tentang pakaian, tapi juga peran, makna serta symbol yang melekat bersamanya. Fashion merupakan suatu hal yang lekat dengan gaya hidup seseorang yang akan membentuk suatu identitas diri. Setiap orang bebas memilih fashionnya yang cocok dengan karakternya masing-masing, karena pakaian merupakan ekspresi identitas pribadi. Fashion dapat pula sebagai membawa pesan dan gaya hidup tentang diri seseorang kepada orang lain. Salah satu jenis istilah-istilah dalam fashion terkait dengan jenis gaya berbusana yang bagi sebagian orang itu aneh/nyeleneh, namun pada individu tertentu hal tersebut adalah suatu gaya pas untuk menonjolkan diri, yaitu fashion faux pas. Salah satu artis dunia terkenal dengan fashion faux pas style nya yaitu penyanyi Lady Gaga yang terkenal dengan kenyentrikannya. Lady gaga merupakan icon trend tersebut, karena ia membangun gaya berpakaian serta citra publik secara terpolarisasi sebagai ciri khas/media ekspresi.

Kata kunci: Lady Gaga, Trend Fashion, Faux De Pas

Selengkapnya dapat unduh disini

IDENTITAS VISUAL DALAM ILUSTRASI FESYEN

Kiriman : Made Tiartini Mudarahayu (Program Studi Desain Mode Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar)

 

ABSTRAK

Identifikasi dan komparasi setiap elemen pembentuk karya ilustrasi fesyen dibutuhkan untuk dapat mengetahui dan memahami identitas visual yang dimunculkan sebagai personal branding oleh seorang desainer. Studi ini juga ditujukan untuk dapat membaca strategi yang digunakan seorang desainer dalam menemukan identitas visual, serta memahami karakteristik identitas visual yang dapat diterima dan diapresiasi publik, meskipun terlihat tidak lazim pada karya ilustrasi fesyen secara umum. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dan komparatif dengan teori estetika A.A. Djelantik melalui teori. Ditemukan banyak desainer atau ilustrator yang menjadikan unsur warna dan bentuk sebagai ruang eksplorasi dan menunjukkannya sebagai identitas visual dalam karya. Warna hitam merupakan salah satu warna yang dijadikan sebagai identitas visual, selain itu warna cerah yang mengacu pada trend juga menjadi identitas visual dalam beberapa karya ilustrasi fesyen. Sedangkan untuk, bentuk yang ‘aneh’ dan tidak umum digunakan dalam ilustrasi fesyen justru dapat menjadi daya tarik dan identitas visual. Aspek penampilan dan penyajian yang meliputi teknik dan medium juga menjadi identitas visual dalam karya ilustrasi fesyen. Ada beberapa desainer yang mengadopsi berbagai teknik seperti teknik lukisan cat minyak dan kolase dalam penciptaan karya ilustrasi fesyen dan menjadikannya identitas visual karya. Sementara untuk medium, umumnya menggunakan kertas dan beberapa menggunakan kanvas, namun masih sedikit yang memanfaatkan medium sebagai ruang eksplorasi untuk menciptakan identitas visual dalam karya ilustrasi fesyen.

Kata Kunci: Identitas Visual, Ilustrasi Fesyen, Elemen Desain, Eksplorasi

Selengkapnya dapat unduh disini

MEMBANGUN RUANG DENGAN PENDEKATAN HEALING ENVIRONMENT

Kiriman : I Putu Udiyana Wasista (Program Studi Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar)

ABSTRAK

Tulisan ini bertujuan untuk membahas tentang strategi ruang dalam pendekatan healing environment. Ruang yang dibangun sangat relevan dengan kondisi untuk memperkuat imun di masa pandemi. Karena healing environment sesungguhnya merangsang imun melalui mood positif, yang diciptakan oleh kondisi lingkungan. Tulisan ini menggunakan metode scrapping literature dengan menyusun literatur-literatur ke dalam sebuah alur berpikir dalam pembahasan. Fokus pembahasan dilakukan pada faktor ruang, sebagai salah satu faktor penyokong dalam sistem healing environment. Hasilnya, ruang yang digabungkan dengan unsur-unsur alami seperti cahaya, tanaman, serta material, akan memberikan rangsangan yang lebih kuat untuk membentuk mood positif. Ini karena unsur-unsur alami ini mampu “melepaskan” beban mental manusia dan mengembalikannya menjadi makhluk intuitif yang alamiah sekaligus sempurna.

Kata kunci: healing environment, psikis, ruang, penyembuhan, mood booster.

Seelengkapnya dapat unduh disini

Jiwa Gambuh Fest 2021 Kalangwan Dramatari Gambuh Desa Batuan Gianyar Program Pendokumentasian oleh Yayasan Bali Purnati dan Kemendibudristek

Kiriman  : I Wayan Budiarsa (Program Studi Tari FSP ISI Denpasar)

 

Abstrak

Kalangwan” keindahan dramatari Gambuh Desa Batuan Gianyar mampu memikat setiap insan yang menontonya. Vibrasi jiwa Gambuh adalah nafas kehidupan masyarakatnya dalam menjalani aktivitas sosial maupun dalam ranah paling sakral yakni ritual keagamaan. Gambuh Batuan telah muncul menjadi identitas desa sejak jaman Bali Kuna, dan kini tanggungjawab eksistensinya berada pada generasi-generasi berikutnya. Pendokumentasian merupakan salah satu wujud agar eksistensi Gambuh gaya Batuan agar dapat diteruskan ke anak cucu. Kelangwannya mampu menggetarkan jiwa-jiwa seniman sebagai sumber inspirasi penciptaan karya baru.

Kata Kunci: Jiwa Gambuh, Pendokumentasian, eksistensi, Gambuh Batuan.

AbstractKalangwan” the beauty of the Gambuh drama and dance Batuan Village, Gianyar, is able to captivate every human who watches it. The vibration of Gambuh’s soul is the breath of life for its people in carrying out social activities and in the most sacred realm, namely religious rituals. Gambuh Batuan has emerged as a village identity since the ancient Balinese era, and now the responsibility for its existence lies with the next generations. Documentation is one of the forms so that the existence of Gambuh Batuan style can be passed on to posterity. His kalangwan is able to thrill the souls of artists as a source of inspiration for the creation of new works.Keywords: Gambuh Soul, Documentation, Existence, Gambuh Batuan.

Selengkapnya dapat unduh disini

Loading...