DESAIN KOMUNIKASI VISUAL LIVERY MASKER PADA AIRBUS A330-900 NEO SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN TERHADAP KAMPANYE ‘AYO PAKAI MASKER’

Kiriman : Agus Ngurah Arya Putraka (Dosen FSRD ISI Denpasar)

Abstrak

Garuda Indonesia telah membuat sebuah gebrakan yang cukup unik dan menarik dimana PT. Garuda Indonesia pada tahun 2020 meluncurkan desain livery yang juga digunakan sebagai sarana kampanye dalam penggunaan masker medis guna mencegah penularan covid 19, dengan menambahkan ilustrasi masker medis pada bagian depan pada pesawat Airbus A330-900 Neo, Seperti yang dikutip dari CNN Indonesia, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan peluncuran livery masker pesawat ini merupakan bentuk dukungan terhadap program edukasi pemerintah melalui kampanye ‘Ayo Pakai Masker’ sehingga diharapkan masyarakat akan lebih peduli dan mau menggunakan masker untuk mencegah penularan covid 19, pada artikel ini desain livery Airbus A330-900 Neo akan dilihat dari keilmuan desain komunikasi visual dengan mengacu kepada aspek semiotika serta konsep postmodern yang ada pada tampilan visual dari Airbus A330-900 Neo tersebut

Kata kunci : PT. Garuda Indonesia, Kampanye ‘Ayo Pakai Masker’, Airbus A330-900 Neo

Abstract

Garuda Indonesia has made a breakthrough that is quite unique and interesting where PT. Garuda Indonesia in 2020 launched a livery design which is also used as a campaign tool in the use of medical masks to prevent the transmission of covid 19, by adding an illustration of a medical mask on the front of the Airbus A330-900 Neo aircraft, As quoted from CNN Indonesia, Garuda’s President Director Indonesia’s Irfan Setiaputra said the launch of the aircraft mask livery is a form of support for the government’s education program through the ‘Let’s Wear Mask’ campaign so that it is hoped that people will be more concerned and willing to use masks to prevent the transmission of covid 19, in this article the Airbus A330-900 Neo livery design will seen from the science of visual communication design with reference to aspects of semiotics and postmodern concepts that exist in the visual appearance of the Airbus A330-900 Neo

Keywords: PT. Garuda Indonesia, ‘Let’s Wear Mask’ Campaign, Airbus A330-900 Neo

Selengkapnya dapat unduh disini

 

JALINAN RUMIT KEMIRIPAN: ART FASHION, ART TO WEAR, FASHION ART DALAM BINGKAI PEMIKIRAN KEKINIAN

Kiriman :Tjok Istri Ratna Cora Sudharsana (Prodi Desain Mode,FSRD ISI Denpasar)

 

Fashion is the attempt to realize art in living forms

(Sir Francis Bacon – paraphrase),

Fashion adalah usaha untuk mewujudkan seni dalam bentuk kehidupan

Wacana fashion global dan pakaian menjadi hal yang menarik sekaligus membingungkan ketika dalam perbincangan keseharian terkadang kata fashion dan pakaian diartikan memiliki makna yang sama. Jalinan rumit kemiripan yang tumpang tindih dan silang–menyilang” seperti yang diungkapkan Weittgenstein (1958: 66-7) dalam mengartikan makna kata fashion. Demikian pula Coco Chanel mengungkapkan bahwa:

Fashion is not something that exists in dresses only. Fashion is in the sky, in the street, fashion has to do with ideas, the way we live, what is happening

Fashion bukan hanya sesuatu yang hadir dalam pakaian saja. Fashion adalah yang ada di langit, di jalan, fashion berkaitan dengan ide-ide, cara kita hidup, apa yang terjadi

                                   Coco Chanel – Famous Fashion Designer (Brainy Quoete,1967)

Selengkapnya dapat unduh disini

Analisis Visual Pada Perubahan Logo Kementerian BUMN

Kiriman : Gede Bayu Segara Putra (Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar)

Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk menganalis secara deskriptif pada transformasi visual logo Kementerian BUMN sebagai sebuah identitas baru. Logo merupakan bagian terpenting bagi sebuah perusahaan atau organisasi dalam upaya pembentukan dan pengenalan identitas dalam menyampaikan citra maupun pesan kepada masyarakat. Perubahan desain logo Kementerian BUMN didasari adanya keinginan untuk terus adaptif terhadap perubahan zaman dan menguatkan filosofi serta jati diri. Analisis yang dilakukan pada perubahan logo Kementerian BUMN dilakukan dengan melihat dari tiga aspek, yaitu aspek bentuk, aspek warna serta aspek teks dan tipografi. Berdasarkan aspek bentuk, terjadi perubahan besar pada transformasi baru desain logo Kementerian BUMN yang menghadirkan bentuk logotype dengan gaya visual kontemporer. Aspek warna juga mengalami perubahan pada dengan menampilkan kombinasi warna biru yang harmonis. Hal yang berbeda terjadi pada aspek teks dan tipografi yang masih tetap menggunakan jenis huruf sans serif atau tidak berkait, namun perubahan terlihat pada jenis font yang digunakan pada logo baru adalah Lato yang memiliki karakteristik modern, profesionalisme dan lebih fleksibel.


Kata Kunci : Logo, Kementerian BUMN, Perubahan

Selengkapnya dapat unduh disini

TANAH LIAT SEBAGAI MATERIAL EKOLOGIS PADA BANGUNAN

Kiriman : Ni Luh Kadek Resi Kerdiati (Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar)

ABSTRAK

Material ekologis adalah jenis material ramah lingkungan yang berasal dari alam dan tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Ciri material ekologis adalah proses produksi yang hemat energi, tidak mencemari lingkungan, memanfaatkan sumber daya alam setempat atau lokal, mengalami trasformasi sederhana dan dapat dikembalikan lagi ke alam. Tanah liat merupakan salah satu jenis material yang dapat digolongkan sebagai material ekologis. Penggunaan tanah liat sebagai material bangunan bukanlah sebuah hal baru, material ini telah banyak digunakan sebagai bahan bangunan sejak jaman dahulu dan terbukti memiliki berbagai keunggulan. Tulisan ini akan membahas lebih lanjut mengenai penggunaan material tanah liat tersebut sebagai bahan bangunan yang bersifat ekologis. Menggunakan kajian dari beberapa sumber pustaka terkait, akan dipaparkan mengenai posisi tanah liat sebagai material ekologis, karakteristik, teknik pengolahan, serta penggunaan tanah liat dalam desain bangunan. Pembahasan mengenai tanah liat sebagai salah satu material ekologis menjadi menarik untuk diketahui, karena secara tidak langsung akan mengarah pada isu-isu kerusakan lingkungan dan sangat berpengaruh pada kualitas hidup manusia.

 

Kata Kunci : Material, Ekologis, Tanah Liat

Selengkapnya dapat unduh disini

Penggunaan Karakter Game untuk Pembuatan Cover Video Musik

Kiriman : Yulia Ardiani  (Staf TIK ISI Denpasar)

Abstrak

Kemajuan teknologi dalam pembuatan video musik kian meningkat dan beberapa video musik kini menggunakan tatanan unik dan menarik untuk memikat mata penikmat musik. Salah satu kiat menarik yang digunakan untuk meramaikan industri hiburan terutama di dunia musik yaitu banyak orang menyajikan ulang sebuah lagu dengan video menarik. Untuk penikmat hiburan game, salah satu cara mereka menikmati musik dengan menyajikan ulang lagu tersebuat. Penyajian ulang lagu tersebut bisa disebut denag cover lagu, cover lagu tersebut bisa dengan merubah alunan nada dari musik itu sendiri atau pun mengajikan kembali dengan video yang beragam. Penyajian cover musik dengan video pun bisa bermacam, salah satu dengan karakter game yang diinginkan.

Kata Kunci : Karakter Game, Cover Video Musik

Selengkapnya dapat unduh disini

PEMAKNAAN NILAI SOSIAL KELUARGA SEBAGAI EDUKASI MORAL DALAM FILM “DUA GARIS BIRU”

Kiriman : Ni Kadek Dwiyani, S.S., M.Hum1,  Ni Putu Tisna Andayani, S.S., M.Hum2 (Prodi Produksi Televisi dan Film, Fakultas Seni Rupa dan Desain1, Prodi Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Denpasar) 

            Edukasi nilai sosial dalam keluarga merupakan hal penting yang harus mendapatkan perhatian yang besar dari setiap pihak karena akan menyangkut permasalahan dalam hal Pendidikan moral pada anak. Media yang termudah untuk menjangkau berbagai kalangan adalah edukasi melalui film yang target penontonnya adalah keluarga, salah satunya adalah film dengan judul “Dua Garis Biru” (2019) yang sarat dengan nilai-nilai sosial dalam keluarga.

            Tujuan yang ingin dihasilkan melalui tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi dan menguraikan makna nilai sosial keluarga sebagai bentuk edukasi moral yang ditemukan pada film “Dua Garis Biru”. Hasil analisis akan disajikan berdasarkan teori Semiotika, khususnya Ground Semiotika terdiri dari Qualisign, Sinsign dan Legisign  (Perrce: 1982), dan diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.

            Hasil tulisan ini mengidentifikasi ketiga tipe yang ada dalam ground semiotika pada tyrikotomi kedua dengan kajian visual dalam film yang merepresentasikan nilai sosial keluarga seperti kasih sayang anak dan orangtua dan sebaliknya, perhatian, kebesaran hati, kepedulian dan keberanian dalam mengemukakan pendapat.

Kata kunci: pemaknaan, nilai sosial keluarga, edukasi moral, film “Dua Garis Biru”

Selengkapnya dapat unduh disini

Loading...