by admin | Nov 4, 2009 | Berita
Denpasar-Sebanyak 95 dosen dan mahasiswa Jurusan Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan dan Jurusan Seni Kriya Fakultas Seni Rupa dan Desain, ISI Denpasar mengikuti kegiatan workshop pelarasan gamelan Bali, rekonstruksi gending-gending Selonding, rekonstruksi gending-gending Bebarongan dan workshop teaching learning models for English. Kegiatan ini sebagai bentuk implementasi kegiatan Assistensi Teknis Program Hibah Sub Component B.1 Batch III Implementing Unit I-Mhere 2009 yang dimenangkan oleh Jurusan Karawitan serta Jurusan Seni Kriya ISI Denpasar. Menurut Penanggung Jawab Kegiatan, I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn., kegiatan ini merupakan salah satu dari beberapa program lainnya yang telah terimplementasi dengan baik dari program I-MHERE.
Dalam kegiatan workshop terdapat tiga kegiatan yang dilaksanakan Jurusan Karawitan yaitu, Rekonstruksi Repertoire Gamelan Selonding dengan instruktur I Nyoman Partha Gunawan, Gamelan Bebarongan dengan instruktur I Wayan Jebeg. Sebagai PIC di kedua workshop ini adalah I Wayan Suwarta, S.SKar., M.Si. Sementara workshop rekonstruksi dan sistem pelarasan gamelan dibimbing oleh instruktur I Wayan Widia, S.Sn, dengan PIC I Nyoman Sudiana, S.SKar., M.Si. Para instruktur tersebut ditetapkan setelah melalui seleksi dari nama-nama yang telah diajukan. “yang pasti ke tiga instruktur memang berkompeten di bidangnya” tegas I Ketut Garwa. Mereka selain sebagai seniman alam juga merupakan alumni ISI Denpasar yang memiliki soft skill dibidang pelarasangamelan.
Sementara untuk Jurusan Seni Kriya akan melaksanakan kegiatan Technical Assistensi Bahasa Inggris pada minggu ke-2 bulan November tahun 2009, dengan instruktur dari Lab Bahasa Universitas Udayana, Drs. I Nyoman Sedeng, M.Hum. dengan PIC kegiatan Drs. I Ketut Muka P., M.Si. Kegiatan ini akan diikuti sekitar 20 dosen dan mahasiswa Jurusan Seni Kriya ISI Denpasar. I Ketut Garwa menambahkan Assistensi Teknis ini akan dilaksanakan selama satu bulan. Untuk jurusan Karawitan sudah dimulai sejak hari ini (3 November 2009) dan diikuti oleh mahasiswa semester III, V dan VII Jurusan Karawitan FSP ISI Denpasar. Workshop berlangsung di sore hari dengan mengambil tiga tempat berbeda, untuk pelarasan gamelan Bali dilaksanakan di Prapen, rekonstruksi gending-gending Selonding bertempat di Green Room, serta rekonstruksi gending-gending Bebarongan berlangsung di Pusdok ISI Denpasar. Sementara workshop teaching learning models for English akan mengambil tempat di Lab Bahasa ISI Denpasar.
Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai, S., M.A, yang membuka acara mengungkapkan workshop Jurusan Karawitan yang secara serentak digelar adalah sebagai kegiatan penguatan Jurusan Karawitan. Kegiatan ini penting dilaksanakan karena sangat sejalan dengan visi dan misi ISI Denpasar yaitu “Kampus seni yang berbasis lokal dengan taraf internasional”. Menggali seni-seni budaya lewat rekonstruksi gending-gending Selonding, Bebarongan serta pelarasan gamelan Bali adalah salah satu bentuk kongkrit ISI Denpasar untuk mempertahankan local genius, local wisdom yang telah diwariskan sejak dulu.
Sementara kegiatan workshop bahasa Inggris yang akan dilaksanakan oleh Jurusan Seni Kriya FSRD ISI Denpasar adalah implementasi ISI Denpasar untuk siap bersaing di kancah internasional. Karena bahasa Inggris sebagai bahasa internasional sangat penting digalakkan di ISI Denpasar dan itu tidak bisa dilepaskan dengan persaingan global. Dengan berjalannya kedua kegiatan ini maka niscaya wold class university yang dicanangkan ISI Denpasar dapat segera terwujud. Sehingga nantinya lewat seni dan budaya ini kita dapat meningkatkan daya saing bangsa serta mengangkat citra Indonesai di dunia internasional.
by admin | Nov 3, 2009 | Berita
Denpasar-Setelah selesainya proses suksesi jajaran struktural dari Ketua Lab, Ketua Program Studi, Sekretaris Jurusan sampai Ketua Jurusan, yang dilakukan serentak di kedua Fakultas di ISI Denpasar pada hari Jumat(30/10 2009) yang lalu. Dimana sebelumnya telah ditetapkan Dra. Ni Made Rinu, MSi sebagai Dekan, Drs. Olih Sulihat Karso, MSn sebagai PD I, Drs. I Made Bendi Yudha, MSn sebagai PD III dan Drs. A.A Tirta Ray, MSi sebagai PD III. Khusus di FSRD kegiatan yang digagas oleh para “pejabat” struktural yang baru mulai terlihat geliatnya, masing-masing prodi seakan-akan berlomba menggagas berbagai aktivitas baik yang berupa hard skill maupun soft skill. Ini semata-mata ingin membuka wawasan mahasiswa akan perkembangan disiplin ilmu yang didapatnya di kampus dan keadaaan di lapangan.
Contohnya seminar “How To Be Creativepreneur” yang digagas oleh Prodi DKV yang bekerjasama dengan Majalah Concept dan perusahaan Paper Gallery ini yang dilaksanakan Selasa(27/10 2009), di gedung Lata Mahosadhi (PUSDOK) dengan pembicara Djoko Hartanto (majalah Concept). ISI Denpasar termasuk ke dalam 22 kampus se-Indonesia yang dikunjungi Majalah Concept (majalah desain graphis Indonesia. Menurut Adeline Fiane H., Kepala Marketing Majalah Concept, ini merupakan rangkaian dari program Roadshow “Campus to Campus “ yang dilakukan tahunan. Dipilihnya ISI denpasar dikarenakan keberadaan ISI sebagai salah satu institusi pendidikan Desain Graphis(DKV) negeri yang berada di Bali. Ke depannya tentu kerjasama ini akan terus ditingkatkan dengan program-program serupa lainnya. Drs. AA. Bgs. Udayana, MSi penggagas acara yang juga Sekretaris Jurusan Desain yang baru, mengharapkan kegiatan ini mendapat respon positif sekaligus membuka wawasan mahasiswa akan perkembangan industri kreatif Indonesia sekarang.
Hari Senin (2/11 2009) di gedung yang sama juga dilangsungkan seminar “Peningkatan Proses Belajar Mengajar Inovatif Pada PS. Fotografi FSRD ISI Denpasar” dengan pembicara seorang pakar digital imaging John Tefon. John Tefon memberikan kiat-kiat, tips – trick menggunakan software Adobe Photoshop dalam dunia fotografi. Acara ini digagas oleh Drs. I Komang Arba Wirawan, MSi Kaprodi Fotografi yang baru yang juga incumbent. Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu MSi menyambut gembira atas mulai bergeliatnya kegiatan yang menunjang perkembangan pendidikan dan bias meluaskan wawasan mahaiswa dalam bidang kelimuannya. Tentu ini merupakan Salah satu langkah awal yang positif yang diharapkan dapat ditiru oleh jurusan yang lain, sehingga masyarakat sebagai stakeholder dapat melihat proses pendidikan di ISI Denpasar yang semakin ditingkatkan.
Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA mengucapkan selamat atas terpilihnya jajaran struktural yang baru dan mengingatkan akan pentingnya satu komitmen bersama untuk meningkatkan kinerja dan memberikan yang terbaik demi peningkatan kualitas pendidikan di ISI Denpasar.
by admin | Oct 31, 2009 | Berita
Gianyar-Sebagai implementasi atas keberhasilan ISI Denpasar dalam memenangkan Program Hibah Kompetisi (PHK) –B-Seni Bacht IV 2009, yang diraih oleh Jurusan Seni Tari, Jurusan Pedalangan dan Jurusan Seni Rupa Murni. Maka pada hari Sabtu (31/10 2009), Jurusan Pedalangan akan mementaskan karya Pakeliran Wayang Inovatif dengan judul “Sangita Mahamaya”. Ini merupakan karya adaptasi dari gelar wayang berjudul “Kidung Mpu Tantular”, Karya I Gusti Putu Sudarta, SSP, MSn ketika menyelesaikan studi pascasarjananya di ISI Surakarta setahun yang lalu. Namun sekarang dikemas lebih monumental apalagi lokasi pementasan (Pura Samuan Tiga) yang dipilih cukup mempunyai aura magis dan historis yang cukup tinggi. Dimana menurut sejarah Pura Samuan Tiga adalah lokasi dimana seluruh sekte-sekte Agama Hindu di Bali disatukan menjadi konsep Tri Kahyangan oleh Mpu Kuturan. Jadi terdapat korelasi antara konsep pementasan sisi historis .
Menurut Koordinator Program yang sekaligus Pembantu Dekan I Fakultas Seni Pertunjukan I Dewa Ketut Wicaksana, SSP, MSn, Karya ini bermaksud untuk mentransformasikan konsep kemanusiaan dan keragaman budaya. Konsep tersebut nampak tersirat dan tersurat dalam teks kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular yang terkenal yakni “…bhineka tunggal ika…” yang dipakai motto oleh bangsa Indonesia untuk mempersatuan nusantara. Penggarap juga piawai mensinergikan gamelan Bali dan Jawa serta vokal/tembang rokhani dari agama dunia untuk menegaskan dramatikal pakelirannya. Kidung, Qawwali, Gregorian Chant, Bhajan, dan Sutra Budha, adalah doa agama dilaraskan sebagai wujud keragaman budaya (multikulturalisme).
Menurut Sang Pengagas karya I Gusti Putu Sudarta, SSP., M.Sn yang juga dosen Jurusan Pedalangan ini, karya ini terinspirasi pada keadaan jaman majapahit yang dinilai sama dengan fenomena yang berkembang di Indonesia pada saat ini. Dimana disintegrasi bangsa yang didasari oleh perbedaan Agama dan Kepercayaan, agamasentris yang menjurus terorisme dan masih banyak kasus serupa. Sudarta menganalogikan proses kontemplasi Empu Tantular dalam menghasilkan mahakarya kekawin Sutasoma sebagai klimaks pertunjukan ini dan memberi pesan kepada masyarakat Indonesia untuk selalu menjunjung Persatuan dan Kesatuan Bangsa dengan semangat “Bhineka Tunggal Ika”, yang terasa semakin dilupakan maknanya.
Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menyambut gembira pertunjukan ini dan menegaskan bahwa pertunjukan pakeliran unggulan ini merupakan kesempatan yang baik untuk menunjukkan, bahwa garapan kalangan kampus berkewajiban membangun suasana berkesenian yang kreatif dan kondusif perduli terhadap alam, lingkungan, budaya dan agama serta lingkungan akademiknya sendiri.
Prof. Rai juga mengingatkan agar pertunjukan ini dijadikan sosialisasi kepada masyarakat Bali sebagai komunikannya dalam menuju masyarakat yang moksartam jagadhita dan lebh memaknai arti Bhineka Tunggal Ika yang dijadikan semboyan Negara Indonesia.
Garapan Pakeliran ini dikemas cukup menarik dengan tata lampu, tetabuhan dan gending yang mengangkat multikulturisme namun masih terkesan bisa ”bersahabat” dengan gegendingan/tetabuhan Bali pada umumnya. Pertunjukan ini juga memberikan ”nafas baru” pada pertunjukan wayang di Bali, yang notabene sudah akrab dengan ”Cenk-Blonkisme” yang semarak dengan tata lampu dan efek suara digital, namun lebih ke pemaksimalan pemanfaatan setting panggung dan penataan adegan yang lebih theatrikal, namun masih kelihatan ”rasa” pakeliran Wayang Bali-nya. Semoga dengan Karya wayang inovatif ini pertunjukan Kesenian dan para seniman di Bali juga ”terjangkit” dengan ”virus” inovatifnya sehingga makin mengembangkan dan melestarikan dunia kesenian itu sendiri, tanpa meninggalkan jatidirinya atau akar kesenian Balinya.
Sinopsis Carita
Suasana upacara odalan (ritual) yang diselenggarakan oleh masyarakat di setiap pura di Bali, dilaksanakan dengan tulus ikhlas (bhakti). Upacara ritual sebagai yantra (sarana) untuk mengikis ego untuk mencapai kesadaran spiritual dan merasakan keberadaan dan kebesaran Hyang Widhi. I Gusti Putu Sudarta oleh keluarganya sering dipanggil `tu raka, memang lahir di Bedulu, salah seorang anak pemangku/pengemong Pura Samuan Tiga, Gianyar. Ia kenal dan akrab betul bahkan terlibat langsung dengan kesibukan upacara besar di pura tersebut. Digelarnya upacara ritual dengan segala suasana yang ditimbulkan nampak bagaikan sebuah peristiwa teater yang luar biasa. Suasana dramatik tersebut mengawali karya ini, semua pendukung baik penari, dalang, dan musisi melakukan doa pemujaan dan persembahan di depan kelir. Gelar awal ini bermakna dari keheningan dan kedamaian sekaligus sebagai yantra (sarana) persembahan.
Gagasan karya ini adalah suasana masa silam, cermin politik kerajaan Majapahit pada jaman Mpu Tantular yang ada kemiripan dengan kondisi Indonesia saat ini. Mpu Tantular menyindir penguasa Majapahit dengan ajaran cinta kasihnya lewat karya sastra kakawin Sutasoma yang ketika itu dilanda perpecahan. Konflik bathin Mpu Tantular, dengan ilusi konflik antara kelompok Arya dan Dashyu dalam legenda Agastya. Disharmonis masa lalu nyatanya bermuara sampai sekarang, bahkan meluas ke berbagai belahan dunia termasuk di nusantara. Nilai kebijaksanaan (wisdom), pencerahan diri atau kesadaran (kabudhan) merupakan intisari cerita Sutasoma.
Semar/Tualen mengingatkan Mpu Tantular akan tugasnya sebagai wiku untuk memberikan pencerahan kesadaran dan budi pekerti lewat karya sastranya. Sesungguhnya yang ingin disampaikan adalah konflik yang sedang melanda nusantara, dengan bangkitnya kaum radikal yang menebar kekerasan dan sentiment agama sebagai pemicunya. Keadaan ini dibiarkan terus berlangsung bahkan diperalat oleh oknum politisi yang berada di balik layar demi kekuasaan dan keuntungan yang direngkuhnya. Berkat pencerahan Sanghyang Adi Budha, lahirlah sangita mahamaya, pesan kasih dari Bunda Illahi Alam Semesta dalam lantunan kidung/kakawin sutasoma yang bernuansa humanis dari jemari tangan halus Mpu Tantular.
by admin | Oct 30, 2009 | Berita, pengumuman
Pengumuman Hasil Seleksi TPU & TBS CPNS 2009
menunjuk Surat Keputusan Kepala Biro Kepegawaian Depdiknas Nomor : 60169/A4/KP/2009 tanggal 28 Oktober 2009 perihal hasil seleksi tes umum (TPU dan TBS) CPNS tahun 2009 di lingkungan Depdikna, dengan hormat kami umumkan daftar nama pelamar CPNS ISI Denpasar tahun 2009 yang dinyatakan lulus tes pengetahuan umum dan tes bakat skolatik (terlampir) dan berhak mengikuti tes substansi dan psycotest/wawancara pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 3 Nopember 2009
Tempat : Kampus ISI Denpasar
Pakaian : Bebas Rapi
Demikian pengumuman ini dibuat untuk diketahui dan indahkan.
Denpasar, 29 Oktober 2009
Ketua Panitia
TTD
I Gede Arya Sugiartha, SSKar.,M.Hum
NIP. 196612011991031003
Untuk lebih lengkap file dapat diunduh disini :
Hasil CPNS TPUTBS 2009 HAL 1
Hasil CPNS TPUTBS 2009 HAL 2
Hasil CPNS TPUTBS 2009 HAL 3
Hasil CPNS TPUTBS 2009 HAL 4
by admin | Oct 28, 2009 | Berita
(Denpasar-Humasisi) Sebagai langkah kongrit untuk mewujudkan visi ISI Denpasar go internasional serta menuju world class university, pada bulan Februari 2010 ISI Denpasar akan bertolak ke Denmark guna memenuhi undangan dari Det Kgl. Danske Musik konservatorium/ The Royal Danish Academy of Music dan Central Conservatory of Music in Beijing untuk mengikuti konser kolaborasi, dengan biaya yang ditanggung oleh pihak Denmark. Kegiatan ini terealisasi berkat kedatangan dua professor yaitu Det Kgl. Danske Musikkonservatorium/The Royal Danish Academy of Music Prof. Gert Mortensen dan Ms. Jia Jia Qiao dari Central Conservatory of Music in Beijing ke ISI Denpasar pada bulan Juli lalu. Prof. Gert akan memboyong 24 penabuh gamelan dan penari dari ISI Denpasar untuk suatu pagelaran konser besar di Denmark. Ini merupakan salah satu usaha untuk melebarkan networking ISI Denpasar di dunia internasional dan sekaligus bukti pengakuan Dunia internasional atas kemampuan ISI Denpasar dalam melestarikan dan mengembangkan kesenian Bali.
Setelah ke Denmark, pengembangan jejaring juga akan dilanjutkan ke Swedia. Hal tersebut terkait dengan kunjungan delegasi dari Linkoping University Swedia yang diwakili Kenneth Bringzenke serta David Eklof ke ISI Denpasar tadi pagi (26 Oktober 2009). Kedatangan para dosen ini diterima oleh Rektor ISI Denpasar yang didampingi oleh Pembantu Rektor IV ISI Denpasar. Kunjungan mereka guna menjajaki bentuk kerjasama yang bisa diwujudkan antara ISI Denpasar dengan Linkoping University. Dari kunjungan singkat pihak Linkoping University berencana mengundang ISI Denpasar untuk mengadakan kunjungan balasan ke Linkoping University Swedia, mengingat Universitas ini memiliki Arts and Science Faculty, dengan program studi diantaranya media and design, interior, Mechine Design yang sangat relevan dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain yang dimiliki ISI Denpasar. Sehingga berbagai bentuk kolaborasi di bidang Seni Rupa dan Desain sangat memungkinkan untuk diwujudkan.
Sementara Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A mengungkapkan jalinan kerjasama ini selain sebagai peningkatan jejaring ISI Denpasar, juga sarana yang tepat untuk mempromosikan fakultas yang dimiliki ISI Denpasar. Keberangkatan ISI Denpasar pada bulan Februari 2009 ke Denmark dan Swedia adalah bentuk realiasi kerjasama luar negeri yang telah dirintis ISI Denpasar. Ada dua misi yang akan dilakukan yaitu pementasan kolaborasi seni di Denmark sebagai bentuk promosi Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar serta kunjungan balasan ke Linkoping University untuk mempromosikan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar. Hal ini penting karena kunci keberhasilan mewujudkan kampus dengan visi go internasional adalah jejaring yang dimiki di luar negeri. Lewat net working yang dimiliki ISI Denpasar diharapkan mampu menjadikan seni budaya sebagai perekat bangsa dan meningkatkan daya saing bangsa serta mengangkat citra Indonesia di dunia internasional. Meningkatkan daya saing bangsa itu adalah lewat peningkatan kualitas, yaitu bagaimana Perguruan Tinggi Seni tersebut mampu berbasis lokal dengan kualitas bertaraf internasional. Jika hal tersebut sudah tercapai niscaya kita akan mampu meningkatkan citra positif bangsa Indonesia dimata Internasional.
by admin | Oct 20, 2009 | Berita
(Thailand-Humasisi) Satu trobosan yang dilakukan DIKTI untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia serta menuju world class university adalah menyelenggarakan kerjasama dalam “Student Mobility and Credit Transfer Programme in Indonesia-Malaysia-Thailand” yaitu program transfer kredit mahasiswa yang direncanakan akan direalisasikan pada tahun 2010. Program ini telah disepakati oleh tiga Negara yaitu Malaysia, Indonesia dan Thailand (MIT). Kesepakatan tiga Negara dalam transfer kredit meliputi bidang perkebunan, bahasa dan budaya, perhotelan dan pariwisata, bisnis internasional, dan ilmu teknologi pangan. Kerjasama ketiga Negara, dilakukan dalam bentuk pertukaran mahasiswa untuk studi pada ketiga Negara tersebut dan diakui kredit semesternya, dengan biaya tuitition fee ditanggung oleh masing-masing perguruan tinggi penerima, sedangkan biaya perjalanan p.p dan biaya hidup ditanggung oleh pemerintah masing-masing Negara pengirim.
Sementara ISI Denpasar yang memiliki visi untuk ‘go internasional’, telah membuktikan keberhasilannya mewujudkan visinya lewat ditetapkannya ISI Denpasar sebagai salah satu dari 8 perguruan tinggi yang lolos untuk mengikuti program “Student Mobility and Credit Transfer Programme in Indonesia-Malaysia-Thailand”, sesuai dengan surat Dikti Nomor : 3334/D2.1/2009 7 Oktober 2009. Program Transfer Kredit dilalui dengan kompetisi lewat pengiriman proposal yang telah direview secara administrative, dan dipresentasikan digadapan Dir. Akademik Dikti, Dr. Illah Sailah, sehingga ISI Denpasar dapat lolos dengan urutan nomor satu dalam program kredit transfer untuk tahun 2010. Guna merealisasikan program tersebut dilaksakankanlah “The 2nd Meeting on Student Mobility and Credit Transfer Programme in Indonesia-Malaysia-Thailand”, yang diikuti oleh Perguruan Tinggi yang lolos kompetisi dari tiga negara, dan dihadiri SEAMEO RIHED Director, Prof. Dr. Supachai Yavaprabhas, serta Executive Director UMAP, Asst. Prof. Voravan Limtong, bertempat di Thailand. Dalam pertemuan tersebut terungkap bahwa program transfer kredit ini akan terealisasi pada bulan Maret tahun 2010. Masing-masing negara akan mengirimkan 50 mahasiswanya yang terbagi di dua negera. Contohnya Indonesia akan mengirimkan 50 mahasiswa yang tersebar di Malaysia 25 mahasiswa dan di Thailand 25 mahasiswa. Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A, yang diberi kehormatan memimpin sidang menyampaikan bahwa ISI Denpasar siap mengirimkan sekitar 10 mahasiswanya untuk mengikuti program yang merupakan a pilot project ini, dengan alokasi 4 mahasiswa di PT Malaysia dan 6 di PT Thailand. Tentunya para mahasiswa dengan prasyarat lulus test Bahasa Inggris, serta merupakan mahasiswa unggulan semester tiga keatas. Bahkan untuk mendukung program pemerintah meningkatkan daya saing bangsa dalam Asian Community, Prof. Rai pun mengusulkan untuk membuka program seni pertunjukan Asia Tenggara dengan berpusat di Indonesia, dan ISI Denpasar siap membuka program etnomusikologi dengan musik yang berasal Asia Tenggara.
Prof. Rai menambahkan tujuan program transfer kredit adalah diakuinya system pembelajaran yang ditawarkan oleh perguruan tinggi di Indonesia dalam wujud pengakuan kredit oleh perguruan tinggi di Negara lain. Terciptanya citra baik dari masyarakat terhadap perguruan tinggi karena adanya pengakuan dari perguruan tinggi asing. Terdorongnya iklim akademik yang lebih berkembang dan bermutu karena adanya pertukaran budaya belajar dari mahasiswa yang berkesempatan mengikuti pendidikan di perguruan tinggi negara masing-masing. Diperolehnya nilai tambah wawasan internasional dan pengakuan dengan adanya kredit yang diberikan oleh perguruan tinggi asing. Bertambahnya pengalaman belajar, wawasan mahasiswa masing-masing negara dalam mengenal lebih dekat kultur kehidupan masyarakat maupun kultur pendidikan masing-masing negara, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pola pikir masing-masing.