Kiriman: I Nyoman Yoga Trisemarawima (Mahasiswa Pascasarjana ISI Denpasar).
Denpasar- Sebanyak 14 mahasiswa penciptaan pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar memamerkan karya penciptaan terbaiknya dalam pameran seni rupa yang bertempat di Gedung Pameran Hasta Mandala ISI Denpasar. Pameran yang bertajuk “Ananta Cipta” dibuka oleh Pembantu Rektor I ISI Denpasar, Drs. I Ketut Murdana, M.Si pada Sabtu sore 9 Februari 2013. Acara pembukaan dihadiri oleh para dosen pengampu, mahasiswa, dan pegawai di lingkungan ISI Denpasar, serta beberapa seniman.
Pameran akan berlangsung selama seminggu dari tanggal 9 hingga 15 Pebruari 2013. Pameran ini diadakan sebagai syarat dari proses ujian mata kuliah penciptaan seni 3 dan program kerja atau acara pengembangan proses penciptaan karya seni mahasiswa Pascasarjana Penciptaan Institut Seni Indonesia Denpasar dalam mendukung kegiatan belajar mengajar. Selain itu pameran ini merupakan kegiatan akademik rutin, sebagai ajang pamer kreativitas mahasiswa pascasarjana untuk memberi kesempatan kepada masyarakat dalam mengapresiasi hasil proses belajar yang mereka tempuh selama ini. Karya-karya yang mereka tampilkan pada pameran tahun ini banyak yang mengeksplorasi tema fenomena sosial di masyarakat. Peserta yang memamerkan karya lukis, fotografi, grafis komunikasi visual dan instalasi yaitu I Nyoman Yoga Trisemarawima (TSW), A.A Gede Mahardika SS, I Wayan Arissusila, I Gede Jaya Putra (Dekde), Agung Wijaya (guguk), Anak Agung Gde Trisna Suryadinata T.Y., Sang Made Budiasa, Gede Wi Suparno (Parnox), Andhy Wira kusuma (Andix), Ida Bagus Indra Kusuma Atmajaya, I Md Hendra Mahajaya P, A. A. Sg Intan Pradnyanit, I Nyoman Suarya, dan I Wayan Adi Semara Putra
Pembantu Rektor I ISI Denpasar yang dalam kesempatan ini mewakili Rektor ISI Denpasar mengharapkan agar pameran ini mampu membawa kiprah dan kontribusi terutama dalam meningkatkan wacana, evaluasi, apresiasi seni terhadap masyarakat, serta merupakan penjelajahan mahasiswa dalam mengembangkan bakat alamiah. Selain itu pameran kali ini berupaya membuka ruang-ruang imaji, kontempelasi, ilusi, intuisi, harapan, diskusi dan respon balik apresi publik yang merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab sosial dalam upaya mengenal lebih dekat proses kreatif dan persoalan-persoalan yang di hadapi untuk mewujudkan kualitas seni. “Kegiatan pameran iniakan menjadi dayatarik dan warna tersendiri dari kampus seni satu-satunya di Bali” ujar Ketut Murdana. Beliau juga mengingatkan kepada para mahasiswa pascasarjana agar mampu menjelaskan konsep maupun makna dibalik hasil karyanya, sehingga penikmat karya seni dapat memahami apa yang ada dibalik dari karya seni itu.
Pameran seni rupa ini mengambil tema ‘Ananta Cipta’, didasari atas proses penciptaan tanpa batas dalam menghasilkan karya seni yang menghasilkan cipta, rasa, dan karsa, namun tetap memiliki landasan teori dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.