Perpanjangan Waktu Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Pascasarjana

Perpanjangan Waktu Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Pascasarjana

Logo ISI DenpasarPendaftaran Mahasiswa Baru untuk Program Pascasarjana Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni (S2) Institut Seni Indonesia Denpasar Tahun Ajaran baru 2014/2015 diperpanjang sampai tanggal 12 Agustus 2014.

Bagi yang ingin mendaftar atau ingin mengetahui persyaratannya silakan mengunduh di tautan di bawah ini:
http://pasca.isi-dps.ac.id/?p=206

Jika ada yang kurang jelas, silakan menghubungi (0361) 227 316 ext. 123 pada hari kerja Senin – Jumat pukul 10.00 – 16.00.

PENDAFTARAN MAHASISWA BARU PROGRAM PASCASARJANA ISI DENPASAR TAHUN AJARAN 2014/2015

PENDAFTARAN MAHASISWA BARU

PROGRAM PASCASARJANA ISI DENPASAR TAHUN AJARAN 2014/2015

Bersama ini diumumkan bahwa Program Pascasarjana ISI Denpasar membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk Tahun Akademik 2014/ 2015. Pendaftaran dilaksanakan tanggal 1 April – 31 Juli 2014. Persyaratan pendaftaran adalah sebagai berikut:

1. Mengisi Formulir Pendaftaran Program Pendidikan Pascasarjana, yang bisa diunduh di sini;

2. Fotokopi ijazah S1 yang telah dilegalisir atau Surat Keterangan Lulus (SKL) 1 lembar;

3. Transkrip Akademik S1 yang telah dilegalisir 1 lembar;

4. Surat rekomendasi dari pihak yang mengetahui kemampuan akademik calon;

5. Surat izin tertulis dari instansi tempat bekerja (bagi yang sudah bekerja);

6. Surat keterangan jaminan sanggup membiayai studi sampai selesai;

7. Mengumpulkan contoh karya ilmiah atau karya seni yang pernah dipublikasikan;

8. Surat keterangan sehat dari dokter;

9. Mengumpulkan hasil TOEFL bagi yang sudah pernah menempuh;

10. Pas foto berwarna dengan latar belakang merah untuk wanita dan biru untuk pria dengan memakai pakaian atasan putih, dasi/ scarf, dan jas hitam, tidak memakai kacamata, kelihatan telinga, ukuran 2×3 (2 lembar) dan 4×6 (2 lembar);

11. Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 300.000 (tiga ratus ribu).

Semua persyaratan dimasukkan ke dalam map mika tidak berwarna (bening) dan disampaikan kepada:

Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar

cq. Ketua Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni (S2)

Sekretariat Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni (S2)

Gedung Citta Kelangen Lantai 1

Jl. Nusa Indah, Denpasar Bali 80235

Tlp. (0361) 227316, Fax. (0361) 236100

Jika ada yang kurang jelas silakan menghubungi Sekretariat Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Denpasar di nomor: (0361) 227 316 ext. 123, pada jam 10.00 – 16.00 WITA.

Lewat Penelitian, Dokumentasi dan Inventarisir Kesenian NTB, Usaha ISI Denpasar Dalam Melindungi Seni Budaya Indonesia

Lewat Penelitian, Dokumentasi dan Inventarisir Kesenian NTB, Usaha ISI Denpasar Dalam Melindungi Seni Budaya Indonesia

NTB

3 dosen ISI Denpasar tengah mengapit salah satu seniman tua Tari Batek Baris di Lingsar-NTB (Y. Rawiti). Inset: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA

Denpasar-Ditengah gencar-gencarnya pemberitaan tentang klaim Tari Pendet oleh pihak Malaysia, 3 orang dosen ISI Denpasar tengah melakukan penelitian untuk mendokumentasi dan menginvetarisir Seni Pertunjukan daerah Nusa Tenggara Barat. Penelitian yang berjudul “Inventarisasi dan Dokumentasi Seni Pertunjukan Tari di  Nusa Tenggara Barat” ini dimotori oleh Ketua Peneliti Drs. Rinto Widyarto, M.Si. (bidang Seni Tari Jawa) dan dua anggota I Ketut Darsana, SST., M.Hum. (bidang Seni Tari Bali) serta Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd  (bidang Metodologi Penelitian). Dipilihnya Nusa Tenggara Barat sebagai Obyek Penelitian dikarenakan ISI Denpasar sebagai satu-satunya institusi seni di daerah kawasan timur Indonesia, jadi ISI Denpasar berperan dalam pengembangan Kesenian di daerah Indonesia timur sesuai dengan visinya sebagai pusat dokumentasi seni.

Menurut Rinto ini adalah bagian dari Program Hibah Kompetisi (PHK) B-Seni yang telah dimenangkan ISI Denpasar dari sejak 2007. Penelitian untuk tahun ini dibagi dua  yaitu untuk di Bali menginventarisir Tari Legong olehsalah satu dosen tari dan menginventarisir seni pertunjukan NTB. Mengingat tahun lalu telah melakukan hal yang serupa di wilayah NTT. Penilitian yang dilakukan di NTB menitikneratkan kepada dokumentasi dan inventarisir seni pertunjukan di NTB dengan jalan mengunjungi seniman-seniman tua NTB, merekam tarian, mencari referensi buku penunjang tentang seni tari dan mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat dalam hal kesenian.

Sedangkan sebagai “team lokal” dari NTB yang diajak bekerjasama yaitu Dra. Endah Setyorini (Kasi Kesenian Disbudpar  Provinsi NTB), I Ketut Astika (Pamong Budaya Pelaksana) dan I Wayan Balik (Pamong Budaya Pelaksana Lanjutan). Selanjutnya diadakan wawancara dengan para seniman, tokoh masyarakat, masyarakat pendukung, dan  instansi terkait (Bapak Mustakim Biawan alias Musbiawan, Ibu Sriyaningsih Pensiunan Kepala Taman Budaya Mataram dan Y. Rawiti penari Batek Baris di Pura Lingsar).

Nantinya penelitian ini diharapkan akan menjadi panduan bagi orang asing atau siapa saja yang menginginkan mempelajari seni pertunjukan tari khusus-nya Nusa Tenggara Barat. Mengingat bahwa ISI Denpasar selain sebagai pusat kajian seni dan budaya Bali juga sebagai pusat kajian seni pertunjukan tari wilayah Indonesia Timur. Hasil dari penelitian ini diwujudkan dalam ensiklopedi dan akan dipublikasikan tidak saja dalam jurnal ilmiah terakreditasi Mudra ISI Denpasar namun dalam jurnal internasional (Asian theatre Journal). Hal ini ditegaskan oleh Dr. Ni Luh Sustiawati, M.Pd dan rencananya akan rampung akhir November tahun ini.

Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menyambut gembira atas dilaksanakannya penelitian ini, ini merupakan salah satu bentuk sumbangsih ISI Denpasar dalam konteks pelestarian dan pengembangan seni dan budaya Indonesia. Berkaitan dengan kegiatan klaim budaya, ISI Denpasar telah menginventaris hasil karya seni- desain mahasiswa dan dosen, yang rencananya akan didaftarkan ke Pusat. Mengingat himbauan Menbudpar yang membebaskan biaya pendafatran HAKI untuk 1000 pendaftar pertama. Hal bertujuan untuk mencegah klaim sepihak dari Negara lain. Nah berkaitan penelitian ini diharapkan hasilnya berupa pemetaan kesenian di seluruh wilayah Indonesia khususnya NTB.

Loading...