Foto: Dekan FSRD ISI Denpasar, Dr. Anak Agung Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si. bersama Koordinator Prodi Produksi Film dan Televisi ISI Denpasar, I Nyoman Payuyasa, S.Pd., M.Pd, mebuka acara SIHIR, Senin (8/1) di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar.
MAHASISWA Program Studi (Prodi) Produksi Film dan Televisi (PFTV), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) menyelenggarakan diseminasi tugas akhir program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Diseminasi ini dikemas dalam acara SIHIR (Screening Tugas Akhir), Senin, 8 Januari 2023 di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar.
Peserta SIHIR merupakan 14 mahasiswa Prodi PFTV semester VII yang telah mengikuti Program MBKM. Mereka, yakni I Kadek Indra Agustma, I Kadek Sugiarta, Pande Kadek Sastra Widnyana, I Kadek Dwipa Pranata, I Gusti Putu Krisna Nugraha, Dewa Kadek Dwipayana, Ida Bagus Gede Widi Putra, Pande Kadek Angga Juli Astawa, Michely Dante Armandio, Wijayadi, Made Widhi Asih, Dimas Mahesa Surya, Ramadhana Dwi Novian, Fadila Sita Setiawati, dan Ali Wardana. Karya mahasiswa yang ditayangkan berupa 2 video musik, 3 iklan layanan masyarakat, 1 film fiksi, 4 film dokumenter, dan 1 skrip fiksi.
Foto: Undangan menyaksikan poster karya mahasiswa dalam acara SIHIR, Senin (8/1) di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar.
SIHIR dibuka oleh Dekan FSRD ISI Denpasar, Dr. Anak Agung Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si. Agung. Dr Agung Udayana mengungkapkan kebanggaannya terhadap para mahasiswa Prodi PFTV yang telah berani dan dengan percaya diri menampilkan karya mereka ke hadapan publik. “Karya-karya ini bukan hanya sekadar hasil tugas akhir, tetapi manifesto kreativitas yang menunjukkan potensi luar biasa dari generasi muda seniman dan pembuat film kita,” ujar Doktor Kajian Budaya ini.
Acara SIHIR dihadiri oleh Dekan FSRD ISI Denpasar, Dr. Anak Agung Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FSRD, Ni Kadek Dwiyani, S.S., M.Hum, Koordinator Prodi Produksi Film dan Televisi ISI Denpasar, I Nyoman Payuyasa, S.Pd., M.Pd, dosen-dosen Prodi PFTV, mitra MBKM, mahasiswa, dan undangan lainnya.
Foto: Mahasiswa Prodi PFTV peserta SIHIR (Screening Tugas Akhir) pada sesi diskusi, Senin (8/1) di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar.
Koordinator Prodi Produksi Film dan Televisi ISI Denpasar, I Nyoman Payuyasa, S.Pd., M.Pd mengungkapkan SIHIR (Screening Tugas Akhir) sebagai ajang mendiseminasikan karya mahasiswa setelah mengikuti program MBKM. Selain melaksanakan MBKM di dalam kampus, mahasiswa juga melaksanakan MBKM di luar kampus bersama dengan mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri bereputasi. “Mahasiswa yang mendiseminasikan karyanya dalam acara ini merupakan mahasiswa semester 7 yang telah mengikuti program MBKM baik di dalam kampus maupun di luar kampus selama 3 semester” ungkapnya.
Foto: Suasana acara SIHIR saat penayangan karya mahasiswa, Senin (8/1) di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar.
Nyoman Payuyasa menambahkan, acara ini juga mewadahi mahasiswa untuk memperoleh apresiasi, berupa masukan, kritik, maupun saran dari para penonton. Lebih dari sekadar sebuah penayangan karya, acara ini menjadi ruang dialog konstruktif antara mahasiswa dan penonton, dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerima masukan, kritik, dan saran berharga. “ISI Denpasar tidak hanya mencetak penggiat film dan televisi yang berkualitas, tetapi juga individu-individu yang terbuka terhadap perkembangan dan dinamika industri kreatif,” ujar dosen kelahiran Gianyar ini. (ISIDps/Humas-RT)
Foto: Mahasiswa Prodi PFTV peserta SIHIR (Screening Tugas Akhir) pada sesi diskusi, Senin (8/1) di Gedung Citta Kelangen Lantai 3 ISI Denpasar.
Foto: Alffy Rev berfoto bersama dosen dan mahasiswa Prodi PFTV di Ruang Laboratorium Prodi PFTV, ISI Denpasar (4/10)
Mahasiswa tak selalu mendapatkan ilmu pengetahuan hanya dari bacaan dan dosen. Karena tak jarang orang pada umumnya, terutama mahasiswa, akan mendapatkan ilmu pengetahuan melalui pengalaman para praktisi yang berkompeten dalam bidangnya. Hal ini melatarbelakangi Program Studi Produksi Film dan Televisi (PFTV), Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menghadirkan Alffy Ref sebagai dosen tamu pada Rabu, 4 Oktober 2023.
Sutradara multitalenta yang terkenal melalui karyanya berjudul “Wonderland Indonesia” ini menyampaikan materi kuliah tentang Penyutradaraan Film dan Televisi di Ruang Laboratorium Prodi PFTV, ISI Denpasar. Kuliah diikuti oleh sejumlah dosen dan mahasiswa semester 1, 3, dan 5 Prodi PFTV.
Alffy Ref, yang bernama asli Awwalur Rizqi Al-firori, menceritakan perjalanannya di industri kreatif sejak tahun 2013 hingga 2023. Ia mulai merasakan cinta pada musik saat duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan dan kemudian memiliki hasrat baru dalam bidang penyutradaraan, hingga akhirnya dikenal dengan karya-karya apiknya. Dia ingin mahasiswa melihat bagaimana proses evolusi diri dan karya-karya yang dia ciptakan dalam rentang waktu tersebut, sehingga mahasiswa bisa menempatkan dirinya sebagai manusia yang selalu berkembang. “Timeline 2013 – 2023, banyak perjalanan yang menarik. Tidak harus langsung mencapai ‘Wonderland Indonesia’, tetapi justru ada tahap-tahap penting sebelum ‘Wonderland Indonesia’ lahir,” ujar laki-laki kelahiran Mojokerto, 18 Juni 1995 ini.
Dia juga menjelaskan bahwa seorang sutradara harus memiliki pengetahuan yang luas. Sutradara memegang visi kreatif di seluruh proses produksi, mulai dari pra-produksi hingga pengeditan akhir. Sutradara memulai dengan naskah, dan bekerja dengan penulis skenario dan terkadang dengan tim penyunting naskah. Tidak jarang sutradara juga menjadi penulis skenario. Sutradara harus bisa bertanggung jawab atas seluruh proses dalam pembuatan film atau video. “Sutradara memang harus bisa mengerjakan semuanya, tetapi bukan berarti sutradara harus mengerjakan semuanya sendirian,” tambah pendiri Dewatlantis Studio ini.
Dosen Prodi PFTV, ISI Denpasar, Rai Budaya Bumiarta, yang hadir dalam kuliah tamu tersebut, mengatakan Alffy Ref merupakan salah satu sutradara yang berkembang sangat pesat di industri audio visual saat ini. Selain sebagai pemusik yang handal, dia juga seorang sutradara yang menyutradarai sejumlah video musik. “Alffy Ref menghasilkan karya ‘Wonderland Indonesia’. Karya ini pun ditargetkan untuk mencapai tingkat yang lebih luas,” ujarnya. Alffy Ref berpendapat ekosistem belajar di ISI Denpasar cukup menyenangkan, didukung dengan fasilitas yang sudah memadai. Dia mendorong mahasiswa untuk lebih menghidupkan kolaborasi dengan mengembangkan karya-karya audio visual di luar kampus. Dia berharap banyak sineas-sineas muda Bali yang bisa eksis di industri perfilman, sehingga mampu mengubah arah perfilman Indonesia yang masih terpusat di Jakarta. “Komunitas sineas juga bisa tumbuh di Bali dengan lebih banyak pemutaran film, dan lebih sering mengadakan festival film. Sehingga memacu sineas muda Bali untuk terus berkembang dan berevolusi,” tuturnya di akhir perkuliahan. (ISIDps/Humas)
Foto: Audiensi Koprodi dan dosen Prodi PFTV dengan pihak Rangkai di Ruang Prodi PFTV, Lantai 2 Gedung Citta Hasta Mandala ISI Denpasar, Jumat (22/09).
Program Studi (Prodi) Produksi Film dan Televisi, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar laksanakan audiensi dengan perusahaan platform film online, Rangkai. Audiensi dilaksanakan di Prodi Produksi Film dan Televisi (PFTV), Lantai 2 Gedung Citta Hasta Mandala ISI Denpasar, Jumat, 22 September 2023. Audiensi ini dihadiri oleh Koordinator Prodi PFTV, I Nyoman Payuyasa, S.Pd., M.Pd beserta seluruh dosen Prodi PFTV dan tiga orang dari pihak Rangkai.
Untuk diketahui, Rangkai merupakan platform film online di bawah PT. Rangkai Kreativitas Indonesia. Rangkai menyajikan koleksi film digital nasional sebagai jendela tayang Indonesia dengan Pembayaran-per-Tontonan (Pay-per-View). Platform ini berfokus pada dua tujuan. Pertama, untuk membangun aksesibilitas yang mudah dan terjangkau bagi pengguna untuk memilih dan menonton film Indonesia secara legal. Kedua, untuk membangun wadah konten film Indonesia serta membuka akses pendapatan baru bagi sineas. Rangkai tidak hanya berfokus pada film-film layar lebar saja melainkan beragam film domestik dengan data digital yang komprehensif.
Payuyasa menerangkan audiensi dilakukan dalam rangka membahas rencana kerja sama dan kolaborasi dalam pendistribusian film karya dosen dan mahasiswa ISI Denpasar. Kemitraan ini bertujuan untuk mendukung dan mempromosikan bakat-bakat kreatif di bidang produksi film dari ISI Denpasar dan memperluas jangkauan film-film buatan lokal. ISI Denpasar dikenal sebagai lembaga pendidikan seni yang menghasilkan banyak mahasiswa berbakat dalam bidang film, dan Rangkai adalah perusahaan distribusi yang berkomitmen berkontribusi dalam menghadirkan film-film berkualitas ke penonton di seluruh negeri. Lebih lanjut, Payuyasa menyampaikan Prodi PFTV menyambut hangat audiensi ini. Karena dengan terjalinnya kerja sama antara Prodi PFTV dengan Rangkai akan menciptakan relasi yang luas terkait pendistribusian karya film ISI Denpasar. Dosen dan mahasiswa akan mendapatkan ruang penayangan film secara online yang tentu saja dapat diakses secara luas. “Hal ini akan menyambung mata rantai jalannya kekaryaan film mahasiswa yang biasanya hanya sampai pada film sebagai tugas. Dengan kerja sama ini, film sebagai karya dapat dinikmati masyarakat luas. Kini, proses kerja sama antara Prodi PFTV dan Rangkai sedang dalam penyusunan SPK (Surat Perjanjian Kerja Sama),” ujar dosen Prodi PFTV ini. (ISIDps/Humas)