Senin, 16 Mei Cuti Bersama

Hari libur dan cuti bersama untuk 2011 dipandang perlu ditata kembali pelaksanaannya agar lebih efisien dan efektif. Berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,  SKB No 2/2011/Kep.120/Men/V/2011 dan SKB/01/M.Pan-RB/05/2011, tertanggal 13 Mei 2011, maka Senin, tanggal 16 Mei 2011 dinyatakan sebagai cuti bersama. Demikian rilis yang dikeluarkan oleh Biro Informasi dan Persidangan Kementerian Koordinator bidang Kesra, Jumat (13/5) sore, di Jakarta

Sumber : menkokesra

Menkominfo: Kreasi TI Belum Diapresiasi Industri

Menkominfo: Kreasi TI Belum Diapresiasi Industri

Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, berpendapat bahwa kreasi anak bangsa di bidang Teknologi Informasi (TI) di Indonesia belum diapresiasi oleh kalangan industri secara optimal. “SDM kita banyak, kreatifitas tinggi, tapi belum optimal di apresiasi oleh kalangan industri. Istilah saya belum nyambung antara inovator dengan industri,” kata Tifatul di Jakarta, Selasa.Ia mengatakan, kalangan industri maupun enterpreneur baru di bidang TIK umumnya belum memiliki akses pemasaran produk yang memadai. Sebagaimana diungkapkan peserta Indonesia ICT Award (INAICTA) 2011, memang banyak para inovator TI yang belum paham cara membuat bisnis plan untuk mengakses pendanaan dan jaringan pemasaran. Banyak dari kreator dan inovator TI, belum bankable dan belum tahu di mana bisa mengembangkan hasil kreasinya. “Salah satu bentuk kekejaman adalah membunuh ide/kreatifitas yang baik dari anak bangsa ini. Kalangan industri harus berperan menghidupkan, menumbuhkan dan mengembangkan hasil-hasil inovator lokal,” ujar Tifatul. Menkominfo juga mengimbau pihak industri swasta membantu mengatasi pengangguran. Oleh karena itu, Tifatul mencetuskan ide Bapak Angkat kalangan industri terhadap kreator-kreator di bidang TI. Menteri juga berpesan kepada kalangan kreator agar dalam kreasinya tetap mengangkat tema yang mampu membangun karakter bangsa. “Jangan sampai berkarya, tapi merusak moral, merusak budaya dan merusak karakter bangsa”, kata Tifatul. Tifatul Sembiring mengatakan Seminar dan Workshop Digitalpreneur yang diadakan Kemenkominfo di Balai Kartini, Selasa (26/4) adalah upaya pemerintah untuk mempertemukan para Inovator Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan kalangan industri. Seminar dan Workshop itu dihadiri oleh hampir 500 orang peserta, berasal dari kalangan akademisi, para inovator IT, pengembang, hingga pembuat animasi. Sedangkan pembicara 3 orang dari industri adalah Fofo Sariatmaja (SCTV), Rakhmat Junaedi (BTel) dan Indra Utoyo (Telkom). Kegiatan itu juga menghadirkan 3 orang inovator hasil pemenang INAICTA (Indonesia ICT Award) yang diadakan Kemenkominfo beberapa tahun lalu, yang sekarang telah sukses sebagai pengusaha yang beromset milyaran rupiah. “Kita dilimpahi Sumber daya alam dan Sumber daya manusia oleh Yang Maha Kuasa. Namun belum optimal kita ekplorasi dan eksploitasi, khususnya bidang TI,” kata Tifatul. Dalam sambutannya, Menkominfo mengungkapkan mengenai perkembangan Industri TIK, baik di bidang Telekomunuikasi, Broadcasting dan juga internet. “Pada 2009 volume bisnis TIK di Indonesia mencapai Rp300 triliun, saat ini pengguna HP hampir 180 juta, pengguna internet hampir 45 juta. Kita sedang migrasi sistem tv dari analog ke digital. Ini semua harus dimanfaatkan inovator dalam negeri,” demikian Tifatul Sembiring.

Sumber : Antara News

Pengumuman Aktivasi Ulang

Pengumuman Aktivasi Ulang

Kepada seluruh civitas akademika Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar yang menggunakan layanan internet  (JISTA) diharapkan melakukan aktivasi ulang ke UPT. Puskom yaitu pada :

Hari                 : Senin – Jumat kecuali hari libur

Pukul               : 09.00 – 15.00 wita

Tempat            : UPT. Puskom ISI Denpasar lantai II

Bagi Mahasiswa ISI Denpasar cukup dengan menunjukkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM).

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

eBook mulai Menggusur Buku Cetak

eBook mulai Menggusur Buku Cetak

LONDON: Data baru menunjukkan bahwa buku elektronik atau eBook untuk pertama kalinya masuk kategori penjualan terbaik di Amerika Serikat.

Menurut Telegraph, berdasarkan angka-angka baru yang dirilis Jumat (15/4), eBook sudah menjadi format tunggal dengan penjualan terbaik dalam penerbitan Amerika untuk pertama kalinya.
Association of American Publisher (AAP) mengungkapkan laporan terbaru mereka, yang mengumpulkan data penjualan dari para penerbit AS, total penjualan eBook pada Februari mencapai US$90,3 juta.
AAP mengatakan laporan ini menjadikan buku digital sebagai format tunggal terbesar di AS untuk pertama kalinya, mengambil alih buku bersampul yang hanya mencetak penjualan US$81,2 juta. Buku bersampul memimpin hingga Januari, dimana eBook berada di urutan kedua saat itu.
Asosiasi perdagangan buku mengungkapkan, eBook di Amerika mengalami pertumbuhan 202,3 persen dalam penjualan Februari dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun lalu.
Sebaliknya, buku cetak lebih buruk, dengan kombinasi penjualan buku bersampul tebal dewasa dan buku bersampul tipis turun 34,4 persen menjadi US$156,8 juta pada Februari. Buku anak-anak dan orang dewasa muda kurang laku, dengan kemerosotan 16,1 persen menjadi US$58,5 juta.
AAP yakin pertumbuhan penjualan eBook pada Februari bisa disebabkan orang-orang membeli eBook pada perangakt eBook yang mereka terima pada Natal belum lama ini, sebagaimana seleksi lebih besar pada perangkat dan jajaran eBook lebih luas.
Bagaimanapun juga, angka mungkin naik karena cuaca musim dingin dan jaringan toko buku Borders yang bangkrut selama periode ini.
eBook tumbuh secara massal, tetapi mereka belum cocok secara keseluruhan dengan buku cetak dan juga tidak diperkirakan bila mereka akan cocok. Prediksi yang paling diharapkan menunjukkan bahwa eBook akan terhitung 50 persen dari pasar AS pada 2014 atau 2015, dan mereka mungkin akan stabil,” kata Phillip Jones, wakil editor Bookseller.
Di Inggris,”kami setahun di belakang saat ini dan menyusul dengan cukup cepat,” kata Jones, yang percaya berusaha melanjutkan lintasan yang sama dengan AS.
“Hasil Februari mencerminkan dua fakta inti: orang-orang menyukai buku dan para penerbit dengan aktif menyediakan pembaca di mana pun mereka berada,” kata Tom Allen, presiden AAP.
“Publik menganut luasnya dan keragaman pilihan bacaan yang tersedia untuk mereka. Mereka membuat eBook permanen tambahan bagi gaya hidup mereka sambil mempertahankan minat pada buku format cetak.”

Sumber: mediaindonesia.com

Loading...