Pada hari Jumat (26/11), ISI Denpasar menggelar “workshop” Penciptaan Patung Topeng sebagai Industri kreatif, yang diikuti oleh 20 orang peserta, 5 orang mahasiswa Kriya Seni, 7 orang mahasiswa Seni Patung, 2 orang alumni Kriya Seni, 2 orang Dosen, dan 4 orang seniman anggota dari BIASA ( Bali Indonesia Sculptor Association).
Instruktur kegiatan ini adalah: I Made Sukanta Wahyu (seniman dari Klungkung), I Ketut Muja (Seniman dari Singapadu), I Made Sudiarta (Seniman dari Mas Ubud). Ketiga instruktur ini adalah seniman senior dengan gaya yang berbeda. Peserta dapat memilih gaya siapa yang dikehendaki dalam penciptaan karyanya. Semua karya hasil ”workshop” ini akan dipamerkan di sebuah gallery untuk mendapatkan apresiasi masyarakat terutama yang berkaitan dengan nilai dan pasar.
”Workshop” ini terselenggara berkat kerjasama antara Community Development (Comdev) I-MHERE Sub- Compenent B1. Batch III ISI Denpasar dengan Bali Indonesia Sculptor Association (B.I.A.S.A). Kegiatan ini dilaksanakan karena pemasaran seni patung dan kerajinan saat ini sangat lesu. Hal ini disebabkan karena karya yang diciptakan sangat monotun dan tersebar luas di setiap daerah. Karya dengan disain baru sangat jarang muncul. Kreasi dan inovatif seniman sangat minim, mereka hanya sebagai pekerja, dan bukan sebagai pencipta. ”Ini merupakan sebuah fenomena yang perlu dipecahkan, sehingga karya seni patung dan kerajinan akan bersinar lagi dan menjadi salah satu primadona pariwisata Bali. Diperlukan suatu trobosan yang lebih enerjik untuk memberdayakan hasil karya seni yang ada menjadi sebuah industri kreatif,” ujar ketua panitia, Drs. I Wayan Suardana, M.Sn.
Rektor ISI Denpasar yang diwakili Pembantu Rektor I, Drs. I Ketut Murdana,M.Si. mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada para seniman yang telah membantu kegiatan ”workshop” tersebut. Dalam usaha memberdayakan hasil karya seni murni menjadi industri kreatif diperlukan berbagai terobosan dari para seniman untuk menciptakan karya seni yang kreatif dan inovatif yang nantinya dapat diproduksi massal dan dapat bersaing di pasaran global. Untuk menjawab permasalahan tersebut perlu diciptakan sebuah disain baru sebagai model yang unik dan menarik. Penciptaan karya ini bertujuan untuk mengembangkan salah satu seni tradisional menjadi sebuah karya kreasi baru dan dapat bersaing di pasaran global. ”Penciptaan patung topeng ini akan sangat bermanfaat bagi para seniman karena akan mendapatkan suatu pengalaman baru dalam menciptakan sebuah karya seni yang kreatif. Setelah penciptaan ini, mahasiswa diharapkan dapat termotivasi untuk menciptakan karya yang berstandar industri kreatif, dan banyak belajar tentang proses penciptaan seni yang yang terarah untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang diinginkan,”harapnya.
Humas ISI Denpasar melaporkan