Rp 1 Triliun Untuk Bidik Misi

Rp 1 Triliun Untuk Bidik Misi

JAKARTA – Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) terus menggejot akses pendidikan tinggi bagi masyarakat miskin. Salah satu program yang sudah berjalan adalah, Beasiswa Pendidikan Mahasiswa Miskin (Bidik Misi). Meski tidak terserap seratus persen, tahun ini kuota Bidik Misi diupayakan naik menjadi 50 ribu mahasiswa. Program bantuan biaya pendidikan yang diberikan sampai mahasiswa lulus ini, menelan anggaran Rp 1 triliun.
Pemberian Bidik Misi mulai disalurkan ke mahasiswa tahun angkatan 2010-2011 lalu. Total ada 20 ribu mahasiswa dari 90-an perguruan tinggi negeri. Baik di bawah lembaga Kemendiknas maupun di Kementerian Agama (Kemenag). Masing-masing mahasiswa mendapatkan jatah Rp 12 juta per tahun. Dari anggaran tersebut, sebagian besar dikucurkan untuk biaya pendidikan kuliah.

Mekanisme pengucuran beasiswa ini diserahkan ke masing-masing PTN. Kemendiknas mencatat, ada PTN yang menerima dulu mahasiswa lalu menyeleksi dari seluruh mahasiswa tidak mampu berprestasi untuk mendapatkan Bidik Misi. Ada pula mahasiswa yang sudah menetapkan dari awal penerima Bidik Misi melalui undangan ke SMA-SMA di kawasan PTN.
Bidik Misi ini diberikan kepada mahasiswa miskin berprestasi yang masuk PTN melalui SNMPTN Jalur Undangan. Tidak ada kesempatan bagi mahasiswa yang masuk PTN melalui SNMPTIN Jalur Tes Tulis.

Mendiknas M. Nuh menjelaskan, anggaran yang dikucurkan untuk Bidik Misi ini dikemas dalam satu paket. Yaitu untuk empat angkatan. Untuk empat angkatan, Mendiknas menganggarkan Rp 1 triliun. Jika dibagi rata, tiap angkatan dijatah Rp 250 miliar. Masing-masing angkatan mendapatkan kuota 20 ribu mahasiswa. “Beasiswa langsung menggratiskan SPP plus uang saku,” kata Nuh, saat melakukan sidak di penerima Bidik Misi di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Rabu (3/2).

Sidak ini dilakukan untuk memastikan pengucuran Bidik Misi tepat sasaran. Rata-rata, tambah Nuh, setiap penerima Bidik Misi selain gratis SPP juga mendapatkan uang saku Rp 500 ribu per bulan. Tahun ini, uang saku yang diterima bakal dinaikkan menjadi Rp 600 ribu per bulan.

Evaluasi tahun ini, Bidik Misi hampir terserap seluruhnya. Nuh menjelaskan, dari 20 ribu kuota ada 300-an jatah Bidik Misi yang tidak sampai di tangan mahasiswa. Kemendiknas mendapatkan keterangan, tidak terserapnya jatah Bidik Misi tersebut disebabkan karena ketidaksesuaian fakultas yang dijatah mendapatkan Bidik Misi, dengan keinginan calon mahasiswa. “Tapi nilai tersebut kecil, jika dibandingkan dengan yang terserap,” jelas Nuh.

Kemendiknas sedang menggodok penambahan jatah kuota Bidik Misi. Kemendiknas berupaya untuk menambah kuota mahasiswa setiap tahun angkatan menjadi 50 ribu. “Tetapi, sementara ini yang berjalan baru 20 ribu mahasiswa,” papar mantan Rektor ITS tersebut.

Nuh berharap, kepada PTN yang mendapatkan jatah untuk menyalurkan Bidik Misi ini harus benar-benar mendistribusikan ke mahasiswa yang tepat. Meskipun belum mendapatkan laporan ada penyimpangan, Kemendiknas melalui Ditjen Pendidikan Tinggi berupaya mengawasi potensi penyimpangan.

Diantara penerima Bidik Misi yang kemarin didatangi menteri adalah Yun Istatik. Dia adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) asal Depok. Yun, nama panggilannya, adalah anak dari montir motor yang berpenghasilan rata-rata Rp 2 juta per bulan. Keluarga Yun masih mengontrak rumah petak yang berisi berukuran 3×5 meter.

Ia menjelaskan, mahasiswa angkatannya ditarik SPP sebesar Rp 7,5 juta per semester. Melalui Bidik Misi, Yun dan orang tuanya saat ini hanya fokus menabung untuk membeli buku. “Beasiswa ini cukup membantu,” kata dia. (wan)

Sumbe: http://www.jpnn.com

ISI Denpasar & Disbud Bergandengan Tangan Sukseskan PKB 2011

ISI Denpasar & Disbud Bergandengan Tangan Sukseskan PKB 2011

Kadisbud Provinsi Bali, I Ketut Suastika, SH., Jumat kemarin (4/2), menemui Rektor ISI Denpasar guna membahas persiapan PKB 2011, didampingi Kabid Kesenian, Ida Ayu  Masyuni. “ Dalam konteks kebudayaan umumnya, PKB khususnya, kami mohon bantuan secara pribadi maupun kelembagaan pada Prof. Rai untuk mensukseskan PKB 2011,” ujar Suastika di ruang kerja Rektor, disambut respon positif  Rektor beserta Pembantu Rektor I,II, dan IV ISI Denpasar.

Bukti bahwa ISI Denpasar adalah milik masyarakat, dipaparkan Prof. Rai dalam pertemuan tersebut, sehingga ISI Denpasar juga bertanggung jawab atas kesuksesan PKB, dengan cara turut serta memfasilitasi setiap kegiatan PKB. “ Kami telah melaksanakan upaya awal yang terkait, diantaranya dimanfaatkannya gedung ISI Denpasar untuk pelaksanaan PKB, seperti tahun lalu, lomba film dokumenter dilaksanakan di gedung Natya Mandala. Disamping itu, gedung ISI Denpasar lainnya juga dapat digunakan untuk “plan B” sebuah pementasan apabila karena situasi tertentu tidak dapat dilaksanakan di Taman Budaya,”papar Prof Rai.

PR IV Bidang Kerjasama, I Wayan Suweca, S.Skar.,M.Mus. menambahkan,”Upaya ISI Denpasar mendukung penuh PKB, selain menyediakan sarana gedung untuk seni pertunjukan dan pameran, kontingen kabupaten juga selalu menggunakan kampus ISI untuk persiapan pentas dan segala keperluan lainnya, sebagai wujud perhatian kampus ISI pada masyarakat, yang tentunya berdampak sangat positif bagi kampus.”

Untuk itu, sesuai saran bapak Wagub, dengan persiapan lebih awal dan lebih baik, hasil sebuah pertunjukan pasti akan lebih baik, maka hari ini, Sabtu (5/2) ISI Denpasar “nuasen” dua kegiatan besar yaitu untuk Dharma Shanti yang akan dilaksanakan tanggal 20/3/11 di Jakarta, serta PKB Juni nanti. Dalam acara Dharma Shanti (20/3), ISI Denpasar akan menampilkan Oratorium berjudul Purusadasanta,dan pada pembukaan PKB, ISI Denpasar akan menampilkan sendratari berjudul Bhisma Dewabharata.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Peringkat 50 Besar Website PT Indonesia Edisi Januari 2011

Peringkat 50 Besar Website PT Indonesia Edisi Januari 2011

Pengumuman peringkat website perguruan tinggi versi Webometrics Edisi Januari 2011 baru saja diumumkan. Seperti dirilis di website Webometrics peringkat website ISI Denpasar menduduki peringkat 36 Indonesia atau peringkat 3489 dunia. Walaupun terjadi penurunan dibandingkan dengan edisi juli 2010 yang menduduki peringkat 34, tetapi naik cukup signifikan dari edisi juli 2010 yang menduduki posisi 4249. Webometrics merilis Peringkat pertama hingga lima Indonesia berturut-turut ditempati oleh website UGM, UI, ITB, UNAIR, dan UNDIP.

Ada empat komponen yang menjadi indikator dari penilaian Webometrics ini, yaitu: Size (20%), Visibility (50%), Rich Files (15%), dan Scholar (15%). Data yang dikumpulkan dengan empat indikator tersebut diolah dan digunakan untuk memeringkat 12.000 perguruan tinggi di seluruh dunia. Size adalah jumlah halaman website yang tertangkap oleh search engines (Google, Yahoo, Live Search/Bing). Visibility merupakan jumlah eksternal link yang unik (backlink) yang diterima oleh domain web universitas yang tertangkap oleh search engines (Yahoo, Google, Live Search/bing). Visibility ini menyiratkan besarnya impact factor terhadap sebuah website/repositori. Rich Files merupakan jumlah file dokumen (Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) and Microsoft Powerpoint (.ppt), dan tidak termasuk xls or latex or tex) yang online di bawah domain website universitas. Scholar merupakan jumlah paper dan jumlah sitasi yang tertangkap di Google Scholar untuk setiap domain website universitas.

Berikut ini adalah daftar peringkat webometrics perguruan tinggi di Indonesia:

Indonesia rank World

rank

University POSITION
size Visibility Rich files Scholar
1 583 Universitas Gadjah Mada 501 815 1,152 71
2 599 University of indonesia 438 969 634 11
3 770 Institute of Technology Bandung 444 908 919 529
4 1000 Airlangga University 1,084 1,223 521 301
5 1004 Diponogoro University 558 2,477 1,780 15
6 1007 Petra Christian University 308 2,295 802 399
7 1010 Gunadarma University 646 1,510 686 486
8 1015 Andalas University 2,234 1,590 639 170
9 1017 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 1,029 1,506 1,883 41
10 1018 Universitas Negeri Malang * 1,958 1,495 1,080 83
11 1026 Universitas Sriwijaya 971 2,444 1,314 236
12 1041 Universitas Muhammadiyah Surakarta 1,647 4,340 1,952 21
13 1056 Universitas Sumatera Utara 1,633 3,049 2,546 28
14 1204 Bogor Agricultural University 1,830 1,075 1,530 1,204
15 1217 Universitas Islam Indonesia 1,565 1,707 3,556 232
16 1253 Universitas Sebelas Maret 875 1,621 1,509 1,628
17 1382 Unikom 1,845 7,698 4,173 22
18 1395 Universitas Muhammadiyah Malang 2,710 2,565 1,066 1,264
19 1831 Yogyakarta State University 2,539 2,316 4,662 574
20 1880 Indonesia University of Education * 1,516 1,081 2,356 3,111
21 1927 Universitas Padjadjaran 1,411 3,037 2,522 2,066
22 2167 Universitas Mercu Buana 2,882 3,244 2,569 1,847
23 2335 Electronic Enqneering Polytechnic Institute of Surabaya 2,336 2,465 1,622 3.842
24 2398 Universitas Lampung 2,229 4,309 1,652 3,408
25 2427 Bina Nusantara University 3,206 2,507 1,858 3,243
26 2587 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2,939 1,313 2,220 4,382
27 2615 Universitas Hasanuddin University 1,626 3,414 2,156 4,382
28 2702 Universitas Negeri Semarang 1,591 4,414 4,323 2,646
29 2757 Brawijaya University* 2,321 4,688 3,669 2,646
30 2835 Universitas Udayana 2,837 4,757 2,711 3,179
31 2850 Universitas Riau Beranda 4,515 7,264 4,302 1,196
32 2949 Atma Jaya Yogyakarta University 6,844 6,029 1,782 2,390
33 3141 Universitas Katolik Parahyangan 2,193 7,308 4,365 2,678
34 3145 Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel 3,121 10,549 5,385 1,312
35 3483 STIKOM Surabaya 6, 560 9,743 7,392 555

36

3489

ISI Denpasar

4,626

10,824

4,770

1,461

37 3762 Informatics and Computer College Stmik Amikom 2,906 3,629 3,367 5,624
38 3878 Universitas Tarumanagara * 4,315 7,513 1,755 5,624
39 4127 Duta Wacana Christian University 3,957 5,171 3,041 5,624
40 4323 Universitas Widyatama 7,193 10,172 10,901 666
41 4337 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 2,544 2,295 5,070 6,898
42 4416 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 3,365 5,735 3,995 5,624
43 4575 Institut Teknologi Telkom(Sekolah tinggi Teknologi Telkom) 2,007 5,717 4,714 6,898
44 4788 Universitas Terbuka 4,226 3,859 7,791 4,154
45 4802 Universitas Trisakti 4,810 7,386 6,524 3,501
46 4815 Universitas Paramadina 4,497 9,037 7,750 2,844
47 4922 Ahmad Dahlan University 3,847 4,062 4,477 6,896
48 4935 Universitas Jember 3,892 6,586 4,656 5,624
49 5475 Institut  Sains & Teknologi  Akprind 5,332 6,913 3,675 6,898
50 5724 Universitas Sanata Dharma 6,065 5,559 5,517 5,624
Perajin Tua Pembuat Gerabah Tojan

Perajin Tua Pembuat Gerabah Tojan

Kiriman : Drs. I Wayan Mudra, MSn. Dosen Kriya Seni FSRD ISI Denpasar.

Gerabah Tojan adalah sebuah sebutan gerabah hasil perajin di Banjar Satra Kecamatan Klungkung Kabupaten Klungkung Bali. Perajin di desa ini lokasinya mudah dijangkau, karena dekat perkotaan, berada diperumahan penduduk dengan kondisi desa yang sudah maju dilihat dari bangunan-bangunan fisik yang ada di desa tersebut. Namun sebaliknya, kondisi kerajinan gerabah di desa ini terlihat memprihatinkan dan masih bisa bertahan sampai saat ini, walaupun perajinnya terus berkurang dari jaman kejaman. Saat penelitian ini dilakukan perajin gerabah ini hanya tinggal dua keluarga yang masih ada hubungan kekeluargaan. Dua keluarga tersebut terdiri dari 4 orang wanita tua yang berumur di atas enampuluhan, dengan kondisi badan yang sudah renta masih mampu mengerjakan kerajinan gerabah dari awal pembuatan bahan sampai pembakaran. Semua pekerjaan tersebut mereka lakukan sendiri tanpa bantuan anak atau cucunya. Mereka menyebutkan anak dan cucunya saat ini tidak ada yang mau meneruskan usaha pembuatan gerabah, karena mereka menganggap kurang menguntungkan untuk kondisi saat ini.  Gerabah yang dikerjakan berawal dari kebutuhan masyarakat sebagai perlengkapan upacara agama, namun sekarang berkembang sesuai perekbangan jaman. Namun walaupun demikian seolah mereka mereka tidak bisa beranjak dari kemiskinan.

Lokasi pembuatan gerabah di tengah pemukiman penduduk kerapkali menimbulkan permasalahan pada warga sekitarnya. Betapa tidak, pada saat pembakaran gerabah, asap hasil pembakaran mengganggu pemukiman sekitarnya, asapnya yang dapat tebal dapat mengganggu pernapasan warga. Pembakaran yang menggunakan bahan bakar padat seperti  jerami, kayu bakar dan bahan-bahan lain seperti pelepah pisang, daun kelapa kering, dan sebagainya akan menghasilkan asap yang tebal serta dapat mengganggu pernapasan. Pembakaran gerabah perajin ini termasuk menggunakan tunggu ladang, karena proses pembakaran dilakukan di alam terbuka dengan cara menyusun benda-benda gerabah sesuai besarannya dan terakhir ditumpuk dengan bahan bakar. Berbeda dengan proses pembakaran gerabah pada perajin lain di Bali dilakukan pada ruang tertutup dengan tungku bak atau tungku yang lebih modern.  Jenis tungku ladang ini dibuat dengan tumpukan bahan seperti batu, bata, batako, genteng dan bahan-bahan sisa bangunan lainnya dengan perekat campuran pasir dan semen (PC). Pada bagian tengah tunggku dibuat lorong berfungsi sebagai aliran api. Gerabah yang sudah tersusun di atasnya ditutup dengan bahan bakar dan penyulutan api dilakukan pada mulut tungku pada bagian samping. Pengisian bahan bakar dilakukan berkali-kali sampai gerabah yang dibakar merah. Maka dari itu perajin tidak bisa meninggalkan tunggu selama proses pembakaran berlangsung. Proses pembakaran selesai setelah gerabah matang ditentukan oleh merahnya gerabah tersebut. Pembakaran tersebut berlangsung 1-1,5 jam. Hasil pembakaran yang baik dapat dilihat dari merahnya pada permukaan gerabah merata dan suara badan gerabah nyaring jika dipukul dengan benda keras.

Perajin membeli bahan baku dan mengolahnya sendiri menjadi bahan yang siap pakai. Teknik pembentukan dilakukan dengan teknik putar di atas sebuah bundaran kayu dalam istilah keramiknya bakaran tinggi disebut alat putar tangan (handwheel). Jenis-jenis produk yang dibuat antara lain benda-benda untuk keperluan upacara seperti coblong, payuk pere, senden dan sebagainya. Benda-benda tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitar dengan harga relatif murah. Mereka juga mengerjakan alat peleburan perak yang dipesan oleh perajin perak yang berkembang di Kabupaten Klungkung. Penulis  melihat karena murahnya harga dan terbatasnya kemampuan perajin berproduksi maka hasil yang didapat dari hasil kerajinan menjadi rendah, sehingga mereka sulit beranjak dari kata ”kemiskinan”   Mereka memasarkan hasil produksinya di Pasar Klungkung dan belum bisa melayani jika ada pesanan dalam jumlah yang lebih besar. Kondisi perajin yang sudah tua merupakan kendala untuk berkembang lebih maju, walaupun peluang untuk berkembang masih terbuka.

Mereka berharap ada perhatian dari instansi terkait untuk membantu  paling tidak kerajinan gerabah ini terus bisa bertahan bahkan berkembang lagi dapat dipandang sebagai warisan budaya masa lalu. Jika tidak ada campur tangan pemerintah dalam mengatasi kerajinan ini lambat laun akan hilang. Karena mereka menuturkan keturunannya tidak ada yang mau meneruskan kegiatan membuat gerabah ini.

Beberapa hasil kerajinan gerabah Tojan antara lain:

1.      Alas peleburan perak.

2.      Coblong, senden dan pulu.

3.      Caratan kecil, dijemur setelah dibentuk.

4.      Perajin sedang melakukan proses pembentukan

5.      Perajin sedang mempersiapkan proses pembakaran gerabah di halaman rumah.

jadwal dan pengumuman pelatihan PKM 2011

unduh Jadwal Pelatihan PKM : Klik disini

unduh pengumuman PElatihan PKM : Klik disini

PENGGUMUMAN

Nomor :  421/I5.12.1/KM/2011

TENTANG

PELATIHAN PENULISAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM)

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR TAHUN 2011

Diumumkan kepada seluruh mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar, (terutama mahasiswa semester II, penerima Beasiswa PPA, BBM, Bidik Misi dan Supersemar)  untuk hadir pada :

Hari/Tanggal               : Senin-Selasa/7-8 Februari 2011

Pukul                           : 11.30 WITA

Tempat                        : Gedung Natya Mandala ISI Denpasar

Acara                           : Pembukaan dan Pelatihan Program Kreativitas Mahasiswa

Pakain                         : Jas Almamater.

Bagi mahasiswa penerima beasiswa PPA, BBM, Bidik Misi dan Supersemar tahun 2010 yang tidak mengikuti pelatihan PKM, akan dipertimbangkan untuk mendapatkan beasiswa tahun 2011 sesuai persyaratan masing-masing beasiswa.

Demikian untuk diperhatikan terimakasih.

02 Februari 2011

an. Rektor

Pembantu Rektor III

ttd

Drs. I Made Subrata,M.Si

NIP.195202111980031002

Tembusan :

1. Rektor ISI Denpasar sebagai laporan

1. Dekan FSP ISI Denpasar untuk diketahui

3. Dekan FSRD ISI Denpasar untuk diketahui

4. Ka. Biro Administrasi Umum dan Keuangan

Loading...