Desain Media Komunikasi Visual Kampanye Pencegahan Rabies

Desain Media Komunikasi Visual Kampanye Pencegahan Rabies

Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Di provinsi Bali khususnya kota Denpasar, umumnya penyakit Rabies biasanya diderita seseorang akibat gigitan anjing liar. Pada tahun 2008 hingga 2011, tercatat 10 orang telah menjadi korban keganasan penyakit Rabies ini.

Kampanye pencegahan Rabies sesungguhnya dilakukan berkali-kali oleh pemerintah kota Denpasar melalui media-media komunikasi visual. Beberapa media tersebuat adalah brosur dan spanduk. Direktur Kesehatan Hewan Deptan, Agus Wiyono mengatakan bahwa di Bali, masyarakatnya dikenal sebagai penyayang binatang, namun kesadaran dan tanggung jawab untuk memvaksin hewan peliharaan dan merawatnya dengan baik masih rendah. Maka dapat disimpulkan, kampanye yang sudah dilakukan oleh pemerintah belum menunjukkan hasil yang baik.

Oleh karena belum efektifnya media-media yang dirancang oleh pemerintah kota Denpasar, maka perlu adanya rancangan dan konsep desain yang baru dan baik. Konsep desain sederhana dan menarik dipilh karena dengan kesederhanaan, pesan dapat disampaikan lebih jelas dan menarik. Selain itu, media-media yang dirancang harus dapat mengajak semua masyarakat untuk memvaksinasi hewan yang mereka pelihara secara teratur.

Sesuai tujuan media yang akan dirancang dan konsep desainnya, media-media yang akan dipilh adalah Pin, stiker, poster, web banner, mug, mini x-banner, baliho, billboard, t-shirt dan katalog. Diharapkan, melaui proses desain yang tepat media-media tersebut dapat berfungsi dengan efektif.

Kata Kunci : kampanye pencegahan rabies, media komunikasi visual, desain

   

Desain Media Komunikasi Visual Sarana Promosi Meazza Soccer Dome

Desain Media Komunikasi Visual Sarana Promosi Meazza Soccer Dome

Futsal merupakan olah raga sepak bola dalam ruangan yang mulai di gemari oleh masyarakat khususnya di Denpasar dalam 4 tahun terakhir ini, padahal olah raga futsal sudah ada sejak 1930 dan telah menyelenggarakan 8 kali Piala Dunia Futsal. Olah Raga Futsal bagi masyarakat merupakan permainan yang menyenangkan, karena tanpa harus berpanas panasan dan kehujanan, berbeda dengan sepakbola luar ruangan lapangan futsal hanya berukuran sepertiganya saja dan membutuhkan pemain hanya 5 orang. Bagi masyarakat Denpasar olah raga futsal merupakan olahraga baru yang di masa mendatang akan menjadi prospek baik bagi bidang olahraga di Denpasar. Salah satu futsal center di Denpasar yang memliki fasilitas dan kenyamanan yang memadai adalah Meazza Soccer Dome.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah survei, wawancara, observasi, dokumentasi, metode kepustakaan. Sedangkan metode analisis yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan deskriptif komperatif. Untuk mendukung pengerjaan digunakan teori semiotika yaitu tentang ikon, indeks dan simbol. Konsep pada perancangan kali ini adalah ”Spirit Futsal”, dimana spirit berarti semangat yang menggambarkan bahwa desain yang akan dibuat mampu memberikan dan membangkitkan semangat berolah raga dan berkompetisi. Sedangkan futsal merupakan cabang olahraga sebagai aktifitas dari tempat yang akan dipromosikan, serta menjadi acuan dalam ilustrasi yang digunakan pada media promosi yang akan dibuat.

Sehingga bila diterapkan pada perancangan media yaitu menampilkan desain yang mencerminkan olahraga futsal dengan penuh semangat. Bila dikaitkan dengan media promosi yang akan dirancang, maka konsep ini dimaksudkan bagaimana mengajak atau mempengaruhi masyarakat sebagai khalayak sasaran, agar tertarik untuk bermain futsal di Meazza Soccer Dome.

Kata Kunci : Media Komunikasi Visual, Futsal, Meazza Soccer Dome.

Desain Komunikasi Visual Sarana Promosi Estadio Futsal

Desain Komunikasi Visual Sarana Promosi Estadio Futsal

Salah satu aspek desain komunikasi visual adalah mempromosikan barang dan jasa secara komersil melalui media komunikasi visual untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Estadio futsal beralamat di jalan Keboiwa Selatan Denpasar. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2010 berkecimpung dalam penyediaan jasa Penyewaan lapangan futsal indoor. Melihat jasa Penyewaan lapangan futsal indoor di Denpasar yang berkembang pesat, pesaing-pesaing bermunculan maka perlu usaha kreatif untuk melakukan promosi dari Estadio, sejauh init media promosi yang ada pada Estadio hanya sebatas logo dan Flyer saja. Maka timbul pertanyaan bagaimana membuat Estadio lebih dikenal melalui pecancangan media komunikasi visual yang sesuai dengan kreteria desain? melalui media komunikasi visual yang dirancang masyarakat akan lebih mengenal keberadaan Estadio dan mau memanfaatkan jasa yang ada.

Metode yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan metode pengumpulan data pengumpulan data, terdiri dari metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan metode  semiotika dan swot .

Media yang dibuat untuk mempromosikan Estadio terdiri dari Poster, Flyer, Mug, Papan Nama, Umbul-umbul, X-Banner, T-shirt, Stiker,  Gantungan kunci, dan Katalog. Dengan konsep dasar perancangan “Spirit Urban” menonjolkan gaya desain urban art sebagai kiblat dalam perancangan desain sehingga memberikan kesan bebas berekspresi dan memberi daya tarik tersendiri.

Kata Kunci : Desain, Komunikasi Visual, Promosi, Estadio Futsal.

  

Desain Komunikasi Visual Sarana Promosi Aromas Cafe

Desain Komunikasi Visual Sarana Promosi Aromas Cafe

Usaha-usaha seperti restoran, cafe, penjualan souvenir Bali sangatlah laku di pasaran. Bisa dilihat di beberapa daerah wisata Bali seperti di Kuta dan Jalan Legian, banyak orang membuka usaha di daerah tersebut seperti usaha café dan restoran di sepanjang jalannya. Salah satu contoh yang menarik di jalan Legian terdapat sebuah Café yang bernama Aromas Cafe. Dimana Café ini memiliki keunikan tersendiri yaitu merupakan sebuah  Café sekaligus restoran vegetarian. Restoran vegetarian sangat jarang ditemukan di daerah Kuta. Apalagi restoran tersebut memiliki konsep romantic garden, dimana restoran tersebut sangat asri dan merupakan suatu ciri khas tersendiri dibandingkan dengan restoran lainnya di daerah Kuta. Maka dari itu desainer dituntut untuk mendesain media yang efektif serta sesuai dengan konsep dalam mempromosikan Aromas Café. Data-data yang diperoleh dari penelitian, data wawancara dan data teoretis diolah melalui analisis dan sintesa sehingga dapat diciptakan media komunikasi visual yang tepat, efesien, dan memenuhi kriteria yang ada untuk mempromosikan Aromas Café di Legian Kuta Bali yakni Spanduk, T-Shirt, Daftar Menu, Iklan majalah, Brosur, Poster, X-banner, Flyer, Mug.

Kata kunci : desain, media komunikasi visual, Aromas Cafe

  

Desain Media Komunikasi Visual Kampanye Peningkatan Bakat Non Akademis pada Anak Usia Sekolah Dasar

Desain Media Komunikasi Visual Kampanye Peningkatan Bakat Non Akademis pada Anak Usia Sekolah Dasar

Masa anak – anak merupakan masa yang tepat untuk mengembangkan bakat yang terdapat pada diri seseorang. Karena pada masa ini perkembangan otak dan daya tangkap akan hal – hal baru berada pada masa keemasan. Bakat yang dimiliki seorang anak hendaknya disadari sedini mungkin agar saat dewasa akan lebih mudah mengarahkan kemampuan yang sudah terasah tesebut. Pendidikan dasar di Indonesia dewasa ini mulai memberi perhatian lebih terhadap pengembangan bakat non akademis pada siswa sekolah dasar. Tidak hanya mengacu kepada pembinaan prestasi akademis, tetapi juga memberikan waktu dan wadah yang tepat guna menyalurkan potensi non akademis mereka. Namun hal tersebut belum merata terjadi diseluruh sekolah dasar,khususnya di Kota Denpasar. Karena pada kenyataannya, bakat non akademis jika diasah dengan baik akan menjadi alternatif prestasi yang bisa dibanggakan kedepannya. Untuk membantu memberi arahan dan penyadaran kepada siswa SD, guru, dan orang tua murid terhadap pentingnya pengembangan bakat non akademis tersebut perlu diadakan promosi secara masal dengan melakukan kampanye sosial. Berdasarkan uraian tersebut, didapat permasalahan bagaimana merancang media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif dan media apa saja yang tepat untuk membantu kampanye pengembangan bakat non akademis bagi siswa sekolah dasar.

Data – data yang diperoleh dari observasi, data wawancara dan data teoritis diolah melalui analisis dan sintesa sehingga dapat diciptakan media komunikasi visual yang tepat, efisien dan memenuhi kriteria dsain. Maka didapat simpulan, dalam merancang media komunikasi visual perlu dipertimbangkan teori-teori desain,prinsip desain, kriteria desain, serta mempertimbangkan demografis, psikografis, dan behaviora. Dan media komunikasi yang akan dirancang untuk kampanye pengembangan bakat non akademis pada siswa sekolah dasar di denpasar antara lain poster, iklan majalah, tas , buku gambar, pin, t-shirt, , sticker, wadah minuman, x- banner, dan katalog.

Kata kunci : anak – anak , bakat, non akademis, media komunikasi visual

Loading...