The Ghanaian Gyl Xylophone and The Gambang Bali; A Comparative Study The Instruments and Tuning Systems

Kiriman : I Made Kartawan, S.Sn., M.Si., M.A (Dosen PS Karawitan ISI Denpasar)

Abstract

This paper explores the gyil xylophone of Ghana and the gambang xylophone of Bali, Indonesia through comparison of instrument construction and tuning systems. It also examines two different cultures through organology approach. Most importantly, the comparison is made in light of indigenous conceptualizations.

Purpose of Paper

This paper explores the gyil xylophone of Ghana and the gambang xylophone of Bali, Indonesia through comparison of instrument construction and tuning systems. Mostimportantly, the comparison is made inlight of indigenous conceptualizations. Two different culture of Gyil and Gambang The similarities of the gyil and gambang are interesting phenomena to examine because they have similar form, are from different places, and different cultures. However, when comparing gyil and gambang instruments we must consider cultural issues becuase occaisonally shared cultural practices have led to strikingly similar instrument features. I believe that local knowledge is an important element in any communityand plays an role in determining people’s behavior. For example, when local knowledge is unique to onecommunity, other communities will have different behavior stemming from their different local knowledge. For this reason I believe it is important to consider local knowledge in a comparison of these instruments.

Selengkapnya dapat unduh disini

Dari Workshop Foto Prawedding Prodi Fotografi ISI Denpasar: Hobby (Motret) Menjadi Bisnis

Dari Workshop Foto Prawedding Prodi Fotografi ISI Denpasar: Hobby (Motret) Menjadi Bisnis

Kiriman : Hery Budiana, A.Md

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar tak pernah henti dalam berbagai kegiatan. Salahsatunya Program Studi Fotografi FSRD ISI Denpasar yang beberapa waktu lalu Selasa, 27 Oktober 2015 menggelar acara “Workshop Foto Prewedding” bertempat di Gedung Citta Kelangen Lantai II ISI Denpasar. Dalam sambutannya Ketua Pelaksana I Made Saryana, S.Sn., M.Sn mengungkapkan bahwa sebanyak 60 mahasiswa Prodi Fotografi terlibat dalam acara ini. Pada kesempatan tersebut menghadirkan narasumber dari seorang pemilik usaha fotografi yaitu InfocusBali Photography yaitu Putu Bayu Gunadharma. Narasumber juga seorang graphic designer PT. Djarum dan Hard Rock Café Bali. Acara dibuka oleh Rektor ISI Denpasar yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh Pembantu Rektor III ISI Denpasar, Drs. I Wayan Gulendra, M.Sn. Dalam sambutannya PR III menyambut baik kegiatan ini dan berharap bahwa mahasiswa dapat mengikuti workshop dengan tertip dan menyimak materi dengan baik, karena era saat ini adalah era dokumen semua membutuhkan fotografi untuk dapat mendokumentasikan acara, produk hingga yang rutin berkembang adalah foto prewedding. Sementara Pembantu Dekan I FSRD ISI Denpasar, Drs. Olih Solihat Karso, M.Sn yang mewakili Dekan FSRD tak dapat menyembunyikan rasa bangga karena mahasiswa dan alumni fotografi kini sangat berperan di Bali dalam dunia dokumentasi. “Setiap saya menghadiri acara, ada sie dokumentasi, saya bertanya dari mana? Selalu mengatakan mahasiswa ataupun alumni ISI Denpasar” uangkap Olih. Sehingga peran mahasiswa dan alumsi Fotografi ISI Denpasar sangat berperan di Bali.

Dalam kesempatan tersebut workshop terbagi menajdi 2 sesi yaitu sesi ceramah dan praktek. Untuk sesi ceramah dimodetarori oleh salah satu dosen fotografi ISI Denpasar I Made Bayu Pramana, S.Sn. Dalam ceramah terungkap bahwa Bayu Gunadarma dalam menjalanjan bisnis fotografi diawali dari hobi, ketika pekerjaan ditekuni dengan senang hati maka akan mampu menghasilkan karya terbaik sehingga berbanding lurus dengan keuntungan dari segi materi. Bayu Gunadarma menambahkan untuk merebut bisnis tersebut yang diperlukan adalah mental, corporate identity, team work, network dan sosial media serta modal, teman dan refrensi. Selain itu hal terpenting lainnya yang wajib diperhatikan adalah etika, penapilan serta komunikasi. Bayu memberi pesan kepada mahasiswa ISI Denpasar untuk membangun benteng bisnis yang kuat serta melakukan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh karena semuanya akan indah oleh kesungguhanmu itu.

Usai kegiatan ceramah dilanjutkan dengan sesi praktek foto yang menghadirkan objek pasangan pengantin untuk foto prewedding.

ISI Denpasar akan pamerkan dan pentaskan 13 karya penciptaan dosen

ISI Denpasar akan pamerkan dan pentaskan 13 karya penciptaan dosen

Kiriman : Nyoman Lia Susanthi, SS., MA (Dosen PS Film Televisi ISI Denpasar)

logoGuna mempertanggungjawabkan hibah penciptaan dosen ISI Denpasar tahun 2015, maka pada tanggal 2 November 2015 akan dilaksanakan pembukaan pameran dan pagelaran karya penciptaan dosen ISI Denpasar. Menurut Ketua Panitia Drs. Anak Agung Gde Ngurah TY, M.Si pameran dan pagelaran ini adalah realisasi dari proposal yang dibiayai dengan Dana DIPA ISI Denpasar tahun 2015. Adapun proses penciptaan karya seni ini telah melalui beberapa tahapan yaitu pengajuan proposal pada bulan Februari 2015. Pada tahap ini terdapat 20 proposal yang diusulkan. Dilanjutkan dengan pemaparan/ presentasi proposal Penciptaan Karya Seni tanggal 16-17 April 2015. Pada tanggal 27 Mei 2015 ditetapkan pemenang Penciptaan Karya sebanyak 13 pemenang dari 20 usulan yaitu dari FSP memenangkan 6 proposal penciptaan, dari FSRD memenangkan 7 proposal penciptaan. Dilanjutkan dengan penandatanganan surat perjanjian penciptaan oleh 13 pemenang, tanggal 3 Agustus 2015, monitoring dan Evaluasi Penciptaan laporan 70% tanggal 16 Oktober 2015, dan tanggal 2 November 2015 adalah pameran dan pegelaran Hasil Penciptaan Karya Seni. Pertanggungjawaban akhir nanti dikumpulkan tanggal 9 November 2015 dalam bentuk laporan Penciptaan Karya Seni. Drs. Anak Agung Gde Ngurah TY, M.Si menambahkan bahwa kegiatan ini untuk memotivasi para dosen dalam berkreatifitas agar lebih produktif, inovatif, dan kopetitif dengan kualitas penciptaan yang optimal, serta untuk mendapat saran dan kritik dari pengamat dan masyarakat umum.

Hasil karya penciptaan karya seni yang diselenggarakan hari ini terdiri dari 6 karya penciptaan pagelaran dari FSP yang diselenggarakan selama 2 kali pertunjukan, yaitu tanggal 2 dan 3 November 2015 bertempat di gedung Natya Mandala ISI Denpasar. Serta 35 karya dari FSRD dengan jumlah hasil karya 5 buah per pemenang yang dipamerkan dari tanggal 2 s.d 6 November 2015 bertempat di gedung Kriya Hasta Mandala ISI Denpasar.

Acara rencananya akan dibuka oleh Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Hum.

Loading...