UNGGAH BERKAS Usulan Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Nasional dan Internasional Tahun 2016

Dengan hormat menindaklanjuti surat DP2M No.233/E5/PB/III/2016 tanggal 18 Maret 2016 perihal Penerimaan usulan Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Nasional dan Internasional Tahun 2016, dengan batas akhir penerimaan tanggal 25 April 2016, perlu disampaikan bahwa sebagian besar pengusul belum menyelesaikan proses pendaftaran, diantaranya belum mengunggah artikel ilmiah sebagai persyaratan utama untuk mengikuti seleksi peserta.

Apabila sampai batas waktu yg telah kami tetapkan belum mengunggah artikel yang
dipersyaratkan, dengan sangat menyesal kami tidak dapat memproses usulan lebih lanjut.

Bagi dosen/peneliti yang belum pernah dan berminat mengikuti pelatihan penulisan artikel ilmiah nasional dan internasional dapat mengikuti ketentuan terlampir. dapat diakses di laman : simlitabmas.dikti.go .id atau di lp2m.isi-dps.ac.id

Ketentuan DOWNLOD DISINI

 

ISI Denpasar Dan OPUA Jepang Tingkatkan Kerjasama Di Bidang Pengembangan Dan Penciptaan Seni

ISI Denpasar Dan OPUA Jepang Tingkatkan Kerjasama Di Bidang Pengembangan Dan Penciptaan Seni

Denpasar (Bali Post) –
IMG_2449Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dari tanggal 12-14 April 2016 kembali menerima kunjungan dari Okinawa Prefectural University Of Arts (OPUA) Jepang yang langsung dipimpin oleh presidennya yaitu Mr. Yasuharu Higa dan dua jajarannya yaitu Mr. Hirayama Hideki (Dean Of Arts and Crafts Departement) dan Prof. Okishige Maeshiro dari Fakulty Of Arts and Crafts. Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.Skar., M. Hum dan diikuti segenap civitas akademika ISI Denpasar dan menampilkan tiga tarian yaitu Tari Penyambutan Stuti Puja, Jauk Manis dan Tari Oleg Tamulilingan yang dilakoni oleh Jurusan Seni Tari dan Jurusan Seni Karawitan ISI Denpasar.
Kunjungan kali ini merupakan tonggak yang sangat penting, karena terjadinya perpanjangan perjanjian kesepahaman (MoU) yang sebelumnya telah terjadi semenjak Maret 2012 silam. Namun, di samping perpanjangan MoU dan MoA tingkat Institusi dan tingkat Fakultas (seni musik) yang telah berjalan baik dari tahun 2012, juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar dengan Dekan Fakultas Seni Rupa dan Kriya OPUA Jepang dengan tujuan dapat meningkatkan kerjasama di bidang pengembangan dan penciptaan kesenian.
Selain program pokok, Presiden OPUA juga memberikan seminar dan workshop tentang musik Sanshin yaitu sebuah instrumen petik berlaras petog yang penampilannya dikemas dengan pengolahan vokal dan berkolaborasi dengan gamelan gong kebyar yang mampu meluluhkan para peserta seminar dan workshop untuk ikut menari. Tidak kalah menarik, Rektor ISI Denpasar juga ikut memainkan kendang dengan melakukan infrovisasi, sehingga menjadi sajian musik yang menarik.
Pada sesi kedua, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Kriya, Mr. Hirayama Hideki bersama Prof. Okishige Maeshiro juga memaparkan proses berkarya dan hasil seni rupa dan kriya OPUA dalam bentuk audio-visual melalui slide projektor yang mampu memberikan dampak positif (studi Comperative) kepada segenap civitas akademika ISI Denpasar. Dengan demikian, nantinya akan dapat dijadikan bahan apresiasi dan sumber kerja untuk meningkatkan pengetahuan, baik di bidang pengkajian maupun penciptaan.
Wakil Rektor IV ISI Denpasar, I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn., selaku koordinator kegiatan mengatakan semenjak kunjungannya pada tanggal 5-10 Oktober 2015 ke kampus OPUA mendampingi Rektor ISI Denpasar beserta rombongan berjumlah 20 orang, mampu bersinergi dengan baik terkait kegiatan/program Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dikatakannya, banyak kesamaan yang dimiliki oleh kedua lembaga (ISI Denpasar dan OPUA Jepang-red) baik alam lingkungannya, musik, maupun keramah tamahan penduduknya. “Di Okinawa juga ada yang menyebutkaan bahwa, kalau di Indonesia ada Bali dan di Jepang ada Okinawa yaitu pulau kecil yang sangat indah dan menarik. Untuk itulah bapak Rektor ISI Denpasar sempat menaruh hati dan antusias untuk melakukan hubungan kerjasama yang nantinya dapat saling menguntungkan dan saling bermanfaat”, pungkasnya, Rabu (13/4).
Hal senada juga diungkapkan Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gde Arya Sugiartha. Dalam sambutannya ia menegaskan, hubungan ISI denpasar dengan OPUA Jepang telah berjalan baik sejak 2012. Terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi harus dituangkan melalui program-program nyata dan terimplementasi, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang semakin mengglobal. Selain itu, pihaknya juga berpesan kepada kedua dekan (FSP dan FSRD) untuk dapat merancang program apa saja yang bisa dilakukan sesuai payung hukum (MoA) yang telah ditanda tangani. “Saya berharap dengan adanya MoU ini dan program-program yang nyata mampu tercapai sesuai dengan visi ISI Denpasar yaitu kampus ISI Denpasar di tahun 2020 dapat menjadi pusat unggulan (Centre Of Exellent) berdasarkan kearifan lokal dan berwawasan universal,”tegas Sugiartha.
Sementara itu, Presiden OPUA Jepang, Yasuharu Higa sangat bersyukur mendapat kesempatan berkunjung ke ISI Denpasar. Ia mengatakan, kunjungannya kali ini ingin menyepakati kerjasama antara dua perguruan tinggi, yang diyakini mampu membawa pendidikan seni dari kedua belah pihak ke arah yang lebih baik. Dengan harapan mampu lebih mempererat  hubungan dan mampu saling memahami seni dan budaya masing-masing, serta mampu mengarah pada perkembangan bagi pendidikan dan penciptaan seni bagi kedua belah pihak. “Sebenarnya sebelum tahun 2012, ISI Denpasar telah menrima mahasiswa dari universitas kami. Pada akhirny banyak yang menjadi dosen, peneliti, dan pemain musik gamelan pada kampus kami. Mantan mahasiswa di Bali, merupakan jembatan antara Bali dan Okinawa. Salah satu hasil tersebut adalah kami mampu membangun sebuah sanggar gamelan dan seni pertunjukkan Bali di kampus kami,”jelasnya. (winata/adv)
Ket. Foto : MoU – Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S. Skar., M.Hum., dan Presiden Okinawa Prefectural University Of Arts (OPUA) Jepang, Yasuharu Higa melakukan penandatanganan nota kesepahamaan (MoU) di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar, Rabu (13/4). MoU ini sebagai bentuk peningkatan kerjasama dibidang pengembangan dan penciptaan seni dan musik antara kedua lembaga.

Pola – Pola Kendang Gupekan Gaya I Putu Sumiasa

Kiriman : I Ketut Pany Ryandhi (Mahasiswa Karawitan FSP ISI Denpasar)

ABSTRAK

Permainan Kendang Tunggal merupakan sebuah permainan instrumen yang menekankan keahlian yang bersifat individualistis. Di Bali, orang yang biasa bermain instrumen kendang mereka disebut dengan juru kendang ataupun tukang kendang. Seorang juru kendang dikatakan memiliki virtuositas yang tinggi apabila dalam diri mereka terdapat jiwa memimpin. Memimpin dalam konteks reportoir, memberi aksentuasi dan juga seseorang yang merespon setiap gerakan penari. Seorang juru kendang dikatakan memiliki skill yang tinggi apabila mereka mampu membunyikan setiap timbre dalam kendang dengan seakurat maupun sejernih mungkin. Disamping itu, sebagai seorang juru kendang, variasi jalinan “kata-kata” ataupun warna suara pada kendang yang dimainkan secara bebas (representasi individu) dan penuh perhitungan merupakan salah satu syarat seorang juru kendang dikatakan berhasil, terampil, wayah (matang, mantap)

Variasi pola-pola, rasa musikal yang baik, refleksitas spontan (respon keadaan) yang dimiliki oleh seorang juru kendang mengindikasikan kemapanan seorang juru kendang saat bermain kendang tunggal. Pola-pola yang dimaksud perlu dibicarakan secara edukatif mengingat perkembangan permainan kendang tunggal dewasa ini menjadi sebuah trend kompetisi untuk mendapatkan legitimasi berupa penghargaan. Dengan kata lain, pola-pola yang diterapkan hendaknya diidentifikasi dengan menerapkan sistem grade yaitu menjabarkan unsur-unsur yang membentuk pupuh sehingga lebih memudahkan bagaimana sebenarnya cara kerja seorang seniman (seniman alam) dalam mengaplikasikan ilmu alamnya.

I Putu Sumiasa adalah seorang juru kendang sekaha Gong Bandha Sawitra Desa Kedis, Buleleng. Kepiawaiannya dalam bermain kendang tunggal kakebyaran membuat penulis tertarik untuk menganalisis pola kakendangan tunggal beliau, berdasarkan pada pola kakendangan yaitu pada bagian pengipuk Trunajaya.

Kata kunci : Pola, Kendang Gupekan, I Putu Sumiasa

Selengkapnya dapat unduh disini

Loading...