Cipta Baru Seni Pertunjukan Intermedium

Cipta Baru Seni Pertunjukan Intermedium

Foto: Pertunjukan Paras-Bumi-Pamor dalam perhelatan Bali-Dwipantara Bhakti (Umah Bersama Nusantara) di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI, Kamis (27/2).

Hal yang turut membuat megah rangkaian Pangurip Institut Seni Indonesi Bali (ISI BALI), secara khusus dicipta karya seni pertunjukan intermedium baru, yaitu Pertunjukan Paras-Bumi-Pamor dalam perhelatan Bali-Dwipantara Bhakti (Umah Bersama Nusantara), Kamis (27/2) dan Pergelaran Gempita-Jagat-Gelatik pada Jumat (28/2). Pergelaran intermedium tersebut meramu-harmoni gerak tari, melodi orkestra-gamelan, artistika busana, intuisi animasi, dan pendar tata cahaya. Pergelaran disajikan kolaboratif dosen dan mahasiswa ISI BALI terpilih.

Foto: Pertunjukan Paras-Bumi-Pamor dalam perhelatan Bali-Dwipantara Bhakti (Umah Bersama Nusantara) di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI, Kamis (27/2).

Pergelaran Paras-Bumi-Pamor mengeksplorasi konsep paras menunjuk batu padas, juga bermakna watak teguh. Pamor berarti nama sohor nan putih suci. Jagat bermakna wadah agung yang memulia nama sohor berwatak teguh. Pergelaran ini adalah tentang warna. Warna yang dimaknai sebagai pembentuk seraya pelenyap sosok. Warna pun pencipta sekaligus pelebur ruang. Pergelaran ini menguji pandang serta menyangsikan mata.

Pergelaran Paras-Bumi-Pamor menampilkan komposisi Tari Bumi Bianglala oleh koreografer Adi Gunarta, Tari Bumi Tangi oleh Putu Bagus Bang Sada, dan Tari Paras Pamor oleh Wayan Sutirtha dan Gusti Ngurah Sudibya. Komposer Putu Tiodore Adi Bawa, Made Dwi Andika, Gede Raditya Yudhistira, dan Wayan Sudirana. Desainer kostum Made Tiartini Mudarahayu, Nyoman Ayu Kunti Aryani, Tjok. Gde Abinanda Sukawati, Made Ayu Desiari, Ida Ayu Ari Mahadewi, dan Kadek Ayu Dyah Mutiara Dewi.

Foto: Pergelaran Gempita-Jagat-Gelatik di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI, Jumat (28/2).

Pergelaran Gempita-Jagat-Gelatik mededah tema burung gelatik, mewartakan kehidupan yang mesti tumbuh rekah mewangi. Terlahir sebagai sosok mungil yang kusam, burung endemik Bali ini semakin dewasa kian kilau memesona mata dan jiwa. Gempita-Jagat-Gelatik merupakan tuturan tentang hidup; perjuangan diri dan nama harum. Gempita-Jagat-Gelatik mewujud pergelaran intermedium: tari, fashion dance, visual animasi, gamelan Semaradana Damuh Tuwuh, orkestra, dan tata cahaya yang terangkai anotatif menghamparkan tubuh anggun Gelatik dalam semesta metafora.

Foto: Pergelaran Gempita-Jagat-Gelatik di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI, Jumat (28/2).

Koreografi Tari Tik Gelatik oleh Tjok Istri Putra Padmini dan Ni Komang Sri Wahyuni, serta fashion dance oleh Gede Radiana Putra dan Luh Ayu Pradnyani Utami. Komposer Ketut Garwa, Wayan Diana Putra, Ketut Sumerjana, dan Pt. Lukita Wiweka Nugraha Putra. Desainer Kostum oleh A.A.Ngr.Anom Mayun, Tjok Istri Ratna C.S., Kadek Yuni Diantari, Cok Alit Artawan, Luh Nila Febrianti, Putu Chyntia Dewi, dan Made Citra Dewi.

Pameran Bali-Dwipantara Adirupa Meriahkan Pangurip ISI BALI

Pameran Bali-Dwipantara Adirupa Meriahkan Pangurip ISI BALI

Foto: Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon meninjau Pameran Bali-Dwipantara Adirupa V di Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI BALI, Jumat (28/2).

Memeriahkan Pangurip Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI), juga dibuka Festival Nasional Bali-Sangga Dwipatara V bertajuk Charma-Gumi-Chamika (Karisma Semesta Jenama), ditandai Pameran Seni Visual Bali-Dwipantara Adirupa di Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI BALI. Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wamen Diktisaintek Prof. Fauzan berkesempatan meninjau dan mengapresiasi pameran yang melibatkan 33 perupa nasional ini.

Foto: Menteri Kebudayaan, Dr. Fadli Zon meninjau Pameran Bali-Dwipantara Adirupa V di Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI BALI, Jumat (28/2).

Pada pameran seni visual bertema Bali-Bhuwana-Bindu (Dunia Dalam Rupa Bali) dikurasi Dr. Wayan Suardana dan Dr. Wayan Agus Eka Cahyadi menampilkan karya terbaru seni lukis, patung, keramik, seni objek, dan fesyen seni. Perupa terpilih yang terlibat, yaitu: Wayan Kun Adnyana, Ketut Muka Pendet, Bonus Sudiana, Made Gunawan, Galung Wiratmaja, Wayan Setem, Sujana Suklu, Sujana Kenyem, Wayan Gulendra, Made Bendi Yudha, Made Ruta, Made Sumadiyasa, Made Wiradana, Wayan Karja, Wayan Mudana, Nengah Wirakusuma, Gede Jaya Putra, Wayan Upadana, Dayu Artayani, I Made Sumantra, I Made Suparta, Nyoman Suardina, I B. Candra Yana, Cok Istri Ratna Cora, Bayu Segara, dan Wahyu Indira. Pameran yang dibuka pecinta seni rupa, Nicolaus Kuswanto, pada hari pertama rangkaian Pangurip ISI BALI, Rabu (26/2), akan berlangsung sampai 26 Maret 2025.

Foto: Penerima Penghargaan Nasional Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI, Jumat (28/2)

Pada penyelenggaraan festival nasional ini, dianugerahkan Penghargaan Nasional Bali-Dwipantara Nata Kerthi Nugraha Tahun 2025, kepada: Bapak Nyoman Rudana (budayawan dan founder Rudana Art Museum), I Nyoman Marsa (Pelukis Modern Bali), Sang Ketut Pesan Sandiyasa (Seniman Seni Pertunjukan Bali), I Gusti Ayu Laksmiyani (Musisi Ternama), dan I Gusti Lanang Oka Ardhika (Seniman Seni Pertunjukan Bali).

Wisuda XXXIII dan XXXIV Tandai Pangurip ISI BALI

Wisuda XXXIII dan XXXIV Tandai Pangurip ISI BALI

Foto: Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, Magister, dan Doktor ISI BALI Semester Gasal Tahun Akademik 2024/2025 di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI, Kamis (27/2).

Memaknai Pangurip Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI), Kamis (27/2) dan Jumat (28/2), dilaksanakan Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, Magister, dan Doktor Semester Gasal Tahun Akademik 2024/2025. Acara wisuda ini menginagurasi gelar Sarjana, Sarjana Terapan, Magister, dan Doktor terhadap 504 wisudawan.

Foto: Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, Magister, dan Doktor ISI BALI Semester Gasal Tahun Akademik 2024/2025 di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI, Kamis (27/2).

Wisuda perdana ISI BALI ini diikuti 459 wisudawan Program Sarjana dan Sarjana Terapan, sebanyak 32 wisudawan Program Magister, serta 13 wisudawan Program Doktor. Plt. Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni ISI BALI, Dr. AA Gede Rai Remawa, menjelaskan wisuda ISI BALI merupakan altar pengakuan reputasi mahasiswa dalam menuntaskan studi secara bertanggung jawab. Bagi wisudawan program magister dan doktor, momentum inagurasi gelar master dan doktor, menjadi mimbar utama ikrar pembuktian aktualisasi kecakapan-kepakaran seni, desain, dan budaya, serta perjuangan memulia nilai-nilai hakiki kehidupan.

Foto: Wisuda Sarjana, Sarjana Terapan, Magister, dan Doktor ISI BALI Semester Gasal Tahun Akademik 2024/2025 di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama ISI BALI, Jumat (28/2).

Wisuda ke-33 secara khusus menyajikan orasi ilmiah oleh Dirjen Saintek Kemdiktisaintek RI, Prof. Ahmad Najib Burhani, bertema: Interkonvergensi Seni-Sains dalam Memperkuat Karakter Bangsa; dan Konsul Kehormatan RI di Gdansk, Polandia, Miroslaw Wawrowski, bertema: Taman Bali Indah Charlotta Valley (Pemuliaan Bali di Tanah Eropa).

Empat Undakan Memulia ISI BALI

Empat Undakan Memulia ISI BALI

Foto: Acara Pangurip ISI BALI di Auditorium Kirtya Sabha Mahottama, Jumat (28/2).

Pemuliaan Institut Seni Indonesia Bali (ISI BALI) telah dilakukan sivitas akademika dan tenaga kependidikan kampus seni kebanggaan Indonesia ini secara bersama-sama, fokus, sungguh-sungguh, utuh, dan terus-menerus. Sejak 2021, arah orientasi dipandu satu cita: ISI BALI Meraya Samasta! Seluruh cara pandang dan kerangka pikir dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan diramu padu dalam setiap dialog, diskusi, mimbar akademik, dan ruang-ruang timbang rasa. ISI BALI telah menemu empat undakan pemuliaan ISI BALI, undakan yang saling terjalin, dari Hulu Mula, Alir Alur, Hilir Luhur, hingga Muara Meraya. Undakan bak parigi batu, yang kokoh, membumi, sekaligus menjangkau langit.

Hulu Mula: membentuk kebijakan berkelanjutan berupa 48 (empat puluh delapan) Peraturan Rektor; penguatan platform pendidikan tinggi seni, desain, dan budaya; pembentukan wahana aktualisasi strategik keluaran pembelajaran dan inovasi cipta/riset; serta fasilitasi keluaran hak kekayaan intelektual, karya ilmiah bereputasi, dan kompetisi riset/cipta. Undak Hulu Mula dibangun berlandaskan hasrat selalu otentik, bervisi kebaruan, melawan klise, meluluh kebekuan, dan melampaui kebakuan.

Alir Alur: mengorganisasi sumber daya dosen dan tenaga kependidikan berdasar kapasitas, kapabilitas, dan reputasi. Memperkokoh kebersamaan, kebersahajaan, dan mental dedikasi. Membangun Astha Mahacitta Pabali (Delapan Wahana Pewujudan Cita-cita Mulia ISI BALI), yaitu: Bali Citta Swabudaya, Bali Widya Kahuripan, Bali Citta Pradesa, Bali Citta Samasta, Bali Sangga Dwipantara, Bali Padma Bhuwana, Bali Nata Bhuwana, dan Bali Citta Bhuwana. Pengarusutamaan perencanaan dan belanja pada pemenuhan sarana prasarana pendidikan (pengadaan komputer desain, alat musik, gamelan, alat media rekam; serta pembangunan Gedung Desain Hub, Lab terpadu, dan berbagai renovasi bangunan gedung). Menumbuhkan kepedulian sosial (welas asih) di lingkungan ISI BALI. Pondasi undak Alir Alur membentang itikad dan tekad bulat, serta lelaku empati dalam menuai cita-cita.

Hilir Luhur: hadir dalam beragam tindakan dan pembuktian kebijakan berkelanjutan (diseminasi hasil pembelajaran, pergelaran seni kolosal, dan pameran karya unggul); aktualisasi kapasitas diri dan kelembagaan (terlibat dalam World Expo Dubai 2021; Desain Taman Bali Indah Charlotta Valley di Stupsk, Polandia 2022; Féte De L’Archipel  Paris, Perancis dan Art Moment Bali 2023; Pameran dan Simposium Internasional di Shanghai, China, Bali Night Festival di Astana, Kazakhstan, Cipta Patung Monumental di Kedutaan Besar RI di Atena, Yunani, Art Jakarta, Indonesian Cultural Night di Bangkok,  Thailand, ASEAN Arts and Culture Exposition with International Performing Festival di Phetchaburi, Thailand, dan Geidai Festival di Okinawa, serta menerima hibah 18 (delapan belas) alat musik dari Kunitachi Art Collage, di Tokyo, Jepang 2024. Undak Hilir Luhur mewujud pembuktian kata dan cita.

Muara Meraya: suksmaning rahayu, ISI BALI meraih penghargaan dan pengakuan global (capaian penghargaan Indikator Kinerja Utama 2022-2023, Anugerah Merdeka Belajar, Anugerah Diktiristek 2022-2023, dan Anugerah Diktisaintek 2024). Muara Meraya memekar dalam rajutan paseduluran global melalui Bali-Global Axis of Arts and Design (B-GAAD) yang diselenggarakan kali pertama pada Oktober 2024. Empat undakan ISI BALI, berikthiar menolak ilusi janji-janji jadi prasasti. Kita bersama, lebih menjunjung cipta dan karya sejati jadi candika reputasi.

Loading...