Rektor ISI Denpasar Prof Kun Adnyana Raih World Peace Artist Award

Rektor ISI Denpasar Prof Kun Adnyana Raih World Peace Artist Award

Foto: CEO/Publisher Arts & Culture Magazine, Korea, Jeon Dongsu (kiri) menyerahkan World Peace Artist Award kepada Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana (2 dari kiri), Warih Wisatsana (3 dari kiri), dan Prof. Dr. Koh Young Hun (kanan).

SERANGKAIAN pembukaan Pameran Internasional Bali-Bhuwana Rupa (Global-Bali Photography Exhibition) tersebut, dianugerahkan World Peace Artist Award dari Arts & Culture Magazine, Korea, kepada tiga tokoh lintas bangsa yang dipandang turut berkontribusi dalam menginisiasi dan mewujudkan jalinan kerja sama seni budaya antara Indonesia dan Korea sedini tahun 2000-an awal.  

Para penerima penghargaan yakni Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, Prof. Dr. Koh Young Hun, dan Warih Wisatsana. Penghargaan diserahkan langsung oleh CEO/Publisher Arts & Culture Magazine, Jeon Dongsu.

Arts & Culture adalah majalah budaya dan seni bulanan yang menginisiasi World Peace Artist Award kepada seniman di seluruh dunia yang berupaya untuk pengembangan dan pertukaran budaya global dan dunia seni, dan untuk memberikan penghargaan kepada institusi maupun individu yang mendukung seniman atau kelompok seni.

Sebelumnya, pada tahun 2022, penghargaan serupa diberikan kepada pemimpin Orkestra Simfoni Dubrovnik (Damir Milat) dan Walikota Dubrovnik (Mato Franković) di Kroasia. Penghargaan ini diberikan dalam rangka memperingati 30 tahun hubungan diplomatik Korea-Kroasia, yang bertujuan untuk menghormati kontribusi yang diberikan pada pertukaran budaya dan seni antara Korea dan Kroasia.

Adapun Prof. Dr. Koh Young Hun adalah seorang Indonesianis yang membuat kajian mendalam tentang Pramoedya Ananta Toer. Bukunya tentang biografi dan analisis karya Pram diterbitkan bersama Maman S. Mahayana, berjudul “Pramoedya Menggugat: Menelusuri Jejak Indonesia”. Selain sebagai Profesor di Departemen Studi Melayu-Indonesia di Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), Seoul, Korea Selatan, ia juga menjabat Direktur Indonesia Culture Center, Seoul. Prof. Koh merupakan salah satu promotor penganugerahan gelar profesor kehormatan kepada Megawati Soekarnoputri.

Foto: World Peace Artist Award dari Arts & Culture Magazine, Korea yang diterima Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana

Prof. Dr. Wayan Kun Adnyana, selain sebagai perupa kini juga menjabat Rektor Institut Seni Indonesia (ISI Denpasar). Sebelumnya beliau juga pernah mengemban amanah Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali (2019-2021). Sebagai seniman profesional, Prof Kun telah menyelenggarakan pameran tunggal bereputasi internasional, seperti di Tainan, Taiwan (2018), Sydney, Australia (2019), dan Slupsk, Polandia (2023). Ia juga menulis artikel untuk berbagai isu seni dan budaya di media nasional. Melakukan penelitian mendalam mengenai seni lukis Bali ke Leiden, Harlem dan Amsterdam (2015), serta membawa muhibah seni dan budaya ke Paris, Perancis (2023).

Warih Wisatsana, merupakan seorang penyair, penulis seni rupa dan kurator. Bukunya, Batu Ibu (KPG, 2019) meraih Lima Besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2018 dan Buku Puisi Rekomendasi Tempo 2018, Kota Kita (Sahaja Sehati, 2018) merupakan Lima Besar Buku Puisi Terbaik Hari Puisi Indonesia (HPI) 2018. Beragam penghargaan yang diraihnya antara lain Borobudur Award, Taraju Award, SIH Award, dan Bung Hatta Award. Menerima Bali Jani Nugraha Award dari Pemerintah Provinsi Bali (2020). Selain diundang ke berbagai festival sastra internasional, puisi-puisinya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda, Inggris, Italia, Jerman, Portugis, Prancis, dan Korea. Ia juga merupakan kritikus seni dan kurator berbagai pameran nasional dan internasional, antara lain Pameran Mural-World Culture Forum in Bali (2016), Bali Megarupa (2019 dan 2020), Festival Seni Bali Jani III (2021-2023), Bali-Bhuwana Rupa (2021-2023), dll.

ISI Denpasar (Bali) Membangun Kerja Sama dengan Paris Nanterre University dan Philharmonie de Paris

ISI Denpasar (Bali) Membangun Kerja Sama dengan Paris Nanterre University dan Philharmonie de Paris

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn., (4 dari kiri) dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn., M.Hum., (5 dari kiri) menyerahkan cendera mata kepada Presiden Paris Nanterre University, M. Philippe Gervais-Lambony (3 dari kiri).

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) terus berupaya meningkatkan kemitraan dengan berbagai pihak untuk mendukung proses pembelajaran seni di tingkat global. Hal ini sejalan dengan moto ISI Denpasar sebagai Pusat Hub Seni dan Kreativitas Kelas Dunia atau Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub (G-BACCH). Saat ini, ISI Denpasar menjalin kerja sama dengan Paris Nanterre University dan Philharmonie de Paris. Penjajakan kerja sama ini dilaksanakan dalam kunjungan Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn., bersama tim Pergelaran Waruna Mukti Dwipantara ke Perancis untuk acara Fete de L’Archipel Paris, 2 – 6 Oktober 2023.

Rektor ISI Denpasar didampingi Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn., M.Hum., mengunjungi Paris Nanterre University pada tanggal 5 Oktober 2023. Kunjungan mereka diterima oleh Presiden Paris Nanterre University, M. Philippe Gervais-Lambony. Pertemuan ini membahas potensi kerja sama antara kedua lembaga pendidikan tinggi, termasuk penelitian bersama di bidang seni, penyelenggaraan seminar, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta kegiatan bersama lainnya yang relevan bagi kedua belah pihak.

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn., (3 dari kiri) dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn., M.Hum., (kanan) menyerahkan cendera mata kepada Dewan Direksi Philharmonie de Paris, Patricia Barbizet. 

Rektor ISI Denpasar dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama juga menjajaki kemitraan dengan Philharmonie de Paris pada hari yang sama. Philharmonie de Paris merupakan sebuah lembaga budaya yang memiliki kompleks gedung konser yang megah. Lembaga ini memiliki peran penting dalam mempromosikan seni dan budaya di Prancis, serta menyediakan layanan dan pengalaman musik yang beragam bagi masyarakat dan pengunjung internasional.

Presiden Dewan Direksi Philharmonie de Paris, Patricia Barbizet, menyambut hangat kedatangan dua pejabat ISI Denpasar ini. Menurutnya, kerja sama ini memiliki potensi besar untuk memperkaya pengalaman seni dan musik di Indonesia dan Prancis. Kedua belah pihak membahas detail kerja sama potensial, termasuk program-program pendidikan, pertunjukan bersama, dan kolaborasi dalam proyek-proyek seni dan musik yang dapat memperkuat hubungan antara kedua lembaga.

Rektor ISI Denpasar yang akrab disapa Prof. Kun, mengatakan Paris Nanterre University dan Philharmonie de Paris merupakan dua lembaga prestisius yang sangat terkemuka di dunia seni. Kerja sama ini akan membuka peluang pengembangan dan implementasi kegiatan kolaboratif bidang akademik antara lembaga terkait. “Ini akan menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan eksistensi dan kualitas ISI Denpasar di tingkat internasional,” ujar Prof. Kun. (ISIDps/Humas)

Pameran Fotografi Internasional Bali Bhuwana Rupa

Pameran Fotografi Internasional Bali Bhuwana Rupa

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana (kanan) bersama Chairman Committee of Artist for World Peace, Jeon Dongsu (kiri), dan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Prof Dr I Gede Arya Sugiartha (tengah), dalam pembukaan pameran Bali Bhuwana Rupa di Taman Tataring, Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI Denpasar, Sabtu (14/10).

INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar Pameran Fotografi Internasional Bali Bhuwana Rupa (Global-Bali Photography Exhibition). Perhelatan bertajuk Wara Samasta Waruna (Puja Samudra Mulia Semesta) ini hasil kerja sama ISI Denpasar, Arts & Culture Korea, dan Indonesia Cultural Center di Korea. Hajatan ini memaknai 50 Tahun Hubungan Diplomasi Indonesia-Korea Selatan. 

Pameran dibuka oleh perwakilan Pejabat (Pj) Gubernur Bali, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Prof Dr I Gede Arya Sugiartha di Taman Tataring, Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI Denpasar, Sabtu, 14 Oktober 2023. Pameran akan berlangsung hingga 22 Oktober 2023.

Pameran dirangkai dalam Festival Internasional Bali Padma Bhuwana III Tahun 2023 menampilakan karya dari 31 seniman fotografi. Terdiri atas 14 asal Korea Selatan, 15 Indonesia, dan masing-masing seorang asal Belanda dan Prancis. Pameran dikuratori Jeon Dongsu, Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana dan Warih Witsatsana, dengan Ko-Kurator D.A.E. Savitri Sastrawan.

Rektor ISI Denpasar, Prof Kun Adnyana mengungkapkan Bali Bhuwana Rupa menghadirkan fotografi sebagai capaian seni tersendiri yang mengesankan. Karya-karya lintas bangsa tersebut secara komprehensif mencoba untuk menjelaskan serta mempertanyakan konsep realitas atau kenyataan dalam era digital yang semakin mendominasi. “Realitas ini tercermin melalui karya-karya yang terpajang. Para seniman fotografi ini mengeksplorasi seluas-luasnya segala kemungkinan penghayatan dan pemaknaan atas tematik bahari atau samudra dalam segenap dimensi,” ungkapnya.

Dia menambahkan, karya fotografi yang dipamerkan secara umum dapat dipilah dalam ragam bentuk yang menautkan disiplin documentary culture photography, composite photography, dan fusion photography. Pertautan ini mencerminkan gambaran transformasi yang melingkupi latar sosial kultural para fotografer, baik berlatar Bali dan Nusantara, maupun Prancis, Belanda, serta Korea. “Sederet visual yang menggugah pandang, sebagian adalah karya foto murni yang lebih jauh dari sekadar dokumentasi, juga foto-foto yang telah mengalami olahan kreativitas; sentuhan kolase dan montase tertentu, menggambarkan kehidupan ritual dan upacara tradisi (Bali) atau mengkonstruksi rangkaian objek terpilih yang menggambarkan dinamika sosial kultural, sebagian menyiratkan kesan ironi tersendiri,” imbuh Guru Besar Sejarah Seni kelahiran Susut, Bangli ini.

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana meninjau pameran Bali Bhuwana Rupa di Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI Denpasar, Sabtu (14/10).

Adapun karya-karya yang dipamerkan, antara lain karya Ida Bagus Candrayana (Seagrass; Dancing with The Waves), dan Anis Raharjo (Lindungi dari Sampah Laut; Dampak Sampah Laut; Ikan Tercemar Polutan), Bayu Segara Putra (Need “Vitamin Sea”) dan Wahyu Indira (Per-Suite of Happiness), Ida Bagus Putra Adnyana (Basuh di Segara). Adapun karya Tjandra Hutama (Seaspiracy), D. Tjandra Kirana (Merah Senja), Gede Dalam Suardita (Warm), Made Saryana (Rutinitas di Pagi Hari), Amoga Lelo Octaviano (Contextual Motivations), I Dewa Putu Ari Kresna Artha Negara (Di Antara Senja), I Made Bayu Pramana (Light of Life), Cokorda Istri Puspawati Nindhia (Solitude), dan Ida Bagus Putra Adnyana (Melis). 

Fotografer Prancis Aimery Joessel menyuguhkan karya berjudul Jejak Air dan Jejak Waktu. Fotografer Belanda Ted van Der Hulst, menampilkan karya bertajuk Ascension01 dan Fighters Day.

Sementara itu, karya fotografer Korea, yakni Kim Shim Hoon dengan rangkaian seri Korean Pavilion. Kim Dong Wook (Suncheon Bay), Cho Sung Je (White Margin), Kim Mi Joung (Road), Bae Gab Sun (Island), Kim Yang Soo (Pine Tree in Korea), Jeon Hyun Ok (A Sea of Clouds), Jang Yong Sig (Mountain), Kim Tae Kyu (Civilization), Kim Jung Hee (Wallscape), Son Muk Gwang dengan seri Korean Cultural Heritage. Ra Sang Ho, dengan seri Mongolia, serta karya Yang Han Mo dan Weon Young Hee berupa foto-foto tentang bangunan tradisional Korea.

Pembukaan pameran Bali Bhuwana Rupa juga diisi dengan penyerahan World Peace Artist Awards 2023. Penghargaan dari Arts & Culture Publiser, Korea ini diberikan kepada Rektor ISI Denpasar (Bali) Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama Prof. Koh Young Hun dan Warih Wisatsana. Penghargaan diserahkan oleh Chairman Committee of Artist for World Peace, Jeon Dongsu. Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas upaya mempromosikan pertukaran budaya antara Indonesia dengan Korea.  (Humas/ISIDps).

Foto: Chairman Committee of Artist for World Peace Jeon Dongsu menyerahkan World Peace Artist Awards 2023 kepada Rektor ISI Denpasar (Bali) Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama Prof. Koh Young Hun dan Warih Wisatsana.

ISI Denpasar Diseminasi Hasil Pembelajaran Seni-Desain pada Event Prestisius Fete de L’Archipel Paris

ISI Denpasar Diseminasi Hasil Pembelajaran Seni-Desain pada Event Prestisius Fete de L’Archipel Paris

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Adnyana, dan Dubes LBBP RI untuk Prancis Y.M. Mohamad Oemar bersama tim Pergelaran Waruna Mukti Dwipantara dalam Fete de L’Archipel di Hotel InterContinental Paris, (4/10).

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) semakin mematangkan aktualisasi hasil pembelajaran di panggung internasional. Setelah menyertakan empat kelompok dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa pada kegiatan pengabdian Masyarakat di Kuala Lumpur, Malaysia, teranyar berpartisipasti event Fête de l’Archipel” (Festival of the Archipelago) dengan menghadirkan gelar pertunjukan Tari Nusantara dan Fashion Show bertajuk Waruna Mukti Dwipantara, bertempat di Hotel InterContinental Paris, Prancis, 4 Oktober 2023. 

ISI Denpasar hadir atas undangan Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Prancis, Y.M. Mohamad Oemar. Sebelum pergelaran juga dilangsungkan workshop gamelan dan tari bersama Kelompok Gamelan Panca Indera Paris, yang terdiri dari tujuh pemain gamelan Bali dan Jawa yang berasal dari Prancis. 

Festival of The Archipelago merupakan festival yang diselenggarakan oleh KBRI Paris, terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan, antara lain: promosi ekonomi dan perdagangan, promosi kuliner, forum bisnis, dan malam budaya. Festival ini juga melibatkan pemerintah, kelompok bisnis, masyarakat Indonesia, dan diaspora.

Mohamad Oemar mengatakan Festival of the Archipelago diselenggarakan untuk meningkatkan hubungan kerja sama bilateral Indonesia dan Prancis. Kegiatan yang dilaksanakan dalam festival ini merupakan upaya mempromosikan potensi-potensi kerja sama, di antaranya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. “ISI Denpasar menjadi agen yang mumpuni untuk merepresentasikan kekayaan seni dan budaya Indonesia sehingga dapat dinikmati khalayak Paris,” ujar Dubes sekaligus Delegasi Tetap RI untuk UNESCO ini.

Waruna Mukti Dwipantara merupakan pergelaran seni pertunjukan Indonesia kreasi baru hasil garapan dosen dan mahasiswa ISI Denpasar. Karya ini meramu-padu idiom estetika tari dan musik etnik Nusantara dalam inovasi akademik modern yang mengusung tematika kegemilangan maritim Nusantara.

Rektor ISI Denpasar sekaligus pemimpin tim pergelaran, Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn., menjelaskan pergelaran ini merupakan bagian dari Program Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub” (G-BACCH), Bali Nata Bhuwana Internasional. Program ini sebagai aktualisasi hasil pembelajaran mahasiswa ISI Denpasar. Festival ini dimanfaatkan sebagai ajang untuk mendiseminasikan hasil pembelajaran tersebut ke tingkat internasional. “Kegiatan ini sejalan dengan visi ISI Denpasar menjadi pusat unggulan (Centre of Excellence) seni budaya berbasis kearifan lokal berwawasan universal,” ungkap rektor yang akrab disapa Prof Kun ini.

Dia menambahkan, sajian artistik bernafaskan kekhasan pelbagai daerah di Indonesia dipadukan dengan pertunjukan fasyen mode. Pergelaran ini dipersiapkan oleh dosen dan mahasiswa ISI Denpasar sejak September 2023. Persiapan dilakukan dengan berlatih secara intens untuk performa terbaik.

Pergelaran Waruna Mukti Dwipantara dibuka dengan konser Gambang Suling dan Tari Oleg Tamulilingan. Dilanjutkan dengan Medley “Nusantara Murti”, yakni Tari Gambyong, Mandau, dan Janger. Tari “Waruna Mukti Dwipantara” dipentaskan pada puncak acara. Kisah dalam  bermula dari Kutai, Kalimantan Timur dengan Raja Mulawarman dan permaisuri. Mereka mengayuh bahtera kejayaan negeri hingga ikhtiar terkini pemimpin bangsa Indonesia membangun Ibu Kota Nusantara.

Pergelaran ini seluruhnya dipentaskan oleh 10 mahasiswa ISI Denpasar. Mereka, 5 mahasiswa Program Studi (Prodi) Seni Tari, yakni Made Lola Giarda Putri, Ni Putu Vania Dea Amelinda, Putu Devi Kariasih, I Komang Aswinka Krisnanda, I Made Yuandika Pramudia, dan 5 mahsiswa Prodi Seni Karawitan, yakni I Kadek Anggra Dwianta, Made Dwi Nadyanta Smara, I Dewa Gede Rama Aditya Suputra, I Kadek Agus Erwan Maherwan, Ni Putu Shinta Mahadewi. Turut dalam pergelaran, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn., Dosen Prodi. Seni Karawitan, Saptono, S.Sen., M.Si dan Kepala Lab. Prodi. Seni Karawitan, I Made Dwi Andika Putra, S.Sn., M.Sn.

Gamelan pengiring dalam pergelaran ini menggunakan Gong Semarandana yang dipadukan dengan Gamelan Jawa. Gamelan dimainkan oleh penabuh ISI Denpasar berkolaborasi dengan Komunitas Seni Panca Indra, Paris.

Selain pergelaran tari Nusantara, ditampilkan pula pertunjukan fasyen koleksi dari Nata Kerti Fashion Designer. Total 7 busana berbahan endek dengan dominasi merah marun dipertunjukkan dalam acara ini. Busana karya mahasiswa dan dosen Prodi Desain Mode ISI Denpasar dibawakan oleh dua mahasiswa Prodi Desain mode, I Komang Pramudia Indraswara dan Ni Kadek Pradnyawati, bersama model lainnya.

Pergelaran disaksikan oleh Dubes LBBP RI untuk Prancis, Y.M. Mohamad Oemar, Duta Besar Indonesia untuk UNESCO, Prof. Dr. Ismunandar, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris, Dr. Ni Luh Anik Mayani, Pemerintah Prancis, kalangan korps diplomatik, pengusaha, akademisi, dan warga Indonesia di Paris, Prancis.

Y.M. Mohamad Oemar menyampaikan apresiasi atas pergelaran tari nusantara dan fashion show ISI Denpasar. Menurutnya, seluruh hadirin amat terpukau dengan sajian ini. Harmoni tari dan gamelan begitu serasi dengan kisah yang ingin disampaikan. Busana yang ditampilkan juga memvisualisasikan kekhasan kain tenun tradisional Bali “Semua yang menyaksikan sangat menikmati pergelaran ini. Memang suguhan karya yang apik,” ujarnya.

Oemar juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Rektor ISI Denpasar yang telah bersedia hadir memenuhi undangan dan mempersiapkan pergelaran. “Ini adalah bentuk dukungan yang luar biasa dari ISI Denpasar terhadap program KBRI,” ungkapnya di akhir acara. (ISIDps/Humas).

Foto: Tari Waruna Mukti Dwipantara dipentaskan dalam Fete de L’Archipel di Hotel InterContinental Paris, (4/10).

Tim Puslapdik, Kemdikbudristek Monitoring dan Evaluasi Program ADik Difabel ISI Denpasar

Tim Puslapdik, Kemdikbudristek Monitoring dan Evaluasi Program ADik Difabel ISI Denpasar

Foto: (Dari kiri ke kanan) Kepala Biro AKPK, Dr. I Komang Arba Wirawan, Pengelola Keuangan ADik, Dewa Ayu Sundewi, Tim Puslapdik, Linda Sugiharti, Dewa Ayu Sakania Pradnya Aristi, Dewa Bagus Bramarta, Putu Wahyu Putra Sudianta, Operator Program ADik ISI Denpasar, Nyoman Wartana, dan Tim Puslapdik, Diory Musa berfoto bersama seusai kegiatan monev, Kamis (5/10).

Tim Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik), Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Difabel Tahun 2023 di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Lounge ISI Denpasar, 5 Oktober 2023.

Tim Puslapdik, yakni Linda Sugiharti dan Diory Musa memonitoring program beasiswa ADik yang diterima tiga mahasiswa ISI Denpasar. Mereka, yaitu Putu Wahyu Putra Sudianta, mahasiswa semester 7  Program Studi (Prodi) Seni Tari, Dewa Bagus Bramarta, mahasiswa semester 5 Prodi Seni Tari, dan Dewa Ayu Sakania Pradnya Aristi, mahasiswi semester 5 Prodi Seni Murni. Ketiga mahasiswa ini merupakan difabel sensorik rungu wicara.

Hadir dalam kegiatan, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerja Sama, ISI Denpasar, Dr. I Komang Arba Wirawan, Pengelola Keuangan ADik, Dewa Ayu Sundewi, dan Operator Program ADik ISI Denpasar, Nyoman Wartana. Tim Puslapdik mewawancarai mahasiswa penerima ADik dengan mengetik pertanyaan yang ditampilkan melalui layar proyektor. Mahasiswa memberi jawaban dengan mengetik di ponsel masing-masing yang selanjutnya dibaca oleh Tim Puslapdik. Pertanyaan yang disampaikan, anatar lain tentang kesan mendapatkan Beasiswa ADik Difabel, cara berinteraksi dengan teman-teman dan lingkungan kampus, dan pesan yang ingin disampaikan ke Tim Puslapdik.

Untuk diketahui, program (ADik) merupakan salah satu intervensi kebijakan pendidikan yang bersifat afirmasi dalam bentuk Bantuan Pemerintah. Program ini memberikan kesempatan belajar kepada mahasiswa karena kondisi dan keberadaanya sehingga mengalami kesulitan dan keterjangkauan akses pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi. Program diperuntukkan bagi orang asli Papua, daerah khusus 3T (tertinggal, terdepan dan terluar), penyandang difabel, dan anak-anak TKI Malaysia.

Linda Sugiharti menyampaikan rasa haru sekaligus salut saat mengetahui ketiga mahasiswa ini harus berkomunikasi dengan menggunakan teks yang diketik di HP saat mengikuti pembelajaran. Hal ini karena ISI Denpasar belum memiliki tenaga pendidik yang memiliki kemampuan berbahasa isyarat. Dia sangat mengapresiasi kegigihan mahasiswa dalam menuntut ilmu hingga ke pendidikan tinggi, bahkan mampu meraih sejumlah prestasi. “Saya merasa terharu menyaksikan Wahyu, Dewa Ayu, dan Dewa Bram yang begitu semangat mengikuti perkuliahan meski terbatas dalam komunikasi,” ujarnya.

Wahyu Putra, salah satu mahasiswa penerima Program ADik menyampaikan dirinya masih bisa berinteraksi dengan teman-teman dan dosen di kampus. Komunikasi yang dilakukan menggunakan teks di HP atau bahasa isyarat yang sederhana. ”Teman-teman dengar banyak membantu untuk memberikan informasi tugas-tugas kuliah kepada saya,” ungkapkan kepada Tim Puslapdik.

Dia juga menyampaikan syukur karena meraih beasiswa ini. Program ini telah membantunya untuk memenuhi biaya kuliah serta biaya hidup. ”Saya berterima kasih kepada ISI Denpasar dan Puslapdik dengan sepenuh hati atas beasiswa ini” ungkapnya melalui teks di ponselnya.

Hal senada disampaikan Dewa Ayu dan Dewa Bagus. Program ADik sangat membantu mereka untuk pembiayaan pendidikan di ISI Denpasar. Mereka berharap program ini akan terus berlanjut dan bisa diikuti oleh mahasiswa di angakatan selanjutnya. (ISIDps/Humas)

University of Western Australia Jajaki Kelanjutan Kerja Sama dengan ISI Denpasar

University of Western Australia Jajaki Kelanjutan Kerja Sama dengan ISI Denpasar

Foto: Global Engagement Manager, University of Western Australia (UWA), Onna Evdokimoff (4 dari kanan) dan Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama Dr. I Komang Arba Wirawan, S.Sn., M.Si (4 dari kiri) bersama pejabat dan staf di ISI Denpasar.

Global Engagement Manager, University of Western Australia (UWA), Onna Evdokimoff mengunjungi Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Rabu, 4 Oktober 2023. Kunjungan ini diterima oleh Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama Dr. I Komang Arba Wirawan, S.Sn., M.Si di Ruang Lounge ISI Denpasar. Hadir pula Kepala Biro Umum dan Keuangan Dr. I Gusti Ngurah Sudibya, SST., M.Sn., Koordinator Pusat Urusan Internasional Ni Putu Tisna Andayani, S.S., M.Hum, Ketua LP2MPP, Dr. Drs. I Wayan Suardana, M.Sn., Wakil Dekan Bidang Akademik, Fakultas Seni Pertunjukan, Dr. I Gede Yudarta, S.Skar., M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Seni Rupa dan Desain, Dr. I Made Pande Artadi, S.Sn., M.Sn., Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual, Putu Gede Satria Kharismawan, M.Sn, serta Humas ISI Denpasar, Ni Komang Artini, S.S., dan Ni Luh Rara Tian Anyar Sari, S.S.

Onna Evdokimoff menyampaikan kunjungan ini dalam rangka menjajaki kelanjutan kerja sama antara UWA dan ISI Denpasar yang telah termuat dalam Memorandum of Understanding (MoU). MoU tersebut telah ditandatangani oleh Rektor ISI Denpasar dan Vice Counsellor UWA pada April 2023. Kerja sama yang ditawarkan, antara lain pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, kuliah singkat (short course), dan program lainnya. Dia mengaku UWA sangat tertarik untuk belajar tentang seni rupa, desain, lanskap, dan arsitektur Bali. “We look forward to collaborating with ISI Denpasar in the future. It can lead to exciting opportunities for mutual growth and achievement.” ujarnya.

Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama Dr. I Komang Arba Wirawan, S.Sn., M.Si menyambut baik kedatangan perwakilan University of Western Australia. Menurutnya, banyak kolaborasi yang dapat dilakukan ISI Denpasar dan UWA, seperti penelitian bersama, penyelenggaraan seminar atau konferensi ilmiah, dan lain sebagainya. Dia juga menawarkan program Pengabdian Kepada Masyarakat Internasional – Nata Citta Bhuwana (PKMI-NCB). Program ini dilaksanakan dengan menyasar sekolah-sekolah untuk memberikan pembelajaran seni. “Program ini sudah dilaksanakan di Malaysia beberapa waktu lalu. Semoga bisa dilaksanakan di Australia di masa mendatang dengan bekerjasama dengan UWA,” ungkap Doktor Arba. Onna menyampaikan kegembiraannya bisa mengunjungi ISI Denpasar. Dia mengaku terpukau dengan arsitektur kampus yang sangat kental dengan seni dan budaya Bali. Dia menyempatkan diri untuk berkeliling kampus ISI Denpasar. Dia mengunjungi museum dan perpustakaan di Gedung Lata Mahosadhi. Onna juga berkesempatan untuk ikut membuat eco-printing bersama mahasiswa Prodi Desain Mode, ISI Denpasar. (ISIDps/Humas)

Foto: Onna Evdokimoff mencoba membuat eco-printing bersama mahasiswa Prodi Desain Mode ISI Denpasar.

Link Video:

Loading...