Foto: Dewa Gede Satya Adi Maha Utamia (foto kiri) peraih juara 1 Lomba Menulis Esai. Putu Ika Arista Dewi dan Gusti Ayu Padma Dewi (foto kanan) peraih Juara 3 Lomba Tari Berpasangan pada Lomba Seni Mahasiswa Tingkat Nasional 2023.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Seni Pertunjukan (PSP), Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menunjukkan dominasi dalam kancah nasional. Hal ini terbukti dengan peraihan dua juara pada Lomba Seni Mahasiswa Tingkat Nasional. Lomba ini diselenggarakan oleh Asosiasi Prodi Pendidikan Sendratasik, Drama, Tari, dan Musik Indonesia (AP2SENI) bertalian dengan Kongres V AP2SENI. Mahasiswa berprestasi tersebut, yakni Dewa Gede Satya Adi Maha Utamia peraih juara 1 Lomba Menulis Esai serta Putu Ika Arista Dewi dan Gusti Ayu Padma Dewi peraih Juara 3 Lomba Tari Berpasangan
Lomba Seni Mahasiswa Tingkat Nasional dikoordinir oleh Panitia Lokal Tuan Rumah Kongres 2023, yakni Departemen Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang. Lomba seni ini memiliki 9 cabang, yaitu Tari Tunggal, Tari Berpasangan, Tari Rantak (Kelompok), Bernyanyi Solo, Vokal-Grup, Media Pembelajaran Seni Digital, Monolog, Menulis Esai, Menulis Naskah Drama.
Dewa Gede Satya Adi Maha Utamia yang akrab disapa Satya meraih kemenangan berkat tulisan apiknya berjudul “Nilai Didaktis Kesenian Bondres Sebagai Kontribusi Edukasi dari Komunitas STI Bali”. Esai ini dia tulis dengan bimbingan dua dosen Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, Dr. I Wayan Budiarsa S.Sn., M.Si. dan Ni Made Dian Widiastuti S.Pd., M.Pd.
Pemuda asal Desa Sidan, Gianyar ini menceritakan keikutsertaannya dalam lomba ini bermula dari pengumuman lomba menulis esai dengan tema “Pelestarian Budaya melalui Inovasi Pendidikan Seni Pertunjukan”. Pengumuman ini diperolehnya dari unggahan Koordinator Prodi (Koprodi) PSP ISI Denpasar, Dr. I Wayan Budiarsa S.Sn., M.Si., dalam group Whatsapp matakuliah Estetika Seni. Dia mengaku pada awalnya merasa ragu untuk mengikuti lomba ini karena belum memiliki pengalangan mengikuti lomba serupa.
Namun, dibalik rasa ragu itu, Satya memiliki ketertarikan mendalam untuk membagikan pandangan tentang nilai pendidikan yang terkandung dalam kesenian Bondres. Dia dengan tekun meneliti topik berpedoman pada buku, artikel, dan YouTube yang membantunya memperluas pemahaman mengenai topik esai tersebut. “Selanjutnya, saya mulai meminta bimbingan judul yang dibimbing langsung oleh Koprodi PSP. Setelah judul saya tentukan, saya dibimbing lagi oleh Bu Dian untuk menyelesaikan esai. Bu Dian membimbing saya dengan sabar, karena ini pengalaman pertama saya menulis esai. Saya menghabiskan waktu berhari-hari untuk merapikan kata-kata dan menjadikan setiap kalimat sejelas mungkin,” tutur mahasiswa kelahiran 10 Desember 2003 ini.
Lomba menulis esai dilaksanakan dalam satu babak (langsung final) pada tanggal 15 Juni – 16 Agustus 2023. Tulisan esai dikirim melalui surel kepada panitia penyelenggara lomba. Pengumuman pemenang lomba dilaksanakan secara daring melalui informasi yang termuat di flyer dan video di web Sendratasik FBS UNP pada tanggal 6 September 2023.
Satya mengaku terkejut sekaligus bahagia saat nama dan esainya disebutkan sebagai juara pertama. “Seluruh perjalanan dari awal mengikuti lomba hingga meraih juara pertama mengajarkan saya tentang pentingnya kerja keras, ketekunan, dan kemampuan untuk berbagi pandangan dengan cara yang kuat. Pengalaman ini tidak hanya menghasilkan prestasi, tetapi juga meningkatkan percaya diri dan semangat saya,” ungkapnya lulusan SMA Negeri 1 Banjarangkan ini.
Sementara itu, Putu Ika Arista Dewi dan Gusti Ayu Padma Dewi berhasil meraih Juara 3 Lomba Tari Berpasangan. Tari kreasi yang diberi nama “Ngalap Cengkeh” ini menceritakan tentang petani yang bersuka cita saat musim panen cengkeh tiba. Ika mengaku mendapatkan inspirasi gerak tari dari garapan musik seorang teman di Prodi Karawitan yang digunakan sebagai iringan garapan tari ini. “Cerita dalam tari ini terinspirasi dari kampung halaman saya sendiri. Saya mengambil cerita tentang petani yang sangat bahagia ketika musim panen cengkeh tiba,” ujar gadis asal Buleleng ini.
Setelah penuangan ide yang cukup panjang, Ika dan Padma melakukan revisi kepada salah satu dosen pendamping, Dr. Yulinis, SST., M.Si. Proses perekaman tari kreasi ini mengalami beberapa kendala. Ika mengungkapkan dia dan Padma kesulitan mendapatkan kostum, dan aksesoris kepala. Akhirnya, kostum dan aksesoris mereka buat bersama dengan teman yang memang piawai dalam membuat kostum dan aksesoris tari. Selain itu, mereka iuga terkendala ketiadaan alat rekam berupa kamera. Dengan berbagai pertimbangan, mahasiswa semester 6 ini memutuskan untuk menyewa videografer yang dibayar sesuai buget yang mereka miliki. “Makeup kami menghandalkan goresan tangan sendiri dan bersyukur sekali ada dua teman yang turut membantu kami memakai kostum tari,” ungkapnya.
Perjuangan ini pun berbuah manis. Ika dan Padma mandapat kabar dari pihak prodi bahwa mereka memperoleh juara 3 dalam lomba tersebut. Awalnya kedua mahasiswi ini tidak yakin dengan kabar ini. Karena mereka merasa tidak maksimal dalam menampilkan tari kreasinya. Akhirnya, mereka pun melihat langsung pengumuman pemenang lomba melalui laman Sendratasik FBS UNP pada 6 September 2023. “Kami sangat bersyukur memperoleh juara dalam ajang ini. Kami sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam proses lomba hingga akhirnya kami memperoleh juara,” ujar mahasiswi lulusan SMA Negeri 1 Banjar ini.
Koordinator Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan. Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar, Dr. I Wayan Budiarsa, S.Sn., M.Si. menyatakan kebanggaannya atas prestasi mahasiswanya. Dia memuji kerja keras, dedikasi, dan komitmen mahasiswa terhadap keunggulan, yang menghasilkan karya dan penampilan yang mengesankan dalam kedua lomba tersebut. Doktor Budiarsa menekankan pentingnya pengembangan bakat akademik dan seni. Kesuksesan mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Denpasar ini adalah bukti nyata dari komitmen program studi dalam mencetak calon-calon guru/pendidik seni budaya dan sarjana yang unggul, profesional berpengetahuan luas. “Pencapaian ini agar menjadi inspirasi dan motivasi semua mahasiswa ISI Denpasar untuk meraih prestasi sehingga menambah wawasan sebagai penunjang kompetensi,” ujarnya. (ISIDps/Humas)
Foto: Clarissa Jessy Setiawan (kiri) dalam video performance untuk Universal Stars Music Competition 2023
Prestasi menjadi bagian dari tradisi akademik Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Teranyar, Clarissa Jessy Setiawan, mahasiswi Program Studi (Prodi) Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, meraih Platinum Prize kategori Voice Star dan Unique Musical Character Special Star dalam ajang Universal Stars Music Competition 2023. Mahasiswi yang akrab disapa Jessy ini meraih kemenangan pada Season 3 berkat performance apiknya dalam bernyanyi soprano.
Mahasiswi kelahiran Malang, Jawa Timur, 20 April 2022, ini punya rekam jejak bermusik cukup panjang. Dia menekuni musik sejak usia tiga tahun. Piano menjadi instrumen pertama yang mendandani talentanya, terkhusus musik klasik. ‘Persahabatan’ dengan piano dilengkapi kegigihan berlatih olah tarik suara. Dia pun makin mantap menjelajahi bakatnya sebagai penyanyi soprano.
Jessy menceritakan awal mula mengikuti Universal Stars Music Competition 2023. Informasi mengenai kompetisi ini dia dapatkan melalui group kompetisi musik dunia. Kompetisi diikuti dengan mengirim video bernyanyi durasi 9 menit 42 detik membawakan 3 lagu genre klasik. Lagu tersebut Meine Lippen, sie küssen so heiß – Franz Lehàr, In uomini – Mozart, dan Quando m’envo – Puccini. Vocal Jessy dalam tiga lagu itu diiringi alunan suara piano yang dimainkan Alfin Syahrian, S.Sn, alumni ISI Denpasar. Dia mengikuti kompetisi pada kategori Voice C (umur 20 ke atas). Video nyanyian itu diadu dengan puluhan peserta dari seluruh dunia.
Gadis lulusan SMAK Kolese Santo Yusup, Malang ini mengaku mempersiapan video bernyanyi agak terburu-buru. Karena harus mengejar tenggat waktu pengiriman 15 Agustus 2023. Ternyata, kualitas tak memungkiri hasil. Di balik keterburuan itu, gadis berkulit kuning langsat ini terkejut saat tahu menjadi yang terbaik melalui laman resmi Universal Star Music Competition, Kamis (30/8). Dia tidak berekpektasi tinggi, apalagi sampai meraih platinum prize. “Karena pada kompetisi sebelumnya, saya hanya dapat silver prize, dua tingkat di bawahnya. Saya sangat tidak menyangka,” ujar Jeesy saat ditemui di Gedung Rektorat ISI Denpasar, Kamis (7/9).
Jessy mengakui passion bermusiknya kian terpacu saat awal mendalami musik di ISI Denpasar. Kecintaan bermusik pun sejurus dengan aura penimbaan ilmu di kampus yang sedemikian hangat. Sebelum kuliah di ISI Denpasar, Jessy bersekolah di SMAK Kolese Santo Yusup, lanjut diterima ISI Denpasar dan ISI Yogyakarta. Setelah berdiskusi dengan orangtua, Jessy memutuskan untuk memilih ISI Denpasar. Dia berkeyakinan, ISI Denpasar menjadi lembaga pendidikan terbaik dalam penempaan mahasiswa menjadi calon-calon seniman besar. Dia amat bersyukur dilatih oleh Heny Janawati, B.Mus., M. Mus., salah seorang dosen Prodi Musik ISI Denpasar, sekaligus penyanyi professional mezzo-soprano. Setahunya, Heny malang melintang dalam dunia tarik suara dan pertunjukan, khususnya opera.
Kini, tidak hanya aktif kuliah dan mengikuti pelbagai kompetisi, anak tunggal dari Toni Setiawan dan Retno Susanti ini juga mengajar olah vokal secara privat. Anak didiknya umur 3 – 14 tahun. Tak terkecuali, job menyanyi bagian dai kesibukannya. Sebelum platinum prize pada Universal Star Music Competition 2023, Jessy telah menyabet gelar prestasi, antara lain, Top 5 NAFA’s Singing Competition di Nayang Academy Of Fine Arts (NAFA) Singapore 2021, medali perak bernyanyi klasik kategori pelajar senior pada World Open Online Music Competition, Germany 2022, Vokalis ISI Denpasar Orchestra untuk “Bulan Bung Karno” G20 : FEKDI 2022 with Bank Indonesia 2022 dan 2023, dan Vokalis Amadeus Orchestra “Oera in Paradise” Bali Jani 2023.
Koordinator Program Seni (Koprodi) Musik. Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar, Ketut Sumerjana, S.Sn., M.Sn, mengaku bangga atas raihan prestasi mahasiswi Prodi Musik semester 5 ini. Dia meyakini Jessy merupakan penyanyi soprano yang matang dalam levelnya. Sumerjana mengapresiasi kegigihan Jessy dalam mengikuti pelbagai ajang kompetisi. Menurutnya, mengikuti kompetisi bukan sekadar berlomba meraih juara, tapi juga kesempatan menjalin kemitraan dengan seniman-seniman hebat.
Sumerjana berpesan agar Jessy konsisten untuk menempa diri dalam bermusik klasik, khususnya bernyanyi soprano. Dia berharap prestasi Jessy jadi cemeti bagi mahasiswa lain untuk menempa talenta. Dengan itu. prestasi yang diraih tak hanya di tingkat kampus dan local Bali, tapi pada event-event lebih luas. “Ayo mahasiswa ISI Denpasar ikuti jejak Jessy, apapun bentuk talenta yang kalian miliki,” ujar dosen musik asal Sangsit, Singaraja ini. Rara(ISIDps/Humas).
Gambar: Juri dan Mahasiswa DKV-ISI Denpasar yang menjadi juara lomba Baligrafi Sumber: Putraka, 2023
Peringatan Bulan Bahasa Bali yang berlangsung bulan Februari 2023 berlangsung semarak. Yayasan Dvipantara Samskrtam menyelenggarakan Pacentokan Aksarayantra Bali (Lomba menggambar Baligrafi). Lomba yang berlangsung pada Sabtu, 18 Februari 2023 ini berlangsung di Museum Puri Lukisan Ubud, Gianyar-Bali. Ada banyak peserta yang ikut dalam lomba ini. Peserta lomba adalah mahasiswa tingkat perguruan tinggi se-Bali.
I Putu Gede Wahyu Pusaba dan Komang Erika Maharani adalah dua mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakutas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia Denpasar (ISI Denpasar) yang mengikuti lomba Baligrafi ini. Kedua mahasiswa ini adalah Juara terbaik atau juara 1 dan juara 2 Lomba Baligrafi yang diselenggarakan oleh Yayasan Dvipantara. Pusaba dan Maharani mengatakan bahwa dirinya sangat senang bisa ikut dalam lomba ini, terlebih bisa meraih juara terbaik. Merekapun menyampaikan akan terus berkarya seni dengan menggali budaya-budaya lokal sebagai basis “kekuatan” karya yang akan dikerjakan.
I Wayan Agus Eka Cahyadi yang merupakan salah satu dewan juri menyampaikan bahwa perlombaan ini sangat penting dilaksanakan. Cahyadai menegaskan bahwa “lomba ini dapat mangajak para generasi muda untuk mempelajari tradisi nyurat akasara Bali (Membuat tulisan Bali), serta mendalami nilai-nilai estetik Baligrafi sehingga warisan adhiluhung leluhur Bali tetap lestari”.
Pada kesempatan yang berbeda, Kordinator Program Studi DKV-ISI Denpasar, Agus Ngurah Arya Putraka memberikan tanggapannya terkait lomba Baligrafi diatas. Putraka menyampaikan “bangga mahasiswa kami menjadi juara terbaik 1 dan juara 2 dalam ajang lomba Baligrafi tingkat perguruan tinggi se-Bali”. Ia juga menyerukan harapan kepada generasi muda supaya menjadi garda terdepan dalam menjaga dan melestarikan budaya dalam merancang karya-karya desain komunikasi visual.
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar sebagai salah satu perguruan tinggi di Bali yang tergabung dalam Badan Pembina Seni Mahasiswa Indoneia Provinsi Bali (BPSMI), berlaga sebagai duta seni di Universitas Brawijaya (UB) pada Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XVI tahun 2022, digelar secara luring 25 hingga 28 Oktober 2022. Tim Duta Seni ISI Denpasar sebanyak 22 orang, yang terdiri dari 9 orang peserta, 2 pembina dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni dari Fakultas Seni Pertunjukkan dan Fakultas Seni Rupa dan Desain, 7 dosen pendamping dan 3 orang official yang dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar, yang sekaligus merupakan Ketua BPSMI Provinsi Bali.
ISI Denpasar mewakili BPSMI Provinsi Bali untuk berkompetisi pada 5 tangkai lomba yaitu Tangkai Lomba Tari, Tangkai Lomba Lagu Seriosa Putri, Tangkai Lomba Lukis, Tangkai Lomba Fotografi Hitam Putih dan Tangkai Lomba Penulisan Lakon. Dari 5 tangkai lomba yang disebutkan, ISI Denpasar berhasil meraih gelar juara III pada tangkai lomba Tari yang diwakili oleh I Komang Jana Arta Suputra, I Made Yuandika Pramudia, Ni Putu Vania Dea Amelinda, Ni Luh Gede Wahyu Satyaningrum dan Made Lola Giarda Putri dengan dosen pembina Sulistyani, S.Kar., M.Si, Gusti Ayu Ketut Suandewi, S.ST., M.Si dan I Wayan Sutirtha, S.Sn., M.Sn. Capaian prestasi yang sama dengan gelar juara ke 3 juga berhasil diberikan oleh I Kadek Dena Ari Prayoga dari tangkai lomba lukis, yang didampingi oleh dosen pendamping Dr. I Wayan Setem, S,Sn,, M.Sn dan dari tangkai lomba fotografi hitam putih yang diraih oleh Putu Wahyu Widnyana, dengan dosen pendamping Cokorda Istri Puspawati Nindhia, S.Sn., M.Sn.
Capaian prestasi pada Peksimina XVI tahun 2022 merupakan ajang bagi mahasiswa ISI Denpasar untuk tetap mengasah diri dan keterampilan untuk tetap berkompetisi dan meningkatkan prestasi kedepannya.
Selamat dan Sukses untuk mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar: Nama: Rizka Nur Amalia NIM. : 202006030 Prodi. : Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Seni Rupa dan Desain atas prestasi dalam meraih penghargaan Juara 2 pada kegiatan Competition and Charity of English Department (CCED) 2022 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris (HMPSSI) Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana?? (ISIDps/Humas)
Selamat dan Sukses untuk mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar: Nama : Diana Yuniastuti Nim : 201905001 Prodi : Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain atas prestasi dalam meraih penghargaan Juara 1 kategori seni instalasi tingkat mahasiswa/umum pada Erlangga Art Awards 2022??? (ISIDps/Humas)