Desain Komunikasi Visual Sarana Redesain Media Promosi Kedai Digital

Desain Komunikasi Visual Sarana Redesain Media Promosi Kedai Digital

Seiring perubahan jaman yang terus berkembang, membuat biro–biro advertising harus selalu mengikuti perubahan “trend” yang terjadi dimasyarakat Kedai Digital adalah salah satu perusahaan barang dan jasa yang memiliki spesifikasi produk berupa merchandise. Dengan slogan “Bikin merchandise semau kamu!”. Merchandise yang diproduksi berupa mug, pin, jam, bantal, mousepad,poster, dan berbagai macam merchadise pribadi tanpa harus mengorder massal. Keberadaaan Kedai Digital Denpasar belum banyak orang yang tau dan media promosi yang ada masih sedikit maka dari hal tersebut perlu adanya penambahan media dan redesain media yang sudah ada sebelumnya. Perancangan ini bertujuan untuk memperoleh media komunikasi visual yang efektif sesuai dengan teori, konsep dan keadaan di lapangan. Data-data yang diperoleh dari hasil observasi dan data teoritis diolah melalui analisis dan sintesa sehingga diperoleh konsep perancangan sebagai dasar merancang media komunikasi visual yang sesuai dengan kriteria desain. Konsep dasar perancangan yang digunakan adalah simple dan kreatif agar visualisasi desain bermacam-macam, memberikan kesan yang tidak monotone serta informatif. Dalam proses perancangan media ditentukan media yang tepat dan sesuai yaitu poster, iklan majalah, iklan koran, stiker, pin, flayer, paperbag, web banner, voucher dan katalog.

Kata kunci : Kedai digital, perancangan, media promosi.

Desain Komunikasi Visual Pemanfaatan Biji Jarak Menjadi Energi Alternatif Bahan Bakar Kompor

Desain Komunikasi Visual Pemanfaatan Biji Jarak Menjadi Energi Alternatif Bahan Bakar Kompor

Krisis energi bahan bakar kompor merupakan hal yang menjadi masalah dalam lingkup masyarakat yang berehidupannya bergantung pada bahan bakar kompor, yaitu berupa minyak tanah dan gas. Namun di masa sekarang setelah konversi gas muncul sebagai pengganti minyak tanah yang semakin langka, masyarakat tetap banyak memilih menggunakan minyak tanah, padahal bahan bakar tersebut sudah sangat langka. Untuk mengatasi masalah ini maka dilakukan upaya sosialisasi pemanfaatan biji jarak menjadi energi alternatif bahan bakar kompor, karena energi alternatif adalah satu-satunya jalan menggantikan energi dari bahan bakar fosil. Dalam hal ini desain komunikasi visual yang dipakai untuk kampanye akan didesain agar lebih efektif dan efisien didalam menyampaikan pemanfaatan biji jarak menjadi energi alternatif bahan bakar kompor di Denpasar.

Jadi dalam hal ini desainer menganalisis dan melihat kesesuaian data yang didapat dari Dinas Perkebunan Bali yang bekerjasama dengan Unit Usaha Kompor Biji Jarak UB-16, dan dengan teori yang berkaitan dengan kasus yang diangkat, kesimpulannya metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif, kualitatif, dan komparatif yaitu menggambarkan fakta-fakta pemanfaatan biji jarak menjadi energi alternatif bahan bakar kompor, kemudian dilihat kesesuaiannya dengan teori-teori yang diperoleh. Adapun konsep dasar yang digunakan adalah natural, Desain yang dibuat dominan menggunakan ilustrasi fotografi, dengan warna yang mencerminkan alam sekitar dan sesuai dengan kenyataan yang ada serta penataan layout, bentuk media, warna, dan desain dibuat mampu menyampaikan informasi secara maksimal kepada masyarakat dengan harapan media yang dibuat mampu menggugah hati masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pemanfaatan biji jarak menjadi energi alternatif bahan bakar kompor di Denpasar.

Dengan didesainnya media komunikasi visual ini diharapkan mampu menjadi lebih efektif, efisien, komunikatif dan tepat sasaran. Sehingga tujuan untuk mengajak dan menumbuhkan kesadaran masyarakat secara maksimal akan tercapai.

Kata Kunci : Desain Komunikasi Visual, Pemanfaatan biji jarak dan natural.

Desain Komunikasi Visual Kampanye Pelestarian Hutan Melalui Penabatan Parit Lahan Gambut

Desain Komunikasi Visual Kampanye Pelestarian Hutan Melalui Penabatan Parit Lahan Gambut

Dengan semakin banyaknya lahan hutan di Indonesia dibuka untuk untuk diambil sumber daya alamnya dan nantinya dirubah fungsikan menjadi industri pertanian, peternakan dan kelapa sawit, maka perlu dibuatkan buku-buku panduan yang memberikan langkah-langkah benar dalam pelaksanaannya. Salah satu dari langkah tersebut adalah upaya membuka lahan hutan gambut dengan cara tidak membakar hutan dan menutup/menabat kembali parit-parit yang dulu telah dibuat di lahan gambut yang berfungsi untuk memindahkan kayu hasil tebangan. Dengan ditutupnya parit-parit tersebut maka dapat mencegah kebakaran di lahan gambut pada musim kemarau, dan mencegah terjadinya banjir di daerah sekitar lahan gambut pada musim hujan.

Usaha Komunikasi Visual merupakan upaya untuk memberikan informasi secara visual kepada masyarakat untuk melakukan langakah-langkah yang benar dalam mengolah hutan atau lahan gambut dan menjaga lingkungan agar tidak merugikan pihak manapun. Data yang diperoleh dari penelitian ini dikumpulkan melalui berbagai karya tulis cetak dan yang berada di Internet, serta pengamatan langsung media-media yang sudah digunakan selama ini kemudian dibandingkan dengan teori-teori desain. Selanjutnya dianalisa dan ditarik kesimpulan. Kesimpulan ini nantinya akan digunakan sebagai dasar dalam perancangan media komunikasi visual. Dari hasil analisis dan sintesa penulis memilih untuk menggunakan konsep kartun atau ilustrasi di mana desain-desain tersebut nantinya dibuat dengan menggunakan unsur-unsur ilustrasi kartun agar dapat lebih menarik perhatian lebih banyak kalangan masyarakat dari anak-anak hingga dewasa. Media yang dibuat untuk kampanye adalah Poster, Stiker, Flyer, T-shirt, Buku Komik, Web Banner, Mug, Iklan TV (animasi), dan Kartu Pos.

Kata Kunci: Desain Komunikasi Visual, Pelestarian Hutan, Penabatan Parit, Lahan Gambut

Desain Media Komunikasi Visual Sarana Promosi Snapper Corner

Desain Media Komunikasi Visual Sarana Promosi Snapper Corner

Bali menjadi daerah favorit tujuan wisata dunia, khususnya di daerah Selatan Bali yaitu Canggu. Persaingan bisnis kuliner menengah cukup menjamur di daerah ini. Hal ini dikarenakan peluang menuai untung terbilang sangat menjanjikan. Hal ini didorong oleh salah satu sifat konsumtif manusia dalam kebutuhan pangan yaitu restaurant. Di era ini, restaurant bukan hanya berfungsi sebagai tempat makan di kala lapar, namun juga sebagai tempat bertemu, berbisnis dan berbagai hal lainnya. Bisnis ini seolah tiada habisnya. Hal ini dikarenakan permintaan pasar yang cukup besar. Di daerah Canggu terkenal akan daerahnya yang terdiri dari hamparan sawah hijau yang luas dan suasananya yang tenang. Hal ini mengakibatkan pengusaha tertarik untuk membuka peluang dalam bisnis yang yaitu restaurant. Selain dari modal rasa yang nikmat, faktor desain perlu diperhatikan sehingga menjadi daya jual dan daya tarik tersendiri. Oleh karena itu Snapper Corner yang terletak di daerah Canggu memerlukan media promo untuk memperkenal Snapper Corner lebih luas lagi. Berdasarkan uraian tersebut, didapat permasalahan bagaimana merancang media komunikasi visual yang efektif dan komunikatif dan media apa saja yang tepat untuk mempromosikan Snapper Corner? Data – data yang diperoleh dari observasi, data wawancara dan data teoritis diolah melalui analisis dan sintesa sehingga dapat diciptakan media komunikasi visual yang tepat, efisien dan memenuhi kriteria untuk mempromosikan Snapper Corner. Maka didapat simpulan, dalam merancang media komunikasi visual perlu dipertimbangkan teori-teori desain, teori sosial prinsip desain, kriteria desain, serta mempertimbangkan demografis, psikografis, dan behaviora. Dan media komunikasi yang akan dirancang untuk mempromosikan Snapper Corner antara lain Flyer, Iklan media cetak (majalah), brosur, website, web banner, sign system, tabletop banner, buku menu, dan T-Shirt.

Kata Kunci: Restaurant, Snapper Corner, promosi, media komunikasi visual, DKV


Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana  Kampanye Pelestarian Gamelan Gong Saron

Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Pelestarian Gamelan Gong Saron

Salah satu aspek desain komunikasi visual adalah melestarikan aset budaya dan kesenian, kampanye melalui media komunikasi visual. Kesenian yang semakin tua yang perlu dilestarikan seperti Gong Saron yang berada di desa Singapadu Gianyar, mengingat media kampanye sebagai prasarana pelestaraian kesenian ini tidak ada. Maka timbul pertanyaan bagaimana membuat Gambelan Gong Saron di Desa Singapadu Gianyar lebih dikenal atau diketahui masyarakat melalui pecancangan media komunikasi visual yang sesuai dengan kreteria desain? melalui media komunikasi visual yang dirancang masyarakat akan lebih mengenal keberadaan Gong Saron Di Desa Singapadu dan ikut serta dalam menyukseskan kampanye pelestarian Gambelan Gong Saron.

Metode yang digunakan dalam perancangan ini menggunakan metode pengumpulan data pengumpulan data yang terdiri dari metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisa menggunakan metode  deskriptif kualitatif.

Media yang dibuat untuk melestarikan Gambelan Gong Saron terdiri dari Flyer, Jam, Bros, Poster, Kalender, X-Banner, T-shirt, Stiker, Cover Cd dan Katalog. Dengan konsep dasar perancangan yaitu “Realis Ornamental” menonjolkan Pesan unsur ajakan dan warna-warna yang alami obyek yang ditonjolkan . Melalui media kampanye diharapkan menimbulkan daya tarik terhadap Masyarakat dalam meningkatkan pelestarian gambelan Gong saron.

Kata Kunci : Desain, Media Komunikasi Visual, Pelestarian, Gambelan Gong Saron.

Desain Komunikasi Visual Sarana Promosi Anantara Seminyak   Resort & Spa

Desain Komunikasi Visual Sarana Promosi Anantara Seminyak Resort & Spa

“Desain Komunikasi Visual Sebagai Sarana Promosi Anantara Seminyak Resort & Spa Di Seminyak Kuta” merupakan sebuah Skripsi Tugas Akhir yang mencoba memaparkan sebuah proses perancangan media untuk menginformasikan suatu pesan berkenaan dengan upaya promosi sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pariwisata yaitu Anantara Seminyak Resort & Spa yang terletak di Seminyak Kuta. Pemilihan Anantara Seminyak Resort & Spa sebagai studi kasus dalam Tugas Akhir ini didasari atas pertimbangan bahwa perusahaan ini memiliki potensi yang besar untuk bersaing dengan perusahaan jasa sejenis lainnya yang bergerak di bidang jasa pariwisata. Hampir seluruh wilayah Kuta berdiri perusahaan penginapan dan spa yang menawarkan fasilitas yang sama membuat persaingan semakin sulit. Perusahaan yang telah lama berdiri benar-benar harus pandai dalam menarik pelanggan agar perusahaan tersebut tetap aktif seiring dengan banyaknya perusahaan baru yang berdiri. Desain Komunikasi Visual merupakan sebuah sarana promosi yang tepat dalam membangun identitas diri dari Anantara Seminyak Resort & Spa untuk dapat bersaing dan memiliki citra yang baik dikalangan wisatawan.

Konsep dasar perancangan yang digunakan adalah kesederhanaan/ simplicity. Makin simpel ide yang kita punya, makin mudah di mengerti dan diterima audience. Konsep ini merupakan konsep yang bergaya sederhana namun mampu menarik perhatian. Dalam penerapannya pada Anantara Seminyak Resort & Spa banyak menggunakan ilustrasi fotografi dan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris, seperlunya saja. Dari segi warna menggunakan sedikit warna, warna biru dan putih sebagai warna utama dengan warna tertentu sebagai nilai kontras. warna latar belakang pucat (terang) jika menggunakan teks utama dengan warna gelap, warna latar belakang gelap jika teks utama dengan warna terang. menggunakan huruf yang mudah dibaca jenis san serif dan tidak menggunakan jenis font yang ornamental.

Melihat kondisi dan permasalahan,  pencipta berupaya untuk merancang suatu desain komunikasi visual yang dapat berfungsi efektif dan variatif, adapun media- media tersebut adalah iklan majalah, poster, x-banner, brosur, billboard, pin, t-shirt, paper bag, mug dan katalog.

Kata kunci: Desain, Promosi, Kesederhanaan, Anantara Seminyak Resort & Spa.

Loading...