Oleh : Drs. I Wayan Sutha S., Jurusan Seni Murni, FSRD, DIPA 2007
Abstract penelitian
Berbagai jenis kayu yang ada di Bali dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, benda-benda seni atau kerajinan, baik dalam kaitannya dengan adat, agama, dan kehidupan sehari-hari maupun dalam hubunan dengan dunia pariwisata. Pemanfaatan kayu di desa Tegalasah banyak mengarah pada yang bersifat komersial, diolah sebagai barang-barang untuk kepentingan peralatan upacara Agama dan industri pariwisata. Benda-benda kerajinan yang bernuansa seni maupun dalam bentuk kerajinan pada umumnya banyak diminati oleh para konsumen baik lokal maupun wisatawan manca negara yang datang ke Bali.
Desain produk kerajinan kayu memerlukan inovasi dan kreativitas yang dinamis karena dari waktu ke waktu dsain produk kerajinan kayu sangatcepat berubah sesuai dengan selera pasar. Pengrajin di desa Tegalasah kebanyakan memproduksi barang-barang berupa dulang atau wanci, bocor, batil, pelangkiran dan lain-lainnya dengan model produksinya, yaitu “mass dan art produk” dan difungsikan untuk kepentingan sarana upacara agama Hindu dan cendramata.
Dalam memperindah kerajinan kayu yang diproduksinya pengrajin menggunakan tehin servi desain sebagai dekorasinya dengan menggunakan limbah tembikar yang dihaluskan, kemudian dicampur dengan beberapa bahan lainnya sehingga berbentuk adonan yang mudah ditempelkan atau diplototkan. Tehnik ini merupakan langkah maju di dalam membuat ukiran temple sehingga barang-barang kerajinan kelihatan terarah mudah dan indah serta nyaman dipakai.