Prodi Seni Kriya ISI Denpasar Gelar Pameran Kriya Internasional

Oct 19, 2023 | Berita, Berita Kegiatan

PROGRAM Studi Seni Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) menggelar Pameran Kriya Internasional. Pameran bertajuk Raka Tirtha Sadha (Kemuliaan Mengalir dalam Kreativitas) dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Drs. Anak Agung Gde Rai Remawa, M.Sn dan Kepala Museum Puri Lukisan Ir Tjokorda Bagus Astika di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Minggu, 15 Oktober 2023.

Ketua panitia Pameran Kriya Internasional, Dr. Drs, I Wayan Suardana. M.Sn., dalam sambutannya memaparkan pameran menghadirkan karya sejumlah seniman kriya dari berbagai daerah di Indonesia dan tiga negara sahabat, yakni Swiss, Belanda dan Kenya. Pameran merepresentasi beragam karya, mulai dari relief, keris, tatah kulit, gerabah, keramik, batik, rajut, makrame, fashion dan seni tekstil lainnya, terlibat juga karya seni prasi dengan media daun rontal, hingga eksplorasi assembling barang bekas (ready made).

Karya kriya yang dipamerkan mencerminkan kemahiran dan prinsip-prinsip konvensional yang melekat pada medium yang digunakan. Prinsip-prinsip tersebut melibatkan pemahaman tentang bahan, teknik, dan unsur-unsur yang membentuk representasi dalam karya seni. Pameran ini akan memberikan pengalaman visual yang memanjakan. karya seni kriya yang dipamerkan ini bisa dinikmati oleh sebanyak mungkin orang.

Foto: Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Drs. Anak Agung Gde Rai Remawa, M.Sn dan Kepala Museum Puri Lukisan Ir Tjokorda Bagus Astika membuka Pameran Kriya Internasional di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Minggu (15/10).

Kurator pameran, dosen Prodi Seni Rupa dan Desain, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo, I Wayan Sri Yoga Parta, S.Sn., M.Sn menjelaskan karya-karya kriya dalam pameran ini menunjukkan basis penguasaan skill masih setia diusung perupa, baik dari disiplin bidang khusus seni kriya, maupun dari disiplin lain disertai dengan kaidah-kaidah konvensi medium tersebut. Kaidah-kaidah yang terkait dengan konvensi medium meliputi, material, teknik dan karakteristik representasi karya seni yang dihasilkan. 

Dia menambahkan, kriya sebagai suatu seni konvensional memberikan pengalaman fisik atau indrawi yang mungkin akan tergantikan seiring dengan perkembangan teknologi. Sehingga, pameran ini akan menjadi pengalaman tak ternilai bagi masa depan seni secara umum. “Dalam konteks itulah saya melihat karya-karya yang dihadirkan dengan kesungguhan ini dapat menjadi daya tawar tersendiri untuk mengintrupsi wacana kontemporer yang tidak sarat nilai,” ujarnya.

Total 35 seniman kriya menyuguhkan karyanya dalam pameran ini. Mereka terdiri dari 3 seniman kriya mancanegara, Brigitte Djie asal Belanda, Neha Ghai asal Kenya, dan Suzan Isabel Kohlik asal Swiss. 32 seniman Indonesia, Arif Suharson, Husen Hendriyana, I Gede Sukarya, I Wayan Sudana, Kelompok Operasi, Kuntadi Wasi Darmojo, Nandang Gumelar Wahyudi, Ni Wayan Penawati, Rahayu Adi Prabowo, Saftiyaningsih Ken Atik, Samsul Arifin, Sutriyanto, I Gusti Ngurah Agung Jaya CK, I Made Berata, I Made Gede Arimbawa, I Made Jana, I Made Mertanadi, I Made Sumantra, I Made Suparta, I Nyoman Dana, I Nyoman Laba, I Nyoman Ngidep Wiyasa, I Nyoman Suardina, I Wayan Dedy Prayatna, I Wayan Mudra, I Wayan Suardana, Ida Ayu Gede Artayani, Ketut Muka Pendet, Mercu Mahadi, Ni Kadek Karuni, Ni Made Rai Sunarini, dan Nyoman Ayu Permata Dewi. (ISIDps/Humas)

Foto: Karya yang dipamerkan dalam Pameran Kriya Internasional di Museum Puri Lukisan, Ubud, Bali, Minggu (15/10)

Berita Terkini

Kegiatan

Pengumuman

Artikel

KOMERSIALISASI PADA SENI PERTUNJUKAN BALI

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si. Abstrak Dinamika zaman yang terkait dengan gelombang transformasi budaya memunculkan perkembangan, pergeseran dan perubahan terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat Bali. Spesialisasi pada suatu bidang tertentu melahirkan...

Loading...