Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana memakaikan jas almamater kepada perwakilan mahasiswa baru di Gedung Citta Kalangen Lantai 3 ISI Denpasar, Selasa (3/9).
Senat Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar Sidang Terbuka Sabha Widya Mahardika (Pengesahan Mahasiswa Baru) 2024. Acara bertajuk “Mahacitta Manawa Bhuwana” (Talenta Cemerlang Dunia) ini dilaksanakan di Gedung Citta Kalangen Lantai 3 ISI Denpasar, Selasa (3/9).
Sidang dibuka Ketua Senat ISI Denpasar, Dr. Ni Kadek Arsiniwati, SST., M.Si., dengan menghadirkan musisi Jazz nasional, I Wayan Balawan. Hadir pula segenap pimpinan di lingkungan ISI Denpasar, Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn. Sekretaris dan Anggota Senat ISI Denpasar, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Dr. I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn., Dekan Fakultas Fakultas Seni Rupa dan Desain Dr. A.A. Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si. Hadir pula tiga Mahasiswa internasional peraih beasiswa Darmasiswa Republik Indonesia dan undangan lainnya.
Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana Prof Kun Adnyana mengucapkan selamat datang 875 mahasiswa baru program sarjana dan sarjana terapan, serta 3 mahasiswa program Darmasiswa, selamat bergabung menjadi keluarga besar sivitas akademika ISI Denpasar. “Dengan bangga kami menyambut dan mengesahkan talenta cemerlang dunia. Asah bakat ciptamu, harum bahana namamu,” ujar Guru Besar Sejarah Seni ini.
Prof Kun Adnyana mengatakan Sabha Widya Mahardika: Pengesahan Mahasiswa Baru Program Sarjana dan Sarjana Terapan ISI Denpasar, merupakan altar penyambutan dan inagurasi talenta dunia untuk memasuki ruang studi di ISI Denpasar. Ruang studi yang memekarkan bakat anugerah semesta tiap pribadi mahasiswa baru melalui pembelajaran kognisi, praktik lapangan, dan keluasan jejaring ekosistem Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). “Setiap pribadi mahasiswa ISI Denpasar niscaya menjadi pembelajar yang tangguh, berjiwa Pancasila, dinamis, kritis, kreatif, sekaligus inovatif dalam cipta, reka, kaji, saji, pendidikan, dan kewirausahaan seni- desain-budaya” ujar mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali ini.
Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana menyampaikan sambutan dalam Sidang Terbuka Sabha Widya Mahardika (Pengesahan Mahasiswa Baru) 2024 di Gedung Citta Kalangen Lantai 3 ISI Denpasar, Selasa (3/9).
Prof Kun Adnyana juga menyampaikan raihan ISI Denpasar dalam memenangkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam lima kategori, prestasi IKU 2023 yang diumumkan tahun 2024, yaitu: Posisi Tertinggi (Top 10 %) Liga PTN-Satker Seni; IKU 1 kategori lulusan bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi; IKU 3 kategori Dosen berkegiatan di luar kampus; IKU 5 kategori hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekognisi internasional; dan IKU 6 kategori program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia. Raihan prestasi IKU 2022 juga dicapai ISI Denpasar dalam 5 kategori.
Pada sesi mimbar ilmiah, Wayan Balawan membuka orasinya dengan permainan gitar memukau. Balawan menyampaikan pandangannya tentang evolusi musik tradisional Bali dalam konteks global. Balawan menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara inovasi dan pelestarian budaya. Ia juga menggarisbawahi peran seniman muda dalam membawa warisan budaya ke panggung dunia, sambil tetap menghormati akar tradisionalnya. (ISIDps/Humas)
Penyajian Tari Kreasi Minangkabau“ Galombang Carano “ berhasil memukau penonton pada hari Rabu 21 Agustus 2024 di Living World Denpasar. Tari ini merupakan tari penyambutan tamu dengan versi yang berbeda, banyak tari Minangkabau yang digunakan untuk menyambut tamu, salah satunya adalah tari Galombang Carano. Tari penyambutan tamu merupan bagian yang tak terpisahkan dari budaya dan tradisi masyarakat Indonesia khususnya di Minangkabau. Melalui gerak tari, musik dan busana yang indah, tarian ini tidak hanya menyambut tamu dengan keramahan dan kehormatan, tetapi juga membuat rasa persatuan dan solidaritas dalam masyarakat pendukungnya. Tari Galombang Carano berangkat dari gerak silat Minangkabau yang dipadukan dengan gerak tari modern. Begitu juga dengan pengolahan properti yaitu Carano beserta makna yang disampaikan yaitu, menjamu tamu yang datang.
Tari Kreasi Minangkabau“ Galombang Carano “ ini digarap dengan dedikasi oleh Dr. Yulinis, SST.,M.Si sebagai koreografer, Dr. I Gede Mawan sebagai komposer, dan Ni Made Liza Anggara Dewi, S.Sn.,M.Sn sebagai penata rias dan busana. Karya ini tercipta berkat dukungan penari, pemusik, dan partisipasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan (PSP) Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) ISI Denpasar. Karya ini didanai oleh DIPA ISI Denpasar melalui program P2DSD (Penelitian, Penciptaan, Diseminasi, Seni – Desain) LP2MPP ISI Denpasar Kegiatan diseminasi ini dihadiri oleh Ketua LP2MPP dan Korpus Penelitian ISI Denpasar beserta staff LP2MPP ISI Denpasar, Koordinator Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, Koordinator Prodi Tari, yang memberikan dukungan dan apresiasi terhadap karya tari Galombang Carano, upaya pengembangan seni pertunjukan di kampus ISI Denpasar. Ketua LP2MPP ISI Denpasar, Dr. I Wayan Suardana mengatakan bahwa karya tari kreasi Minangkabau “Galombang Carano’ yang disajikan malam itu di Living World Denpasar adalah diseminasi pertama dari hasil penelitian P2DSD, dan selanjutnya akan didiseminasikan pada awal bulan Oktober di Banyuwangi. Ketua LP2MPP ISI Denpasar sangat mengapresiasi karya tersebut yang sudah berhasil ditampilkan dan sukses di Living World Denasar. Pementasan karya seni ini juga mendapat perhatian khusus dari Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST, M.A., Dr. Ni Made Wiratini, SST.,M.Si, pegawai ISI Denpasar, serta anggota senibudaya Ikatan Keluarga Minang Saiyo [IKMS] Bali . Kehadiran bapak, ibuk, dan saudara, teman di acara Diseminasi karya hasil penelitian P2DSD di Living World Denpasar, memberikan dorongan moral bagi penggarap maupun para pelaku seni, dan menunjukkan persatuan, solidaritas dan kecintaan mereka terhadap karya seni dan lembaga seni ISI Denpasar. Ide penciptaan karya tari kreasi Minangkabau “Galombang Carano” mengarah pada pengolahan gerak silat sebagai bahan dasar pijak penciptaan. Silat yang dimaksud adalah silat Minangkabau. Silat Minangkabau merupakan bagian integral dari budaya Minangkabau yang kaya. Silat Minangkabau telah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan kecil di Minangkabau dan berkembang sampai saat ini, sebagai cara untuk melatih ketahanan fisik dan mental. Pementasan ini mendapat sambutan hangat dari penonton. Dengan keberhasilan acara ini, diharapkan akan lebih banyak pementasan seni yang dapat dinikmati oleh publik, serta memberikan inspirasi dan kesempatan bagi generasi mendatang dalam dunia seni pertunjukan terutama dengan tema sosial.