Rektor ISI Denpasar, Prof Kun Adnyana

Rektor ISI Denpasar, Prof Kun Adnyana

Raih Anugerah Kebudayaan Indonesia

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan Kun Adnyana (kanan) menerima penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) tahun 2023 kategori Pelopor Pembaru, Jumat (27/10) di Jakarta.

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan Kun Adnyana raih penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) tahun 2023, dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makariem M.B.A. Prof. Kun Adnyana meraih penghargaan kategori Pelopor Pembaru dalam keahlian perupa dan kurator seni. Penghargaan diserahkan pada Puncak Anugerah Kebudayaan Indonesia, Jumat (27/10) di Jakarta.

Penghargaan AKI kategori Pelopor Pembaru, merupakan bentuk apresiasi konkret Kemdikbudristek melalui Ditjen Kebudayaan terhadap perseorangan atau lembaga/kelompok yang secara luar biasa melakukan kerja pemajuan seni-budaya dalam waktu yang panjang. Prof Kun Adnyana terpilih oleh tim juri, karena aktivitas dan pencapaian karya seni rupa yang menonjol. Guru Besar sejarah seni ini, di tengah tugas sebagai Rektor ISI Denpasar, juga tetap menjaga aktivitas berkarya, termasuk intensif melakukan pameran tunggal internasional. Karya-karya seni rupa kontemporer yang dicipta, berdasar riset yang solid. Seperti sejak tahun 2017, melakukan riset ikonologi relief Yeh Pulu, guna menghasilkan karya seni lukis kontemporer, bertema kepahlawanan sehari-hari orang-orang biasa. Karya seni lukis tersebut telah dipamerkan di Sydney-Australia, Tainan-Taiwan, Jakarta, dan juga Ubud-Bali. Hal pembaru, juga terkait perannya sebagai kurator seni rupa, baik mengkreasi even nasional maupun internasional.

Prof Kun untuk ISI Denpasar membangun skema diseminasi internasional Bali Padma Bhuwana juga Bali Nata Bhuwana sejak tahun 2021. Dedikasi luar biasa bidang pemajuan seni budaya oleh mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali ini, juga diapresiasi Arts Magazine Korea Selatan melalui penghargaan World Peace Artist Awards, dan anugerah Kerthi Bali Sewaka Nugraha tahun 2023 oleh Gubernur Bali, Wayan Koster.                  

Kolaborasi Pameran Fotografi Internasional

Kolaborasi Pameran Fotografi Internasional

Catatan Bali Padma Bhuwana III

Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana (2 dari kanan) dalam pameran Bali-Bhuwana Rupa di Nata-Citta Art Space (N-CAS), Sabtu (14/10).

Hal spesial dalam perhelatan Festival Internasional Bali Padma Bhuwana III 2023, ISI Denpasar berkolaborasi dengan Arts & Culture Korea dan Indonesia Cultural Center Seoul menggelar pameran fotografi internasional (Bali-Bhuwana Rupa) di Nata-Citta Art Space (N-CAS). Berpartisipasi dalam pameran internasional tersebut, yaitu fotografer dari Korea Selatan, Belanda, Perancis, dan Indonesia. Secara keseluruhan karya foto yang ditampilkan menerjemahkan tajuk “Wara-Samasta-Waruna” (Puja Samudra, Mulia Semesta) dengan capaian citra fotografi digital yang mengesankan.

“Sejumlah karya menghamparkan keheningan mendalam; mengundang renungan. Sebagian lain justru menyampaikan hal sebaliknya; kesan keseharian yang menggugah pandang. Secara keseluruhan karya lintas bangsa tersebut berupaya mengungkapkan sekaligus mempertanyakan apa itu Realitas atau Kenyataan seturut era yang serba digital ini,” tulis Prof Kun Adnyana dan Warih Wisatana selaku kurator pameran.

Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana dalam pameran Bali-Bhuwana Rupa di Nata-Citta Art Space (N-CAS), Sabtu (14/10).

Pameran fotografi internasional ini diikuti 31 fotografer, yaitu: 14 dari Korea Selatan, 15 Indonesia, serta seorang dari Belanda dan Prancis. Visual fotografi yang ditampilkan sangat artistik, didukung teknik cetak digital yang canggih, bahkan karya bersubjek rumah adat Korea dicetak berukuran panjang 25 meter tanpa putus. Simak foto-foto karya Kim Shim Hoon, rangkaian seri Korean Pavilion, di mana bangunan suci (sacred space) membayangi imajinasi kita justru karena komposisinya yang membentangkan jarak pandang di kejauhan, sekaligus diliputi lapis nuansa keheningan. Demikian pula foto karya Kim Dong Wook (Suncheon Bay), Cho Sung Je (White Margin), Kim Mi Joung (Road), Bae Gab Sun (Island), Kim Yang Soo (Pine Tree in Korea), Jeon Hyun Ok (A Sea of Clouds), Jang Yong Sig (Mountain), Kim Tae Kyu (Civilization), Kim Jung Hee (Wallscape), kesunyian bukanlah realitas kasat mata, tetapi ungkapan renungan batin; selaras juga karya Son Muk Gwang, seri Korean Cultural Heritage.

Foto: Pameran Bali-Bhuwana Rupa di Nata-Citta Art Space (N-CAS), Sabtu (14/10).

Selain itu, karya fotografi tampil bukan terkait dokumentori semata, melainkan diolah dengan sentuhan estetik yang autentik, kuasa mengelak dari semata rupa eksotik-molek, dapat dirunut pada buah cipta Ida bagus Candrayana dengan detail merekam riak gelombang laut, D. Tjandra Kirana (Merah Senja), Gede Dalam Suardita (Warm), Made Saryana (Rutinitas di Pagi Hari), Amoga Lelo Octaviano (Contextual Motivations), I Dewa Putu Ari Kresna Artha Negara (Di Antara Senja), I Made Bayu Pramana (Light of Life), atau Cokorda Istri Puspawati Nindhia (Solitude), dan Ida Bagus Putra Adnyana (memetik tradisi melasti). Seluruhnya membangun imaji baru tentang samudera, laut, dan pesisir dalam kepesonaan dan sisi anomali ruang sosial.

Seni Nusantara Melanglang Bhuwana

Seni Nusantara Melanglang Bhuwana

Dari Kota Malang, Situbondo, Kuala Lumpur, hingga Kota Paris

Foto: Pergelaran koreografi inovatif bertajuk “Waruna-Mukti-Dwipantara” pada Festival Nusantara (Féte De L’Archipel) Tahun 2023 di Kota Paris, Prancis, Rabu (4/10).

ISI Denpasar semakin mengepak sayap inovasi seni-desain-budaya karya sivitas akademika, tidak saja tampil pada festival nasional bereputasi, melainkan juga menjangkau even internasional bergengsi. Tim mahasiswa ISI Denpasar berkolaborasi dengan dosen menampilkan koreografi topeng Babarongan pada International Mask Festival (IMF) II, Jumat (17/11) di Kota Malang, Jawa Timur. Pada momen hampir bersamaan, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Tari mengkreasi koreografi prosesi untuk Situbondo Etnik Festival (SEF), Minggu (26/11) di Situbondo, Jawa Timur. Bersamaan even Internasional Paris Fashion Week, karya koreografi dan desain fashion ISI Denpasar tampil untuk Festival Nusantara (Féte De L’Archipel) Tahun 2023, Rabu (4/10) di Kota Paris. Selain melalui skema diseminasi hasil pembelajaran dan karya inovasi, misi internasional ISI Denpasar juga hadir melalui skema Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional bernama Nata Citta Bhuwana. Pengabdian internasional dimaksud dilaksanakan di Sekolah Internasional Kuala Lumpur (SIKL) selama 4 (empat) minggu, 10 September-4 Oktober 2023, terbagi dalam 4 (empat) tim pengabdi.

Partisipasi ISI Denpasar di kota mode Paris atas undangan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia untuk Perancis, Mohammad Oemar, dalam Festival Nusantara Tahun 2023 mengusung karya koreografi inovatif bertajuk “Waruna-Mukti-Dwipantara”, karya yang mengisahkan kejayaan maritim nusantara, sejak masa Kutai hingga Indonesia Merdeka. Selain menampilkan koreografi tematik tersebut, tim yang berjumlah 20 penyaji, terdiri atas mahasiswa terpilih, dosen, dan tenaga kependidikan, juga mempersembahkan komposisi tari nusantara, kakebyaran oleg tamulilingan, kebyar duduk kembar, dan peragaan busana adikarya mahasiswa Program Studi Desain Mode ISI Denpasar bernama Nata Kerthi Fashion Designer. Busana anggun berbasis endek hasil karya 5 (lima) mahasiswa tersebut tampil bersanding karya desainer kenamaan Indonesia, yang diperagakan langsung model internasional. Tim seni dan desainer yang dipimpin langsung Rektor ISI Denpasar Prof.

Kun Adnyana dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Prof. Komang Sudirga ini, juga melibatkan kolaborasi musisi gamelan Panca Indra asal Perancis. Duta Besar LBBP untuk Perancis, Moh. Oemar, mengapresiasi sangat tinggi partisipasi ISI Denpasar dalam festival diplomatik terpenting Indonesia di Kota Paris. Partisipasi ini akan memosisikan ISI Denpasar sebagai perguruan tinggi yang bereputasi internasional, terlebih serangkaian even ini juga dijajaki kerja sama dengan Université Paris Nanterre dan Lembaga Kebudayaan Philharmonie De Paris.

Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama siswa-siswa SIKL Malaysia dalam PKM Internasional ISI Denpasar, Selasa (12/9).

PKM Internasional atas undangan Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Kuala Lumpur, Malaysia, Prof. Dr. Muhammad Firdaus, bertujuan untuk mengajarkan seni-desain-budaya Nusantara kepada anak-anak migran Indonesia yang sedang menempuh pendidikan SD, SMP, dan SMA pada SIKL. Pembelajaran seni-desain-budaya Nusantara menjadi penting untuk menumbuhkan generasi Indonesia yang berkarakter, terlebih anak-anak migran Indonesia ini rerata lahir dan tumbuh di Malaysia sehingga pengetahuan kebudayaan Indonesia sangat terbatas. PKM Internasional dilaksanakan selama empat minggu dengan empat tim yang terdiri atas dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa ISI Denpasar. Setiap tim mengajarkan seluruh bidang seni dan desain (lukis, kriya, gamelan, tari, desain), termasuk teknik fotografi. Kepala Sekolah SIKL, Friny Napasti, M.Pd., berharap PKM Internasional ISI Denpasar dilaksanakan berkelanjutan, karena pengabdian selama empat minggu ini sangat berarti dan berhasil mewujudkan secara konkrit koreografi cak nusantara yang ditampilkan siswa SIKL secara kolaboratif.

Foto: Pergelaran Topeng Babarongan berjudul “Ruwat Tri Semaya” pada International Mask Festival II di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (17/11).

Penampilan ISI Denpasar pada even nasional SEF dan IMF II Tahun 2023 juga diapresiasi sangat baik oleh masyarakat setempat. Melalui HMP Tari ISI Denpasar menampilkan garapan koreografi prosesi berjudul “Waruna Murti” untuk even SEF, dengan koreografer mahasiswa Satria Wirapranata. Pergelaran ini melibatkan 20 penyaji dan 2 pembina, Kandiraras, M.A., dan Reni Anggraeni, M.Pd. Sementara pada IMF II, ISI Denpasar menampilkan koreografi topeng Babarongan berjudul “Ruwat Tri Semaya”, didukung 20 penyaji, dipimpin langsung Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Prof. Komang Sudirga.

Loading...