Program pameran karya seni dan desain sering dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Seni Rupa (FSRD) Institut Seni Indonesia Denpasar (ISI Denpasar). Pada akhir bulan Juni 2023 ini program penyebarluasan ide, gagasan dalam wujud karya visual mahasiswa dilaksanakan di ruang publik di Plaza Renon Mall Denpasar. Kegiatan ini disebut sebagai program diseminasi, yaitu rangkaian dari pelaksanaan Pogram Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) Semester VIII mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Tahun 2023. Kegiatan diseminasi MBKM ini dilaksanakan secara regular setiap semester. Program MBKM memberikan kesempatan bagi mahasiswa belajara di luar kampus, dibimbing oleh mentor-mentor praktisi yang memiliki dedikasi dari berbagai Mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) yang bereputasi. Dalam kegiatan ini mahasiswa mengenal dunia kerja, memasuki dunia profesi, dan terlibat dalam berbagai projek yang teraplikasi di masyarakat. Adapun rangkaiaan yang ditempuh mahasiswa untuk mengikuti program ini mencangkup proses pengajuan proposal, pelaksanaan MBKM selama tujuh belas minggu, penyusunan laporan, dan kegiatan diseminasi.
Tahapan diseminasi ini wajib dilaksanakan oleh mahasiswa peserta program MBKM Semester VIII untuk menyebarluaskan berbagai gagasan, ide, karya cipta, desain yang telah diwujudkan dalam program MBKM. Diseminasi menjadi ruang bagi mahasiswa dalam menyebarkan pengetahuan, keterampilan dan tekologi baru hasil studi mereka kepada dunia profesi dan masyarakat umum. Kegiatan diseminasi juga merupakan momentum bagi mahasiswa dan institusi untuk membuka diri, menerima berbagai apresiasi dan kritik dari masyarakat umum tentang hasil pembelajaran di fakultas bersama mitra industri, yang selanjutnya dapat dijadikan pijakan dalam mengevaluasi diri untuk melahirkan karya cipta serta program pembelajaran yang lebih bermutu pada diperiode berikutnya. Oleh karena itu, kali ini kegiatan diseminasi dilaksanakan di Mall Renon Plaza, sebuah ruang publik ternama di kota Denpasar yang menghadirkan berbagai venue berkumpul, berbelanja, hiburan yang sangat lengkap dan menarik, sehingga harapannya masyarakat umum lebih banyak dapat datang dan berkunjung untuk menikmati dan mengapresiasi hasil MBKM ini.
Laporan ketua panitia Diseminasi FSRD ISI Denpasar oleh Wakil Dekan I Dr. I Made Pande Artadi, 27 Juli 2023. Sumber: dokumentasi Candra
Kegiatan diseminasi periode ini bertajuk Anagata-Andaru-Lahari yang berarti “Mengarungi Samudra Pengetahuan-Menggapai Masa Depan Gemilang”. Kalimat ini memberikan pesan bahwa kunci masa depan yang cerah dan terang benderang adalah penguasaan ilmu pengetahuan. Setiap insan akademik harus berani terjun mengarungi dan menggali ilmu pengetahun yang luas bagaikan samudra sehingga gerbang masa depan yang cerah terbentang dihadapan kita. Oleh karena itu Program MBKM ini memberikan ruang dan kesempatan bagi mahsiswa untuk mengarungi samudra pengetahuan tersebut melalui projek-projek nyata yang tentunya dibimbing oleh mitra industri dan dosen-dosen pendamping.
Undangan yang hadir dalam acara pembukaan Diseminasi Mahasiswa FSRD ISI Denpasar Sumber: dokumentasi Candra
Kegiatan pembukaan Diseminasi Program MBKM Semester Genap Tahun 2023 dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Aumni; Perwakilan Manajeman Plaza Renon Mall; Dosen Pendamping MBKM; perwakilan Mitra Industri MBKM dan seluruh mahasiswa peserta diseminasi. Wakil Rektor bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni ISI Denpasar, Bapak Dr. A.A. Rai Remawa, M. Sn dalam sambutannya menyampaikan bahwa lembaga sangat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan ini. Lebih-lebih kegiatan ini dilaksanakan di luar kampus, yakni di sebuah Mall ternama di Kota Denpasar. Pilihan ini sangat tepat dan sejalan dengan tujuan diseminasi. Oleh karena itu salam sambutannya, Wakil Rektor menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat mendalam kepada pihal Plaza Renon Mall yang memberi kesempatan kepada Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar menyelenggarakan kegiatan di tempat ini. Beliau berharap mudah-mudahan apa yang disuguhkan kali ini memberikan nilai kebermanfaatan dan pengalaman baru bagi proses pembelajaran, serta memberikan sumbangsih pengetahuan baru kepada masyarakat umum.
Dalam dideminasi ini, Dr. I Made Pande Artadi selaku Ketua Panita melaporkan bahwa perserta kegiatan diseminasi berjumlah 25 orang yang terdiri dari 5 orang mahasiswa Program Studi (Prodi) Seni Murni; 7 orang dari mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual; 2 orang dari Prodi Desain Mode; 1 orang dari Prodi Desain Interior; 5 orang dari Prodi Fotografi; dan 5 orang dari Prodi Film dan Televisi. Adapun program pilihan yang ditempuh mencakup program Magang, Wirausaha, dan program Studi Projek Independen. Dilaporkan pula bahwa kegiatan diseminasi ini dirangkai dengan acara Wicara Rupa sebuah sajian talkshow dengan topik MBKM yang dibawakan oleh adik-adik mahasiswa peserta, Alumni dan dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain. Disamping hal tersebut dalam kegiatan ini juga menampilkan live music, Performing Art dan Transhow yang digagas dan di persiapkan oleh adik-adik Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP). Kegiata Diseminasi berlangsung selama tiga hari, yakni dari tanggal 27 sampai dengan 29 Juni 2023.
Apresiasi karya Diseminasi Mahasiswa FSRD ISI Denpasar Sumber: dokumentasi Candra
Festival Nungkalik yang diprakarsai BEM ISI Denpasar terus berlanjut. Setelah sukses digelar di Pantai Segara Ayu, Sanur-Denpasar, pada 20 April 2023, kali ini Festival Nungkalik ‘’naik kelas’’, yakni bertaraf internasional. Jika pada Festival Nungkalik di Sanur mengambil tema “Penumbra’s Final Gloom”, Menjangkar Konsep Eksperimental Umbra, hajatan kali ini bertajuk ‘’Nungkalik International Festival “Exploring Archetypes: A Journey Through the Medium”, digelar di kampus ISI Denpasar dan juga di Pantai Segara Ayu, pada 6 – 9 Juli 2023.
Presiden BEM ISI Denpasar, Putu Durga Laksmi Devi, S.Fil. yang juga co-curator Nungkalik Festival internasional menyampaikan, “Nungkalik International Festival Exploring Archetypes: A Journey Through the Medium” adalah tema yang akan menjadi acuan untuk direspons para seniman, serta pengamat seni dari lima negara, yakni Australia, Amerika, Kanada, Jerman dan Indonesia.
‘’Festival bertaraf internasional ini akan menghadirkan esensi tontonan untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan kolaborasi lintas disiplin. Hal ini akan dibahas oleh para pengamat guna mematangkan pesan yang ingin disampaikan oleh masing-masing seniman,’’ ujar Durga Laksmi Devi, Rabu 5 Juli 2023.
Mahasiswa akhir Prodi Senirupa ISI Denpasar ini menegaskan, Nungkalik International Festival yang akan dilaksanakan di kampus ISI Denpasar dan di Pantai Segara Ayu Sanur, memiliki beberapa rangkaian, meliputi sharing, discussion, workshop dan art performance yang akan dimulai pada tanggal 6 hingga 9 Juli 2023. Hasil keseluruhan ini akan di presenting ke dalam bentuk pameran. Acara festival meliputi, pra workshop Nungkalik x Universitas West Australia (UWA) pada 6 Juli 2023 mengangkat tema “Taksu Journey”, kemudian workshop I pada 7 Juli 2023 bertema “Mata Hulu”, disusul workshop II pada 7 Juli 2023 bertema “Tengah Kalpataru”, dan workshop III pada 8 Juli 2023 bertajuk “Bhumi Teben”. Agenda lainnya, berupa Open Space I pada 8 Juli 2023 bertajuk “Mandala Samasta” dan Open Space II pada 9 Juli 2023 bertema “Tri Tunggal”. Kemudian dilanjutkan dengan gelar pameran pada 21 Juli 2023 bertajuk “Exploring Archetypes: A Journey Through the Medium Exhibition.”
Kata Durga, “Taksu Journey: From the internal body via face to the external body (canvas) and expression through dance/movement” dipilih sebagai konsep pra workshop Nungkalik x UWA pada 6 Juli 2023, bermakna bahwa kekuatan dalam diri setiap seniman berada pada titik utama yakni wajah. Area sekitar dahi merupakan simbol kekuatan. Kekuatan ini tercerminkan melalui goresan otomatis masing-masing peserta. Kemudian disalurkan kepada tubuh luar yang diibaratkan dengan kanvas, selanjutnya diekspresikan melalui gerakan art performance dengan menggunakan kain perca sebagai bentuk pengelolaan kembali kekuatan yang telah muncul di seluruh tubuhnya.
Dalam festival kali ini, BEM ISI Denpasar terinspirasi dari konsep Tri Angga. Karena itu rangkaian inti Nungkalik Festival dibagi menjadi tiga, yakni sharing discussion, workshop dan art performance pada tanggal 7-8 Juli 2023. Diawali dengan tema “Mata Hulu” dengan menggunakan medium kain sebagai simbol kehidupan, seperti mata air yang umumnya berada di hulu, merupakan sumber kehidupan. Dengan pergerakan arus kehidupan, maka akan dikaitkan dengan “Tengah Kalpataru”, yakni pohon yang selalu memberi harapan kepada manusia untuk terus melanjutkan hidup. Tubuh, ibarat batang pohon, merupakan penopang piranti kehidupan manusia. Sedangkan “Bhumi Teben” dengan menggunakan besi, merupakan elemen atau pondasi dasar bumi.
‘’Seluruh rangkaian sharing discussion, workshop dan art performance dalam Nungkalik International Festival yang telah dimulai sejak April 2023 lalu dengan konsep menjangkar fenomena Gerhana Matahari di Pantai Segara Ayu, kemudian akan diselesaikan kembali di pantai ini dengan membawa konsep Tri Angga dan dikemas sebagai “Tri Tunggal” yang diharapkan dapat menghasilkan puncak eksplorasi,’’ ujar Durga. Dengan demikian, seluruh artefak yang telah menjadi hasil eksplorasi, akan dipresenting secara ‘Nungkalik’ dengan menampilkan art performance “Remember Our Archetypes” dan peluncuran E-Book yang merangkum semua perjalanan Nungkalik International Festival dari berbagai sudut pandang, yang telah direspons oleh seniman, pengamat serta masyarakat umum, yang diharapkan dapat memberikan hasil kajian tentang pandangan seni kontemporer pada masyarakat umum.
Dr. I Wayan Sujana ‘Suklu’, S.Sn., M.Sn., kurator Nungkalik Festival internasional menyampaikan, nungkalik merupakan sebuah konsep yang dimaknai sebagai berkarya di luar kebiasaan. Konsep ini diangkat lagi dalam Festival Nungkalik bertaraf internasional. Festival Nungkalik ini sebuah interaksi, proses yang bersifat eksperimental konseptual. Tubuh, roh, pengalaman, medium dan tempat, merupakan entitas dasar untuk memperkuat konsep interaksi atau intermingle. Manusia, dalam hal ini seniman, hampir setiap hari (gerak, music, visual, verbal) melakukan eksperimen-formatting-presenting dalam perjalanan hidupnya. Tubuh dan ingatannya mengandung pengalaman yang terus menumpuk dari hari ke hari. Kepekaan diri atas penomena di luar diri, terlatih menjadi kepekaan substantif di dunia internalnya. Kepekaan instinctive akan muncul ketika ada hal-hal eksternal datang menghampiri. Seniman dalam kondisi terbuka dengan insting intuitifnya, siap berinteraksi dengan hal-hal di luar dirinya. Bentuk interaksi tersebut menjadi dua bagian. Berinteraksi dengan alam dan berinteraksi dengan sesama seniman. ‘’Nungkalik International Festival merupakan ruang interaksi bagi para seniman. Tubuh siap-siaga menjadi ruang eksperimental konseptual. Seniman berproses dengan penghayatan extraordinary dari sebelum-sebelumnya,” kata Sujana Suklu, salah satu Pembina BEM ISI Denpasar ini.