FSP ISI Denpasar seminarkan seni pertunjukan era Revolusi Industri 4.0

FSP ISI Denpasar seminarkan seni pertunjukan era Revolusi Industri 4.0

Sumber : antara bali

Denpasar (ANTARA) – Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar seminar nasional mengenai peluang dan tantangan seni pertunjukan Nusantara memasuki era Revolusi Industri 4.0 dengan harapan menjadi wadah memecahkan berbagai persoalan krusial dan mewacanakan isu-isu aktual.

“Kami harapkan dengan seminar ini, akan terbangun wacana kritis seni pertunjukan yang mampu memberikan arah kemajuan seni pertunjukan yang lebih signifikan seiring tuntutan estetika masyarakat luas, tuntutan inovasi kritis akademis, dan tuntutan pasar global,” kata Dekan Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar Dr I Komang Sudirga dalam acara pembukaan seminar tersebut di Kampus ISI Denpasar, Selasa.

Menurut dia, meskipun Revolusi Industri terkait dengan otomatisasi berbagai bidang sendi kehidupan, kreativitas seni tidak bisa lantas diotomatisasi sehingga sesungguhnya hal itu menjadi peluang bagi mereka yang bergelut di bidang kesenian.

Selengkapnya ……..

https://fsp.isi-dps.ac.id/berita/fsp-isi-denpasar-seminarkan-seni-pertunjukan-era-revolusi-industri-4-0/
ISI Denpasar Gelar Donor Darah

ISI Denpasar Gelar Donor Darah

Sumber : antaranews bali

Unit Kegiatan Mahasiswa Korps Suka Rela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) Prasada Bhakti Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar donor darah bekerja sama dengan PMI Kota Denpasar  berhasil mengumpulkan puluhan kantong darah.

“Kami mendukung sepenuhnya kegiatan ini. Donor darah ini harus bisa dipahami oleh civitas akademika ISI Denpasar sebagai kegiatan yang mulia karena nenyangkut visi kemanusiaan,” kata Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama ISI Denpasar I Ketut Garwa di sela-sela menggelar donor darah di kampus setempat, di ISI Denpasar, Jumat (15/3).

Menurut Garwa, sebagai makhluk sosial, peserta didiknya harus menyadari bahwa dalam mengarungi kehidupan ini tak lepas dari kegiatan tolong-menolong.

“Kegiatan donor darah ini merupakan salah satu aplikasi rasa tolong-menolong itu di tengah masyarakat. Jadi, kami ucapkan terima kasih kepada mahasiswa pendonor dan PMI Kota Denpasar,” kata Garwa didampingi Humas I Gede Eko Jaya Utama.

Keluarga besar ISI Denpasar, tambah dia, telah rutin menyelenggarakan donor darah dan hal ini tentu mematahkan statemen bahwa mahasiswa ISI tidak hanya melulu berkutat soal seni.

“Kami kira donor darah ini bisa memberi dinamika di kampus. Tidak hanya numplek ngurusin seni. UKM ini penting, harus di-‘support’ penuh,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Markas PMI Kota Denpasar I Nyoman Lantra memberi apresiasi UKM KSR PMI Prasada Bhakti ini. “Minimal ide mereka sudah bagus dengan rutin menggelar donor darah dan kami harus apresiasi. Kami harapkan ke depan pesertanya bisa lebih banyak lagi,” ucap Lantra.

Pihaknya mengimbau seluruh mahasiswa turut menyosialisasikan manfaat donor darah demi merangsang minat pendonor. 

Menurut Lantra, setidaknya ada tiga manfaat penting bagi pendonor yakni mampu menolong sesama, tubuh menjadi sehat karena ada pembaharuan sel darah dan pendonor berkesempatan uji lab secara gratis. Tiga manfaat ini ah yang menurutnya harus terus digelorakan di tengah masyarakat.

“Darah ini teramat penting bagi kehidupan manusia. Belum ada obat pengganti darah. Dengan prinsip utama membantu sesama, kami yakin semakin banyak yang tergerak hatinya,” katanya.

PMI, lanjut dia, tidak bisa memaksa seseorang untuk mendonorkan darahnya, juga tidak bisa ditarget mengumpulkan darah dalam jumlah tertentu. “Oleh karenanya, kesadaran masyarakat menjadi kunci utama,” ucap Lantra.

Kerjasama, ISI Denpasar dan Konjen Australia di Bali Gelar Workshop

Kerjasama, ISI Denpasar dan Konjen Australia di Bali Gelar Workshop

Ratusan mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Design Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar tampak antusias mengikuti workshop yang menghadirkan narasumber Millie Cattlin, seorang dosen dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) Australia. Workshop digelar sebagai salah satu bentuk kerjasama ISI Denpasar dengan Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Bali.

“Kedatangan Mrs Millie dari RMIT Australia merupakan momentum yang baik bagi kami, sebab mahasiswa bisa menambah pengetahuan, dimana tadi sudah dijelaskan soal lanskap yang berkaitan dengan Prodi Design Interior FSRD ISI Denpasar,” ungkap Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FSRD ISI Denpasar, Ni Kadek Dwiani, SS, M,Hum usai workshop di Gedung Natya Mandala, ISI Denpasar, Senin (15/10).

Millie, lanjutnya,  secara gamblang telah membagi ilmu bagaimana menghasilkan suatu project yang tepat guna, menggunakan teknologi yang minim tapi tetap berkualitas. Dengan demikian, karya yang dihasilkan akan bisa menekan anggaran, efektif dan efisien. “Tadi dari mahasiswa kami juga memberikan respon yang cukup baik. Pada sesi tanya-jawab, diskusi berjalan dengan sangat mengalir, membuktikan materi ini memang sangat penting,” tambahya.

Dwi percaya, konsep-konsep yang ditawarkan oleh penyaji dapat diterapkan oleh anak didiknya, termasuk nantinya mengadopsikan dengan kearifan-kearifan lokal yang ada, sehingga tercipta karya yang baik. “Intinya anak-anak diajarkan untuk membuat ide sekreatif mungkin dengan mengedapankan kearifan lokal yang ada,” tandasnya.

Sementara Konsul Australia di Bali, Drew Boekel menambahkan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya pihaknya di bidang diplomasi publik dan mempromosikan pendidikan. “Jadi pekerjaan kami tidak hanya khusus pada kasus konsulat, tapi sebenarnya ada fokus pada diplomasi publik dan mempromosikan pendidikan. Kami suka memperkenalkan pengetahuan, pikiran, kebudayaan Australia dengan mahasiswa Indonesia, dan ke depan semoga bisa berkolaborasi  bersama, seperti RMIT dengan ISI Denpasar hari ini,” katanya.

Melalui diskusi-diskusi semacam itu, lanjut Boekel, diharapkan dapat menjembatani jarak kebudayaan antara Indonesia dan Australia. Ia pun menyatakan kesiapannya untuk membantu apabila ada suatu institusi yang membutuhkan pembicara dari Australia, dalam berbagai bidang ilmu apapun. 

Loading...