Oleh I Ketut Darsana, Dosen PS Seni Tari ISI Denpasar
Dari tahun ketahun kesenian Bali khususnya Seni Tari mengalami perkembangan yang cukup pesat, didukung oleh adanya lembaga pendi-dikan formal seperti SMK/Perguruan Tinggi bidang Kesenian, sanggar-sanggar tari, dan ditunjang oleh adanya Pesta Kesenian Bali setiap tahun oleh Pemerintah Daerah Bali. Hal ini memberi dampak positif terhadap perkembangan Kesenian Bali umumnya dan Seni Tari Khususnya. Melihat adanya perkembangan ini sudah tentunya menuntut fasilitas yang mema-dai misalnya: tempat pentas (panggung), mutu garapan, tata rias, dan juga tata busana dan hiasan yang berfungsi sebagai hiasan juga mengandung sifat simbolis yang mengandung maksud dan makna tertentu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Busana dalam Tari Bali bertujuan untuk membantu agar mendapat suatu ciri atau pribadi peranan yang dibawakan oleh para pelaku. Selan-jutnya membantu memperlihatkan adanya hubungan peranan yang satu dengan peranan yang lainnya. Dan juga membantu menumbuhkan rasa keindahan lewat warna dan hiasan yang menyertainya. Agar mendapat efek yang diinginkan dalam pentas maka busana menunaikan fungsi yaitu: (1) fungsi yang paling penting ialah membantu menghidupkan perwatakan pelaku. Maksudnya sebelum dia berdialog, busana sudah da-pat menunjukkan peran yang dibawakan, umurnya, kepribadiannya, status sosial misalnya golongan bangsawan, brahmana, rakyat jelata dan lain-lain. Bahkan busana dapat menunjukkan hubungan psikologinya dengan karakter-karakter lainnya, (2) menunjukkan ciri individu peranan, melalui warna styl busana dapat membedakan peran satu dengan yang lainnya, (3) memberi fasilitas dan membantu gerak para pelaku.
Transformasi Busana Adat Bali Aga Dalam Tata Busana Tari Selengkapnya