Semiloka Pemuktahiran Kurikulum FSRD  ISI Denpasar

Semiloka Pemuktahiran Kurikulum FSRD ISI Denpasar

Seiloka FSRD

Seiloka FSRD

Denpasar-Sesuai dengan tuntutan stakeholder yang semakin meningkat terhadap kualitas lulusan ISI Denpasar, Fakultas Seni Rupa dan Desain mengadakan Semiloka Pemuktahiran  Kurikulum di Gedung Lata Mahosadhi (PUSDOK), Hari Selasa (10/11). Bertindak sebagai narasumber adalah Prof. Drs. I Dewa Komang Tantra, MSc, PHD dari Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Pada acara tersebut tampak seluruh jajaran struktural ISI Denpasar Rektor, para pembantu rektor,  Dekan dari kedua Fakultas, seluruh Struktural dari kedua Fakultas dan seluruh dosen FSRD.

Menurut Dekan FSRD ISI Denpasar Dra. Ni Made Rinu, MSi tujuan dari kegiatan semiloka ini adalah meningkatkan mutu proses pembelajaran dan menghasilkan kualitas lulusan sesuai dengan  standar lapangan kerja atau stake holder.  “Ini merupakan paradigma baru pendidikan nasional yang mengedepankan kurikulum yang berbasis kompetisi dan tentu kami di FSRD ingin terus meningkatkan kualitas lulusan kami selain ingin meningkatkan akreditasi Fakultas kami” tambah Rinu. Setelah diadakannya semiloka ini akan dirumuskan kurikulum Fakultas Seni Rupa dan Desain oleh 27 orang tim perumus yang nantinya akan dibukukan menjadi buku panduan studi. Mengenai tim perumus merupakan seluruh pejabat struktural di FSRD. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA dalam pengarahannya sekaligus membuka semiloka ini menekankan pentingnya komitmen dosen dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan dari masing-masing fakultas.  Hal ini sesuai dengan arahan dari Mendiknas yang baru. Tujuannya untuk menghindari output Perguruan Tinggi yang miss match dengan permintaan lapangan kerja yang bermuara kepada makin banyaknya pengangguran intelektual yang masih banyak jumlahnya saat ini. Tentu dengan kegiatan seperti ini telah menunjukan bagaimana komitmen FSRD untuk terus meningkatkan kualitasnya dan dukungan dosen sebagai ujung tombak pendidikan sangat diharapkan demi kemajuan kita bersama.

Prof. Tantra yang bertindak sebagai  narasumber menjelaskan pentingnya kurikulum berbasisi kompetisi dalam konteks penciptaan insan Indonesia yang cerdas dan kreatif seperti yang diamanatkan oleh DIKTI. Prof. Tantra dengan gayanya yang khas dan penuh lawakan segar membuat semiloka kali ini terkesan segar dan beda dari biasanya. Semoga dengan komitmen yang positif dalam meningkatkan kualitas diri akan berbuah yang positif pula bagi kemajuan dunia pendidikan seni  dan desain di ISI Denpasar.

Tawaran program beasiswa dari Pemerintah Belgia

Tawaran program beasiswa dari Pemerintah Belgia

Sumber:  http://dikti.go.id/

Tutwuri Handayani

Tutwuri Handayani

Kami beritahukan bahwa Pemerintah Belgia didukung oleh Direktorat Jenderal Pengernbangan dan Kerjasama, Konsorsium UniversitasUniversitas berbahasa Vlaams dan Konsorsium Universitas-Universitas berbahasa Perancis, akan memberikan beasiswa bagi warganegara di negara-negara berkembang.

Formulir aplikasi beasiswa pemerintah Belgia, petunjuk dan informasi program beasiswa 2010-2012 dapat diperoleh dan diunduh, mulai tanggal 1 Oktober 2009, melalui situs jaringan di bawah ini:

www.scholarships.vliruos.be

www.cud.be

www.itg.be

Informasi terperinci mengenai program beasiswa ini juga dapat diperoleh melalui Kedutaan Belgia di Jakarta pada hari Rabu dan Jumat melalui telpon 3162030 atau e-mail [email protected] U.p. Ibu Francisca Pranoto.

Berkaitan dengan hal tersebut, kami mahan bantuan Saudara untuk menyampaikan tawaran program beasiswa ini kepada para calon yang memenuhi persyaratan.

Informasi selengkapnya beasiswa peerintah Belgia

Keberangkatan Rombongan ISI Denpasar Ke Jepang

Keberangkatan Rombongan ISI Denpasar Ke Jepang

kbrt-jepangDenpasar-Sebanyak 27 orang rombongan ISI Denpasar yang terdiri dari dosen, pegawai dan mahasiswa ditambah 3 orang dari Direktorat Jenderal Pendidikan tinggi (DIKTI) Depdiknas akan bertolak ke Jepang  pada dari tanggal 11-17 Nopember 2009. Keberangkatan ini dalam rangkan mewujudkan visi akademis DIKTI yaitu internasionalisasi Perguruan Tinggi Seni Indonesia.  Dipilihnya Jepang karena ISI Denpasar telah mempunyai dengan universitas di Jepang seperti kanda University di prefektur Chiba, Tokyo National University of Art dll. Adapun kegiatan rombongan ISI Denpasar utamanya adalah untuk mengunjungi Kanda University dan ini merupakan kunjungan balasan dari kunjungan Kanda University sebelumnya.

Yang menarik dari kunjungan ini ISI Denpasar akan mengadakan kolaborasi pertunjukan tari topeng. Antara tari topeng bali yang diwakili oleh seniman topeng Bali sekaligus dosen ISI Denpasar, Cokorda Raka Tisnu. Dengan tari topeng klasik Jepang atau biasa disebut Noh. Tujuan kolaborasi ini adalah untuk meningkatkan hubungan harmonis antara Jepang dan Indonesia  Juga bertujuan untuk menunjukan lewat seni sebagai perekat antar bangsa.

Juga akan dilaksanakan konser gamelan di Kanda University pada tanggal 13/11 dengan pertunjukan tabuh dan tarian. Bersamaan dengan kegiatan ini rencananya kegiatan ini akan ditonton oleh anak-anak SD di Jepang dan akan dilaksanakan lomba pidato berbahasa Indonesia antar anak-anak SD Jepang. Pada tanggal 15 rombongan akan dibawa ke Tokyo Disneyland dan pada tanggal 16 akan dilaksanakan pementasan di Tokyo National University of Art. Di Tokyo University of Art juga akan dilaksanakan seminar dan ditutup dengan pementasan kolaborasi antara topeng Bali dengan Noh.

Untuk semakin memperkenalkan kesenian Bali kepada masyarakat Jepang, akan dilaksanakan workshop proses pembuatan topeng Bali yang dibawakan oleh Cokorda Raka Tisnu dan workshop pelarasan gamelan oleh dosen-dosen karawitan ISI Denpasar. Mengingat begitu banyaknya gamelan Bali di jepang yang memerlukan pelarasan

Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA mengharapkan dengan kebrangkatan ini aka nada tindak lanjutnya secara akademis dengan saling mengirimkan mahasiswa dan dosen untuk study exchange, sandwich program, atau doeble degree. Sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan ISI Denpasar  sesuai dengan yang dibutuhkan oleh dunia kerja sekarang. Diikutsertakannya Kepala keuangan dalam keberangkatan ini bertujuan untuk meninjau langsung proses penanganan International Office di Universitas Jepang, yang nantinya akan diterapkan dalam rencana pembentukan Internasional Office Di ISI Denpasar. Semoga dengan keberangkatan ini akan membuahkan hasil yang postif dalam perkembangan ISI Denpasar ke depan.

Sinopsis Lomba Cipta Seni Pertunjukan Kontemporer

Semester VII: Karena Mu: Konsep boneka tari / marionette. Kehidupan manusia ibarat wayang yang dikendalikan oleh dalang/ dalam hal ini Tuhan. Berusaha mengangkat kejadian yang ada dikehidupan manusia, property menggunakan tali karena ada keterkaitan dalang yang didepan. Penari 7 orang, 2 dalang. Konsep ilustrasi musik yang mendukung suasana. Garapan music menggunakan alat2 musik kekinian dan bercampur tradisi. Konsep boneka karena prilaku kita sangat beragam dan menarik untuk ditampilkan, ada perkelahian, romantisme.

Semester V: Kursi-Kursi : konsep music, mengiringi tari, music tidak hanya pendukung suasana saja. Music dalam gagasan. Alat music berpencon yang diilham dari sifat penguasa. Mencari sesuatu yang baru menggunakan konterpoint, yang menjadikan rasa special. Instrument bermencon tidak memiliki nada yang pasti. Pedalangan: memasukkan 2 tokoh dalang dengan 2 penari (bayangan), waktu terus berputar, terdapat bayangan di balik itu memakai sarana uang untuk mencapai tujuan. Terakhir dimasukkan narasi selain bahasa Indonesia tapi juga kekawin yang terikat lagu dengan kekawin yang bebas. Tujuannya agar pementasan itu lebih tertuju, maksudnya penolakan jaman kaliyuga. Suasana kekinian bagaimana kursi itu diperebutkan.

Sementer 3: tema: membentuk insan cerdas dan kompetetif melalui seni kontemporer, dengan judul’ di atas waktu’. Semester 3 berusaha mengangkat konsep, dengan menggali konsep buruk manusia (malas). Tugas menjadi beban, sering menunda2 pekerjaan, ketika rasa malas tersebut menguasai diri, menjadi mahasiswa stress. Pedalangan menampilkan kostum property wayang kayonan, bima, topeng jongos, karakter mahasiswa yang malas. Ada kekhasan masa lalu dan masa sekarang., narasi ada filsafat. Tarinya penarinya 9 orang. Wayang diatur oleh seseorang dengan 6 penari sebagai bayangan, yang menggambarkan apabila sifat malas yang mendominasi. Pesan yang diingin disampaikan: tanpa kita sadari rasa malas lebih mendominasi, sehingga jangannya menunda2 pekerjaan.  Music gong gede yang sifatnya agung dan mengegelegar. Yang didalamnya memakai instrument .

Semester I: garapan ini berkonsep: “Kara-perkara” alam ketika keseimbangan alam terganggu maka terganggulah kehidupan kita. Kita percaya di alam ini ada makhluk lain yang hidup dan lahir. Keseimbangan alam harus dijaga untuk kenyaman kita dalam kehidupan.

Humas ISI Denpasar melaporkan.

Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar Gelar Lomba Cipta dan Sarasehan Seni Pertunjukan Kontemporer

Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) ISI Denpasar menggelar Lomba Cipta Seni  dan Sarasehan Pertunjukan Kontemporer, selama dua hari dari tanggal 4 November 2009 hingga 5 November 2009. Kegiatan melibatkan seluruh mahasiswa dari semester I, III, V, dan VII dari ketiga Jurusan di FSP yaitu Pedalangan, Karawitan dan Pedalangan. Para mahasiswa dari ke tiga jurusan ini dikelompokkan menjadi empat kelompok berdasarkan semesternya. Menurut Dekan FSP ISI Denpasar I Ketut Garwa, S.Sn. M.Sn., lomba yang pertama kali digelar ini merupakan tantangan bagi mahasiswa dan dosen untuk bisa menunjukkan kemampuan mereka di bidangnya masing-masing, dan bagaimana mereka mampu bekerjasama lintas jurusan untuk menghasilkan karya terbaik. Garwa menambahkan dipilihnya lomba kontemporer bertujuan menggali sedalam-dalamnya kemampuan mahasiswa untuk bebas berekspresi, serta untuk memutuskan anggapan bahwa seni budaya Bali sangat identik dengan seni tradisi. Dengan berkembangnya inspirasi mahasiswa di bidang kontemporer maka mampu nenambah wawasan mereka untuk menjadi seniman yang professional. Namun diharapkan mahasiswa jangan terlalu terlena dengan budaya kontemporer, karena budaya local yang kita miliki harus terus dipijak dan dilestarikan. Yang menjadi tantangan adalah bagaimana mereka bisa mengimbangi antara tradisi dan kontemporer.

Ketua Pelaksana sekaligus PD III FSP ISI Denpasar, I Wayan Berata, S.SKar., M.Sn., kegiatan berlangsung selama dua hari, dimana hari pertama (4 Nov 09) pk. 18.30 wita akan digelar Lomba Cipta Seni Pertunjukan Kontemporer dengan pementasan masing-masing karya sekitar 15 menit. Keesokan harinya (5 Nov 09) pk. 09.00 wita bertempat di Natya Mandala ISI Denpasar akan dilaksanakan sarasehan/ seminar dari karya hasil lomba. Yang menarik dari lomba ini adalah juga keterlibatan para juri dan narasumber yang didatangkan dari Yogyakarta, mereka adalah Miroto, M.FA. dari ISI Yogyakarta, Slamet Gundono yang dikenal juga dengan dalang Wayang Sukat dari Komunitas Pedalangan Solo, serta Agus Santosa, S.Sn., M.Sn dari Komunitas Kontemporer Surabaya.

Acara ini dibuka langsung oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A dan dalam sambutannya Prof. Rai berpesan agar terus mengembangkan kesenian kontemporer dengan menggali konsep dan akar-akar seni dan budaya lokal yang disesuaikan dengan fenomena sosial yang terjadi. Sehingga akan menjadi

Dari Sarasehan Seni Kontemporer (5/11) terungkap bahwa kontemporer tidak semata-mata merusak tradisi, tapi ada konsep disana, tidak sekedar gagasan, tapi ada pesan2 dibalik karyanya. Konsep sangat penting dalam kontemporer. Kontemporer menggali, kontemporer tidak berorientasi untuk pasar, tapi perkembangan sejarah seni. Penting kiranya mengandung kebaruan2/ kekinian2. Contohnya Gong dalam keramat, penentu segala2nya, titik nadir suatu pencapaian.  Kontemporer tidak bisa dinilai baik/ benar. Titik tolak kontemporer itu pembongkaran suatu nilai yang diciptakan atas dasar kekuasaan, ini dielaborasi untuk menjadi sesuatu yang baru dari sesuatu yang lama. Kontemporer harus ada konsep, ide yang ada dalam pikiran. Merancang ide pikiran itu konsep. Konsep memberi tekanan secara estetis.

Esensi seni kontemporer adalah keterbukaan pikiran, kreativitas. Menurut Slamet Gundono” kontemporer tidak harus datang di lingkungan akademis, di lumpurpun bisa lahir kontemporer, yang mengangkat local genius. Lain lagi dengan pandangan Agus Santosa: penggarapan seni kontemporer harus memiliki wawasan, seni kontemporer di in donesia itu ada, di barat juga. Ketika membuat seni kontemporer hendaknya dilandasi oleh konsep, yang menyangga seni kontemporer.Semua memberikan dukungan yang penuh, kehidupan seni kontemporer di Bali harus didukung. Karena realita seni kontemporer adalah kesenian yg terpinggirkan/ termarginalkan. Sejarah seni kontemporer di Bali sudah ada sejak tahun 30an. Yaitu Tari Kecak yang ada sekarang diambil dari tari sanghyang yang ada dulu. Walaupun ada pencekalan terhadap seni kontemporer. Kini seni kontemporer sudah mulai diterima di masyarakat. Kontemporer ada di Bali tapi dari segi sosial kontemporer masih diabaikan oleh masyarakat, karena kokohnya seni budaya masyarakat bali.

Sebelum pengumuman pemenang lomba, secara spontanitas Slamet Gundono “sempat” menunjukan kebolehannya dengan menampilkan Dalang Sukat dibarengi oleh seluruh dewan juri yang sama-sama ingin menunjukkan apa arti Seni Kontemporer bagi mereka. Seluruh yang hadir dalam acara merasa mendapat pengetahuan yang berharga tentang seni kontemporer, semoga semangat kontemporer selalu diterapkan dalam penggalian identitas diri dan dalam konteks penciptaan kesenian yang baru.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Loading...