Melihat Bali Melalui Poster See Bali

Kiriman : I Wayan Nuriarta (Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual)

Abstrak

See Bali yang berarti melihat Bali adalah poster yang di buat tahun 1939 oleh J. Korver. Poster ini digunakan sebagai media yang representatif dalam memperlihatkan budaya dan keindahan alam yang terdapat di Bali. Poster ini dibuat atas permintaan pemerintah kolonial Belanda dengan tujuan untuk memperlihatkan Bali yang eksotik dan dengan suasana alam yang indah kepada masyarakat luas, khususnya para orientalis di Eropa. Poster See Bali yang menunjukkan budaya dan keindahan Bali, berdampak pada citra Bali yang eskotik dan istimewa, yang tepat bagi orang Barat untuk mencari surga di Timur.

Pulau Bali menjadi berita di dunia Barat sebagai pulau yang indah, dengan penekanan khusus pada daya tarik sensualitasnya. Semua orang tahu bahwa gadis-gadis Bali bertubuh indah dan bahwa kehidupan penduduknya penuh dengan upacara yang menakjubkan. Gambaran kehidupan tentang wanita Bali dengan busana kemben dan bertelanjang dada, menjadi sangat menarik bagi dunia Barat.Tujuan Belanda melalui poster ini berhasil, terlihat dari poster yang ditampilkan telah mampu memperlihatkan citra tentang Bali yang didambakan oleh para wisatawan. Dampak poster tersebut dalam pariwisata adalah meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Bali.

Kata Kunci: Eksotik, Indah, Surga di Timur, Telanjang dada.

Selengkapnya dapat unduh disini

LATIHAN PERSIAPAN PEMBUKAAN PKB KE-XXXVIII

LATIHAN PERSIAPAN PEMBUKAAN PKB KE-XXXVIII

Sumber : Humas ISI Denpasar ([email protected])

ISI Denpasar sebagai lembaga pendidikan seni di Bali akan mempersembahkan karya terbaru dan terbaik untuk pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) yang ke-38. Pembukaan PKB yang rencananya dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo akan berlangsung tanggal 11 Juni 2016. Sama seperti ditahun-tahun sebelumnya ISI Denpasar selalu terlibat dalam acara pembukaan PKB, baik pada saat pawai yang akan menampilkan karya terbaru Ketug Bumi serta saat pembukaan yang akan menampilkan oratorium berjudul “Markandya Bhumi Sudha” yang akan ditampilakn di Art Center Denpasar.

ISI Denpasar sudah sejak jauh hari melakukan persiapan dengan pengayaan cerita dan membagi cerita dalam beberapa babak. Latihan dipimpin langsung oleh Wakil Rektor IV ISI Denpasar, I Ketut Garwa,S.Sn., M.Sn. didampingi Dekan FSP Suharta dan para dosen Fakultas Seni Pertunjukkan ISI Denpasar.

Oratorium Markandya Bali Sudha mengisahkan tentang Rsi Markandya penganut Waisnawa putra dari pasangan Rsi Mrakanda dengan Dewi Manaswini dalam perjalanan sucinya menyebarkan ajaran Hindu dengan mengikuti petunjuk sinar dari Gunung Raung diiringi delapan ratus orang petani dari desa Aga di lereng Gunung Raung sampailah mereka di hutan Tohlangkir. Karena tanah di sekitar Gunung Tohlangkir dilihat subur dengan banyak mata air yang mengalir Rsi Markandya hendak membuka lahan dan ingin menetap tinggal disekitar Gunung Tohlangkir. Perjuangan Rsi Markandya sia-sia karena pengikutnya yang berjumlah delapan ratus orang nyaris habis meninggal atas angkernya hutan Tohlangkir, diserang binatang buas, nyamuk, tertimpa reruntuhan pepohonan. Dengan rasa kecewa Rsi Markandya kembali bertapa di kaki Gunung Raung mohon keelamatan serta keberhasilan merabas hutan Tohlangkir. Dewa Pasupati menampakkan diri serta menyarankan sebelum memulai pekerjaan agar Rsi Markandya menyucikan bumi Tohlangkir dengan sarana penanaman Pancadatu. Atas petunjuk Dewa Yang Agung selanjutnya Rsi Markandya mengajak orang-orang Aga lagi empat ratus orang kembali ke hutan Tohlangkir. Setelah diawali dengan menanam Pancadatu Rsi Markandya bersama pengikutnya berhasil membuka lahan dan membangun pemukiman yakni desa Puakan, Sarwada, Taro, dll. Setelah beberapa lama tinggal di Bali Rsi Markandya melaporkan misinya kepada Raja Sri Wira Dalem Kesariwarmadewa yang bersetana di Singadwala serta berniat membangun lagi beberapa pura seperti Pura Gelap, Pr. Kiduling Kreteg, Ulun Kulkul, Batumadeg, Raja Sri Wira Kesariwarmadewa sangat berkenan dan bersama-sama membangun pura beserta melakukan upacara. Setelah pura selesai dibangun selanjutnya digelarlah upacara agung yang disertai tarian-tarian sebagai keberhasilan Sang Hyang Naga Basuki menampakan diri bersama-sama dengan Dewa Iswara, Brahma, Mahadewa, dan Dewa Siwa. Maka jagat hitalah pulau Bali

Pementasan Tari Kolaborasi antara ISI Denpasar dengan  Malaya University, Malaysia

Pementasan Tari Kolaborasi antara ISI Denpasar dengan Malaya University, Malaysia

Sumber : Humas ISI Denpasar ([email protected])

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar tak henti-hentinya mempererat kerjasama dengan berbagai Perguruan Tinggi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kali ini ISI Denpasar menerima kunjungan dari Malaya University, Malaysia. Kunjungan tersebut berlangsung dari tanggal 25 Mei 2016 hingga 5 Juni 2016 dan disambut langsung oleh Wakil Rektor IV ISI Denpasar (I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn). Tujuan dari kunjungan yang dilaksanakan oleh Malaya University ini adalah untuk meneliti dan memahami budaya teater tradisional di Bali, begitu pula dengan gaya hidup serta kepercayaan di Bali. Sementara itu, Dr. Rosdeen Subah selaku Ketua Prodi Drama dari Malaya University sangat bersyukur mendapat kesempatan berkunjung ke ISI Denpasar. Ia mengatakan, kunjungannya kali ini ingin mempererat kerjasama antara dua perguruan tinggi, yang diyakini mampu membawa pendidikan seni dari kedua belah pihak ke arah yang lebih baik. Dengan harapan mampu lebih mempererat  hubungan dan mampu saling memahami seni dan budaya masing-masing, serta mampu mengarah pada perkembangan bagi pendidikan dan penciptaan seni bagi kedua belah pihak.

Pada hari Jumat, 03 Juni 2016 ISI Denpasar bersama dengan Malaya University menampilkan pementasan Drama Tari Kolaborasi. Pementasan ini dilaksanakan di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar dan dihadiri oleh Wakil Rektor IV ISI Denpasar beserta jajarannya dan juga Ketua Prodi Drama Malaya University. Acara diawali dengan sambutan dari Wakil Rektor IV ISI Denpasar dan sambutan dari Ketua Prodi Drama Malaya University dan kemudian dilanjutkan dengan pementasan tari kolaborasi. Drama tari kolaborasi binaan I Kadek Widnyana. SSP., M.Si dan I.B Surya Peredantha, S.Sn., M.Sn ini sukses mengocok perut para penonton yang hadir dalam acara tersebut. Pentas tari kolaborasi ini menggabungkan seni tradisional dari Malaysia dan juga dari Bali. Pementasan ini merupakan hasil dari latihan mahasiswa Malaya University bersama dengan mahasiswa ISI Denpasar yang telah dilaksanakan selama kunjungan ini berlangsung.

Loading...