ISI Denpasar berjaya di “English Competition V” PNB

ISI Denpasar berjaya di “English Competition V” PNB

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/166828/isi-denpasar-berjaya-di-english-competition-v-pnb

Denpasar (ANTARA) – Kontingen ISI Denpasar berhasil lolos ke babak final dan akhirnya meraih juara III dalam ajang “English Competition V” yang digelar Politeknik Negeri Bali, yang melibatkan peserta dari 32 perguruan tinggi negeri dan swasta se-Bali.

“Kebetulan kami di ISI baru saja mengelar lomba debat bahasa Inggris, sehingga mahasiswa kami sudah siap menghadapi pertarungan,” kata dosen pendamping debat ISI Denpasar, Dr Ni Ketut Dewi Yuliantini, SS, MHum, di Denpasar, Selasa.

Menurut Dewi, meskipun kampus yang terletak di Jalan Nusa Indah, Denpasar itu berbasiskan seni, pimpinan ISI Denpasar tetap melengkapi peserta didiknya dengan “soft skill” tambahan, seperti kewirausahaan dan bahasa asing.

Hal ini dibuktikan dengan prestasi kontingen ISI Denpasar yang diwakili Yehuda (Prodi FTV) dan Made Georgina Triwinardi (Prodi Pedalangan) lolos ke babak final English Competition V yang digelar UKM English Club Politeknik Negeri Bali (PNB) 19-20 Oktober 2019, yang mengusung tema “Creating a Brilliant Mindset of Young Generation”.

“Bahasa Inggris tidak boleh dikesampingkan dalam menghadapi persaingan global. Dan yang terpenting, kemampuan berbahasa Inggris sivitas ISI Denpasar sangat menunjang visi institusi yakni menjadi ‘centre of excellence’ seni berlandaskan kearifan lokal berwawasan global,” ujar Dewi Yuliantini didampingi dosen Ni Putu Tisna Andayani, SS,MHum itu.

Dosen yang juga Koordinator Lab Bahasa di kampus seni negeri itu mengaku memiliki harapan besar mahasiswanya mampu berprestasi lagi di tingkat LL Dikti Wilayah VIII (Bali, NTB, NTT) serta tingkat nasional.

Sementara itu, Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiartha, SSKar, MHum, sangat mengapresiasi capaian mahasiswanya. Ia meminta bukan hanya bahasa Inggris yang perlu dikuasai, melainkan bahasa Mandarin, Jepang dan bahasa pergaulan internasional lain.

Keberadaan mahasiswa asing melalui jalur Dharma Siswa diharapkan mampu menjadi “laboratorium hidup” oleh seluruh warga ISI Denpasar untuk belajar bahasa asing lewat interaksi langsung.

“ISI Denpasar sudah biasa saling mengunjungi dengan perguruan tinggi di berbagai belahan dunia, begitu pun pertukaran pelajar dan dosen, sehingga penguasaan bahasa asing, itu wajib,” ujar guru besar seni karawitan itu.

UJI PETIK HIBAH PENULISAN BUKU SEJARAH

UJI PETIK HIBAH PENULISAN BUKU SEJARAH

UJI PETIK HIBAH PENULISANBUKU SEJARAH NARANATHA-KANYA : Jejak Sejarah Dewa agung Istri Kanya dan Perkembangan Seni Kerajaan Klungkung Abad Ke-19

Dilaksanakan Pada :

  • Jumat, 25 Oktober 2019
  • Ruang Vicon , Gedung Citta Kelangen Lantai II Kampus ISI Denpasar
  • Jam 09:00-12:00 WITA
ISI Denpasar gelar “English Debating Championship 2019”

ISI Denpasar gelar “English Debating Championship 2019”

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/165794/isi-denpasar-gelar-english-debating-championship-2019

Denpasar (ANTARA) – Institut Seni Indonesia Denpasar menggelar “English Debating Championship 2019” atau lomba debat bahasa Inggris untuk menjaring mahasiswa berprestasi yang mewakili kampus setempat ke tingkat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VIII.

“Mahasiswa yang meraih juara di tingkat LLDikti Wilayah VIII, selanjutnya berhak mewakili LLDikti VIII ke tingkat nasional, yakni kompetisi National University Debating Championship (NUDC),” kata Ketua Panitia Kegiatan Dr Ni Ketut Dewi Yulianti, SS, MHum, di sela-sela pelaksanaan lomba, di ISI Denpasar, Senin (14/10).

Dalam lomba debat bahasa Inggris tersebut, sebanyak 36 peserta perwakilan dari 12 program studi di ISI Denpasar bertarung menjadi yang terbaik dalam debat bahasa pergaulan internasional tersebut.

Masing-masing prodi, diwakili 3 kontingen. Setelah dewan juri menentukan 3 nama terbaik, mereka berhak mewakili ISI Denpasar ke lomba debat bahasa Inggris tingkat LLDikti (sebelumnya Kopertis-red) Wilayah VIII. 

Dewi tak menampik jika di ISI Denpasar agak kesulitan mencari peserta debat, padahal potensi mahasiswa cukup baik. Berkat kerja keras pantia, akhirnya tiap tahun tetap ada perwakilan peserta dari masing-masing prodi. 

“Debat ini sangat penting untuk menunjang visi-misi lembaga sebagai centre of excellence seni berbasis kearifan lokal berwawasan universal,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar Prof Dr Drs I Nyoman Artayasa, MKes mengharapkan mahasiswa ISI Denpasar mampu menunjukkan diri sebagai mahasiswa plus melalui ajang debat bahasa Inggris ini. “Bukan mustahil, mahasiswa ISI Denpasar mewakili LLDikti VIII ke tingkat nasional,” ujarnya.

Artayasa menambahkan, meskipun mahasiswanya mengenyam pendidikan di kampus seni, bukan berarti hanya mempelajari seni dan mengabaikan “soft skill” lain seperti kemampuan berbahasa asing dan ilmu kewirausahaan. 

“Kami ingin mencetak mahasiswa dengan kemampuan ‘plus’ melalui berbagai upaya, salah satunya debat bahasa Inggris ini,” kata Artayasa.

Dia juga mengapresiasi langkah pemerintah yang mulai memperhatikan mahasiswa berprestasi. “Sekarang peraih cumlaude, ketua senat dan prestasi lain sangat dihargai pemerintah, bahkan sebagai salah satu nilai lebih saat seleksi calon pegawai negeri sipil. Sehingga kami pun menjadi lebih semangat mewadahi kreativitas mahasiswa,” ujar Artayasa.

Enam besar juara English Debating Championship 2019 ISI Denpasar yakni, Yehuda dari Prodi FTV, Ni Komang Ananda Gayatri dari Prodi Tari, Ni kadek Tira Adi Cahyani dari Prodi Mode, Irene Nyoman Esterina Pregie Angga Dewi dari Prodi Musik, Nadeline Octavia dari Prodi Interior dan Ni Putu Netania Amanda Erawan dari Prodi Mode. Tiga terbaik dari mereka otomatis mewakili ISI Denpasar ke tingkat LLDikti Wilayah VIII.

ISI Denpasar sabet lima karya terbaik di KMDGI 2019

ISI Denpasar sabet lima karya terbaik di KMDGI 2019

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/165798/isi-denpasar-sabet-lima-karya-terbaik-di-kmdgi-2019

Denpasar (ANTARA) – Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia Denpasar berhasil meraih prestasi sebagai lima besar karya terbaik dari 57 peserta Kriyasana Mahasiswa Desain Grafis Indonesia (KMDGI) XIII tahun 2019 yang diikuti perguruan tinggi negeri dan swasta di Nusantara.

“Ada 19 mahasiwa DKV ISI Denpasar yang berangkat ke Padang dan hasilnya sangat memuaskan di ajang bergengsi yang digelar setiap dua tahun sekali tersebut,” kata Ketua Program Studi DKV ISI Denpasar Cokorda Alit Aryawan SSn, MSn, di Denpasar, Selasa.

Kegiatan yang berlangsung 3-5 Oktober 2019 di Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, tersebut merupakan kegiatan rutin dua tahunan yang menitikberatkan pada pameran dan diskusi ilmiah mahasiswa desain komunikasi visual se-Indonesia.

Cok Alit menambahkan, dalam kegiatan KMDGI, DKV ISI Denpasar menjadi salah satu pendiri kegiatan dan beberapa kali mendapat tawaran agar ajang ini digelar di Bali.

“Biasanya sangat senang kalau penyelenggaraannya di Bali, namun kami menolak. Demi pemerataan, untuk tahun ini dilaksanakan di Universitas Negeri Padang, dan hasilnya sekarang mahasiswa kita di sana mendapat acuan lima terbesar karya terbaik,” ucapnya.

Menurut dia, karya DKV ISI memang memiliki konten lokal yang digarap secara kekinian. “Nah, hasil dari karya-karya yang memang diperkenalkan di luar, selanjutnya juga akan kami pamerkan di Bali. Acuan kami selanjutnya, karya-karya tersebut akan dipamerkan dalam Festival Bali Jani dari 26 Oktober hingga 8 November 2019 di Taman Budaya Denpasar,” ujar Cok Alit.

Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar Dra Ni Made Purnami MErg menyampaikan kegiatan KMDGI merupakan ajang pameran dan diskusi ilmiah mahasiswa desain komunikasi visual se-Indonesia.

Kegiatan tersebut, di samping meningkatkan daya kreativitas dan kualitas karya mahasiswa juga sebagai ajang menambah keakraban antarmahasiswa Desain Komunikasi Visual.

“KMDGI diselenggarakan sebagai forum komunikasi dan sekaligus meningkatkan eksistensi Desain Grafis di Indonesia. Sejak KMDGI pertama diadakan pada tanggal 10 sampai 13 September 1993 di Universitas Trisakti sudah menunjukkan peningkatan terus dari jumlah peserta delegasi dan pada acara KMDGI XIII tahun 2019 jumlah peserta lebih dari 50 delegasi baik universitas negeri maupun swasta,” katanya.

Tema kegiatan KMDGI XIII tahun 2019 yaitu “OH IYA”, dinilai sebagai tema yang sangat strategis mengangkat persoalan kekinian dan ini adalah salah satu respons jawaban solutif menanggapi persoalan sehari-hari di masyarakat.

“Apalagi dengan ditambahkannya pameran satu karya instalasi yang bertajuk E’link maka sangat relevan dengan kemajuan teknologi informasi sekarang,” ucap Purnami.

Melalui E’link masyarakat lebih memudahkan mengakses informasi satu sumber ke sumber lain yang bersifat elektronik. Dengan mudahnya mendapat informasi perlu selektif meneliti kebenarannya.

E’link adalah solusi , atas kesadaran, E’link berarti pikiran sehat dalam bahasa Bali dan Jawa berati ingat atau sadar. “Maknanya Eling mengajak kita untuk berpikir sehat,” ucapnya.

Loading...