Jadi Dosen Tamu Prodi PFTV ISI Denpasar, Alffy Rev Ungkap Perjalanan Karir dan Proses Kreatif

Jadi Dosen Tamu Prodi PFTV ISI Denpasar, Alffy Rev Ungkap Perjalanan Karir dan Proses Kreatif

Foto: Alffy Rev berfoto bersama dosen dan mahasiswa Prodi PFTV di Ruang Laboratorium Prodi PFTV, ISI Denpasar (4/10)

Mahasiswa tak selalu mendapatkan ilmu pengetahuan hanya dari bacaan dan dosen. Karena tak jarang orang pada umumnya, terutama mahasiswa, akan mendapatkan ilmu pengetahuan melalui pengalaman para praktisi yang berkompeten dalam bidangnya. Hal ini melatarbelakangi Program Studi Produksi Film dan Televisi (PFTV), Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menghadirkan Alffy Ref sebagai dosen tamu pada Rabu, 4 Oktober 2023.

Sutradara multitalenta yang terkenal melalui karyanya berjudul “Wonderland Indonesia” ini menyampaikan materi kuliah tentang Penyutradaraan Film dan Televisi di Ruang Laboratorium Prodi PFTV, ISI Denpasar. Kuliah diikuti oleh sejumlah dosen dan mahasiswa semester 1, 3, dan 5 Prodi PFTV.

Alffy Ref, yang bernama asli Awwalur Rizqi Al-firori, menceritakan perjalanannya di industri kreatif sejak tahun 2013 hingga 2023. Ia mulai merasakan cinta pada musik saat duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan dan kemudian memiliki hasrat baru dalam bidang penyutradaraan, hingga akhirnya dikenal dengan karya-karya apiknya. Dia ingin mahasiswa melihat bagaimana proses evolusi diri dan karya-karya yang dia ciptakan dalam rentang waktu tersebut, sehingga mahasiswa bisa menempatkan dirinya sebagai manusia yang selalu berkembang. “Timeline 2013 – 2023, banyak perjalanan yang menarik. Tidak harus langsung mencapai ‘Wonderland Indonesia’, tetapi justru ada tahap-tahap penting sebelum ‘Wonderland Indonesia’ lahir,” ujar laki-laki kelahiran Mojokerto, 18 Juni 1995 ini.

Dia juga menjelaskan bahwa seorang sutradara harus memiliki pengetahuan yang luas. Sutradara memegang visi kreatif di seluruh proses produksi, mulai dari pra-produksi hingga pengeditan akhir. Sutradara memulai dengan naskah, dan bekerja dengan penulis skenario dan terkadang dengan tim penyunting naskah. Tidak jarang sutradara juga menjadi penulis skenario. Sutradara harus bisa bertanggung jawab atas seluruh proses dalam pembuatan film atau video. “Sutradara memang harus bisa mengerjakan semuanya, tetapi bukan berarti sutradara harus mengerjakan semuanya sendirian,” tambah pendiri Dewatlantis Studio ini.

Dosen Prodi PFTV, ISI Denpasar, Rai Budaya Bumiarta, yang hadir dalam kuliah tamu tersebut, mengatakan Alffy Ref merupakan salah satu sutradara yang berkembang sangat pesat di industri audio visual saat ini. Selain sebagai pemusik yang handal, dia juga seorang sutradara yang menyutradarai sejumlah video musik. “Alffy Ref menghasilkan karya ‘Wonderland Indonesia’. Karya ini pun ditargetkan untuk mencapai tingkat yang lebih luas,” ujarnya. Alffy Ref berpendapat ekosistem belajar di ISI Denpasar cukup menyenangkan, didukung dengan fasilitas yang sudah memadai. Dia mendorong mahasiswa untuk lebih menghidupkan kolaborasi dengan mengembangkan karya-karya audio visual di luar kampus. Dia berharap banyak sineas-sineas muda Bali yang bisa eksis di industri perfilman, sehingga mampu mengubah arah perfilman Indonesia yang masih terpusat di Jakarta. “Komunitas sineas juga bisa tumbuh di Bali dengan lebih banyak pemutaran film, dan lebih sering mengadakan festival film. Sehingga memacu sineas muda Bali untuk terus berkembang dan berevolusi,” tuturnya di akhir perkuliahan. (ISIDps/Humas)

ISI Denpasar Bahas MoU dengan National University of Singapore

ISI Denpasar Bahas MoU dengan National University of Singapore

Foto: Dosen National University of Singapore, Assoc. Prof. Irving Chan Johnson (kiri), Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama ISI Denpasar (Bali) Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn., M.Hum. (dua dari kiri), Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, Dr. I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn, (tiga dari kiri) dan Koordinator Program Studi Karawitan, I Nyoman Kariasa, S.Sn., M.Sn. (kanan), membahas MoU di Ruang Rapat Rektorat ISI Denpasar, (27/09)

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menerima kunjungan delegasi dari the National University of Singapore (NUS), dipimpin Associate Professor Irving Chan Johnson dan 12 mahasiswa South East Asian Studies Department. Kunjungan ini merupakan momen bersejarah untuk kedua institusi dan diterima dengan hangat oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama ISI Denpasar (Bali) Prof. Dr. I Komang Sudirga, S.Sn., M.Hum., di Ruang Rapat Rektorat ISI Denpasar, Rabu, 27 September 2023.

Turut hadir, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, Dr. I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn, dan Koordinator Program Studi Karawitan, I Nyoman Kariasa, S.Sn., M.Sn. Kunjungan ini dalam rangka membahas draft Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar dengan Department of South East Asian Studies, NUS.

Prof. Sudirga menyambut baik pembahasan MoU dengan institusi pendidikan tinggi tertua di Singapura ini. Dia mengungkapkan kerja sama ISI Denpasar dengan NUS akan mencakup penelitian bersama di bidang seni, penyelenggaraan seminar, pertukaran dosen dan mahasiswa, serta kegiatan bersama lainnya yang relevan bagi kedua belah pihak. “NUS salah satu universitas terbaik di dunia, kerja sama ini akan memberikan banyak manfaat untuk kita,” paparnya.

Prof. Irving mengatakan MoU akan mempermudah kerja sama antara dua perguruan tinggi ini. Setelah pembahasan draft MoU dengan pihak ISI Denpasar, dia akan meneruskan draft MoU kepada Kepala Department of Asian Studies, NUS untuk ditinjau kembali. “Setelah ditinjau dan disetujui kepala departemen, MoU ini bisa kita tandatangani,” ujar professor yang fasih berbahasa Indonesia dan Bali ini.

Sementara itu, mahasiswa South East Asian Studies Department, NUS berkesempatan untuk mengikuti workshop tari Bali. Workshop ini dilaksanakan di Studio Tari I Ketut Reneng, ISI Denpasar dengan bimbingan Dosen Program Studi Tari, I Wayan Sutirtha, S.Sn., M.Sn. Mahasiswa mempelajari teknik-teknik dasar tari Bali, seperti ngumbang, agem, angsel, piles, dan ngeseh. Mahasiswa begitu antusias menyimak gerak tari yang diperagakan dan mengindikasikan ikatan budaya yang terjalin erat. (ISIDps/Humas)

Foto: Mahasiswa South East Asian Studies Department, NUS mengikuti workshop Tari Bali di Studio Tari I Ketut Reneng, ISI Denpasar, (27/09)

Prodi DKV ISI Denpasar Terima Kunjungan Studi Banding Prodi DKV Universitas Ma Chung, Malang

Prodi DKV ISI Denpasar Terima Kunjungan Studi Banding Prodi DKV Universitas Ma Chung, Malang

Foto: Koprodi DKV, ISI Denpasar, Agus Ngurah Arya Putraka, S.Sn., M.Sn., berfoto bersama dosen dan mahasiswa Prodi DKV, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Ma Chung, Malang, Jawa Timur, Selasa (3/10).

Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Seni Rupa dan Desain, ISI Denpasar menerima kunjungan Prodi DKV, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Ma Chung, Malang, Jawa Timur. Kunjungan dalam rangka studi banding ini diterima di Ruang Vicon, Gedung Citta Kelangen Lantai 2, ISI Denpasar, Selasa, 3 Oktober 2023.

Koordinator Program Studi (Koprodi) DKV, ISI Denpasar, Agus Ngurah Arya Putraka, S.Sn., M.Sn, menyambut hangat kedatangan dosen dan mahasiswa Universitas Ma Chung. Dia mengapresiasi dipilihnya Prodi DKV ISI Denpasar sebagai objek studi banding. Kegiatan ini dapat memberi ruang dua Prodi DKV ini untuk berdiskusi tentang tata kelola dan inovasi yang dapat diterapkan untuk memajukan institusi.

Dosen Prodi DKV Universitas Ma Chung, Aditya Nirwana, S.Sn., M.Sn., mengatakan kunjungan ini bertujuan untuk menyimak langsung pengelolaan dan fasilitas penunjang akademik DKV ISI Denpasar. Diskusi bersama dengan dosen ISI Denpasar memberikan pandangan baru untuk para dosen dan mahasiswanya. “Kami belajar banyak dari apa yang disampaikan dosen ISI Denpasar. Kami melihat bagaimana fasilitas dan suasana akademik yang terbangun di sini. Prodi DKV ISI Denpasar mengintegrasi ilmu modern dan tradisional dengan sangat mulus. Itu yang kami perlu banyak belajar,” ujar dosen ahli bidang Research Design ini. Dosen dan mahasiswa Universitas Ma Chung juga mengunjungi Ruang Prodi DKV ISI Denpasar. Mereka melihat karya-karya mahasiswa ISI Denpasar yang ditunjukan langsung oleh Koprodi DKV. Karya tersebut, antara lain desain ilustrasi, animasi, karikatur, prasi (lontar bergambar), dan karya visual lainnya.

Foto: Koprodi DKV, ISI Denpasar menunjukan karya mahasiswa Prodi DKV ISI Denpasar kepada dosen dan mahasiswa Prodi DKV, Universitas Ma Chung, Selasa (3/10).

Salah satu mahasiswi Prodi DKV, Universitas Ma Chung, Helga Karisa Putri mengungkapkan kekagumannya pada karya-karya mahasiswa Prodi DKV ISI Denpasar. Dia mengatakan desain serta bahan yang digunakan untuk menuangkan karya sangat khas. “Media yang digunakan tidak hanya kertas, ada prasi (berbahan daun lontar) yang menggambarkan cerita sejarah, sangat unik. Struktur bangunan disini juga sangat kental dengan budaya Bali”, ungkap mahasiswi semester 5 ini. (ISIDps/Humas)

Link Video:

Kuliah Produksi Konten Media Sosial, Prodi Produksi Film dan TV ISI Denpasar Hadirkan Hai Puja

Kuliah Produksi Konten Media Sosial, Prodi Produksi Film dan TV ISI Denpasar Hadirkan Hai Puja

Foto: Kadek Puja Astawa, SE, M.H., mengisi kuliah mahasiswa Prodi Produksi Film dan TV ISI Denpasar di Ruang Laboratorium Prodi PFTV ISI Denpasar, Selasa, (3/10).

Program Studi (Prodi) Produksi Film dan Televisi (PFTV), Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menghadirkan Kadek Puja Astawa, SE, M.H., sebagai dosen tamu. Konten kreator yang tenar dengan nama Hai Puja ini menyampaikan materi kuliah Produksi Konten Media Sosial kepada mahasiswa semester 1, 3, dan 5 Prodi PFTV. Kuliah diselenggarakan di Ruang Laboratorium Prodi PFTV ISI Denpasar, Selasa, 3 Oktober 2023.

Puja menyampaikan materi tentang strategi membangun personal branding yang menjadi daya tarik konten. Dia mengumpamakan media sosial sebagai pasar, tempat konten kreator menjual hasil produksinya. “Bagaimana caranya kita menarik pembeli agar mampir ke tempat kita di pasar yang begitu banyak pedagangnya? Inilah tugas seorang konten kreator untuk memproduksi konten yang nantinya dapat menarik minat konsumen,” jelas Puja dalam presentasinya.

Konten kreator kelahiran Singaraja ini juga memaparkan kiat-kiat membuat konten yang menarik audiens. Menurutnya, konten kreator harus membuat karya maksimal. Maksimal dalam artian kreator harus mencintai pekerjaannya. Topik konten dapat dicari dari hal terdekat kreator sehingga bermanfaat bagi orang banyak. Puja menyampaikan pentingnya memberi kesan pertama yang membekas sehingga menyentuh emosi penonton dalam tiap konten. Mengikuti tren dan menggunakan keyword yang tepat juga memberikan pengaruh yang besar pada suatu konten.

Koordinator Prodi PFTV ISI Denpasar, I Nyoman Payuyasa, S.Pd., M.Pd., menyambut hangat kehadiran Puja Astawa sebagai dosen tamu di prodi yang dipimpinnya ini. Menurutnya, Puja adalah figur yang aktif dan kreatif dalam menciptakan konten-konten yang menarik. Konten yang dibuatnya pun sungguh berterima bagi masyarakat Bali. “Menghadirkan beliau di kelas menjadi sangat penting bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang sudah matang, jadi, dan tentunya berhasil. Terbukti di kelas, mahasiswa sangat antusias mengikuti materi yang dibagikan oleh Pak Puja,” ujarnya.

Puja menuturkan menjadi dosen tamu di ISI Denpasar merupakan pengalaman yang sangat berkesan untuknya. Dia memiliki ruang untuk membagikan informasi bagaimana dunia media sosial bekerja. “Materi yang saya sampaikan tadi adalah apa yang saya lakukan di rumah dan tentunya membuat saya menjadi konten kreator yang lebih baik,” ungkap Puja di akhir acara.

Dia menambahkan, pesatnya kemajuan teknologi membuat insan kreatif ikut terpacu membuat konten yang lebih variatif. Salah satunya dengan mengangkat topik seni dan budaya Bali. Hal ini tentunya tidak terlepas dari tujuan mulia untuk mengenalkan khasanah seni dan budaya Bali ke mata dunia. “Media sosial sudah tersedia, seperti Instagram dan Tiktok. Melalui media ini bisa mengantarkan kesenian yang kita lebih dikenal dunia. Apalagi ISI Denpasar mempunyai calon-calon videografer handal yang tentunya akan menghasilkan karya berkualitas,” imbuh konten kreator dengan 400 ribu lebih pengikut di Instagram ini. Puja Astawa juga menyampaikan kegembiraan tentang perubahan nomenklatur ISI Denpasar menjadi ISI Bali. Dia meyakini perubahan nomenklatur ini akan diikuti dengan semakin majunya institusi ini dalam kompetisi global. Penyematan nama Bali yang telah mendunia akan membuat perguruan tinggi ini lebih mudah dikenal. “Semoga perubahan nomenklatur ini membuat ISI Bali lebih dikenal luas dan melahirkan lebih banyak seniman hebat,” harapnya.  (ISIDps/Humas)

Foto: Kadek Puja Astawa, SE, M.H., bersama Koprodi PFTV, I Nyoman Payuyasa, S.Pd., M.Pd., dan mahasiswa Prodi PFTV berfoto bersama di akhir perkuliahan.

Link Video:

PKM ISI DENPASAR: LESTARIKAN SENI MELALUI PEMBINAAN GENDING BOPONG GENDER WAYANG GAYA KAYUMAS

PKM ISI DENPASAR: LESTARIKAN SENI MELALUI PEMBINAAN GENDING BOPONG GENDER WAYANG GAYA KAYUMAS

Foto: Pembinaan Gending Bopong Gender Wayang gaya Kayumas oleh Tim PKM ISI Denpasar di Sanggar Tabuh Kembang Waru, Banjar Abian Kapas Kaja, Desa Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur

Petangkilan merupakan salah satu adegan dalam pertunjukan wayang kulit Bali dengan beberapa motif gending untuk mengiringi tokoh-tokoh wayang yang akan mengadakan sidang/musyawarah (pauman). Gending ini dimainkan setelah gending pemungkah serta hanya dimainkan sekali tiap pentas. Gending petangkilan dalam wayang kulit Bali ada tiga macam yaitu Gending Alas Arum untuk karakter halus; Rundah untuk karakter sedang (mata dedeling), dan Bopong untuk karakter raksasa (keras). Pada umumnya ketiga gending gaya Kayumas Denpasar ini pasti disajikan dalam sebuah pertunjukan Wayang Kulit Bali. Namun belakangan Gending Bopong sudah jarang disajikan lagi.

Beranjak dari fenomena tersebut, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Pembinaan Gending Bopong Gender Wayang Gaya Kayumas Denpasar. Kegiatan dilaksanakan di Sanggar Tabuh Kembang Waru, Banjar Abian Kapas Kaja, Desa Sumerta, Kecamatan Denpasar Timur. Pembinaan dilaksanakan sejak 29 April 2023 sampai dengan tanggal 30 Agustus 2023.

PKM dilaksanakan oleh sebuah tim yang diketuai oleh Ni Putu Hartini, S.Sn., M.Sn, anggota tim lainnya adalah I Nyoman Mariyana, S.Sn., M.Sn dan Dr. I Gede Mawan, S.Sn., M.Si. Kegiatan ini juga melibatkan dua mahasiswa semester 6 Program Studi Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar, yaitu Ni Putu Shinta Mahadewi dan I Made Darmayasa. Mahasiswa ikut terlibat dalam memberikan pembinaan dan dokumentasi kegiatan.

Hartini menyatakan prioritas utama dalam pembinaan ini bukan hanya seputar penguasaan teknik keahlian menabuh dan penguasaan materi gending secara praktis, tetapi juga sebagai upaya membangun kecintaan dan rasa memiliki atas warisan kesenian dan budaya Bali, khususnya Gending Bopong Gender Wayang Gaya Kayumas. “Pewarisan gending-gending gender wayang, terutama gaya Kayumas Denpasar, harus mendapat perhatian dari para seniman karawitan, terutama pecinta gender wayang. Pembuatan dokumentasi audio visual harus segera dilakukan untuk menyelamatkan semua gending yang masih diingat. Melalui dokumen ini, kedepannya dapat dipakai sebagai sumber pengetahuan dan sumber materi pembelajaran,” ujar dosen Program Studi Karawitan ISI Denpasar ini.

Pimpinan Sanggar Tabuh Kembang Waru, I Ketut Raditha, menyambut dengan antusias kegiatan pembinaan Gending Bopong ini. Dia menganggap Gending Bopong kurang diminati oleh generasi muda karena memiliki struktur yang panjang, berbeda dengan gending Petangkilan lainnya. Sehingga pemain gender kesulitan dalam menguasai gending ini. “Sangat diperlukan sumber daya atau pembina untuk dapat melakukan pembinaan terhadap Gending Bopong ini,” tuturnya.

Kegiatan Program Pengabdian Masyarakat (PKM) ini terdiri dari empat langkah kegiatan. Langkah-langkah tersebut meliputi pengenalan gending Bopong, pembacaan notasi, permainan musikalitas, dan pelatihan gending Bopong dengan demonstrasi teknik dasar memainkan gending Bopong Gender Wayang. Proses pelatihan dan pembinaan gending Bopong di Sanggar Tabuh Kembang Waru mencakup 15 kali pertemuan. Pembinaan diikuti oleh 12 peserta didik, terdiri dari 8 anak laki-laki dan 4 anak perempuan. Seluruh peserta didik berhasil menguasai materi pokok dengan baik dalam kegiatan pengabdian ini. Gending Bopong memiliki melodi yang panjang, sehingga dalam proses penuangan gending ini, dibagi menjadi beberapa bagian. Setiap kali pertemuan, satu bagian gending berhasil dituangkan, dan setiap bagian akan dibagi lagi untuk memudahkan pemahaman dan penguasaan peserta didik. Penuangan materi gending Bopong dari bagian I, II, dan III dapat dikuasai dengan baik dan dalam suasana yang nyaman dan menyenangkan. (ISIDps/Humas)

Mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Denpasar Raih Juara Lomba Seni Mahasiswa Tingkat Nasional

Mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Denpasar Raih Juara Lomba Seni Mahasiswa Tingkat Nasional

Foto: Dewa Gede Satya Adi Maha Utamia (foto kiri) peraih juara 1 Lomba Menulis Esai. Putu Ika Arista Dewi dan Gusti Ayu Padma Dewi (foto kanan) peraih Juara 3 Lomba Tari Berpasangan pada Lomba Seni Mahasiswa Tingkat Nasional 2023.

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Seni Pertunjukan (PSP), Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menunjukkan dominasi dalam kancah nasional.  Hal ini terbukti dengan peraihan dua juara pada Lomba Seni Mahasiswa Tingkat Nasional. Lomba ini diselenggarakan oleh Asosiasi Prodi Pendidikan Sendratasik, Drama, Tari, dan Musik Indonesia (AP2SENI) bertalian dengan Kongres V AP2SENI. Mahasiswa berprestasi tersebut, yakni Dewa Gede Satya Adi Maha Utamia peraih juara 1 Lomba Menulis Esai serta Putu Ika Arista Dewi dan Gusti Ayu Padma Dewi peraih Juara 3 Lomba Tari Berpasangan

Lomba Seni Mahasiswa Tingkat Nasional dikoordinir oleh Panitia Lokal Tuan Rumah Kongres 2023, yakni Departemen Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang. Lomba seni ini memiliki  9 cabang, yaitu Tari Tunggal, Tari Berpasangan, Tari Rantak (Kelompok), Bernyanyi Solo, Vokal-Grup, Media Pembelajaran Seni Digital, Monolog, Menulis Esai, Menulis Naskah Drama.

Dewa Gede Satya Adi Maha Utamia yang akrab disapa Satya meraih kemenangan berkat tulisan apiknya berjudul “Nilai Didaktis Kesenian Bondres Sebagai Kontribusi Edukasi dari Komunitas STI Bali”. Esai ini dia tulis dengan bimbingan ­dua dosen Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, Dr. I Wayan Budiarsa S.Sn., M.Si. dan Ni Made Dian Widiastuti S.Pd., M.Pd.

Pemuda asal Desa Sidan, Gianyar ini menceritakan keikutsertaannya dalam lomba ini bermula dari pengumuman lomba menulis esai dengan tema “Pelestarian Budaya melalui Inovasi Pendidikan Seni Pertunjukan”. Pengumuman ini diperolehnya dari unggahan Koordinator Prodi (Koprodi) PSP ISI Denpasar, Dr. I Wayan Budiarsa S.Sn., M.Si., dalam group Whatsapp matakuliah Estetika Seni.  Dia mengaku pada awalnya merasa ragu untuk mengikuti lomba ini karena belum memiliki pengalangan mengikuti lomba serupa.

Namun, dibalik rasa ragu itu, Satya memiliki ketertarikan mendalam untuk membagikan pandangan tentang nilai pendidikan yang terkandung dalam kesenian Bondres. Dia dengan tekun meneliti topik berpedoman pada buku, artikel, dan YouTube yang membantunya memperluas pemahaman mengenai topik esai tersebut. “Selanjutnya, saya mulai meminta bimbingan judul yang dibimbing langsung oleh Koprodi PSP. Setelah judul saya tentukan, saya dibimbing lagi oleh Bu Dian untuk menyelesaikan esai. Bu Dian membimbing saya dengan sabar, karena ini pengalaman pertama saya menulis esai. Saya menghabiskan waktu berhari-hari untuk merapikan kata-kata dan menjadikan setiap kalimat sejelas mungkin,” tutur mahasiswa kelahiran 10 Desember 2003 ini.

Lomba menulis esai dilaksanakan dalam satu babak (langsung final) pada tanggal 15 Juni – 16 Agustus 2023. Tulisan esai dikirim melalui surel kepada panitia penyelenggara lomba. Pengumuman pemenang lomba dilaksanakan secara daring melalui informasi yang termuat di flyer dan video di web Sendratasik FBS UNP pada tanggal 6 September 2023.

Satya mengaku terkejut sekaligus bahagia saat nama dan esainya disebutkan sebagai juara pertama. “Seluruh perjalanan dari awal mengikuti lomba hingga meraih juara pertama mengajarkan saya tentang pentingnya kerja keras, ketekunan, dan kemampuan untuk berbagi pandangan dengan cara yang kuat. Pengalaman ini tidak hanya menghasilkan prestasi, tetapi juga meningkatkan percaya diri dan semangat saya,” ungkapnya lulusan SMA Negeri 1 Banjarangkan ini.

Sementara itu, Putu Ika Arista Dewi dan Gusti Ayu Padma Dewi berhasil meraih Juara 3 Lomba Tari Berpasangan. Tari kreasi yang diberi nama “Ngalap Cengkeh” ini menceritakan tentang petani yang bersuka cita saat musim panen cengkeh tiba. Ika mengaku mendapatkan inspirasi gerak tari dari garapan musik seorang teman di Prodi Karawitan yang digunakan sebagai iringan garapan tari ini. “Cerita dalam tari ini terinspirasi dari kampung halaman saya sendiri. Saya mengambil cerita tentang petani yang sangat bahagia ketika musim panen  cengkeh tiba,” ujar gadis asal Buleleng ini.

Setelah penuangan ide yang cukup panjang, Ika dan Padma melakukan revisi kepada salah satu dosen pendamping, Dr. Yulinis, SST., M.Si. Proses perekaman tari kreasi ini mengalami beberapa kendala. Ika mengungkapkan dia dan Padma kesulitan mendapatkan kostum, dan aksesoris kepala. Akhirnya, kostum dan aksesoris mereka buat bersama dengan teman yang memang piawai dalam membuat kostum dan aksesoris tari. Selain itu, mereka iuga terkendala ketiadaan alat rekam berupa kamera. Dengan berbagai pertimbangan, mahasiswa semester 6 ini memutuskan untuk menyewa videografer yang dibayar sesuai buget yang mereka miliki. “Makeup kami menghandalkan goresan tangan sendiri dan bersyukur sekali ada dua teman yang turut membantu kami memakai kostum tari,” ungkapnya.

Perjuangan ini pun berbuah manis. Ika dan Padma mandapat kabar dari pihak prodi bahwa mereka memperoleh juara 3 dalam lomba tersebut. Awalnya kedua mahasiswi ini tidak yakin dengan kabar ini. Karena mereka merasa tidak maksimal dalam menampilkan tari kreasinya. Akhirnya, mereka pun melihat langsung pengumuman pemenang lomba melalui laman Sendratasik FBS UNP pada 6 September 2023. “Kami sangat bersyukur memperoleh juara dalam ajang ini. Kami sangat berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam proses lomba hingga akhirnya kami memperoleh juara,” ujar mahasiswi lulusan SMA Negeri 1 Banjar ini.

Koordinator Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan. Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar, Dr. I Wayan Budiarsa, S.Sn., M.Si. menyatakan kebanggaannya atas prestasi mahasiswanya. Dia memuji kerja keras, dedikasi, dan komitmen mahasiswa terhadap keunggulan, yang menghasilkan karya dan penampilan yang mengesankan dalam kedua lomba tersebut. Doktor Budiarsa menekankan pentingnya pengembangan bakat akademik dan seni. Kesuksesan mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan ISI Denpasar ini adalah bukti nyata dari komitmen program studi dalam mencetak calon-calon guru/pendidik seni budaya dan sarjana yang unggul, profesional berpengetahuan luas. “Pencapaian ini agar menjadi inspirasi dan motivasi semua mahasiswa ISI Denpasar untuk meraih prestasi sehingga menambah wawasan sebagai penunjang kompetensi,” ujarnya. (ISIDps/Humas)

Loading...