Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar-Bali Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana raih Penghargaan Dharma Kusuma 2024. Penghargaan prestisius ini diserahkan olen Pj. Gubernur Mahendra Jaya bersama Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra pada momentum peringatan Hari Jadi ke-66 Provinsi Bali, Rabu (14/8).
Penghargaan Dharma Kusuma 2024 diberikan Pemerintah Provinsi Bali kepada Prof. Kun Adnyana atas jasa dan sumbangsihnya dalam memajukan kebudayaan Bali, utamanya bidang seni rupa.
Selain Prof. Kun Adnyaana, Penghargaan Dharma Kusuma juga diberikan kepada Ni Luh Putu Putri Suastini, istri Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster. Putri Suastini memperoleh penghargaan Dharma Kusuma karena jasanya dalam memajukan seni teater modern.
Sementara Penghargaan Dharma Kusuma kategori tokoh budayawan diterima Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023 Prof. Dr. Ir. Tjokorda Oka A.A Sukawati, M.Si.
Foto: Mahasiswa Prodi Desain Mode, Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar, I Kadek Krisna Dwipayana menjadi Peserta Terbaik Karya Kreatif Muda 2024.
Mahasiswa Program Studi Desain Mode, Fakultas Seni Rupa dan DesainISI Denpasar, I Kadek Krisna Dwipayana menjadi Peserta Terbaik Karya Kreatif Muda 2024 dalam ajang nasional Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI x KKI) 2024.
Krisna Dwipayana menyuguhkan dua busana racangannya. Mahasiswa semester 7 ini memakai bahan dari Agung Bali Collection, UMKM Binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali. Krisna secara apik memodifikasi tenun ikat endek Bali motif mandala menjadi pakaian ready to wear yang memikat.
Foto: Busana karya mahasiswa Prodi Desain Mode ISI Denpasar, I Kadek Krisna Dwipayana dalam ajang nasional FEKDI x KKI 2024.
Bentuk mandala bulat simetris menjadi harmoni dan keseimbangan kehidupan dan alam semesta. Bentuk ini juga mencerminkan siklus alam, termasuk siklus kehidupan, kematian, dan kelahiran kembali. Dapat diartikan sebagai simbol keabadian dan keterulangan keberadaan (reinkarnasi).
Foto: Mahasiswa Prodi Desain Mode ISI Denpasar, I Kadek Krisna Dwipayana menunjukan busana rancangannya dalam ajang nasional FEKDI x KKI 2024
Sebagai informasi, FEKDI x KKI merupakan gelaran tahunan yang diselenggarakan Bank Indonesia di Jakarta Convention Center, pada tanggal 1 hingga 4 Agustus 2024. Sebanyak 15 desainer muda dari berbagai daerah percaya diri bergantian memamerkan hasil rancangan busananya yang memakai wastra asli Indonesia. Total ada 30 rancangan busana karya 15 desainer muda ini. (ISIDps/Humas-RT)
Foto: Mahasiswa ISI Denpasar peraih juara dalam PEKSIMIDA Bali Tahun 2024 di Kampus ISI Denpasar, Selasa, 9 Juli 2024
Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar-Bali berhasil meraih 13 (tiga belas) juara dalam Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA) Bali Tahun 2024. PEKSIMIDA diselenggarakan oleh Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) Bali di Kampus ISI Denpasar, Selasa, 9 Juli 2024. Kompetisi ini dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar Dr. Anak Agung Gede Rai Remawa.
Dari 13 juara, kampus seni terbesar di Bali ini meraih Juara 1 pada 9 (sembilan) tangkai lomba. Raihan dimaksud, yakni Juara 1 Menyanyi Dangdut diraih mahasiswa prodi Pendidikan Seni Pertunjukan Putra Zahid Zahendra, Juara 1 Menyanyi Seriosa Putra diraih mahasiswa Prodi Musik Risky Dewan Irvan Pakpahan, Juara 1 Menyanyi Pop Putra diraih mahasiswa prodi Musik Kentdy Miracle, Juara 1 Menyanyi Pop Putri dimenangkan oleh mahasiswa Dela Fotyana Marpaung.
Foto: Mahasiswa Prodi Seni Murni I Kadek Martin Lingga Dwiyana dalam Lomba Lukis PEKSIMIDA Bali Tahun 2024 di Kampus ISI Denpasar, Selasa, 9 Juli 2024.
Selanjutnya, Juara 1 Tari diraih tim tari beranggotakan 8 (delapan) mahasiswa, yakni Ni Nyoman Wina Kristina Dewi, I Wayan Vito Adryan, I Made Yoga Herdiana, Ni Nengah Diah Tantri, I Kadek Permata Nidhi, Ni Kadek Santika Dewi, Ida Ayu Larasathi Putri Yudistira, Darma Wahyu Gangga Narayana. ISI Denpasar juga meraih Juara 1 Komik Strip berkat karya mahasiswa Prodi Desain Komunikasi Visual I Gusti Agung Putu Indra Pradnyana Putra, Juara 1 Lukis diraih mahasiswa Prodi Seni Murni I Kadek Martin Lingga Dwiyana. Juara 1 Fotografi Jurnalistik Dokumenter diperoleh Insan Kamil, dan Juara 1 Fotografi Seni dimenangkan Triana Nadya Vega. Keduanya merupakan mahasiswa Prodi Fotografi ISI Denpasar.
Foto: Pembukaan PEKSIMIDA Bali Tahun 2024 di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar, Selasa, 9 Juli 2024.
Selain itu, mahasiswa Prodi Musik Putri Patricia Yemima Sagala meraih Juara 2 Menyanyi Seriosa, Mahasiswa Prodi DKV Pandu Anatawijaya memperoleh Juara 2 Desain Media Kampanye Sosial, dan mahasiswa Prodi PSP Putu Ika Arista Dewi memperoleh Juara Harapan 2 Penulisan Puisi.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar Dr. Anak Agung Gede Rai Remawa mengapresiasi raihan membanggakan mahasiswa ISI Denpasar. Dosen Seni Murni ini meyakini keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan bakat dan kemampuan para mahasiswa, tetapi juga dedikasi dan kerja keras mereka dalam bidang seni.
“Keberhasilan ini merupakan bukti nyata bahwa ISI Denpasar memiliki bakat-bakat seni terbaik yang berkembang dan bersinar. Kami sangat bangga dengan pencapaian para mahasiswa yang telah membawa nama baik kampus di kancah seni daerah,” ujar Dr. Anak Agung Gede Rai Remawa.
Foto: Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni ISI Denpasar Dr. Anak Agung Gede Rai Remawa pada Pembukaan PEKSIMIDA Bali Tahun 2024 di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar, Selasa, 9 Juli 2024.
Setelah sukses meraih 13 juara di tingkat daerah, ISI Denpasar kini mempersiapkan diri untuk bersaing di kancah nasional. Persiapan ini melibatkan pelatihan intensif bagi para pemenang PEKSIMIDA Bali, dengan tujuan mempertajam kemampuan dan memperkuat mental mereka dalam menghadapi kompetisi yang lebih besar.
Sebagai informasi, PEKSIMIDA adalah ajang kompetisi seni tingkat daerah yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tujuan dari PEKSIMIDA adalah untuk menggali, mengembangkan, dan mempromosikan bakat serta kreativitas seni mahasiswa di tingkat daerah. Kompetisi ini mencakup berbagai kategori seni seperti tari, musik, teater, dan seni rupa. Pemenang dari PEKSIMIDA kemudian dapat melanjutkan ke tingkat nasional dalam Pekan Seni Mahasiswa Nasional (PEKSIMINAS).
Foto kiri: Poster Film Dokumenter Hakekat Melukat: Peran Air dalam Spiritualitas. Foto kanan: (dari kiri kanan) Pande Putu Argyananta Artana, I Komang Adi Triana Putra, Siti Hasah Husaeniah, dan Arnis Puspita Sari, mahasiswa ISI Denpasar peraih juara 1 kompetisi film dokumenter UFIFEST 2.0.
INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) mengukuhkan posisinya sebagai pusat pendidikan seni terkemuka dengan berkilau di kancah nasional. Dua film documenter karya mahasiswa dari Program Studi Produksi Film dan Televisi (PFTV), Fakultas Seni Rupa dan Desain berhasil menjuarai kompetisi Udayana Film Festival (UFIFEST) 2.0.
UFIFEST 2.0 diselenggarakan oleh Departemen Seni dan Kreativitas Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Udayana. Festival ini mengumpulkan pelajar SMA, SMK, MA, serta mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk berkompetisi dalam sejumlah kategori, yakni fotografi, film fiksi pendek, film fiksi panjang, video dokumenter, dan vlog. Adapun tema yang diangkat dalam festival ini adalah “SEMESTA: Selaras Melestarikan Alam Nusantara”.
Film dokumenter berjudul “Hakekat Melukat: Peran Air dalam Kehidupan,” yang disutradarai oleh I Komang Adi Triana Putra memperoleh juara pertama kategori film documenter pada UFIFEST 2.0. Prodiksi film digarap Adi Triana bersama tiga rekannya di Prodi FTV ISI Denpasar. Mereka, yakni Siti Hasah Husaeniah, Arnis Puspita Sari, dan Pande Putu Argyananta Artana. Film ini menggambarkan peran air yang amat vital dalam kehidupan alam semesta, tak terkecuali dalam tradisi keagamaan Hindu Bali.
Adi Triana mengisahkan dia dan tim awalnya kebingungan untuk memilih topik yang cocok untuk kompetisi film documenter ini. Mereka akhirnya sepakat mengangkat tradisi melukat yang dirasa amat sesuai dengan tema UFIFEST 2.0. Mereka meyakini tradisi ini memiliki makna penting dalam penyucian dan pelestarian sumber mata air. “Tradisi melukat sangat erat dengan masyarakat Hindu Bali. Melukat bukan hanya tentang pembersihan jasmani dan rohani manusia, tapi juga menjaga keharmonisan dengan alam, terutama sumber air,” jelas Adi Triana.
Adi Triana dan tim bersama-sama menggarap film ini mulai dari pra-produksi hingga pasca-produksi. Mereka memilih Pura Mengening, Desa Saraseda, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali sebagai lokasi pengambilan video. Mereka mewawancarai sejumlah tokoh, termasuk Ketua PHDI Bali I Nyoman Kenak, S.H., Pemangku Pura Mengening Jero Mangku Made Marja, Petajuh Bendesa Saraseda I Made Jasa Yasmara, dan warga Desa Saraseda. Setelah empat hari pengambilan video, penggarapan film dilanjutkan dengan proses pengeditan klip video, penambahan efek visual, serta penyesuaian audio guna menciptakan narasi yang kuat dan menghasilkan kualitas film yang baik. Film dokumenter yang telah rampung pun mereka kirimkan kepasa panitia UFIFEST 2.0.
Panitia UFIFEST 2.0 mengumumkan pemenang kompetisi melalui sosial media pada 29 September 2023. Adi Triana dan rekannya mengaku terkejut saat mengetahui karya mereka menduduki juara pertama dalam kompetisi ini. Dia mengaku tak berani berekspektasi untuk menang karena ini adalah kompetisi perdana mereka. “Prestasi ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berkarya lebih baik lagi,” harapnya.
Foto kiri: Poster Film Dokumenter Mangrove Putri Menjangan. Foto kanan: Gede Bumi Apnala Bayu, R. Yugo Pangestu Notoamidjoyo, I Putu Raka Aditya, dan Putra Irawan, mahasiswa ISI Denpasar peraih juara 2 kompetisi film dokumenter UFIFEST 2.0.
Sementara itu, film dokumenter berjudul “Mangrove Putri Menjangan” berhasil meraih juara kedua dalam kategori yang sama. Film ini disutradarai oleh Gede Bumi Apnala Bayu dangarap bersama tiga rekan timnya, R. Yugo Pangestu Notoamidjoyo, I Putu Raka Aditya, dan Putra Irawan, yang tergabung dalam Tim Horizon Film. Film ini menyoroti upaya pelestarian lingkungan, terutama mangrove, yang dilakukan oleh Nature Conservation Forum Putri Menjangan (NCF Putri Menjangan) di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.
Proses produksi film ini melibatkan serangkaian wawancara dengan Ketua NCF Putri Menjangan, I Putu Ngurah Arya Wiratama, nelayan Desa Pejarakan, Komang Lulut, dan pemandu snorkeling, Wayan Suparta. Pengambilan video dilakukan selama tiga hari di Desa Pejarakan. Bumi dan timnya tidak hanya mengandalkan rekaman konvensional, tetapi juga memanfaatkan video drone serta pengambilan gambar bawah air. Dengan teknologi drone, mereka dapat memberikan pandangan yang dramatis dan unik dari atas, menggambarkan keindahan alam sekitar. Sementara itu, pengambilan gambar bawah air memungkinkan mereka untuk menjelajahi ekosistem laut dan menyoroti bagaimana kehidupan sehari-hari serta upaya pelestarian lingkungan yang berlangsung di lokasi tersebut. Kombinasi teknik-teknik ini memberikan dimensi yang mendalam dan penuh inspirasi dalam film dokumenter mereka.
Bumi Apnala menekankan tujuan pembuatan film ini jauh lebih luas daripada sekadar kompetisi. Film ini dihasilkan dengan harapan untuk menyebarkan kesadaran tentang pentingnya melestarikan lingkungan, terutama di Desa Pejarakan. “Kami berupaya agar film ini dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam pelestarian alam,” ujarnya.
Koordinatar Prodi PFTV ISI Denpasar, I Nyoman Payuyasa, S.Pd., M.Pd memberikan apresiasi atas keberhasilan mahasiwa meraih juara dalam ajang kompetisi nasional. Menurutnya, Keberhasilan kedua film dokumenter ini menjadi bukti nyata dari dedikasi dan kualitas mahasiswa ISI Denpasar dalam bidang produksi film dan dokumenter. Selain itu, karya mahasiswa turut berkontribusi dalam upaya melestarikan budaya dan lingkungan. (ISIDps/Humas)
Foto: Pemenang Kompetisi Sains, Seni, dan Olahraga (KS2O) Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) se-Asia Tenggara di Sekolah Indonesia Johor Bahru, Kamis (15/11) (sumber: Kemdikbudristek)
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar terus berupaya memberikan sumbangsih dalam menyukseskan program-program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Terbaru, 16 dosen ISI Denpasar hadir sebagai juri perlombaan bidang seni dalam Kompetisi Sains, Seni, dan Olahraga (KS2O) Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) se-Asia Tenggara. Penugasan tersebut sesuai dengan surat permohonan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur kepada Rektor ISI Denpasar, 5 September 2023.
Kompetisi Sains, Seni, dan Olahraga (KS2O) Sekolah Indonesia Luar Negeri se-Asia Tenggara merupakan program rutin dan berkelanjutan yang dilaksanakan oleh Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) bersama Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) se-Asia Tenggara.
Atdikbud KBRI Kuala Lumpur bersama Sekolah Indonesia Johor Bahru (SIJB) menjadi tuan rumah KS2O pada tahun ini. Kegiatan terselenggara atas dukungan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), serta Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek, dan Konsulat Jenderal RI di Johor Bahru.
Dosen ISI Denpasar bertugas sebagai juri, yaitu Dr. I Wayan Setem, S.Sn., M.Sn dan Drs. I Made Bendi Yudha, M.Sn (Juri Lomba Menggambar Jenjang SD), I Nyoman Payuyasa, S.Pd., M.Pd dan A.A. Trisna Ardani Adipurwa, S.Pd., M.Pd. (Juri Lomba Pidato Bahasa Indonesia Jenjang SD), Ketut Sumerjana, S.Sn., M.Sn dan Guntut Eko Prasetyo, S.Pd., M.Sn. (Juri Lomba Menyanyi Solo Jenjang SMP), I Gede Oka Surya Negara, S.T., M.Sn. dan I Wayan Suturtha, S.Sn., M.Sn. (Juri Lomba Tari Kreasi Jenjang SMP), Ni Kadek Dwiyani, S.S., M.Hum dan I Kadek Widnyana, S.SP., M.Si. (Juri Lomba Story Telling Jenjang SMP), Drs. I Nengah Sudika Negara, M.Eng dan Wahyu Indira, S.Sn., M.Sn. (Lomba Poster Digital Jenjang SMP), I Putu Arya Janottama, S.Sn., M.Sn dan Agus Ngurah Arya Putraka, S.Sn., M.Sn. (Desain Infografis Digital Jenjang SMA), serta Dr. Ni Wayan Ardini, S.Sn., N.Si dan I Komang Darmayuda, S.Sn., M.Si (Juri Menyanyi Solo Jenjang SMA).
KS2O Tahun 2023 bertema “Mengukir Prestasi, Mengharumkan Negeri” dilaksanakan tanggal 11 September – 12 November 2023 secara daring diikuti oleh 7 SILN, 6 wilker (wilayah kerja) CLC/ICC, dan 2 wilker (wilayah kerja) Sanggar Bimbingan. Sejumlah 32 jenis perlombaan bidang sains, seni, dan olahraga diikuti oleh peserta dari jenjang SD sebanyak 117 siswa, SMP sejumlah 180 siswa, SMA sebanyak 81 siswa.
Juri perlombaan KS2O mata pelajaran jenjang SD/SMP/SMA sebanyak 22 orang berbagai perguruan tinggi negeri (UI, ITB, UNJ, UPI, UNY, IPB, UGM, UM, Tim Olimpiade Biologi Indonesia, Tim Olimpiade Ekonomi Indonesia, Tim Olimpiade Geografi Indonesia, dan INOSCA) di bawah koordinasi BPTI.
Sementara itu, juri perlombaan bidang seni dan olahraga sebanyak 37 orang dari akademisi maupun praktisi antara lain dari Institut Seni Indonesia Denpasar, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Purwakarta, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Semarang. Turut menjadi juri dari Universitas Bung Hatta, Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Islam Negeri Prof.Saifudin Zuhri Purwokerto, PB IPSI, SMA Negeri 5 Kota Sukabumi, SMPN 9 Lhokseumawe, MTs Negeri 3 Kediri, Dangdut Academy, Arsha Composer dan Soegi Bornean.
Sekolah SI Johor Bahru (SIJB) menduduki juara umum dan berhak atas piala bergilir KS2O Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur. Piala bergilir KS2O diserahkan Atdikbud KBRI Kuala Lumpur kepada Cindy Mayrianti, Plh Kepala Sekolah Indonesia Johor Bahru sekaligus Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KJRI Johor Bahru. (ISIDps/Humas-Rara)
Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama mahasiswa peraih juara Parama Patra Pawimba (Lomba Nasional) pada penutupan FKI+ XII 2023, Jumat, 27 Oktober 2023 di Gedung Natya Mandala, ISI Denpasar.
INSTITUT Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) berhasil merebut sepuluh juara dari 11 tangkai lomba dalam Parama Patra Pawimba (Lomba Nasional) serangkaian Festival Kesenian Indonesia+ (FKI+) XII Tahun 2023. Lomba diselenggarakan di ISI Denpasar – Bali, Selasa, 24 Oktober 2023. Dari sepuluh juara, kampus seni terbesar di Bali ini meraih juara I pada dua tangkai lomba, yakni Juara I Lomba Fotografi melalui karya Putu Wahyu Widnyana. Satu lagi, Juara I Lomba Poster karya Raina Wijaya. Mereka merupakan mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain, ISI Denpasar.
Wahyu Widnyana mengadu karya foto berjudul “Menyatukan Perbedaan di Dalam Keberagaman Keindahan Budaya”. Dalam karyanya ini, Wahyu berhasil menggambarkan kekayaan keragaman budaya Indonesia dengan indah melalui model berbaju adat dari berbagai suku-suku di negeri ini. Karya fotonya menghadirkan visual yang memikat, mempertontonkan kekayaan ragaman budaya Indonesia, sekaligus menyuguhkan pesan betapa mulai persatuan dalam rancak perbedaan.
Sementara itu, karya Raina Wijaya juga sarat pesan tentang keragaman bangsa. Poster yang diciptakannya, berjudul “Harmoni Keragaman Bangsa,” menonjolkan desain visual dengan warna-warna cerah yang menarik perhatian. Ilustrasi dan tipografi yang unik dan kreatif menegaskan pesan harmoni dalam keragaman.
Foto: Karya foto Putu Wahyu Widnyana, peraih Juara I Lomba Fotografi
Foto: Karya poster Raina Wijaya, peraih Juara I Lomba Poster.
Dalam ajang seni bertaraf nasional ini tampak setiap kontingen bersaing ketat untuk meraih yang terbaik. Persaingan ditandai dengan semua juara dalam kategori lomba hampir habis dibagi rata oleh setiap kontingen. Para peserta lomba tampak berlomba penuh antusias. Setiap karya seni yang ditampilkan selalu menjadi magnet hingga menjadi hiburan menarik para undangan dan penonton.
Juara lomba diumumkan pada malam penutupan FKI+ XII 2023, Jumat, 27 Oktober 2023. Penghargaan juara diserahkan langsung oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana di Gedung Natya Mandala, ISI Denpasar.
Sepuluh mahasiswa ISI Denpasar dari pelbagai program studi meraih juara II dan III dalam semua tangkai lomba. Dari sebelas tangkai lomba, ISI Denpasar hanya nihil juara pada tangkai lomba Monolog. Mahasiswa peraih juara tersebut, yakni I Komang Aryawan (Juara II Lomba Melukis), I Putu Spencer Gunawan (Juara III Lomba Film Pendek Kategori Sutradara), I Wayan Gede Merta Junaedi (Juara 3 Lomba Tatah Kulit), Made Adi Wirya Darma (Juara II Lomba Sketsa Arsitektur), I Komang Pramudia Indraswara (Juara II Lomba Art Fashion), Ni Putu Marshella Shadika (Juara III Lomba Menyanyi Solo), Pande I Made Yudha Laksana, Dwi Marta Adi Suryantara dan Jazz Baldwin Parluhutan Situmoran (Juara III Music Kontemporer), serta Kadek Arisoma Linggayona (Juara III Tari Kontemporer Kategori Penata Musik).
Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana mengapresiasi kegiatan lomba-lomba serangkaian FKI+ XII 2023. Dia menjelaskan, Perhelatan bertajuk “Samudra-Rakta-Samasta” (Bahari Daya Cipta Seni Kini), 24 – 27 Oktober 2023 di Bali, benar-benar telah menjadi wahana aktualisasi prestasi dan dedikasi seluruh Perguruan Tinggi Seni se-Indonesia. Prestasi ini tiada lain untuk meneguhkan dan memajukan seni-budaya Bangsa Indonesia. “Seluruh telah tersaji dan mewujud berderet adikarya anak bangsa. Semua ini akan selalu dikenang-dikabarkan kepada generasi mahasiswa seni Indonesia,” ujarnya. (ISIDps/Humas)
Foto: Karya foto mahasiswa peserta Lomba Fotografi yang dipamerkan pada penutupan FKI+ XII 2023.