Perancangan Alat Peraga Untuk Anak Pra Sekolah Di TK Bali Public School

Perancangan Alat Peraga Untuk Anak Pra Sekolah Di TK Bali Public School

Sebagai lembaga pendidikan, tugas utama Taman Kanak-kanak adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan. Pendidikan anak pra sekolah pada usia 4 sampai dengan 6 tahun sangat penting dilakukan, karena pendidikan tersebut merupakan dasar dari pembentukan kepribadian manusia, kecerdasan dan keterampilan. Alat peraga pengajaran merupakan salah satu media yang digunakan guru TK untuk mempermudah dalam proses pengajaran. Dengan adanya alat peraga pengajaran yang efektif dan komunikatif maka akan mempermudah anak-anak dalam menerima materi atau pelajaran dan mendorong anak untuk giat belajar.

Lokasi perancangan berada di TK Bali Public School, objek perancangannya adalah alat peraga pengajaran. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan alat peraga pengajaran ini adalah survey, wawancara, observasi, dokumentasi, metode kepustakaan dan pencarian secara online. Setelah data-data terkumpul metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif komparatif.

Alat peraga pengajaran dirancang dengan mempertimbangkan teoriteori desain, serta pada perancangannya menggunakan konsep “fun learning”. Gaya visual yang ditampilkan adalah kartun dengan penggambaran yang sederhana serta secara visual mirip dengan bentuk aslinya. Dan warna yang digunakan adalah warna-warna cerah dari warna primer, sekunder, dan tertier yaitu warna kuning, biru, hijau, merah, merah muda, ungu dan oranye, serta gradasinya.

Kata kunci : alat, peraga, pengajaran, anak, pra dan sekolah

 

Pensil Simbol Fenomena Sosial Dalam Penciptaan Karya Seni

Pensil Simbol Fenomena Sosial Dalam Penciptaan Karya Seni

Skip karya ini mengangkat tema, Pensil sebagai simbol fenomena sosial dalam penciptaan karya seni lukis . Disini ide yang ditampilkan pencipta, melihat fenomena sosial seperti: pengabdian, kemiskinan, kebersamaan, perjuangan, pendidikan. Ide tersebut dituangkan pencipta dalam bentuk pensil sebagai symbol fenomena ke dalam karya seni. bentuk-bentuk pensil dengan berbagai variasi bentuk seperti pensil yang berisi patung batik, pensil yang berisi boneka anak-anak, pensil yang berisi patung babi dan lain-lain, yang sarat dengan makna-makna dan simbol-simbol yang berkaitan dengan fenomena sosial yang Menjadikan keinginan pencipta menuangkan ide tersebut menggunakan bentuk pensil yang akan dikombinasikan dengan patung liberti, sendal jepit, anak panah, bangunan, tikus, jam weker, dimana itu semua bisa mewakili simbol-simbol yang pribadi sifatnya, berdasarkan pengalaman secara langsung maupun tidak langsung. Dari fenomena tersebut di atas pencipta mengangkat pensil sebagai simbol fenomena sosial dalam penciptaan karya seni lukis.

Penerapan dalam karya ini adalah melalui pengamatan obyek secara langsung maupun tidak langsung yang menyangkut tema, melalui pengamatan karya-karya terdahulu, melalui media komunikasi atau media cetak lainnya, yang kemudian diteruskan pada proses penciptaan karya melalui tahap penjajakan, tahap eksperimen dan tahat pembentukan, sehingga terwujud dua belas karya seni lukis yang sesuai dengan tema-tema yang diinginkan seperti seperti: (1) Perjuangan, (2) Meluncur, (3) Mungkin di sini aman, (4) Guru dengan kemiskinan, (5) Mengulang lagi, (6)  Tikus dengan pensil, (7) Sebuah harapan, (8) Mimpi di atas awan, (9) Kebebasan, (10) Belum menggapai tujuan, (11) Kesempatan, (12) diantara biru.

Akhinya dapat disimpulkan terkait dengan tema di atas, bahwa pensil memiliki berbagai pariasi bentuk yang memiliki makna-makna dan simbol yang terkait dengan fenomena-fenomena saat ini, sehingga mendorong imajinasi pencipta untuk memunculkan ide-ide karya seni lukis melalui berbagai pengolahan teknik dan bahan yang digunakan untuk menciptakan karya yang dinamis dan sarat dengan makna yang ingin disampaikan lewat visual rupa.

Kata Kunci : Pensil, Simbol dan Fenomena Sosial

Misteri Wajah Sumber Penciptaan Karya Seni Lukis

Misteri Wajah Sumber Penciptaan Karya Seni Lukis

Skrip karya ini mengangkat tema “ Misteri Wajah Sebagai Sumber Penciptaan Karya Seni Lukis”berawal dari melihat gerak gerik ekspresi wajah yang dimunculkan seperti: perasaan bahagia, sedih, marah, murung, berteriak dan lain sebagainya yang merupakan sifat alami yang dimiliki oleh manusia. Setiap orang memiliki karakteristik berbeda- beda, sehingga menarik bagi pencipta untuk mewujudkannya kedalam media lukis diatas kanvas, yang nantinya bagai mana cara mentranspormasikan  tema misteri wajah kedalam karya seni lukis, sehingga ide – ide dapat terealisasikan melalui penerapan teknik dan material yang digunakan, sehingga dapat mengungkap tema misteri wajah itu sendiri dengan memadukan unsur- unsur maupun elemen -elemen seni rupa yang terkandung didalamnya. Sehingga apa yang diinginkan dapat memuaskan perasaan pribadi maupun orang lain dapat terealisasi melalui bentuk visual rupa.

Untuk mempermudah dalam proses perwujudan karya pencipta menerapkan beberapa metode sebagai refrensi yang dilakukan dalam yang dilakukan di dalam penciptaan karya lukis. Adapun hal tersebut yang di terapkan dalam penciptaan karya ini adalah melalui; pengamatan objek secara langsung sesuai dengan tema yang di angkat, melalui pengamatan karya – karya terdahulu, melalui media komunikasi atu media cetak lainya, yang kemudian diteruskan pada proses penciptaan karya melalui tahap penjajagan, tahap eksperimen, dan tahap pembentukan, sehingga terwujud 12 ( dua belas ) karya seni lukis yang sesuai dengan tema – tema yang diingginkan.

Akhirnya dapat disimpulkan terkait dengan tema diatas bahwa ekspresi wajah hanya sebagai kesan kasat mata saja apa yang di alami seseorang namun dibalik ekspresi wajah tersebut menyimpan misteri yang hanya diketahui oleh jiwanya itu sendiri atas apa sebenarnya sedang di alaminya. wajah manusia memiliki berbagai macam ekspresi yang dapat dimunculkan,  dari setiap ekspresi wajah memiliki karakteristik yang berbeda-beda, dan wajah juga sebagai identitas dari seseorang, sehingga hal ini mendorong imajinasi pencipta untuk memunculkan ide-ide karya lukis,  melalui berbagai pengolahan teknik dan bahan yang di gunakan untuk menciptakan karya seni yang dinamis dan sarat dengan makna yang ingin disampaikan lewat visual rupa.

Kata kunci : Misteri wajah, penciptaan seni lukis.

Kerusakan Hutan Sumber Inspirasi Dalam Berkarya Seni Lukis

Kerusakan Hutan Sumber Inspirasi Dalam Berkarya Seni Lukis

Kerusakan hutan yang terjadi merupakan realita kehidupan yang kita hadapi semakin kompleks, di mana sering sekali pencipta mendengar tentang usaha pelestarian hutan, namun dibalik semua itu pengerusakan hutan di Indonesia masih terus terjadi. Penebangan liar, pembakaran hutan, dan alih fungsi lahan merupakan pengerusakan hutan yang dilakukan oleh manusia yang berdampak buruk bagi kehidupan dan menimbulkan berbagai bencana seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lain sebagainya. Dari uraian di atas pencipta tertarik untuk mengungkapkannya ke dalam bentuk karya seni lukis.

 Untuk mengungkapkan peristiwa tersebut, pencipta mempelajari berbagai fenomena kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia melalui berbagai media seperti televisi, surat kabar, buku dan melalui pengamatan pohon-pohon kering tanpa daun, hutan yang gundul dan gersang yang berada di sekitar tempat tinggal pencipta. Kemudian diwujudkan ke dalam sketsa-sketsa kecil diatas kertas dan barulah diwujudkan ke dalam media kanvas dengan dengan menampilkan objek pohon tumbang dan pangkal-pangkal pohon serta berbagai objek-objek tentang kerusakan hutan dengan teknik pewarnaan yang halus dan lebih banyak menampilkan warna-warna monokromatis serta warna gelap dan suram pada latar belakang dengan memadukan imajinasi pencipta serta unsur-unsur dan prinsip-prinsip seni rupa sehingga tercermin originalitas dari sudut pandang dan ide pencipta. Dari pelaksanaan ini telah diselesaikan 12 buah lukisan bergaya surealisme.

Dari karya pencipta dengan bertemakan “Kerusakan Hutan sebagai Sumber Inspirasi dalam Berkarya Seni Lukis”. Bertujuan  untuk memberikan pencerahan terhadap masyarakat tentang pentingnya kelestarian hutan yang banyak memberi manfaat bagi kehidupan.

Kata kunci: Kerusakan hutan, inspirasi, dan seni lukis.

Kehidupan Wanita Modern Dalam Imajinasi Karya Seni Lukis

Kehidupan Wanita Modern Dalam Imajinasi Karya Seni Lukis

Seiring dengan perubahan dan perkembangan zaman, Wanita telah mengubah dirinya menjadi wanita yang penuh pesona , cantik, percaya diri, cerdas.  Perubahan tersebut terjadinya karena gaya hidup, dimana gaya hidup saat ini membuat wanita harus pintar dalam berpenampilan, karena dengan berpenampilan menarik wanita dapat menampilkan citra dirinya.

Apa  yang wanita lakukan dengan keinginannya untuk tampil sempurna dalam aktifitas sehari-harinya  mulai cara duduk, cara berjalan, cara berbicara , cara berpenampilan, cara bergaul adalah agar dapat menyandang status sosial dan menampilkan citra dirinya dimata orang lain.

Derasnya informasi media massa seperti majalah, TV, radio, internet yang menyuguhkan iklan-iklan produk kecantikan yang ditawarkan . Keyakinan  wanita akan produk kecantikan yang dapat membuat diri mereka cantik terkadang  menjadi dampak yang tidak baik bagi wanita itu sendiri, sehingga dapat menyebabkan ketergantungan yang menyebabkan krisis identitas, konsumenrisme, terjadi kesenjangan sosial lainnya.

Apa yang wanita lakukan dengan keinginan berpenampilan sempurna dan cantik  dalam kehidupan yang serba modern seperti sekarang ini wanita mengikuti trend, karena keinginan didalam dirinya. Keinginan  tersebut menjadi dasar Fantasi hiperealitas. Didalam hiperealitas, kehidupan bergerak didalam suatu model yang disebut model simulasi (permainan). Dari problematika diatas, maka pencipta tertarik untuk membahas “ Kehidupan Wanita Modern “ dalam aktifitas keseharianya.

Kata Kunci : Aktifitas Kehidupan Wanita Modern dalam imajinasi.

  

Kehidupan Penghuni Panti Wana Seraya Dalam Karya Fotografi Dokumenter

Kehidupan Penghuni Panti Wana Seraya Dalam Karya Fotografi Dokumenter

Kehidupan para lansia (lanjut usia) yang tinggal di sebuah panti jompo tidaklah sama dengan kehidupan yang dijalani oleh lansia yang tinggal dalam sebuah keluarga. Tidak banyak orang yang mengetahui dan memahami keberadaan lansia di panti jompo. Hanya segelintir kalangan yang bergerak di bidang sosial yang mampu memaknai keberadaan lansia tersebut. Seksi Penyantunan Lanjut Usia Wana Seraya yang berada di bawah Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial merupakan bukti nyata pergeseran nilai-nilai kehidupan sosial masyarakat, terututama nilai sosial dalam sebuah keluarga di Bali.

Kehidupan para lansia penghuni panti jompo Wana Seraya beserta seluruh aktivitasnya merupakan hal yang menarik untuk diangkat dalam karya foto. Profil orang tua dengan usia lanjut, kulit yang keriput, rambut yang memutih serta gigi yang mulai sedikit dapat memberikan karakter klasik dalam foto. Suasana lingkungan Wana Seraya juga dapat digunakan untuk menambah informasi makna sebuah foto.

Fotografi dokumenter dipilih untuk menampilkan karya foto kehidupan penghuni panti Wana Seraya agar cerita mengenai aktivitas keseharian mereka dapat terangkum dengan jelas dalam karya visual, yang juga disertai dengan photo caption/cerita singkat mengenai tokoh dalam karya tersebut. Melalui karya foto yang dikemas dalam warna hitam putih, kesederhanaan bentuk kehidupan, penonjolan karakter, suasana yang dramatis, dan cerita di balik setiap karya foto, ditujukan untuk menampilkan sebuah karya yang menarik.

Setelah mematangkan ide, dilanjutkan dengan memilih lokasi, observasi lapangan, studi pustaka, pendekatan dan pemaparan teori untuk menganalisi karya. Dari elemen-elemen visual fotografi digunakan dalam perwujudan karya yakni dalam garis, bentuk, bidang/ruang, tekstur dan warna yang kemudian diorganisasikan dalam unsur komposisi, kesatuan, keseimbangan dan pusat perhatian dalam sebuah foto. Foto-foto yang terdokumentasikan kemudian dilanjutkan ke dalam proses pemilihan foto yang terbaik sesuai dengan ide, untuk selanjutnya diolah dengan menggukan software photoshop CS3 dalam editing foto dengan piranti komputer.

Dengan pemahaman yang baik  tentang karakter, bentuk, posisi sinar, dan aktivitas para lansia yang tinggal di Wana Seraya, pemotret dapat mengembangkan imajinasi dan inspirasi untuk memvisualisasikan kehidupan orang tua penghuni panti jompo Wana Seraya ke dalam karya seni fotografi. Dengan demikian dapat dihasilkan karya foto yang memberi arti luas, lebih dari apa yang terekam dalam foto itu sendiri. Sebuah foto dapat menceritakan kisah yang panjang dari waktu pada saat dia terekam. Foto akan dapat menceritakan dirinya dan waktunya di saat yang akan datang.

Kata-kata Kunci :  lansia, aktivitas, panti jompo, dan foto dokumenter.

Loading...