Karya Terbaik TA Mahasiswa FSRD ISI Denpasar Dipamerkan di Museum Bali

Karya Terbaik TA Mahasiswa FSRD ISI Denpasar Dipamerkan di Museum Bali

_DSC2192 copyKiriman: Nyoman Dewi Pebryani, S.T.,M.A. (Dosen PS. Desain Fashion ISI Denpasar.

Foto: Ketut Hery Budiyana, A.Md.

Denpasar- Pameran Tugas Akhir karya mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar yang merupakan kegiatan rutin setiap semester digelar di Museum Bali selama seminggu, yakni 13-17 Januari 2014. Adapun kegiatan ini dibuka secara resmi pada hari senin (13/1) oleh Rektor ISI Denpasar yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Pembantu Rektor I ISI Denpasar, Prof.Dr.Drs. Nyoman Artayasa, M.Kes. Beliau mengungkapkan bahwa pameran ini merupakan karya-karya terbaik dari mahasiswa yang akan diujikan nantinya sebelum para mahasiswa menyandang gelar sarjana seni. “Karya-karya ini merupakan akumulasi ilmu atau karya mereka dari semester satu hingga semester akhir”, tambah Prof. Artayasa.

Sejumlah 32 mahasiswa dari Fakultas Seni Rupa dan Desain turut berpartisipasi dalam pameran ini, keseluruhan jumlah tersebut terdiri dari beberapa Program Studi, yakni Program Studi Seni Rupa Murni 10 orang mahasiswa,  Program Studi Desain Interior 6 orang mahasiswa,  Desain Komunikasi Visual 14 orang mahasiswa, Program Studi Fotografi 1 orang mahasiswa , dan Program Studi Kriya Seni 1 orang mahasiswa.

Dekan FSRD, Dra. Ni Made Rinu, M.Si, mengungkapkan bahwa Pameran Tugas Akhir diupayakan untuk diadakan diluar kampus, hal ini dimaksudkan agar masyarakat umum juga dapat memberikan masukan kepada karya-karya mahasiswa selain itu pula sebagai pengenalan ISI Denpasar di tengah-tengah masyarakat. Ketua Panitia pameran yang juga Pembantu Dekan I FSRD, Drs. Olih Solihat Karso, M.Sn, mengungkapkan bahwa tema yang diangkat dalam pameran kali ini adalah Lifestyle, dimana secara garis besar karya rancangan mahasiswa mengarah kepada gaya hidup kekinian baik naturalis maupun ada kritikan sosial.

Dalam kesempatan ini juga hadir mahasiswa asing yang sedang mengikuti pertukaran pelajar di ISI Denpasar selama tiga minggu dari University of Western Australia. “Karya-karya yang ditampilkan oleh mahasiswa ISI Denpasar sangat luar biasa dan memiliki konsep yang sangat kuat”, ungkap Hindi salah satu mahasiswa peserta pertukaran pelajar. Selain dari kalangan akademisi, pengunjung dari masyarakat umum juga sangat antusias menikmati suguhan pameran oleh mahasiwa ISI Denpasar yang memiliki beragam ide dan konsep yang dituangkan dalam bentuk lukisan, karya poster, keramik, foto, visualisasi 3 dimensi, dan sebagainya.

PAMERAN KARYA TUGAS AKHIR “WE ARE DIFFERENT” OLEH 5 MAHASISWA

PAMERAN KARYA TUGAS AKHIR “WE ARE DIFFERENT” OLEH 5 MAHASISWA

 

Pameran karya dalam rangka ujian tugas akhir

Pameran karya dalam rangka ujian tugas akhir

5 orang mahasiswa Program Pascasarjana ISI Denpasar mengadakan pameran karya di Lobby Sekretariat Pascasarjana, Gedung Citta Kelangen, ISI Denpasar dalam rangka ujian tugas akhir. Kelima orang tersebut adalah I Nyoman Agus Suarya Putra (Nyoe), A.A. Sg. Intan Pradnyanita, I Wayan Adi Semara Putra, Ida Bagus Indra Kusuma Atmaja (Gus In), dan Andhy Wira Kusuma. Nyoe, Intan, dan Adi merupakan mahasiswa yang mengambil minat penciptaan DKV dan Gus In dan Andhy merupakan mahasiswa yang mengambil minat penciptaan desain interior.

Pameran ini berlangsung pada tanggal 22-24 Juni 2013. Selain memamerkan karya yang telah dihasilkan, kelima mahasiswa tersebut akan menjalani ujian komprehensif untuk mempertanggungjawabkan karya mereka dihadapan dewan penguji. Jika lulus, mereka berkesempatan untuk mengikuti wisuda ISI Denpasar yang nanti dilaksanakan tanggal 28 Juli 2013.

I Wayan Adi Semara Putra memiliki karya yang berjudul: Media Komunikasi Visual Motif Perak Sebagai Identitas Desa Celuk Sukawati: Sumber Penciptaan Seni. A.A. Sg. Intan Pradnyanita memiliki karya yang berjudul Pembelajaran Karakter Bangsa Melalui Media Komunikasi Visual untuk Anak TK. Ida Bagus Indra Kusuma Atmaja memiliki karya yang berjudul Suasana Hutan Bambu sebagai Basis Perancangan Interior Spa Langon Bali. Andhy Wira Kusuma memiliki karya yang berjudul Konsep Tri Kona dalam Perancangan Interior Restoran Ayucious di Renon, Denpasar.I Nyoman Agus Suarya Putra memiliki karya yang berjudul Desain Komunikasi Visual untuk Mempromosikan Tari Legong Lasem dalam Menunjang Pariwisata di Bali.

Asti Pertiwi Memukau Pengunjung Pameran Pendidikan Nasional 2009 Di Jakarta

Asti Pertiwi Memukau Pengunjung Pameran Pendidikan Nasional 2009 Di Jakarta

Laporan Tisna Andayani

Asti Pertiwi

Asti Pertiwi

Semangat dari ibu-ibu yang merupakan gabungan dari para Dosen, pegawai termasuk mahasiswi ISI Denpasar ini memang patut diancungi jempol! Dari sekian banyak kegiatan yang ada di ISI Denpasar kehadiran ASTI  Pertiwi mampu memberikan nuansa baru bagi para penontonnya. Termasuk penampilan mereka di Ajang Pameran Pendidikan Nasional 2009 tepatnya pada tanggal 10 Agustus 2009, yang bertempat di halaman Gedung DEPDIKNAS Jakarta. Persiapan sudah dilakukan sekitar 1 bulan sebelum keberangkatan rombongan ASTI Pertiwi, bahkan ibu-ibu merelakan jam makan siangnya dipercepat guna memenuhi target latihan. Tapi sekali lagi semangat mereka sungguh luar biasa! Diluar kesibukan mereka untuk menjalankan kewajibannya sebagai ibu rumah tannga mereka juga harus menunaikan tugasnya sebagai seorang PNS dan juga ikut maseka (istilah bali yang digunakan untuk sebuah perkumpulan) di ASTI Pertiwi ini.

Menjelang keberangkatan 56 orang terdiri dari anggota, pembina sekaligus crew ASTI Pertiwi mengadakan persembahyangan bersama di Pura ISI Denpasar memohon petunjuk serta perlindungan Beliau semoga perjalanan ASTI Pertiwi ke Jakarta berjalan lancar dan dapat melakukan pementasan secara maksimal. Pada saat-saat latihan terakhir kami benar-benar mempersiapkan diri baik dalam menyatukan gamelan yang kita mainkan dengan beberapa tarian diantaranya Tari Pendet yang dibawakan oleh anak-anak siswi SLB dibantu juga oleh mahasiswi ISI Denpasar. Yang agak sulit adalah membawakan iringan untuk Tari Satya Brasta karena sebelumnya ibu-ibu ASTI  Pertiwi belum pernah membawakannya, tetapi dengan latihan yang extra kami semua akhirnya menguasai iringan tersebut. Dan yang paling menarik ibu-ibu ASTI Pertiwi juga mejangeran (menyanyi sambil menari) para pembina yang terdiri dari bapak-bapak dosen karawitan juga tidak mau kalah karena mereka juga turut serta mejangeran.

Di Akhir pementasan ASTI Pertiwi di Jakarta kali ini, juga dimeriahkan oleh para dosen dan juga mahasiswi yang menyanyikan lagu Kebyar-kebyar ciptaan alm.Gombloh, lagu kenangan Kisah-kasih di Sekolah dan juga lagu wajib Insan Mandiri yang sedang disosialisasikan oleh DEPDIKNAS yang diharapkan mampu dinyanyikan oleh seluruh generasi muda Indonesia. Mendiknas, Bapak Prof Dr. Bambang Sudibyo MBA juga menyanyikan sebuah lagu dengan judul “ My Way “ diiringi oleh bapak-bapak Profesor dan juga para Doktor dilingkungan DEPDIKNAS yang tergabung dalam De’Monev band. Beliau mengatakan bahwa dari lagu ini beliau mendapatkan sebuah filosofi bagi perjalanan hidupnya yakni “Long Life Learning” yang beliau terjemahkan sebagai berikut “Tidak ada kata terlambat bagi kita semua untuk terus belajar dan belajar disepanjang hidup kita. Hendaknyalah generasi muda kita tetap semangat untuk belajar demi masa depan yang gemilang”. Prof. Dr. Bambang Sudibyo MBA mengakhiri nyanyian beliau dengan menyanyikan sebuah lagu tradisional Jawa (matembang) yang berisi tentang wejangan kepada seluruh generasi muda penerus bangsa Indonesia.

Rasa lelah kami semuanya sirna disaat kami mendapat applause yang meriah dari para pengunjung pameran, rasa lapar bisa kami ibaratkan terbayar dengan tepuk tangan penonton siang itu. Tidak sia-sia perjuangan para ibu-ibu ini menempuh perjalanan sepanjang Bali – Jakarta yang menempuh 2 hari 1 malam bahkan salah satu bis kami tepatnya bis 2 mengalami kerusakan di Semarang sehingga harus menempuh 41 jam hingga bisa sampai di Jakarta keluh Liz salah seorang mahasiswi dharmasiswa dari London yang kebetulan berada di bus 2. Tapi kembali kepuasan kami bisa menampilkan ASTI Pertiwi di Jakarta adalah sebuah prestasi yang gemilang. Mudah-mudahan semangat ini akan selalu terjaga dan tentunya kami semua berharap Bapak Rektor ISI Denpasar tetap memberikan kepercayaannya kepada kami dan siap untuk berlaga di ajang Internasional sesuai dengan motto “Go International” yang sedang digalakkan oleh bapak Prof. Dr. I Wayan Rai S, MA. Bagaimana ibu-ibu ASTI Pertiwi, tentunya sudah tidak sabar lagi untuk bisa Go International?

Asti Pertiwi Memukau Pengunjung Pameran Pendidikan Nasional 2009 Di Jakarta

Rombongan ISI Denpasar Akan Tampil Dalam Gelar Karya Anak Bangsa 2009 di Jakarta

asti-pertiwi-pembukaan-sseasr-300x199

Asti Pertiwi-Sekeha Gong Kumpulan Ibu-Ibu Dosen, Pegawai, Mahasiswa Asing dan Alumnus ISI Denpasar

(Denpasar-Humasisi)Satu momentum penting digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tanggal 10 – 12 Agustus 2009, dalam rangka peringatan hari pendidikan nasional, Dikti mengadakan event bertajuk ‘Gelar Karya Anak Bangsa’, dengan tema “Membangun Masyarakat Cerdas dan Kreatif Berbasis Sains, Teknologi dan Seni Untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa”. Kegiatan yang rencananya dibuka oleh Menteri Pendidikan  Nasional, Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA, bertempat di Halaman & Plaza Gedung A-Departemen Pendidikan. Dalam acara pembukaan Dikti mengundang rombongan ISI Denpasar untuk dapat tampil di Jakarta dalam ajang bergengsi tersebut. Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S. M.A., menyampaikan ungkapan terima kasih yang mendalam serta menyambut baik dan akan menyukseskan kegiatan tersebut. ISI Denpasar diberi kesempatan untuk mengisi beberapa acara diantaranya, mengiringi tamu undangan dengan lagu-lagu tempo dulu yang dinyanyikan oleh para dosen dan mahasiswa ISI Denpasar. Mereka akan menyanyikan lagu Kebyar-Kebyar yang diciptakan oleh Gomloh, Kisah Kasih di Sekolah yang dipopulerkan oleh Obie Meisak, serta lagu dengan judul Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif, yang merupakan ide dari Prof. Rai yang kemudian dikaryakan oleh I Komang Darmayuda, S.Sn., M.Si. bersama Ni Wayan Ardini, S.Sn., M.Si. Dibawah pembinaan I Komang Darmayuda, S.Sn., M.Si. bersama Ni Wayan Ardini, S.Sn., M.Si., juga akan ditampilkan paduan suara yang akan dibawakan oleh Asti Pertiwi dengan membawakan lagu berjudul Janger.

Guna menyambut kedatangan tamu-tamu kehormatan selain tabuh Semarpagulingan persembahan Asti Pertiwi (gabungan para dosen, staf, mahasiswa, alumni ISI Denpasar serta seniman), kedatangan tamu juga disambut dengan alunan nada gender yang dibawakan oleh 4 anak-anak yang tergabung dalam Asti Kumara (kumpulan putra/putrid para dosen, staf ISI Denpasar). Mereka yang berlatih dibawah asuhan Ni Ketut Suryatini, S.SKar., M.Sn., mereka membawakan beberapa tabuh gender. Ketut Suryatini mengungkapkan anak-anak yang berusia kisaran 7 sampai 11 tahun ini sangat apresiasif dan responsive dalam mengikuti berbagai kegiatan seni, hingga selain sering mengikuti event-event baik upacara agama maupun acara nasional, mereka juga pernah menorehkan sejarah dengan seringnya mengikuti lomba-lomba hingga pernah mendapatkan beberapa prestasi.

Dikesempatan lain Dikti memberi peluang kepada Asti Pertiwi untuk tampil di acara pembukaan pameran. Kesempatan tersebut diberikan setelah Asti Pertiwi sukses tampil dalam konfrensi internasional SSEASR beberapa waktu lalu. Asti Pertiwi akan membawakan tabuh-tahuh Semarpegulingan serta mengiringi Tari Pendet yang dibawakan oleh siswi SLB Bali dan Mahasiswi ISI Denpasar serta tari Satya Brasta yang dibawakan oleh para mahasiswa ISI Denpasar. Menurut koordinator Asti Pertiwi Ni Ketut Suryatini, S.SKar., S.Sn., Asti Pertiwi telah berusaha keras untuk latihan selama 1 bulan secara intensif untuk dapat menampilkan hasil terbaik, karena untuk pertama kalinya iringan tari Satya Brasta ciptaan I Nyoman Cerita ini dibawakan dengan tabuh Semar Pegulingan. “Berkat kerja keras dan latihan intensif dibawah bimbingan para dosen dari Jurusan Karawitan, Kami siap akan menampilkan karya terbaik kami” ungkap  Ni Ketut Suryatini, S.SKar., S.Sn.,.

Pembukaan Pameran Seni Rupa dan Desain Dies Natalis VI Wisuda Sarjana VII ISI Denpasar

Pembukaan Pameran Seni Rupa dan Desain Dies Natalis VI Wisuda Sarjana VII ISI Denpasar

Pameran FSRD Dies natalis VI

Dari kiri ke kanan (PD II FSRD/Drs. I Made Bendi Yudha,MSn, Pj. Dekan FSRD/Dra. Ni Made Rinu,MSn, Mahasiswa Dharmasiswa/Milan, Rektor ISI Dps/Prof. Dr. I Wayan Rai S.,MA, Mahasiswa Dharmasiswa/Barbora Paulovicova, PR I/ Drs. I Ketut Murdana, MSn)

(Denpasar-Humasisi) Dies Natalis VI dan Wisuda Sarjana VII ISI Denpasar tahun 2009 ini merupakan salah satu acara yang paling semarak selama ISI Denpasar berdiri. Civitas Akademika nampak antusias mengikuti berbagai macam lomba dan acara yang berlangsung. Salah satunya adalah Pameran Seni Rupa dan Desain dalam rangka Dies Natalis VI dan Wisuda Sarjana VII yang berlangsung di Gedung Pameran Tetap Kriyahasta ISI Denpasar pada hari Kamis (23/7).  Pameran dibuka oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA yang dihadiri oleh Pj. PR I, Pj. PR III, Jajaran Struktural kedua Fakultas, Pengurus Museum  Seni Rupa se Bali, seluruh dosen, mahasiswa dan mahasiswa asing penerima beasiswa Dharmasiswa Republik Indonesia. Pameran yang mengambil tema ”Keragaman Seni Budaya Sebagai Pemersatu bangsa” ini akan berlangsung dari tanggal 23-31 Juli 2009. Sesuai dengan tema tampak keragaman karya yang dipajang dipameran ini antara lain Karya Dosen dan Mahasiswa berprestasi dari jurusan Lukis, Patung, Kriya Kayu, Keramik, DKV maupun Fotografi, Foto kegiatan fakultas Seni Pertunjukan, Karya Desain Mebel dan karya –mahasiswa asing. Banyaknya karya yang dipamerkan dengan pemilihan obyek   yang beragam menjadikan pameran ini cukup semarak dan padat.

Menurut Pj. Dekan FSRD Dra Ni Made Rinu, MSi  dalam sambutannya menegaskan pameran ini merupakan kesempatan emas bagi seluruh dosen dan mahasiswa melakukan evaluasi terhadap karya-karya yang diciptakan, sehingga  pameran ini benar-benar sebagai arena dialog antara pencipta seni dengan kalangan masyarakat luas. Karya-karya yang dipamerkan merupakan hasil eksplorasi budaya terkini dari dosen maupun mahasiswa dan juga merupakan karya yang mendapat penghargaan dalam rentang 2004-2009. Diharapkan  dalam dies selanjutnya, lebih banyak lagi penghargaan prestasi yang diraih oleh dosen dan mahasiswa. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menyambut gembira dan bangga atas terselenggaranya pameran ini dan menyatakan bahwa pameran ini merupakan kesempatan yang baik untuk menunjukkan, bahwa para dosen dan mahasiswa FSRD berkewjiban membangun suasana berkesenian yang kreatif dan kondusif, perduli terhadap alam, lingkungan, budaya, agama, lingkungan akademik, masyarakat nasional maupun internasional. Keragaman budaya di masyarakat yang multietnis ini hendaknya dijadikan pemersatu masyarakat indonesia dalam menuju masyarakat yang mosartam jagadhita. Dalam interaksi budaya dan agama, sebagai sumber inspirasi dan eksplorasi penciptaan seni rupa, yang diaktualisasikan dalam berbagai bentuk tindakan kreatif. Maka dari itu untuk memperdayakan tindakan kreatif dilingkungan akademikterutama lembaga pendidikan seni, perlu adanya media pameran dalam memotivasi peningkatan keahlian, ketrampilan berpikir imajinatif, jiwa bertualang dalam masyarakat akademik yang kreatif.

Salah satu yang menarik dalam pameran ini adalah   pameran mahasiswa Dharmasiswa asal Slovakia Barbora Paulovicova yang memamerkan karya lukis, wayang dan batik hasil pendidikannya di ISI Denpasar. Wanita kelahiran Bratislava-Slovakia 3 Juli 1983 yang ternyata Tuna Rungu ini, mampu menampilkan karya yang cukup berkualitas terutama dalam menggambar wayang baik wayang Bali maupun Wayang golek Jawa Barat. Mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan di University of Arts of Slovakia dan peraih berbagai penghargaan internasional ini, menyatakan sangat senang dapat menimba ilmu Seni Rupa di ISI Denpasar dan mengucapkan terima kasih atas bimbingan para dosen selama ini.

Loading...