ISI Denpasar dan Kedubes RI di Astana, Kazakhstan Selenggarakan Pameran dan Pergelaran Seni Bali

ISI Denpasar dan Kedubes RI di Astana, Kazakhstan Selenggarakan Pameran dan Pergelaran Seni Bali

Foto: Delegasi ISI Denpasar menampilkan pergelaran tari Bali di Astana, Kazakhstan (17/8)

Pameran seni Bali Indonesia diadakan di  lembaga pendidikan tinggi pertama di Asia Tengah yang memiliki program pendidikan lengkap di bidang koreografi, mulai dari sekolah dasar hingga program pascasarjana (S2 dan S3), Akademi Koreografi Nasional Kazakhstan (KNAC) pada tanggal 19 Agustus 2024. Acara ini diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Astana bekerjasama dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dan Akademi Koreografi Nasional Kazakhstan. Pameran ini didedikasikan untuk memperingati 31 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Kazakhstan dengan menampilkan karya-karya seniman dan fotografer Indonesia.

Pameran ini menampilkan sekitar 20 karya seni yang berkaitan dengan topik-topik penting seperti humanisme, interaksi antara manusia dan alam, toleransi, kekuatan feminin, dan alam. Pengunjung juga dapat menyaksikan pertunjukan tari dari ISI Denpasar dan Akademi Koreografi Nasional Kazakhstan. Pertunjukan ini menampilkan keragaman seni, termasuk tarian tradisional Bali.

Akademi Koreografi Nasional Kazakhstan secara aktif memperluas geografi kerja sama internasional dan bangga dengan perannya dalam menciptakan jembatan antara seni dan budaya dari berbagai negara. Pameran ini menjadi langkah penting dalam memperkuat ikatan budaya antara Kazakhstan dan Indonesia, mempromosikan saling pengertian dan rasa hormat antar bangsa, serta memperkaya warisan budaya dan memperluas cakrawala persepsi dunia.

Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan, Dr. M. Fadjroel Rachman menyampaikan bahwa pameran ini merupakan bagian dari penguatan diplomasi budaya Indonesia di Kazakhstan. “Pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat Kazakhstan. Kami sangat berterimakasih atas adanya kolaborasi strategis dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dan Akademi Koreografi Nasional Kazakhstan. Semoga persahabatan Indonesia dan Kazakhstan terus mengalami kemajuan di segala bidang”, tutur mantan Juru Bicara Presiden Jokowi tersebut. 

Baca Juga : ISI Denpasar dan Asosiasi Kotekan Perancis Gelar Workshop dan Konser Kolaborasi

Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Prof. I Wayan Adnyana mengatakan bahwa acara ini penting sebagai tanda suksesnya penandatangan MoU antara ISI Denpasar dan KNAC. “Kegiatan pameran seni ini merupakan rangkain dari agenda kunjungan ke Kazakhstan, ada pergelaran seni di resepsi diplomatik KBRI Astana yang bertema “Bali Night Festival” dan ada pameran seni di Akademi Koreografi Nasional Kazakhstan. Kami menyajikan 20 karya-karya terpilih dosen. Baik melalui manual konvensional dari tradisi seni lukis maupun printing digital. Pameran mendapat respon yang sangat bagus dari para undangan yang hadir, termasuk dari profesor koreografi Akademi Koreografi Nasional Kazakhstan tentang cara kita mengungkapkan, kode koreografi, konfigurasi, dan berbagai elemen visual lainnya. Pameran ini juga menandai nota kesepahaman kerjasama pendidikan antara ISI Denpasar dengan Akademi Koreografi Nasional Kazakhstan” kata Prof Wayan.

Wakil Rektor Akademi Koreografi Nasional Kazakhstan, Yessentemirova Aigul Maratovna mengutarakan terima kasih atas kerjasama yang baik sehingga acara tersebut dapat terlaksana. “Hari ini kita memiliki kesempatan unik untuk melihat warisan Indonesia yang kaya, belajar lebih banyak tentang sejarah, tradisi, dan modernitasnya melalui prisma karya para seniman berbakat. Atas nama seluruh Akademi kami, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada KBRI Astana dan Institut Seni Indonesia Denpasar atas kesempatan yang diberikan untuk belajar lebih banyak tentang seni Indonesia. Semoga hari ini menjadi bagian dari penguatan hubungan persahabatan antara kedua negara” ucap Yessentemirova.

FOTO

Penampilan tari dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar

Foto bersama panitia dengan Dubes RI, Rektor ISI dan Wakil Rektor Akademi Koreografi Nasional Kazakhstan

Penampilan tarian dari Rektor Akademi Koreografi Nasional Kazakhstan

Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Prof. I Wayan Adnyana memberikan cenderamata kepada Wakil Rektor Akademi Koreografi Nasional Kazakhstan, Yessentemirova Aigul Maratovna

Pameran Fotografi Internasional Bali Bhuwana Kanti Genapi Bali Padma Bhuwana IV

Pameran Fotografi Internasional Bali Bhuwana Kanti Genapi Bali Padma Bhuwana IV

Foto: Pameran Internasional Bali Bhuwana Kanti (International Photo Exhibition) bertajuk Nara Bhuwana Charma (Human Expression Around the World) di Nata-Citta Art Space, Rabu (31/7)

Bali Padma Bhuwana IV digelar pula sebuah pameran internasional Bali Bhuwana Kanti (International Photo Exhibition) yang menampilkan 86 karya fotografi dari 16 negara. Pameran internasional ini dihadiri J.R Schnelzer (President of Photographic Society of America (PSA) Worldwide) dan Agatha Anne Bunanta (The International Relationships Vice President of PSA Worldwide). Ketua panitia pameran Dr. I Made Bayu Pramana menyampaikan pameran bertajuk Nara Bhuwana Charma (Human Expression Around the World) merupakan kerja sama ISI Denpasar dengan PSA.

Foto: Pameran Internasional Bali Bhuwana Kanti (International Photo Exhibition) bertajuk Nara Bhuwana Charma (Human Expression Around the World) di Nata-Citta Art Space, Rabu (31/7)

“Karya fotografi yang ditampilkan representasi jelajah tematik tentang kemanusiaan yang membumi. Rona fotografi yang dipamerkan mengundang kagum sekaligus simpati betapa beragam warna kehidupan masyarakat dunia. Secara teknikal fotografi, sajian pameran internasional ini akan menjadi studi visual penting bagi mahasiswa dan pencinta fotografi Bali,” urai Agatha, Kurator pameran.

Foto: Penandatanganan Nota Kesepahaman antara ISI Denpasar dengan Art Photography of Indonesia Foundation di Gedung Citta Kelangen Lt.3 ISI Denpasar, Rabu (31/7).

Pada pameran ini juga dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman antara ISI Denpasar dengan Art Photography of Indonesia Foundation, yang ditandatangani oleh Rektor ISI Denpasar dengan Agatha Anne Bunanta, disaksikan Presiden PSA J.R Schnelzer dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama ISI Denpasar Prof. Komang Sudirga.

Eksplorasi Seni Visual dan Desain Mahasiswa

Eksplorasi Seni Visual dan Desain Mahasiswa

ISI Denpasar Gelar Pameran “Rakta Samudra Widya”

Foto: Rektor ISI Denpasar beserta pejabat di lingkungan ISI Denpasar dalam acara pembukaan Pameran Seni Visual dan Desain “Rakta Samudra Widya”, Selasa, 22 November 2023.

PEKAN Kesenian Mahasiswa (PKM) “Kalangan Widya Mahardika” Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Bali) disemarakkan dengan Pameran Seni bertajuk Rakta Samudra Widya. Pameran dibuka oleh Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana, Selasa, 22 November 2023.

Pameran seni visual dan desain “Rakta Samudra Widya” di Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI Denpasar diikuti oleh mahasiswa pelbagai program studi di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar. Pameran menghadirkan karya seni lintas bidang, seperti seni lukis, patung, seni grafis, kriya, keramik, instalasi, seni video, fotografi, dan film serta animasi.

Foto: Rektor ISI Denpasar meninjau karya mahasiswa Prodi Desain Mode dalam Pameran Seni Visual dan Desain “Rakta Samudra Widya” di Gedung Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI Denpasar, Selasa, 22 November 2023.

Kurator pameran “Rakta Samudra Widya” Dr. I Wayan Setem, S.Sn., M.Sn menyatakan pameran ini menjadi ruang untuk menampilkan produk dari seluruh perjalanan pembelajaran di FSRD ISI Denpasar. Produk pembelajaran dimaksud berupa karya seni-desain-media rekam yang dihasilkan oleh mahasiswa terpilih yang ingin menggagas dialog yang lebih mendalam.

Dr Setem menambahkan, pameran juga sebagai bentuk pertanggungjawaban atas hasil studi dan menilai sejauh mana keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar. “Pameran bukan sekedar menampilkan karya-karya, namun di balik peristiwa tersebut terdapat gagasan, konsep, dan ideologi yang memiliki tujuan baik dalam konteks sosial, budaya, dan kesadaran membangun identitas,” ungkapnya.

Foto: Suasana Pameran Seni Visual dan Desain “Rakta Samudra Widya” di Gedung Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI Denpasar, Selasa, 22 November 2023.

Mengenai tema, Dr Setem menyatakan dalam e-katalog pameran bahwa “Rakta Samudra Widya” merupakan istilah yang merujuk pada pengetahuan terkait pemaknaan lautan melalui beragam eksplorasi media, medium, tematik, dan artistik, dengan mengembangkan imajinasi dan penemuan nilai-nilai baru, serta perspektif penghayatan pengalaman sejati.

Materi pameran mencerminkan keberagaman atas pemaknaan laut. Hal ini terlihat dalam beberapa subtema, seperti menyoroti aspek budaya dan sejarah maritim, upaya pelestarian dan pengelolaan sumber daya laut, keterhubungan maritime, diplomasi di ranah maritime, potensi pertahanan di laut, dan situasi terkini di lautan, serta melibatkan berbagai tema sehari-hari yang teramati di sekitarnya.

Foto: Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan ‘Kun’ Adnyana bersama Dekan FSRD Dr. A.A. Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si dan Kurator Pameran Dr. I Wayan Setem, S.Sn., M.Sn meninjau Pameran Seni Visual dan Desain “Rakta Samudra Widya” di Gedung Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI Denpasar, Selasa, 22 November 2023. Pameran seni visual dan desain “Rakta Samudra Widya” dibuka untuk umum selama kegiatan PKM berlangsung, 22 – 28 November 2023. Selain pameran, PKM juga dimeriahkan dengan sejumlah pergelaran seni oleh mahasiswa Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar. (ISIDps/Humas-Rara)

Pameran Seni Rupa Internasional Bali-Bhuwana Rupa: Kreativitas ISI Denpasar Tanpa Batas

Pameran Seni Rupa Internasional Bali-Bhuwana Rupa: Kreativitas ISI Denpasar Tanpa Batas

BERSAMA SENIMAN – Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan ‘’Kun’’ Adnyana bersama sebagian seniman yang ikut pameran seni rupa internasional Bali Bhuwana Rupa di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar. Pameran dilangsungkan sejak Kamis (8/12/2022) hingga8 Januari 2023. (DenPost.id/ist)

PAMERAN seni rupa internasional Bali Bhuwana Rupa digelar oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, dan dibuka secara resmi pada Kamis (8/12/2022) oleh Direktur Kelembagaan Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Dr. Lukman, ST., M.Hum. Mengusung tajuk “Dharma-Tirtha-Prana” serta mengedepankan upaya kreativitas tanpa batas, tersaji 65 karya yang terdiri atas dua dimensi maupun tiga dimensi, buah cipta 42 seniman terpilih lintas bangsa. Mereka di antaranya berasal dari Prancis, Jepang, Yunani, Belanda, Australia serta dari Indonesia, termasuk Bali.

Sebagaimana perhelatan pertama tahun 2021, penyelenggaran kali kedua ini ada dalam naungan Festival Internasional Bali Padma Bhuwana, yang mengedepankan upaya inovasi-kreativitas serta berorientasi kepedulian pada lingkungan. Bila pameran terdahulu sepenuhnya disajikan secara virtual (daring), kali ini hadir langsung di ruang pameran (luring) sekaligus memaknai purna pugar (renovasi) Gedung Nata-Citta Art Space (N-CAS) ISI Denpasar. Pameran berlangsung hingga 8 Januari 2023.

International Art Exhibition yang dikuratori oleh Nyoman Dewi Pebryani, P.hD., Warih Wisatsana, dan Wicaksono Adi, ini bukan hanya menghadirkan karya lukis, namun juga fotografi, keramik, patung, topeng, seni serat, dan fashion design; berikut kreativitas yang mendayagunakan kecanggihan aplikasi teknologi informasi (TI). Masing-masing seniman dapat dirunut jejak kreativitas merela dalam mengelaborasi aneka rupa dan tematik melalui beragam media/medium; terbukti melahirkan kemungkinan penciptaan yang serba unik autentik.

Dalam sambutannya, Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan ‘’Kun’’ Adnyana menyampaikan apresiasi setingginya atas partisipasi seniman-seniman mumpuni lintas bangsa pada perhelatan seni rupa ini. Kehadiran mereka, yang memiliki reputasi dan pengalaman panjang penciptaan, selaras dengan semangat Festival Bali-Padma Bhuwana yang mengharapkan adanya partisipasi, kolaborasi dan sinergi yang berskala internasional.
Para perupa mengapresiasi kehadiran Nata-Citta Art Space (N-CAS) sebagai ruang dengan fasilitas yang terbilang representatif untuk perhelatan seni rupa nasional bahkan internasional. Keberadaannya dalam naungan lembaga pendidikan seni ISI Denpasar memiliki arti tersendiri, dipandang bernilai strategis karena memungkinkan terjadinya kolaborasi dan sinergi penciptaan seni yang bersifat lintas bidang dan lintas bangsa.

Selain itu, sinergi penciptaan tersebut diyakini dapat diakselerasi lebih dinamis karena dibarengi upaya kajian komprehensif secara akademis. “Fasilitas atau tempat pameran ini sangat bagus dan representatif untuk skala internasional. Saya berharap dapat menyelenggarakan pameran foto yang diikuti fotografer-fotografer bereputasi dari berbagai bangsa. Ini memungkinkan untuk diwujudkan, justru karena Nata-Citta Art Space (N-CAS) ini berada di bawah pengelolaan institusi seni, “ ujar fotografer Prancis Aimery Joëssel, yang karyanya juga dipamerkan dalam Bali-Bhuwana Rupa ini.

Putu Wirantawan, perupa dari Jembrana, yang memiliki berbagai prestasi dan pengalaman pameran internasional, juga menyampaikan hal senada. Diaa antusias menyambut pameran Bali-Bhuwana Rupa dengan menghadirkan karya bertajuk “The Wandering Soul”, berukuran 381 cm X 244 cm. “Saya mengapresiasi ruang pameran di ISI Denpasar ini. Bukan hanya fasilitasnya yang bagus, melainkan juga dapat menampung jumlah karya yang banyak, termasuk berukuran besar sebagaimana karya saya,” kata Wirantawan, alumni Seni Rupa ISI Yogyakarta dan peraih penghargaan First Prize Jakarta Art Awards 2010 ini.

Mewakili kurator pameran, Warih Wisatsana mengungkapkan bahwa sejumlah perupa hadir dengan karya-karya dua dimensi atau lukisan dengan capaian cemerlang dan mengesankan. Karya-karya mereka membuktikan kematangan dengan proses cipta yang teruji waktu, di mana tak ada lagi halangan secara estetik-stilistik dalam menanggapi tematik. Mereka adalah Ketut Budiana, Nyoman Erawan, Wayan Karja, I Made Bendi Yudha, I Wayan Gulendra, I Wayan Setem, Made Sumadiyasa, Made Wiradana, Putu Wirantawan, I Wayan Adnyana, I Made Ruta, Wayan Sujana ‘’Suklu’’, Sujana Kenyem, Made Gunawan, I Nyoman ‘’Polenk’’ Rediasa, Diwarupa, Galung Wiratmaja, I Wayan Adi Sucipta, termasuk Ni Kadek Karuni yang mengemuka dengan seni rajutnya.

Pematung Keiji Ujiie (Jepang) dan Filippos Bourbo (Yunani), juga menghadirkan karya yang bersifat simbolik-metaforik. Meski terbaca dalam wujud rupa pilihannya suatu cara pandang penciptaan yang berbeda dari pematung-pematung Bali. Kepiawaian Keiji Ujiie dan Filippos Bourbo dalam mengolah media/medium, lebih didasari cara pandang yang menempatkan subjek pencipta sebagai pusat kreativitas. Melalui karyanya, Filippos mengedepankan sosok rupa yang mengingatkan pada simbol esoteris, atau eksplorasi simbol kosmis. Sedangkan Keiji Ujiie mengolah bentuk pilihannya secara sublim, hadir sebagai karya simbolik yang imajinatif, mengekspresikan kisahan mitologi burung phoenix sebagai lambang keabadian atau hidup yang immortal. Seturut itu layak pula disimak karya fotografi Ted van der Hulst (Belanda) dan woodcut print dari pegrafis Paul Trinidad (Australia). Demikian pula pada karya-karya keramik, Ketut Muka Pendet, Rai Wahyudi dan Ida Ayu Artayani, yang tidak tergoda untuk menjadikan tema pameran sebagai sebentuk pengucapan rupa. Karya keramik mereka justru menegaskan bagaimana kecakapan teknis telah menjadi sesuatu yang organis dalam proses cipta mereka. Karya fashion design juga menawarkan kreativitas yang tidak biasa, seperti karya Tjokorda Gede Abinanda (Tjok Abi), Tjok Ratna Cora Sudarsana, Dewa Ayu Putu Leliana Sari, dan Yuni Diantari; juga menyuguhkan sentuhan penciptaan yang lintas batas; melampaui kemilau glamor, menegaskan keautentikan karya yang mempribadi. (kmb)

Sumber : https://www.denpost.id/news/2022/12/11/668718/pameran-seni-rupa-internasional-bali-bhuwana-rupa-kreativitas-isi-denpasar-tanpa-batas.html?amp

Loading...