Oleh: A.A.Ayu Kusuma Arini, SST.,MSi
Dalam pembelajaran tari, Mandera menerapkan dua hal yang mendasar. Bagi anak perempuan, sebagai dasar tari diajari tari Legong karena perbendahraan gerak lebih lengkap. Sedangkan anak laki-laki diajarkan tari Baris. Untuk mengajar tari Legong selain Biang Sengog, dipercayakan pula kepada Gusti Ayu Muklen dari Pejeng dan Ni Ketut Reneng dari Denpasar. Sebagai pengajar tari Baris ada A.A.Rai Breset dai Mas, Nyoman Kakul dan Made Jimat dari Batuan. Sedangkan untuk Kakebyaran ada Wayan Rindi dari Denpasar, Ketut Maria dari Tabanan dan Gede Manik dari Singaraja.
Pelatihan tari Legong Lasem gaya Peliatan dari semula biasanya dilakukan pada siang hari yang diiringi permainan kendang Gungkak Mandera dan gumaman melodi oleh Niang Sengog sendiri. Untuk memberi dasar gerak, Sengog membantu pembentukan olah tubuh lewat pijatan tubuh penari dengan kaki agar tubuh menjadi luwes dan lentur. Menurut pengakuan Raka Rasmi sebagai penari Condong Legong yang pertama kali diasuh Niang Sengog untuk persiapan ke Paris tahun 1952, betapa beratnya mulai belajar menari. Tubuh betul-betul terasa sakit guna mendapatkan agem yang kuat. Tubuh harus tengkurep di lantai, kemudian diinjak-injak untuk melemaskan otot. Di bawah ketiak diikat sabuk setagen supaya agem tidak berubah. Untuk melatih gerakan ngelayak (kayang) dilakukan sendiri dengan bersandar di atas meja yang setinggi pinggang. Di samping itu kadang-kadang pelatih tari berdiri di samping sembari memegang pinggang penari (wawancara, 20 Agustus 2009).