LP2M ISI Denpasar Merekonstruksi Drama Tari Gambuh dan Kerajinan Prasi di Karangasem

LP2M ISI Denpasar Merekonstruksi Drama Tari Gambuh dan Kerajinan Prasi di Karangasem

Foto bersama usai acara pembukaan

Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S., M.A. (Dosen Pedalangan ISI Denpasar)

Karangasem- Dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melaksanakan kegiatan rekonstruksi prasi (komik tradisional) di Kecamatan Sidemen dan rekonstruksi dramatari Gambuh di Banjar Gede, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Acara pembukaan dilaksanakan pada 6 Desember 2012, bertempat di Aula kantor Camat Sidemen Karangasem.

Menurut Ketua LP2M ISI Denpasar yang sekaligus sebagai Ketua panitia, Drs. I Gusti Ngurah Seramasara, M.Hum, rekonstruksi merupakan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat untuk mendorong dan membangkitkan kembali identitas budaya adi luhung yang hampir punah. Side effect rekonstruksi ini adalah mampu melestarikan, mengembangkannya kearah budaya kreatif untuk mendukung pengembangan industri kreatif. “Sangat optimis melalui rekonstruksi mampu melahirkan industri kreatif yang nantinya membantu perekonomian Indonesia dan menyerap tegana kerja, karena industri kreatif mampu menangkal terpuruknya industri global dan mengangkat produk dalam negeri” ujar  I Gst. Ngurah Seramasara. Untuk itu LP2M ISI Denpasar memiliki potensi besar untuk meneliti dan mengabdi pada masyarakat guna mengemas seni budaya (local genius) secara kreatif.

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., dalam kesempatan tersebut sangat mendukung pengabdian yang telah dilakukan. Hal ini penting karena pembentukan karakter bangsa harus bermuara pada nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki suatu bangsa, misalnya melalui seni. Hal itu dikarenakan seni tak pernah lepas dari proses perjalanan sebuah bangsa. “Merekonstruksi seni dan budaya lokal adalah implementasi visi ISI Denpasar sebagai kampus seni yang berbasis keunggulan lokal, sehingga dalam mengembangkan diri harus tetap menekankan pada local genius, untuk mewujudkan industri krteatif yang berbasis seni budaya” uangkap Prof. Rai.

Para peneliti dari ISI Denpasar dan masyarakat setempat berbaur berbagi informasi.

Sementara Camat Sidemen yang dalam hal tersebut diwakili oleh Kasi Pemerintahan, I Komang Dunia, S.H., tidak dapat menyembunyikan rasa senang dan bangga karena ISI Denpasar dapat secara tepat membaca apa yang menjadi kebutuhan di Desa Sidemen. Komang Dunia menyampaikan bahwa kerajinan prasi (komik beraksara, berbahasa dan bergambar khas Bali) merupakan warisan adiluhung yang sering digunakan sebagai sarana upacara dan benda kesusastraan yang kini menjadi cindramata.  Namun sayang pengrajin prasi sangat minim, sehingga kehadiran ISI Denpasar untuk membangkitkan kerajinan ini bagaikan gayung bersambut. “Tiada hal yang kami sampaikan selain terimakasih, dan kami berharap dengan pelatihan ini semakin banyak minat generasi muda untuk menekuni seni prasi ini, sehingga kerajinan prasi ini dapat lestari dan memberi manfaat bagi kehidupan masyarakat Sidemen” ungkap I Komang Dunia.

Pengabdian ISI Denpasar mendapat respon positif dari kalangan masyarakat setempat. Mereka tampak sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Usai acara pembukaan mereka berbaur penuh keakraban dengan para peneliti dari ISI Denpasar.

Kiprah Program Studi Baru: Desain Fashion ISI Denpasar

Kiprah Program Studi Baru: Desain Fashion ISI Denpasar

Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A. (Dosen PS Desain Interior).
Denpasar- Bertempat di Ruang Kuliah Desain Fashion, pada hari Kamis (6/12), Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S, MA, menyempatkan diri untuk memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Program Studi (PS) Desain Fashion. Dalam kesempatan yang sama beliau juga menjelaskan mengenai sejarah berdirinya Program Studi Desain Fashion yang pada saat pemberian mandat juga berbarengan dengan Program Studi Pendidikan Seni drama, tari, dan musik (Sendratasik), dan Program Studi Film dan Televisi.
“PS Desain Fashion ini baru saja lahir sudah dilirik” ungkap Prof Rai.  Hal ini bukan tanpa alasan, sebab belum lama ini ISI Denpasar telah menandatangani MoU dengan Edith Cowan University (ECU) Perth dan pada saat yang bersamaan Program Studi Desain Fashion mengadakan pameran di ECU. Pihak ECU sangat tertarik bekerjasama dengan PS Desain Fashion untuk mengadakan pameran selama satu bulan, seminar, workshop, pertukaran dosen, hingga pertukaran mahasiswa. “Kami telah membuka peluang seluas-luasnya, sekarang tinggal anda sebagai mahasiswa memanfaatkan peluang ini dengan meningkatkan kualitas diri”, tambah Prof Rai.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Program Studi Desain Fashion, Tjok Istri Ratna Cora S, S.Sn.,M.Si, “Atas nama PS Desain Fashion, kami mengucapkan terimakasih atas segala perhatian dan dukungan yang telah diberikan, kami berharap bisa menjadi jembatan budaya khususnya Budaya Bali melalui Desain Fashion”, ungkapnya. Beliau juga menambahkan bahwa kiprah PS Desain Fashion ini baru saja dimulai dan tantangan kedepannya juga semakin berat, sehingga diharapkan mahasiswa sebagai generasi penerus serta tim dosen dapat bekerja sama untuk menjadi tim yang solid.
Kegiatan kuliah umum ini juga turut dihadiri oleh Pembantu Dekan II Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Drs. I Made Bendi, M.Si, yang mewakili Dekan FSRD, Dra. Ni Made Rinu, M.Si, serta PD III FSRD, Drs. D.A. Tirta Ray, M.Si. Ditemui dalam kesempatan yang sama, Drs. I Made Bendi, M.Si mengungkapkan semoga kedepannya PS Desain Fashion mampu melengkapi Program Studi lain yang telah berdiri terlebih dahulu di FSRD, sehingga keragaman yang ada di fakultas ini menjadi sebuah daya tarik yang memikat.
Mahasiswa Desain Fashion sangat antusias dalam mengikuti kuliah umum ini, hal ini terlihat dari keseriusan sikap mereka dalam mendengarkan dan memberikan pertanyaan saat diberikan waktu untuk bertanya. “Siapa diantara kalian semua yang mau ikut pertukaran pelajar?” tanya Prof Rai. Serentak hampir seluruh mahasiswa mengacungkan tangannya. “Wah luar biasa semangat anda semua, semoga dalam waktu dekat segera terlaksana, tapi jangan lupa untuk selalu meningkatkan kualitas diri berbasis kearifan lokal (local genius) dan keunggulan lokal (indigenous) Bali yang nantinya akan membawa nama baik kampus”, tutup Prof Rai dalam kuliah umumnya.
ISI Denpasar Gelar Sosialisasi: Standar Operasional Karakter Bangsa

ISI Denpasar Gelar Sosialisasi: Standar Operasional Karakter Bangsa

Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A. (Dosen PS Desain Interior).
Denpasar- Bertempat di Gedug Natya Mandala, pada hari Rabu (5/12), Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar acara Sosialisasi Standar Operasional (SOP) Karakter Bangsa. Acara dibuka secara resmi oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai, S. MA, yang dihadiri oleh  mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain, dosen, dan pegawai. Adapun kegiatan ini merupakan program utama dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang ditujukan kepada mahasiswa agar tercipta karakter yang kuat dan tidak mudah terprovokasi dengan tujuan-tujuan yang tidak menguntungkan baik bagi diri sendiri, lingkungan kampus, maupun dalam lingkungan berbangsa dan bernegara.
Dalam sambutannya Rektor ISI Denpasar mengungkapkan bahwa karakter bangsa sangat penting dan mendasar, “salah satu kata kunci yang paling penting adalah Disiplin” tambah Prof Rai. Pembicara pada acara sosialisasi kali ini merupakan tim dosen yang telah menerima pelatihan terlebih dahulu dalam Training of Trainer (TOT) Karakter Bangsa beberapa waktu sebelumnya. “Melalui kegiatan ini, sangat diharapkan agar mahasiswa mampu memiliki karakter yang kuat dan mampu menjadi contoh yang baik dalam lingkungan masayarakat” ungkap Dra. Ni Made Rinu,M.Si
Acara dibagi dalam dua sesi, sesi pertama merupakan pemaparan oleh Pembantu Rektor III ISI Denpasar, Drs. I Made Subrata, M.Si, mengenai Nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dalam karakter Bangsa, disusul dengan pemaparan oleh Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Dra. Ni Made Rinu, M.Si, mengenai Budaya Lokal sebagai pembentuk nilai-nilai karakter bangsa, dengan dipandu moderator Drs. I Ketut Muka, M.Si.
Sesi kedua pembicara terdiri dari 3 orang, yakni AA Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si membawakan materi Empat pilar kebangsaan, I Made Pande Artadi, S.Sn.,M.Sn membawakan materi Implementasi karakter bangsa di perguruan tinggi, dan Drs. DA Tirta Rai, M.Si membawakan materi Identifikasi nilai-nilai budaya bangsa dan karakter bangsa dalam proses pembelajaran, dengan dipandu moderator Drs. I Wayan Kondra, M.Si.
Mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi SOP Karakter bangsa, dimana sebagian besar dari mahasiswa dengan tertib mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir, selain itu pada sesi tanya jawab terlihat banyak mahasiswa yang melontarkan pertanyaan kepada pembicara. “Semoga kedepannya Mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan sosialisasi ini mampu menularkan kepada rekan-rekannya maupun kepada masyarakat di lingkungan sekitarnya” tutup Drs. D.A. Tirta Ray, M,Si sebagai Ketua Panitia kegiatan sosialisasi ini.
Loading...