Partisipasi ISI Denpasar Dalam Festival Seni Melayu Asia Tenggara 2012 Mendapat Sambutan Hangat

Partisipasi ISI Denpasar Dalam Festival Seni Melayu Asia Tenggara 2012 Mendapat Sambutan Hangat

Garapan tari “Hang Tuah”, kolaborasi ISI Denpasar dengan STKW Surabaya.
Kiriman foto: I Made Bayu Pramana, S.Sn., M.Sn.

Kiriman: Nyoman Lia Susanthi, S.S. M.A. (Dosen Pedalangan ISI Denpasar).
Padangpanjang- ISI Denpasar bertolak ke Padangpanjang pada 25-29 November 2012 guna mengikuti Festival Seni Melayu Asia Tenggara 2012. Festival bertaraf internasional ini digagas oleh Ketua Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni Indoneisa (BKS-PTSI) sebelumnya yaitu Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A. Menurut Prof. Rai, Festival  ini sebagai upaya perguruan tinggi seni membangkitkan nilai-nilai Melayu untuk penguatan pembangunan jati diri bangsa dan wahana yang dirancang guna membangkitkan beragam potensi kemelayuan sebagai kekayaan masa lalu untuk diperkenalkan kepada dunia. Festival yang mengangkat tema Rediscovering the Treasures of Malay Culture diikuti oleh peserta dari seluruh perguruan tinggi seni yang tergabung dalam BKS-PTSI, sanggar-sanggar seni  dan peserta dari Malaysia, Singapore, Thailand, Brunei serta Netherland.
Pembantu Rektor IV ISI Denpasar, I Wayan Suweca, S.SKar., M.Mus.yang juga sebagai pimpinan rombongan mengungkapkan bahwa ISI Denpasar mengirimkan 31 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan pegawai untuk mengikuti berbagai agenda acara di ISI Padangpanjang. Agenda kegiatan selama di Padangpanjang adalah pementasan, pameran, visual art, seminar international dan workshop.
Agenda pementasan seni, ISI Denpasar mendapat kehormatan untuk tampil pertama yang berkolaborasi dengan STKW Surabaya. Garapan tari yang dibawakan berjudul Hang Tuah dengan penata tari Ida Ayu Wimba Ruspawati, S.ST., M.Sn., dan I Gede Oka Surya Negara, S.ST., M.Sn serta penata karawitan I Gede Mawan, S.Sn., M.Si., Wardizal, S.Sn., M.Si., dan Ida Bagus Nyoman Mas, S.SKar. Kolaborasi tari ini melewati proses panjang, yaitu sekitar 3 bulan. Diawali dengan penjajakan, merancang kolaborasi, dan latihan bersama. Selama proses latihan baik dari ISI Denpasar maupun dari STKW Surabaya sama-sama saling mengisi. “Kolaborasi ini sangat sesuai dengan harapan dan tidak ada hambatan, sebagai koreografer saya sangat puas dengan pementasan ini yang merupakan kerjasama dengan STKW Surabaya” ungkap Ida Ayu Wimba Ruspawati. Pementasan ISI Denpasar mendapat tanggapan yang bagus dari masyarakat. Terbukti kolaborasi yang mengangkat cerita Hang Tuah sebagai seorang pahlawan Melayu, yang memiliki kemampuan pencak silat mampu membius penonton.
Begituhalnya untuk pameran yang dibawakan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar mendapat respon positif dengan materi pameran yaitu seni lukis, patung, kriya dan fotografi yang dimotori oleh Drs. I Made Bendi Yudha, M.Sn, Drs. I Wayan Kondra, M.Si., Drs. D.A. Tirta Ray, M.Sn., dan Bayu Pramana, S.Sn., M.Sn.
Sementara seminar internasional diikuti oleh 10 pembicara ternama baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya Prof. Margaret Kartomi (Monesh University) dan Henri Chambert Loir (Ecole Francisaise d’Extreme-Orient).  Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A mendapat kesempatan terhormat sebagai pembicara di forum internasional. Dalam presentasi Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., membahas  tentang pengaruh Melayu terhadap seni pertunjukkan Bali. Materi seminar  yang dibawakan sangat menarik sehingga mampu menghidupkan suasana seminar. Terlebih lagi Prof. Rai memberikan contoh-contoh nyata bagaimana garapan seni pertunjukkan Bali dipengaruhi oleh budaya Melayu, seperti peran Siti Markonah.

TRACER STUDY ISI DENPASAR

Kepada alumni Institut Seni Indonesia Denpasar lulusan tahun 2009 & 2010, dimohon bantuan dan kerjasamanya untuk mengisi kuesioner tracer study. Formulir kuesioner tersebut dapat di download di link berikut1, 2, 3 dan 4. Pengisian dapat dilakukan dalam minggu ini dan dapat dikirim langsung ke ISI Denpasar atau dikirim ke email : [email protected]  . Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

ISBI Papua Harus Segera Terwujud

ISBI Papua Harus Segera Terwujud

Rektor ISI Denpasar (kiri) memainkan alat musik Tifa, Rektor Universitas Cendrawasih (kanan) memukul gong

Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A. (Dosen PS Desain Interior). Denpasar- Seminar II Pendirian Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Papua diadakan di Gedung Natya Mandala Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, pada hari sabtu (1/12). Gelaran acara Seminar II pendirian ISBI Papua ini merupakan lanjutan dari kegiatan Seminar I yang telah dilaksanakan di Papua seminggu sebelumnya. Adapun agenda dari Seminar II Pendirian ISBI Papua kali ini adalah Pemaparan Hasil Penyusunan Dokumen Pendirian ISBI Papua.

Acara yang dihadiri kurang lebih 250 peserta ini terdiri dari panitia tim pendirian yang berasal dari Papua maupun Denpasar, tim peneliti dan kurikulum, Ketua STSI Bandung, beberapa undangan dari dinas terkait, serta dosen, pegawai, dan mahasiswa di lingkungan ISI Denpasar. Pembukaan Seminar dilakukan oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A beserta Rektor Universitas Cendrawasih, Drs. Fetus Simbiak, M.Pd, ditandai dengan pemukulan gong dan alat musik tradisional Papua, Tifa. Usai pembukaan, secara spontan masing-masing perwakilan dari Papua dan Denpasar menari di atas panggung, perwakilan dari Papua menarikan tari Bali, perwakilan dari Denpasar menarikan tari Papua. Sambutan gemuruh dan tepuk tangan pun dilontar oleh peserta seminar.
Dalam sambutannya, Rektor ISI Denpasar, Prof Rai mengungkapkan rasa terimakasih atas kedatangan tim dari Papua serta kehadiran undangan lainnya yang telah menyediakan waktunya untuk menghadiri acara seminar ini. “Hal ini membuktikan bahwa dukungan akan Pendirian ISBI Papua sangat luar biasa, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, sehingga diharapkan ISBI Papua harus segera terwujud” tambah Prof Rai. Rektor Unversitas Cendrawasih juga mengungkapkan bahwa kampusnya juga siap membantu dari segi sumber daya manusia seperti tenaga pengajar untuk membantu berjalannya ISBI Tanah Papua sebagai satu-satunya perguruan tinggi seni di bagian timur Indonesia.
Seminar kali ini terbagi dalam dua diskusi panel, diskusi panel pertama membahas tentang Rencana Pengembangan ISBI Papua oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S, M.A, dilanjutkan dengan Bentuk kelembangaan dan Statuta ISBI Papua yang dibawakan oleh Dr. I Gede Arya Sugiartha, SS.Kar.,M.Hum. Diskusi panel kedua membahas mengenai Kurikulum Program Studi (PS) di lingkungan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) ISBI Papua oleh I Dewa Ketut Wicaksana, SSP.,M.Hum; Kurikulum PS di lingkungan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISBI Papua oleh Prof. Dr. I Nyoman Artayasa, M.Kes, serta Kurikulum PS di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) ISBI Papua oleh Prof. Dr. I Made Suastika, SU; dan selaku moderator adalah Prof.Dr. I Nyoman Suarka, M.Hum.
Usai menggelar diskusi panel dan sesi tanya jawab, di bagian akhir acara dibacakan perumusan hasil seminar, kemudian ditutup dengan sambutan singkat oleh Sekretaris Daerah Provinsi Papua yang diwakili oleh Kadis Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua, Drs. James Modouw, beliau mengungkapkan bahwa pemerintah Papua sangat mendukung didirikannya ISBI Papua, terimakasih atas segenap upaya yang telah dilakukan oleh Tim Pendirian ISBI Papua dan Rektor ISI Denpasar selaku penanggung jawab pelaksana, “mudah-mudahan ISBI Papua segera terwujud” tutupnya.
ISI Denpasar Perluas Networking di Australia: MoU antara ISI Denpasar dengan ECU

ISI Denpasar Perluas Networking di Australia: MoU antara ISI Denpasar dengan ECU

Kiriman: Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A. (Dosen PS Desain Interior). Perth- Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar bertolak ke Perth, Australia barat dalam rangka Muhibah Seni 2012 beberapa waktu yang lalu selama kurang lebih 10 hari. Adapun agenda kegiatan selama di Perth selain pementasan dan workshop seni juga menitik beratkan kepada penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan salah satu Universitas terkenal di Perth, yakni Edith Cowan University (ECU). Seperti diketahui beberapa tahun lalu ISI Denpasar menandatangani MoU dengan University of Western Australia (UWA). Hal ini merupakan kontinuitas dari pertemuan Prof Helen Bonavita yang merupakan salah satu dekan di ECU yang sempat bertandang ke Kampus ISI Denpasar dengan Rektor ISI Denpasar beberapa bulan yang lalu, dengan tujuan utama menjalin kerjasama khususnya pada Program Studi (PS) yang memiliki kedekatan kurikulum dengan ECU.

(Kiri ke kanan) Konjen RI, Rektor ISI Denpasar dan ECU Vice Chancelor sedang berdiskusi.

Bertempat di Gedung Kurongkurl Katitjin ECU, senin (12/11), dilaksanakan penandatanganan MoU diawali dengan tarian Selat Segara yang dibawakan oleh Mahasiswa ISI Denpasar. Proses Penandatangan disaksikan oleh Konjen RI di Perth, Syarief Syamsuri; Wakil Konsul, Syahri Sakidin; Prof Helen Bonavita, dan beberapa pejabat struktural ISI Denpasar.

Sesaat setelah penandatanganan MoU, Prof Rai mengungkapkan rasa terimakasih kepada ECU karena telah mempercayai ISI Denpasar sebagai partner kerjasama dalam bidang pendidikan dan diharapkan kedepannya hubungan ini akan terus berlanjut. Sementara itu Rektor ECU, Prof. Kerry O.Cox, menyambut baik kerjasama ini dan yang terpenting adalah saling menguntungkan kedua belah pihak dan berharap segera merealisasikan butir-butir kesepakatan, diantaranya Seminar, Workshop, pertukaran mahasiswa dan dosen, penelitian bersama, kolaborasi seni, dan kegiatan lainnya.
Usai menandatangani MoU selanjutnya delegasi mengunjungi pameran yang sehari sebelumnya telah disetting oleh tim dari ISI Denpasar, dimana pameran yang bertajuk Fine Art and Textile ini memamerkan lukisan karya mahasiswa ISI Denpasar serta kain-kain tekstil tradisional Bali hingga kontemporer dari PS Desain Fashion ISI Denpasar. Ketua PS Desain Fashion, Tjok Istri Ratna Cora, S.Sn.,M.Si, mengungkapkan bahwa Rektor ISI Denpasar selaku penanggung jawab PS Desain Fashion berpesan bahwa walaupun lewat satu pintu yaitu Desain Fashion tetapi kerjasama ini mampu merangkul semua jurusan yang ada di ISI Denpasar.
Selanjutnya delegasi ISI Denpasar diarahkan untuk tour campus ECU, dimana ada banyak hal yang bisa dilihat dan juga dipelajari selama disana, karena dengan mengunjungi area kampus, para dosen dan mahasiswa ISI Denpasar mampu mengeksplorasi hal-hal yang bisa mengembangkan daya kreatifitas mereka, seperti mengunjungi Studio Lukisan, studio patung, studio pembuatan film, studio tekstil, serta kelas-kelas. Sebagai akhir agenda pada hari itu, dari pihak ECU merespon positif dalam bentuk implementasi langsung berupa pameran yang diorganisir langsung oleh mereka di ISI Denpasar tahun depan.
Jalinan kerjasama antara ISI Denpasar dengan beberapa universitas di dalam dan di luar negeri telah membuktikan tujuan ISI Denpasar untuk menjadi world class university.
Loading...