Antara Kreativitas, Industri Hiburan, Dan Seni Tradisi Sebagai Landasan Berkarya Untuk Komersial Dengan Materi Tari Janger Dari Bali

Kiriman : I Nyoman Galih Adi Negara (Mahasiswa Pascasarjana Institut Seni Indonesia Denpasar)

ABSTRAK

Sebuah karya seni pasti memiliki pesan, serta bisa menyentuh jiwa penikmatnya, baik dalam seni pertunjukan maupun seni rupa. Banyak bentuk kesenian telah tercipta atas dasar kreativitas serta kearifan lokal di suatu tempat. Seni pertunjukan adalah seni yang bersifat temporer atau sementara, biarpun sudah ada alat untuk mengabadikan seni pertunjukan, namun seni tersebut tetaplah bersifat temporary. Hal tersebut dikarenakan seorang penari tidak akan pernah bisa melakukan gerakan yang sama dalam satu tarian di waktu yang berbeda. Seni pertunjukan khususnya di Bali sangatlah terkenal, terutama seni tradisinya. Tariannya, musiknya, serta seni pertunjukan lainnya, sudah dikenal hingga manca negara. Dewasa ini industri kreatif berkembang sangat pesat, dari permintaan pariwisata hingga permintaan pribadi, terus membanjiri seni pertunjukan di Bali. Pelaku-pelaku seni berlomba-lomba untuk memberikan suatu pembaharuan agar produknya laku terjual. Salah satu usahanya adalah berkreasi dengan seni tradisi yang ada di Bali, mengingat pamor yang telah dimiliki oleh seni tradisi Bali.

Kata kunci : Seni tradisi, Komersial, Industri kreatif

Selengkapnya dapat unduh disini

Kartun Konpopilan Pada Koran Kompas (Kajian Bahasa Rupa)

Kiriman : I Wayan Nuriarta (Ps Desain Komunikasi Visual FSRD ISI Denpasar)

Abstrak

Untuk menghadirkan humor ataupun kritik, sebuah kartun pada Koran biasanya memanfaatkan dua teks yaitu teks visual dan teks verbal. Teks visual yang dimaksudkan adalah gambar-gambar, baik bentuk manusia, tumbuhan maupun binatang. Sementara teks verbal adalah rangkaian kata-kata yang bisa dibaca serta memiliki makna sesuai pesan yang ingin disampaikan. Kedua teks ini sama-sama saling memperkuat pesan yang ingin disampaikan sang kartunis, baik itu pesan humor maupun kritik. Jika salah satu dari teks ini tidak ada, biasanya pesan sangat susah dipahami bahkan sangat mungkin terjadi kegagalan komunikasi sebuah karya kartun. Dua teks ini menjadi begitu penting karena saling membutuhkan satu sama yang lainnya. Kartun Konpopilan yang hadir pada Koran Kompas Minggu justru berbeda. Kartun ini dengan tegas menyatakan ‘dirinya’ adalah sebuah karya komunikasi visual. Artinya kartun Konpopilan hanya memanfaatkan teks visual saja dalam menyampaikan pesan. Salah satu kartun Konpopilan yang hadir pada Koran Kompas 21 Februari 2016 hadir dengan cara bercerita komik strip yang terdiri dari 4 panil. Bahasa Rupa isi wimbanya menghadirkan manusia bercaping dengan satwa kucing dan harimau. Kartun ini bercerita tentang bencana banjir.

Kata Kunci: Kartun Konpopilan, Bahasa Rupa, Koran Kompas

Selengkapnya dapat unduh disini

ISI Denpasar Raih Akreditasi A

ISI Denpasar Raih Akreditasi A

Denpasar (Antara Bali) – Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar syukuran, karena perguruan tinggi seni itu meraih Akreditasi A.

“Keberhasilan meraih akreditasi A dengan nilai sempurna itu terdiri atas 11 Program Studi (Prodi) yang ada,” kata Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Arya Sugiartha, S.Kar. M.Hum, di kampus setempat (19/9). 

Prodi yang meraih akreditasi A adalah Desain Interior (S1), Desain Komunikasi Visual (S1), Kriya Seni (S1), Pendidikan Seni Drama (S1), Tari dan Musik (S1), Fotografi  (S1),  Seni Tari (S1), Desain Fashion D-IV, Seni Karawitan (S1), Seni Pedalangan (S1), Seni Rupa Murni (S1), Dan yang akreditas B yakni: Film dan Televisi D-IV, Penciptaan dan Pengajian Seni (S2)

Menurut dia, hal yang membanggakan itu menjadi bukti bahwa pihaknya benar-benar mengutamakan kesungguhan dalam mengelola institusi pendidikan seni itu agar bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.

“Hasil ini juga menjadi tekad mewujudkan visi ISI Denpasar menjadi pusat unggulan seni budaya berbasis kearifan lokal yang berwawasan universal, selain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berdasarkan kebenaran, kejayaan, dan keindahan,” katanya.

Sementara itu, Pembantu Rektor I ISI Prof. Dr Nyoman Artayasa menambahkan, pihaknya semakin optimistis menjadi kampus terbaik dalam memberikan pendidikan kesenian sebagai pusat penciptaan, pengkajian, penyajian, dan pembinaan seni budaya yang unggul.

“Dengan mendapat akreditas A sebagai proses evaluasi dan penilaian mutu institusi atau program studi yang dilakukan oleh suatu tim pakar sejawat (tim asesor) berdasarkan standar mutu yang ditetapkan,” katanya.

Pihaknya bersama Rektor akan selalu mendorong setiap karya seni agar membuat deskripsinya, sehingga bisa dipublikasikan sekaligus menghindari pengklaiman orang lain. (*)

ISI Denpasar Menggali dan Mengembangkan Kearifan Lokal Kesenian Mataram

ISI Denpasar Menggali dan Mengembangkan Kearifan Lokal Kesenian Mataram

Denpasar (Antara Bali) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar akan mengembangkan kesenian yang berbasis kearifan lokal di Mataram melalui program Pendidikan Diluar Domisili (PDD). 

“Misi yang dilakukan adalah mengembangkan, mengali dan melestarikan budaya suku sasak yang ada di pulau Lombok itu,” kata Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Arya Sugiartha, S.Kar. M.Hum di Denpasar.

Arya Sugiartha meyakinkan kalau program PDD ini tidak akan menghilangkan kearifan lokal budaya Mataram itu, melainkan menggali dan mengembangkan sesuai potensi yang ada.

“Program ini dilakukan atas pencapaian dan keberhasilan  ISI Denpasar dengan akreditasi A atau nilai sempurna terdiri atas 11 Program Studi (Prodi) dan 2 program studi (prodi) akreditasi B yang ada di perguruan tinggi seni ini, ” ujarnya.

Ini masih tahap awal, perlu menyusun, meneliti serta mendekatkan kepada tokoh- tokoh Agama, Seniman, budayawan yang ada di daerah  tersebut.

Tujuannya adalah menjadikan kesenian sebagai sumber kehidupan dan penghidupan bagi masyarakat Mataram.

Arya Sugiartha mengungkapkan dengan bangga hal itu sebagai upaya membuktikan keseriusannya dalam mengelola institusi pendidikan seni agar bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara, dan cara ini pula sebagai upaya mewujudkan visi ISI Denpasar menjadi pusat unggulan seni budaya berbasis kearifan lokal berwawasan universal

Loading...