Taksu Seni Budaya Mewujudkan Ajeg Bali

Kiriman : Dr. Kadek Suartaya, S.S.Kar., M.Si (Dosen Jurusan Karawitan FSP ISI Denpasar)

Abstrak

Berkesenian adalah keseharian masyarakat Bali.  Menabuh gamelan, menari, melukis, menembang adalah rutinitas yang mengasyikkan dan dilakoni dengan suka  cita oleh orang Bali. Di pulau ini kesenian adalah persembahan, ibadah  dan sekaligus ekspresi estetik. Taksu seni budaya Bali memiliki kontribusi penting pada ajeg lestarinya peradaban Bali.

Kata kunci: seni, budaya, ajeg Bali

 

Selengkapnya dapat unduh disini

Pungumuman Tentang Sosialisasi dan Screening Cegah Thallasaemia (Penyakit Genetika Kelainan Darah)

Dengan hormat, diumumkan kepada mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar penerima beasiswa Bidikmisi Angkatan Tahun 2016 dan 2017 untuk mengikuti acara Sosialisasi dan Screening Cegah Thallasaemia (penyakit genetika kelainan darah) yang dilaksanak pada:

Hari Tanggal : Sabtu, 9 September 2017

Pukul : 08.30 – 12.00 Wita

Tempat : Gedung Citta Kelangen Lt. 3 ISI Denpasar

Demikian disampaikan untuk diperhatikan sebaik-baiknya, terimakasih.

pengumuman dapat diunduh disini

Seni Pertunjukan Gambuh Kajian Makna Dan Nilai Budaya (3)

Kiriman : Wardizal, S.Sen., M.Si (Dosen Jurusan Karawitan FSP ISI Denpasar)

Abstrak

Gambuh, merupakan salah satu bentuk kesenian kasik, berunsurkan total teater dan dianggap sumber drama tari Bali. Kesenian gambuh telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan sosio kulural masyarakat Bali dari dahulu sampau sekarang.  Catatan sejarah menunjukkan, seni pegambuhan telah ikut mewarnai perkembangan beberapa bentuk kesenian lain di Bali. Sebagai sebuah karya seni, gambuh selain dijadikan obyek penikmatan estetis dan ritual, juga telah banyak dijadikan obyek studi. Gambuh, merupakan “tambang emas” yang tiada habisnya untuk digali dan dikaji dalam berbagai persfektif. Tulisan ini mencoba untuk menelusuri dan mendalami tentang makna dan nilai budaya dalam seni pertunjukan gambuh. Teori makna yang dikemukakan Peter L. Breger dijadikan acuan untuk melihat makna gambuh dalam kehidupan sosio kultural Masyarakat. Menurut Breger, Manusia memberi makna kepada benda-benda, membubuhkan nilai pada benda-benda  itu, dan menciptakan tata susunan pengertian yang luas (bahasa, sistem lambang, lembaga) yang merupakan pedoman mutlak diperlukan dalam hidupnya. Breger membedakan makna ini atas dua kategori, yaitu makna dalam masyarakat tradisional (belum modern), dan makna dalam masyarakat modern. Dalam masyarakat yang belum modern, kebanyakan makna itu terberikan kepada manusia oleh tradisi, yang jarang atau tak pernah dipertanyakan. Dalam masyarakat modern, sebagian besar dari keseluruhan makna itu “dipilih” orang secara pribadi. Berkaiatan dengan persoalan makna tersebut, gambuh mempunyai beberapa makna dalam kehidupan sosio-kultural masyarakat. Makna tersebut diantaranya adalah (1) makna keseimbangan, (2) makna simbolik dan (3) makna prestise dan kebanggaan lokal. Pemaknaan terhadap suatu unsur kebudayaan, terkait erat dengan sisitem nilai budaya. Sistem nilai budaya pada hakekatnya terdiri dari konsep mengenai segala sesuatu yang dinilai beharga dan penting warga suatu masyarakat, sehingga dapat berfungsi sebagai pedoman orientasi pada kehidupan para warga masyarakat bersangkutan. Megacu kepada Konsep nilai budaya universal yang dikemukakan oleh Spranger, terdapat 6 (enam) nilai budaya universal yang terkandung dalam seni pertunjukan gambuh. Nilai-nilai budaya tersebut adalah (1) nilai religius, (2) nilai estetis, (3) nilai solidaritas, (4) nilai ilmu pengetahuan,  (5) nilai kekuasaan.

Kata Kunci: Seni Pertunjukan, Gambuh, Makna, Nilai Budaya

Selengkapnya dapat unduh disini

Sidang Terbuka Senat Isi Denpasar Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2017/2018

Sidang Terbuka Senat Isi Denpasar Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2017/2018

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melaksanakan sidang terbuka senat dalam rangka mengukuhkan dan mengesahkan sebanyak 462 mahasiswa baru tahun ajaran 2017/2018. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin (4/9) di Gedung Citta Kelangen Lt. 3 kampus setempat. Kegiatan ini merupakan bagian akhir dari serangkaian proses penerimaanmahasiswa baru serta PKKMB. Kegiatan PKKMB sebelumnya diikuti 462 peserta yang terdiri dari 206 mahasiswa baru Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) dan 256 mahasiswa baru Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD).

 

Dalam sidang terbuka senat ISI ini Rektor ISI Denpasar secara langsung mengesahkan mahasiswa baru sebagai keluarga besar mahasiswa ISI Denpasar, selanjutnya menyerahkan kepada kedua fakultas untuk pembinaan lebih lanjut. 

 

Dalam kesempatan yang sama, Rektor ISI Denpasar menyampaikan pengesahan dan pengukuhan mahasiswa baru melalui rapat senat terbuka ini sesuai dengan aturan yang tertuang dalam statute lembaga.

Di hadapan seluruh orang tua mahasiswa yang hadir, Rektor ISI Denpasar menegaskan bahwa ISI Denpasar akan memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, karena ISI Denpasar adalah perguruan tinggi negeri yang dibiayai oleh pemerintah. Beliau juga berharap agar para orang tua yakin dan percaya ketika menitipkan anaknya di ISI Denpasar.

Loading...