Kiriman : Fabian Esa Nugraha (Program Studi Desain Interior FSRD Institut Seni Indonesia Denpasar)
Abstrak
Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya, dan sebagainya), seperti tari, lukisan, ukiran dan lain sebagainya. Kota Denpasar sebagai Ibukota Pulau Bali sangatlah menjunjung tinggi karya – karya kesenian masyarakatnya. Maka dari itu, dibangunlah Museum Bajra Sandhi yang merupakan sebuah tempat edukasi, apreasi serta aktivitas seni budaya kreatif yang lahir dari seniman Kota Denpasar. Tempat ini sebagai salah satu kantong budaya yang diharapkan dapat melengkapi sejumlah destinasi pariwisata budaya yang ada di Kota Denpasar.Museum Bajra Sandhi ini di pusatkan di areaLapangan Nitimandala Renon Denpasar. Gedung yang memiliki branding Museum Bajra Sandhi ini tak lepas dari arsitektural yang kental akan budaya Bali yang tradisional maupun modern. Penerapan desain Bali pada Interior Gedung Museum Bajra Sandhi ini tercermin pada bagian dalam maupun luar bangunan. Adapun penerapan desain tradisional di terapkan ke dalam beberapa patung, pintu masuk yang menggunakan ornamen tradisional, ukiran tradisional yang terdapat pada luar bangunan dan di beberapa bagian pada pintu masuk. Sedangkan untuk penerapan desain modern bisa di lihat dari teknologi lighting yang memberikan aksen modern, material – material pabrikasi dan bentuk – bentuk furnitur maupun elemen pembentuk ruang yang minimalis.
Kata Kunci : Tradisional, Modern, Seni, Kota Denpasar, Museum
Kiriman : Eka Fitri Sugiantari (Program Studi Desain Interior FSRD
Institut Seni Indonesia Denpasar)
ABSTRAK
Bandara Ngurah Rai didesain dengan gaya arsitektur yang futuristik, hemat energi, simpel dan efisien. Namun, tetap mengadopsi arsitektur budaya Bali pada bagian interior dan eksteriornya. Pada bagian interior tetap menggambarkan budaya Bali serta pada beberapa tempat di bagian eksteriornya. Bandara ini merupakan Bandara Internasional pertama di Indonesia yang dibangun secara mandiri, dan sepenuhnya dikerjakan oleh putra-putri Indonesia sehingga tidak melibatkan konsultan asing. Selain itu, Bandara Ngurah Rai juga menjadi bandara internasional Pertama di Indonesia yang berhasil menyandingkan arsitektur modern dan arsitektur tradisional berdasarkan kearifan budaya lokal melalui proses harmonisasi. Bandar Udara Internasional Ngurah Rai merupakan bandara tersibuk ketiga di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Internasional Juanda. Penggunaan Gapura, tiang atau saka dan menggunakan bata merah yang mengadopsi arsitektur tradisonal Bali ini terlihat dari beberapa sisi bangunan bandara yang posisinya akan sangat terlihat oleh para wisatawan yang datang dari Domestik maupun Internasional. Dengan penggunaan ciri khas Bali akan dengan sangat mudah memberikan suguhan kepada wisatawan bagaimana tradisi Bali masih digunakan dalam arsitektur bandara dengan kelas Internasional seperti Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai.
Kata kunci : Bandara, Arsitektur , Tradisional, Modern, Budaya
Kiriman : Namira Putri Hamid (Mahasiswa Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar)
Abstrak
Arsitektur Tradisional Bali telah mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknologi dan budaya. Gaya arsitektur tradisional Bali kini berpadu dengan gaya modern sehingga dikenal dengan gaya Arsitektur Bali Modern. Gaya Arsitektur Bali Modern tetap mempertahankan konsep harmonisasi dan unsur-unsur khas tradisional Bali dengan menambahkan unsur modern didalamnya. Hotel Four Seasons Jimbaran merupakan salah satu bangunan yang menggunakan gaya Arsitektur Bali Modern sebagai desain arsitekturnya dengan memadukan desain modern pada interiornya.
Kata Kunci: Perubahan, Tradisional, Modern, Bali Modern
Salah satu Mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar Jurusan Kriya mewakili Indonesia dalam ajang perlombaan FIM ASIA SUPERCROSS CHAMPIONSHIP yang dilaksanakan pada 24 Nopember 2019 di Speedworld MX Circuit, SM Mall, Bicutan, Paranaque City, Manila, Philippines