Denpasar, 1 November 2024 – Kantor Urusan Internasional (KUI) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mengadakan pertemuan dengan KUI Universitas Sam Ratulangi pada hari Jumat, 1 November 2024, bertempat di ruang sidang Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Pengembangan Pendidikan (LP2MPP) ISI Denpasar. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas kerjasama antar lembaga serta rencana penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang akan memperkuat kolaborasi di bidang pendidikan dan penelitian.
Pertemuan ini dihadiri oleh Dr. Ir. Reiny Tumbol, M.App., Sc., Kepala UPT KUI Universitas Sam Ratulangi, serta perwakilan dari ISI Denpasar yaitu Kepala BAKPK, Ketua LP2MPP beserta jajarannya. Hadir pula dalam pertemuan, Koordinator KUI ISI Denpasar.
Agenda utama pertemuan ini meliputi diskusi tentang program Darmasiswa RI, AIMS (ASEAN International Mobility for Students), dan IISMA (Indonesia International Student Mobility Awards). Program-program tersebut merupakan inisiatif penting dalam meningkatkan pertukaran pelajar internasional dan memperluas jaringan akademik antar universitas di Indonesia dan negara-negara lain.
Dalam diskusi yang berlangsung, kedua pihak juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam penelitian. Melalui MoU ini, diharapkan dapat terbentuk kemitraan penelitian yang produktif, termasuk proyek-proyek kolaboratif di bidang seni, budaya, dan ilmu sosial. Penelitian lintas institusi akan memberikan kesempatan bagi dosen dan mahasiswa untuk bekerja sama dalam mengembangkan solusi inovatif terhadap isu-isu yang dihadapi masyarakat.
Kepala UPT KUI Universitas Sam Ratulangi, Dr. Reiny Tumbol, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar kerjasama ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua institusi, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman internasional bagi mahasiswa. Ia juga menggarisbawahi bahwa penelitian bersama dapat memperkuat kontribusi akademik kedua universitas di kancah internasional. Hal ini diamini oleh Kepala BAKPK ISI Denpasar, Dr. I Komang Arba Wirawan, S.Sn.,M.Si.
Penandatanganan MoU diharapkan menjadi langkah awal dalam pengembangan program-program yang saling menguntungkan, serta memperkuat komitmen kedua universitas untuk meningkatkan kerjasama di berbagai bidang, termasuk pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian.
Kegiatan ini mencerminkan upaya ISI Denpasar dan Universitas Sam Ratulangi dalam mendukung visi pendidikan tinggi yang berorientasi internasional, serta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui kolaborasi akademik yang lebih luas.
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menunjukkan perannya sebagai pionir dalam dunia seni dan desain dengan menginisiasi pembentukan Poros Perguruan Tinggi Seni-Desain Asia Pasifik (The Asia Pacific’s Axis of Arts-Design Higher Education). Inisiatif ini akan dikumandangkan pada acara bergengsi Bali-Global Axis of Arts and Design (B-GAAD), yang diselenggarakan untuk pertama kalinya pada 19-25 Oktober 2024 di Kampus ISI Denpasar, Bali.
Dengan mengusung tema “Kala-Manawa-Kalpa” (Time-Human-Term), B-GAAD menyoroti esensi manusia mandiri yang menyadari kekuatan adikodrati waktu, menghormati manusia berakal budi, dan menggambarkan kronik sejarah lintas masa. Tema besar ini diimplementasikan dalam delapan program utama yang mempromosikan dialog lintas disiplin seni dan desain di antara perguruan tinggi se-Asia Pasifik.
Sebagai platform strategis, B-GAAD membuka ruang untuk komunikasi dan kolaborasi antar institusi pendidikan tinggi, dengan tujuan bersama menciptakan keunggulan dalam seni dan desain, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melestarikan budaya lokal, serta mengusung keberlanjutan lingkungan. Institut Seni Indonesia Denpasar-Bali, sebagai pemrakarsa, menekankan pentingnya dialog dan kemitraan yang dapat memperkuat pendidikan seni dan desain sekaligus mempromosikan kesejahteraan dan perdamaian global.
B-GAAD memiliki misi untuk membentuk mekanisme dialog yang dinamis dan kolaboratif di antara lembaga pendidikan, guna meningkatkan kualitas pendidikan seni dan desain. Selain itu, inisiatif ini bertujuan untuk mengembangkan program-program yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melestarikan budaya dan tradisi lokal, serta mengupayakan inisiatif konservasi ekologi yang berkelanjutan. Melalui program-program tersebut, B-GAAD berkomitmen untuk membangun dunia yang damai, adil, dan sejahtera.
Pada gelaran perdana ini, B-GAAD menghadirkan delapan program unggulan yang dirancang untuk memperkuat kolaborasi antar institusi seni dan desain di kawasan Asia Pasifik, yakni (1) Bali-Global Art Map Exhibition (B-GAME): Pameran seni rupa dari berbagai negara di Asia Pasifik, (2) Bali-Global Innovative Design Map Exhibition (B-GIDME) Pameran desain inovatif yang memperlihatkan perkembangan terbaru dalam dunia desain; (3) Bali-Global Arts and Design Symposium (B-GADS): Simposium yang menghadirkan diskusi seputar tantangan dan peluang dalam pendidikan seni dan desain, (4) B-GAAD Leaders’ Summit Meeting: Pertemuan para pemimpin perguruan tinggi seni dan desain untuk memperkuat jejaring kerja sama, (5) Bali-Global Performing Arts Map (B-GPAM): Beragam pertunjukan yang melibatkan tubuh manusia dan interaksinya dengan alam, (6) Bali-Global Authentic Trip (B-GAT): Eksplorasi budaya lokal Bali dalam konteks global, (7) Bali-Global Encounter Figure (B-GEF): Diskusi lintas budaya melalui pertemuan individu atau kolektif yang melibatkan seniman, tokoh budaya, dan kritikus, (8) Bali-Global Expo and Job Fair (B-GEJF): Ajang eksposisi dan bursa kerja yang menghubungkan mahasiswa dan profesional dengan peluang karir di industri seni dan desain.
Melalui inisiatif ini, ISI Denpasar tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pusat seni dan desain di kawasan Asia Pasifik, tetapi juga membuka jalan bagi kolaborasi lintas batas untuk mencapai masa depan yang lebih baik melalui seni, desain, dan budaya.
Foto: Pemasangan Karya di Agung Rai Museum of Art (ARMA) oleh Panitia B-GAAD, Jumat (18/10)
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar rampungkan persiapan menggelar Pameran Internasional Bali-Global Art Map Exhibition (B-GAME). Pameran ini merupakan salah satu program prestisius dalam Bali-Global Axis of Arts and Design (B-GAAD), pembentukan Poros Perguruan Tinggi Seni-Desain Asia Pasifik yang diprakarsai oleh ISI Denpasar.
Pameran internasional bertema “Bodies in and around Nature” akan dibuka hari ini, Minggu, 20 Oktober 2024, Pukul 16.00 di Agung Rai Museum of Art (ARMA), Ubud. Selain ARMA, pameran ini juga berlangsung di dua galeri seni, yakni Komaneka Art Gallery, Keramas, Gianyar, dan Tonyraka Art Gallery di Mas, Ubud.
Foto: Pemasangan Karya di Agung Rai Museum of Art (ARMA) oleh Panitia B-GAAD, Jumat (18/10)
Pameran Internasional B-GAME yang dikuratori tiga tokoh seni terkemuka: Kun Adnyana, Jeon Dongsu, dan Waris Wisatsana ini menyuguhkan karya 106 seniman bereputasi dari berbagai negara, yakni Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Singapura, India, Jepang, Myanmar, Nepal, dan Australia. B-GAME menjadi wahana mengeksplorasi hubungan manusia dan alam melalui berbagai medium seni, seperti lukisan, instalasi, patung, dan video.
Untuk diketahui, B-GAAD merupakan inisiatif yang lahir dari semangat kolaborasi antar-lembaga pendidikan seni dan desain di kawasan Asia Pasifik. Dikoordinasi oleh ISI Denpasar, program ini bertujuan untuk menjadi wadah komunikasi, kemitraan strategis, serta kolaborasi antar-institusi yang memiliki tujuan bersama: keunggulan dalam seni dan desain, komitmen terhadap kesejahteraan, pelestarian budaya lokal, serta keberlanjutan lingkungan.
Foto: Pemasangan Karya di Agung Rai Museum of Art (ARMA) oleh Panitia B-GAAD, Jumat (18/10)
Gelaran perdana B-GAAD berlangsung pada 19-25 Oktober 2024, dengan tema besar Kala-Manawa-Kalpa. Tema ini menyoroti esensi manusia mandiri yang menyadari kekuatan adikodrati waktu, menghormati manusia berakal budi, dan menggambarkan kronik sejarah lintas masa. Tema besar ini diimplementasikan dalam delapan program utama yang mempromosikan dialog lintas disiplin seni dan desain di antara perguruan tinggi se-Asia Pasifik. (ISIDps/Humas-Rara)
Pada tanggal 11 Oktober 2024 mulai pukul 18.30 di RTH Purwosari Tegaldlimo Banyuwangi telah dipentaskan karya tari “Galombang Carano” dengan koreografer Yulinis, komposer I Gede Mawan, dan Penata Rias/Busana Ni Made Liza Anggara Dewi. Pertunjukan di Banyuwangi ini merupakan penampilan kedua dari hasil program Penelitian, Penciptaan, Diseminasi Seni-Desain (P2DSD) yang didanai oleh DIPA ISI Denpasar. Pertunjukan pertama telah dilaksanakan di Living World Bali pada tanggal 21 Agustus 2024. Pada pertunjukan kedua ini karya tari “Galombang Carano” berkolaborasi dengan 2 orang penari putra dari Mitra Sanggar Kreatife Damar Art (Damar Art Bayuwangi). Festival Alas Purwo Ekstravaganza Banyuwangi merupakan Event yang berlangsung selama sepekan ini mengusung tema ”Harmonisasi Seni dan Budaya dan Alam Semesta”. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kadisbudpar Banyuwangi (yang mewakili), Kades Alas Purwo Bayuwangi, Ketua Sanggar Tari Alang-Alang Kemitri, Ketua Sanggar Kreatife Damar Art, Kepsek dan guru paud Alas Purwo serta Masyarakat Alas Purwo Bayuwangi.
Karya tari “Galombang Carano” berangkat silat Minangkabau. Silat Minangkabau, juga dikenal sebagai “Silek Minangkabau,” adalah salah satu bentuk seni bela diri tradisional dari Sumatera Barat, Indonesia. Seni ini tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk mempertahankan diri, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya dan filosofi kehidupan yang mendalam. Silat Minangkabau merupakan bagian integral dari budaya Minangkabau yang kaya. Dikatakan bahwa silat ini telah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan kecil di Minangkabau dan berkembang sebagai cara untuk melatih ketahanan fisik dan mental. Silat ini dipengaruhi oleh lingkungan geografis Sumatera Barat yang berbukit-bukit, yang menciptakan teknik dan gerakan khas yang menyesuaikan diri dengan medan yang bervariasi.
Foto Dokumentasi pertunjukan Diseminasi ke – 2 P2DSD di Alas Purwo Banyuwangi.
Secara visual, karya tari “Galombang Carano” digarap dengan mengedepankan unsur spektakel dalam konteks ‘mencipta’ kesatuan karya yang estetis dan artistik. Karya ditawarkan kepada penonton bukanlah persoalan silat Minangkabau sebagai seni bela diri, atau silat sebagai bagian dari nilai nilai kebudayaan yang mesti dilestarikan saja, namun, yang dikedepankan adalah pemaknaan-pemaknaan, nilai-nilai atas peristiwa secara multitafsir (konotatif). Perwujudan peristiwa yang multitafsir ini diwujudkan melalui gerak yang berkorelasi dengan elemen-elemen artistik lainya. Seni tari sebagai bagian dari seni dan kebudayaan memang tidak bisa dipisahkan dengan komunikasi, karena tari memberikan pesan tentang sesuatu yang bisa berguna dan bisa juga tidak bagi masyarakat. Pemahaman terhadap sebuah pertunjukan tari tergantung dari kemampuan komunikasi seni tersebut dengan masyarakat penontonnya.
Tema karya “Galombang Carano” ini adalah penyambutan tamu atau tema sosial. Tari penyambutan tamu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari budaya dan tradisi masyarakat Indonesia khususnya di Minangkabau. Melalui gerakan, musik, dan kostum yang indah, tarian ini tidak hanya menyambut tamu dengan keramahan dan kehormatan, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan solidaritas dalam masyarakat. Diharapkan karya “Galombang Carano” turut memperkaya kekayaan budaya Indonesia dan menjadi salah satu aset penting dalam warisan budaya bangsa. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk terus melestarikan dan mengembangkan tari penyambutan tamu agar dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang. Hal ini yang ditawarkan karya seni “Galombang Carano” untuk masyarakat Alas Purwo Banyuwangi.
Setelah dipentaskan pada hari Rabu 21 Agustus 2024 di Living World, drama tari berjudul “Kesempatan Kedua” kembali memukau penonton di Banyuwangi Festival pada Jumat, 11 Oktober 2024 malam. Drama ini mengisahkan sejarah kehidupan Ajamila, seorang tokoh dalam kitab Purana Srimad Bhagavatam skanda 6.1, dengan paduan tari tradisional dan inovasi modern yang menyentuh hati.
Diseminasi P2DSD (Penelitian, Penciptaan, Diseminasi, Seni – Desain) drama tari ini diselenggarakan pada Festival Alas Purwo Ekstravaganza, rangkaian acara dari 79 event Banyuwangi Festival 2024 yang di selenggarakan di wilayah selatan yakni di daerah pemangku hutan Alas Purwo. Sebagai pelaksana kegiatan Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir dan ketua pelaksana Punjul Ismuwardoyo S.Sn, yang menjadi mitra kegiatan diseminasi ini. Alas purwo ekstravaganza digelar selama sepekan dari 6 – 12 Oktober 2024 di RTH (Ruang Terbuka Hijau) Purwoasri Kec. Tegaldlimo Kab. Banyuwangi. “Penonton sangat puas menyaksiakan drama tari ini yang susunan dramatik per adegan dan musik iringannya di garap dengan apik”, kata Punjul.
Drama tari ini digarap oleh Ni Wayan Mudiasih sebagai penulis naskah, Ketut Sumerjana sebagai komposer, dan Diah Pramanasari sebagai koreografer. Karya ini melibatkan mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan (PSP) Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)ISI Denpasar serta alumni Program Studi Seni Program Magister ISI Denpasar, dan dosen. Karya ini didanai oleh dari DIPA ISI Denpasar melalui program P2DSD (Penelitian, Penciptaan, Diseminasi, Seni – Desain).
“Kesempatan Kedua” adalah sebuah kisah yang menggugah tentang pengkhianatan Ajamila terhadap istrinya, Visvajyoti. Dalam perjalanan hidupnya yang penuh kesalahan, Ajamila menemukan harapan baru saat di ambang kematian ia memanggil nama putranya, Narayana. Seruan ini, yang juga didengar oleh Sri Narayana, menjadi titik balik bagi Ajamila, mengajarkan kita bahwa meskipun manusia sering terjerat dalam kesalahan, dengan tulus memanggil nama Tuhan, pertobatan yang tulus, dan tekad untuk memperbaiki diri, kita bisa meraih kemuliaan.
Pementasan ini tidak hanya menggambarkan perjalanan Ajamila yang mendalam, tetapi juga menyampaikan pesan universal tentang pentingnya kesempatan untuk memperbaiki diri dan mencari pengampunan.
Sambutan hangat dari penonton menunjukkan bahwa karya ini berhasil menyentuh hati banyak orang. Keberhasilan acara ini diharapkan dapat memicu lebih banyak pementasan seni yang menyentuh, menginspirasi, dan memberikan kesempatan bagi generasi mendatang untuk mengeksplorasi dunia seni pertunjukan, terutama dalam tema spiritual yang sarat makna.
Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat Internasional “Bali Citta Bhuwana” (PKMI-BCB) dan pagelaran Indonesian Cultural Night 2024. Kegiatan diselenggarakan di Sekolah Indonesia Bangkok (SIB), beralamat: 600, 602 Phetchaburi Rd, Thanon Phaya Thai, Ratchathewi, Bangkok 10400. Pengabdian ini merupakan salah satu aktualisasi dari visi ISI Denpasar menjadi pusat unggulan (Centre of Excellence) seni budaya berbasis kearifan lokal berwawasan universal dan Motto “Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub” (G-BACCH). Indonesian Cultural Night 2024, 165 artis penampil dari sejumlah daerah di Indonesia di Kbank Siam Pic-Ganesha Theatre, Bangkok pada Minggu (15/9) Duta Besar RI untuk Thailand Rachmat Budiman menyoroti pentingnya pertukaran budaya sebagai jembatan persahabatan Indonesia dengan Thailand dan komunitas internasional. “Warisan budaya kita adalah jembatan bagi bangsa kita. Melalui acara ini, kita merayakan kekayaan tradisi kita dan keindahan kolaborasi antara Indonesia dan Thailand,” kata Dubes Rachmat saat membuka acara tersebut. Sekitar 1.000 penonton, yang mayoritas masyarakat dan pejabat pemerintah Thailand serta kalangan korps diplomatik, tampak menikmati pertunjukan seni tari dan musik tradisional Indonesia seperti Tarian Bebarisan Sudamala yang dibawakan ISI Denpasar, Tari Ronggeng Panggung dari Universitas Padjadjaran, Tarian Tor Tor dari Universitas Sumatra Utara serta Tari Prawira Wengker dan Lerok Lelono yang dibawakan Universitas Negeri Surabaya,
Sebelum pertunjukkan, disela-sela kesibukan persiapan Indonesian Culture Night, di Theater Siam Square One Bangkok, Duta Besar RI Rachmad Budiman menerima tim PKM BCB, di dampingi atase Pendidikan Cyti Daniela Aruan 11/9. ”Pentas kebudayaan Indonesia di Bangkok Thailand memberikan citra yang baik, jangan sampai kalah dengan seni pertunjukkan Thailand” harapnya. Saya merasa senang dan mengapresiasi Rektor ISI Denpasar Prof. Dr I Wayan (Kun) Adnyana mengirimkan misi kesenian yang menggabungkan kesenian Bali dan Jawa. Tari Bebarisan Sudamala – Deeng Nusantara – Tari Bebarisan Sudamala merupakan pangruwatan melalui sujud ibu melambangkan pesona dan karisma keikhlasan tentang hakekat kehidupan di dunia yang didasari keharmonisan. Keselarasan artistic budaya jawa dan bali terejewantahkan melalui kelembutan gerak bedhoyo dan nuansa rerejangan, berdialog berpadu mesra membangun kekuatan harmoni universal. Unsur palaran tembang Jawa bersahutan dengan tembang Bali merefleksikan kesan alkuturasi budaya Jawa dan Bali yang telah terjalin erat sejak zaman Ratu Guna Priya Dharmapatni dan Dharma Udayana. Sambutan dan apresiasi disampaikan seluruh hadirin dari sekitar 1000 penonton dari pejabat Thailand, wisatawan, mahasiswa, dan tokoh Masyarakat Thailand.
Diceritakan Sang Kaca merupakan manusia setengah dewa yang diutus oleh para Dewa untuk mempelajari ilmu Amertasanjiwani dari Begawan Sukra agar ilmu tersebut dapat diwariskan. Karena melihat penampilan dan kepolosan Sang Kaca, Begawan Sukra menerimanya sebagai murid. Kedatangan Sang Kaca tidak diterima baik oleh para murid Begawan Sukra lainnya yaitu para raksasa. Ketika Sang Kaca ditugaskan menggembala Lembu, ia disergap oleh para raksasa, kemudian dibunuh, dibakar dan abunya dimasukkan ke dalam anggur. Wrihasparwa (Murid Begawan Sukra) beserta anak buahnya menghaturkan anggur tersebut kepada Begawan Sukra. Dewayani putri Begawan Sukra cemas, karena lembu-lembu pulang tanpa Sang Kaca. Ketika Sang Kaca dipanggil tanpa diketahui bahwa dalam anggur tersebut terdapat abunya Sang Kaca, ternyata Sang Kaca berada di dalam dirinya. Begawan Sukra sangat marah kepada para raksasa. Untuk jalan yang terbaik maka Begawan Sukra mengajarkan Sang Kaca Ilmu Sanjiwani, agar dapat keluar dari raga Begawan Sukra, selanjutnya menghidupkan Begawan Sukra setelah membelah diri. Tari Sang Kaca merupakan penutup rangkaian Indonesian Cultural Night 2024 merupakan salah satu program prioritas KBRI Bangkok dalam rangkaian Trade, Tourism, Investment and Culture Forum (TTICF) 2024 yang digelar untuk memperkuat hubungan dan kerja sama Indonesia-Thailand melalui kombinasi pertunjukan budaya, forum bisnis serta pameran karya seni.
Mengajar Siswa Sekolah Indonesia Bangkok
Kegiatan PKMI-BCB melibatkan delegasi, 10 – 16 September 2024. PKMI-BCB menindaklanjuti undangan Duta Besar RI Bangkok serangkaian Malam Kebudayaan yang rutin diselenggarakan Kedutaan setiap tahunnya. ISI Denpasar yang diwakili Lembaga Penelitian, Pengabdian, dan Pengembangan Pendidikan (LP2MPP) sebagai PIC membahas dalam rapat lebih detail dengan Kedutaan Besar RI untuk Thailand bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Bangkok. Pada rapat 23 Agustus 2024 secara daring tersebut membahas partisipasi pembelajaran bagi anak-anai Indonesia di Sekolah Indonesia Bangkok. Pembelajaran ini melalui skema Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) atau PKMI BCB diaksanakan 10-16 September 2024. Tim PKMI BCB, Fakultas Seni Pertunjukkan Semester V, Program Studi Seni Karawitan; Chrisnada Ray Kurzwei Ndaumanu (NIM: 202202002), I Made Mahendra Satria Artagama (NIM: 202202041), (NIM: 202202002), Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukkan; Kadek Mira Adnyani (NIM: 202209022), I Gede Aditya Putra Nugraha S (NIM: 202209008), Ni Putu Bunga Smerti Putri (NIM: 202209059), Ni Kadek Renia Budianti (NIM: 202209058), Desain Komunikasi Visual Ida Ayu Anggi Savitri (NIM: 202206039), Gede Agus Saskara (NIM: 202206040), I Ketut Ari Sastrawan (NIM: 202201016), dan I Nyoman Tiarta Murti (NIM: 202201011).
Tim PKMI BCB dipimpin Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan ISI Denpasar, Dr. Drs. I Ketut Muka.,M.Si. Anggota Tim terdiri dari: Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian, dan Pengembangan Pendidikan (LP2MPP), Dr. Drs.I Wayan Suardana,M.Sn, Dr. I Komang Arba Wirawan, Dr. Ni Luh Desi In Diana Sari, S.Sn.,M.Sn, Agus Ngurah Arya Putraka, S.Sn., M.Sn, Putu Tiodore Adi Bawa S.sn.,M.Sn., Dewa Ayu Sundewi, SE.,M.M, Wahyu indira, M.Sn., I Wayan Adi Gunarta. Materi pembelajaran Tari Pendet, Kecak, Fotografi, Menggambar
(10-16/9/24). Foto Dubes RI Kerajaan Thailand menerima Delegasi Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, di Sekolah Indonesia Bangkok, dan pertunjukkan Indonesian Cultural Night 2024.
(10-16/9/24). Institut Seni Indonesia Denpasar Delegasi Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, di Sekolah Indonesia Bangkok, dan pertunjukkan Indonesian Cultural Night 2024.
(15/9/24). Institut Seni Indonesia pertunjukkan Indonesian Cultural Night 2024, yang memukau sekitar 1.000 penonton.
(10-16/9/24). Institut Seni Indonesia Denpasar Delegasi Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, mengajar Tari Pendet di Sekolah Indonesia Bangkok.
(10-16/9/24). Institut Seni Indonesia Denpasar Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr. I Ketut Muka, Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, mengajar Seni Ornamen Bali di Sekolah Indonesia Bangkok.
(10-16/9/24). Institut Seni Indonesia Denpasar Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr. I Ketut Muka, Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, mengajar Seni Ornamen Bali di Sekolah Indonesia Bangkok.
(10-16/9/24). Institut Seni Indonesia Denpasar Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr. I Ketut Muka, Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana menyerahkan alat pemukul gong di Sekolah Indonesia Bangkok.
(10-16/9/24). Institut Seni Indonesia Denpasar Ngurah Arya Putraka,M.Sn dan Dr. In Diana Sari, Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, mengajar Desain di Sekolah Indonesia Bangkok.
(10-16/9/24). Institut Seni Indonesia, Dr. I Komang Arba Wirawan, Wahyu Indira, dan Ida Ayu… mengajar Fotografi Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, mengajar Seni Ornamen Bali di Sekolah Indonesia Bangkok. (10-16/9/24). Institut Seni Indonesia Denpasar, Adi Gunarta, M.Sn mengajar Tari Pendet Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, mengajar Seni Ornamen Bali di Sekolah Indonesia Bangkok.
(10-16/9/24). Institut Seni Indonesia Denpasar, Adi Gunarta, M.Sn mengajar Tari Pendet Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, mengajar Seni Ornamen Bali di Sekolah Indonesia Bangkok.