Pameran Internasional Bali-Global Art Map Exhibition (B-GAME) Awali B-GAAD 2024

Pameran Internasional Bali-Global Art Map Exhibition (B-GAME) Awali B-GAAD 2024

Foto: Pemasangan Karya di Agung Rai Museum of Art (ARMA) oleh Panitia B-GAAD, Jumat (18/10)

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar rampungkan persiapan menggelar Pameran Internasional Bali-Global Art Map Exhibition (B-GAME). Pameran ini merupakan salah satu program prestisius dalam Bali-Global Axis of Arts and Design (B-GAAD), pembentukan Poros Perguruan Tinggi Seni-Desain Asia Pasifik yang diprakarsai oleh ISI Denpasar.

Baca Juga : ISI Denpasar Inisiasi Poros Perguruan Tinggi Seni-Desain Asia Pasifik dalam B-GAAD 2024

Pameran internasional bertema “Bodies in and around Nature” akan dibuka hari ini, Minggu, 20 Oktober 2024, Pukul 16.00 di Agung Rai Museum of Art (ARMA), Ubud. Selain ARMA, pameran ini juga berlangsung di dua galeri seni, yakni Komaneka Art Gallery, Keramas, Gianyar, dan Tonyraka Art Gallery di Mas, Ubud. 

Foto: Pemasangan Karya di Agung Rai Museum of Art (ARMA) oleh Panitia B-GAAD, Jumat (18/10)

Pameran Internasional B-GAME yang dikuratori tiga tokoh seni terkemuka: Kun Adnyana, Jeon Dongsu, dan Waris Wisatsana ini menyuguhkan karya 106 seniman bereputasi dari berbagai negara, yakni Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Singapura, India, Jepang, Myanmar, Nepal, dan Australia. B-GAME menjadi wahana mengeksplorasi hubungan manusia dan alam melalui berbagai medium seni, seperti lukisan, instalasi, patung, dan video.

Untuk diketahui, B-GAAD merupakan inisiatif yang lahir dari semangat kolaborasi antar-lembaga pendidikan seni dan desain di kawasan Asia Pasifik. Dikoordinasi oleh ISI Denpasar, program ini bertujuan untuk menjadi wadah komunikasi, kemitraan strategis, serta kolaborasi antar-institusi yang memiliki tujuan bersama: keunggulan dalam seni dan desain, komitmen terhadap kesejahteraan, pelestarian budaya lokal, serta keberlanjutan lingkungan. 

Foto: Pemasangan Karya di Agung Rai Museum of Art (ARMA) oleh Panitia B-GAAD, Jumat (18/10)

Gelaran perdana B-GAAD berlangsung pada 19-25 Oktober 2024, dengan tema besar Kala-Manawa-Kalpa. Tema ini menyoroti esensi manusia mandiri yang menyadari kekuatan adikodrati waktu, menghormati manusia berakal budi, dan menggambarkan kronik sejarah lintas masa. Tema besar ini diimplementasikan dalam delapan program utama yang mempromosikan dialog lintas disiplin seni dan desain di antara perguruan tinggi se-Asia Pasifik. (ISIDps/Humas-Rara)

Tari “Galombang Carano” Tampil di Festival Extravaganza Alas Purwo Banyuwangi (Aktualisasi Seni ISI Denpasar)

Tari “Galombang Carano” Tampil di Festival Extravaganza Alas Purwo Banyuwangi (Aktualisasi Seni ISI Denpasar)

Pada tanggal 11 Oktober 2024 mulai pukul 18.30 di RTH Purwosari Tegaldlimo Banyuwangi telah dipentaskan karya tari “Galombang Carano” dengan koreografer Yulinis, komposer I Gede Mawan, dan Penata Rias/Busana Ni Made Liza Anggara Dewi. Pertunjukan di Banyuwangi ini merupakan penampilan kedua dari hasil program Penelitian, Penciptaan, Diseminasi Seni-Desain (P2DSD) yang didanai oleh DIPA ISI Denpasar. Pertunjukan pertama telah dilaksanakan di Living World Bali pada tanggal 21 Agustus 2024. Pada pertunjukan kedua ini karya tari “Galombang Carano” berkolaborasi dengan 2 orang penari putra dari Mitra Sanggar Kreatife Damar Art (Damar Art Bayuwangi). Festival Alas Purwo Ekstravaganza Banyuwangi merupakan Event yang berlangsung selama sepekan ini mengusung tema ”Harmonisasi Seni dan Budaya dan Alam Semesta”. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kadisbudpar Banyuwangi (yang mewakili), Kades Alas Purwo Bayuwangi, Ketua Sanggar Tari Alang-Alang Kemitri, Ketua Sanggar Kreatife Damar Art, Kepsek dan guru paud Alas Purwo serta Masyarakat Alas Purwo Bayuwangi.

Karya tari “Galombang Carano” berangkat silat Minangkabau. Silat Minangkabau, juga dikenal sebagai “Silek Minangkabau,” adalah salah satu bentuk seni bela diri tradisional dari Sumatera Barat, Indonesia. Seni ini tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk mempertahankan diri, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya dan filosofi kehidupan yang mendalam. Silat Minangkabau merupakan bagian integral dari budaya Minangkabau yang kaya. Dikatakan bahwa silat ini telah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan kecil di Minangkabau dan berkembang sebagai cara untuk melatih ketahanan fisik dan mental. Silat ini dipengaruhi oleh lingkungan geografis Sumatera Barat yang berbukit-bukit, yang menciptakan teknik dan gerakan khas yang menyesuaikan diri dengan medan yang bervariasi.

Foto Dokumentasi pertunjukan Diseminasi ke – 2 P2DSD di Alas Purwo Banyuwangi.

Secara visual, karya tari “Galombang Carano” digarap dengan mengedepankan unsur spektakel dalam konteks ‘mencipta’ kesatuan karya yang estetis dan artistik. Karya ditawarkan kepada penonton bukanlah persoalan silat Minangkabau sebagai seni bela diri, atau silat sebagai bagian dari nilai nilai kebudayaan yang mesti dilestarikan saja, namun, yang dikedepankan adalah pemaknaan-pemaknaan, nilai-nilai atas peristiwa secara multitafsir (konotatif). Perwujudan peristiwa yang multitafsir ini diwujudkan melalui gerak yang berkorelasi dengan elemen-elemen artistik lainya. Seni tari sebagai bagian dari seni dan kebudayaan memang tidak bisa dipisahkan dengan komunikasi, karena tari memberikan pesan tentang sesuatu yang bisa berguna dan bisa juga tidak bagi masyarakat. Pemahaman terhadap sebuah pertunjukan tari tergantung dari kemampuan komunikasi seni tersebut dengan masyarakat penontonnya.

Baca juga : ISI Denpasar Pentaskan Drama Tari ‘Kesempatan Kedua’ di Banyuwangi Festival

Tema karya “Galombang Carano” ini adalah penyambutan tamu atau tema sosial. Tari penyambutan tamu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari budaya dan tradisi masyarakat Indonesia khususnya di Minangkabau. Melalui gerakan, musik, dan kostum yang indah, tarian ini tidak hanya menyambut tamu dengan keramahan dan kehormatan, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan solidaritas dalam masyarakat. Diharapkan karya “Galombang Carano” turut memperkaya kekayaan budaya Indonesia dan menjadi salah satu aset penting dalam warisan budaya bangsa. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk terus melestarikan dan mengembangkan tari penyambutan tamu agar dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang. Hal ini yang ditawarkan karya seni “Galombang Carano” untuk masyarakat Alas Purwo Banyuwangi.

Oleh Dr. Yulinis, SST., M.Si

ISI Denpasar Pentaskan Drama Tari ‘Kesempatan Kedua’ di Banyuwangi Festival

ISI Denpasar Pentaskan Drama Tari ‘Kesempatan Kedua’ di Banyuwangi Festival

Setelah dipentaskan pada hari Rabu 21 Agustus 2024 di Living World, drama tari berjudul “Kesempatan Kedua” kembali memukau penonton di Banyuwangi Festival pada Jumat, 11 Oktober 2024 malam. Drama ini mengisahkan sejarah kehidupan Ajamila, seorang tokoh dalam kitab Purana Srimad Bhagavatam skanda 6.1, dengan paduan tari tradisional dan inovasi modern yang menyentuh hati.

Diseminasi P2DSD (Penelitian, Penciptaan, Diseminasi, Seni – Desain) drama tari ini diselenggarakan pada Festival Alas Purwo Ekstravaganza, rangkaian acara dari 79 event Banyuwangi Festival 2024 yang di selenggarakan di wilayah selatan yakni di daerah pemangku hutan Alas Purwo. Sebagai pelaksana kegiatan Padepokan Seni Alang-Alang Kumitir dan ketua pelaksana Punjul Ismuwardoyo S.Sn, yang menjadi mitra kegiatan diseminasi ini.  Alas purwo ekstravaganza digelar selama sepekan dari 6 – 12 Oktober 2024 di RTH (Ruang Terbuka Hijau) Purwoasri Kec. Tegaldlimo Kab. Banyuwangi. “Penonton sangat puas menyaksiakan drama tari ini yang susunan dramatik per adegan dan musik iringannya di garap dengan apik”, kata Punjul. 

Drama tari ini digarap oleh Ni Wayan Mudiasih sebagai penulis naskah, Ketut Sumerjana sebagai komposer, dan Diah Pramanasari sebagai koreografer. Karya ini melibatkan mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan (PSP) Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) ISI Denpasar serta alumni Program Studi Seni Program Magister ISI Denpasar, dan dosen.  Karya ini  didanai oleh dari DIPA ISI Denpasar melalui program P2DSD (Penelitian, Penciptaan, Diseminasi, Seni – Desain).

“Kesempatan Kedua” adalah sebuah kisah yang menggugah tentang pengkhianatan Ajamila terhadap istrinya, Visvajyoti. Dalam perjalanan hidupnya yang penuh kesalahan, Ajamila menemukan harapan baru saat di ambang kematian ia memanggil nama putranya, Narayana. Seruan ini, yang juga didengar oleh Sri Narayana, menjadi titik balik bagi Ajamila, mengajarkan kita bahwa meskipun manusia sering terjerat dalam kesalahan, dengan tulus memanggil nama Tuhan, pertobatan yang tulus, dan tekad untuk memperbaiki diri, kita bisa meraih kemuliaan.

Pementasan ini tidak hanya menggambarkan perjalanan Ajamila yang mendalam, tetapi juga menyampaikan pesan universal tentang pentingnya kesempatan untuk memperbaiki diri dan mencari pengampunan.

Sambutan hangat dari penonton menunjukkan bahwa karya ini berhasil menyentuh hati banyak orang. Keberhasilan acara ini diharapkan dapat memicu lebih banyak pementasan seni yang menyentuh, menginspirasi, dan memberikan kesempatan bagi generasi mendatang untuk mengeksplorasi dunia seni pertunjukan, terutama dalam tema spiritual yang sarat makna.

Penulis: Dr. N.K. Dewi Yulianti, M.Hum., M.Sn.

DUTA BESAR RI THAILAND APRESIASI REKTOR ISI DENPASAR PROF. KUN ADNYANA INDONESIAN CULTURAL NIGHT 2024  THAILAND DISAKSIKAN SEKITAR 1.000 PENONTON

DUTA BESAR RI THAILAND APRESIASI REKTOR ISI DENPASAR PROF. KUN ADNYANA INDONESIAN CULTURAL NIGHT 2024  THAILAND DISAKSIKAN SEKITAR 1.000 PENONTON

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat Internasional “Bali Citta Bhuwana” (PKMI-BCB) dan pagelaran Indonesian Cultural Night 2024. Kegiatan diselenggarakan di Sekolah Indonesia Bangkok (SIB), beralamat: 600, 602 Phetchaburi Rd, Thanon Phaya Thai, Ratchathewi, Bangkok 10400. Pengabdian ini merupakan salah satu aktualisasi dari visi ISI Denpasar menjadi pusat unggulan (Centre of Excellence) seni budaya berbasis kearifan lokal berwawasan universal dan Motto “Global-Bali Arts and Creativity Centre Hub” (G-BACCH). Indonesian Cultural Night 2024, 165 artis penampil dari sejumlah daerah di Indonesia di Kbank Siam Pic-Ganesha Theatre, Bangkok pada Minggu (15/9) Duta Besar RI untuk Thailand Rachmat Budiman menyoroti pentingnya pertukaran budaya sebagai jembatan persahabatan Indonesia dengan Thailand dan komunitas internasional. “Warisan budaya kita adalah jembatan bagi bangsa kita. Melalui acara ini, kita merayakan kekayaan tradisi kita dan keindahan kolaborasi antara Indonesia dan Thailand,” kata Dubes Rachmat saat membuka acara tersebut. Sekitar 1.000 penonton, yang mayoritas masyarakat dan pejabat pemerintah Thailand serta kalangan korps diplomatik, tampak menikmati pertunjukan seni tari dan musik tradisional Indonesia seperti Tarian Bebarisan Sudamala yang dibawakan ISI Denpasar, Tari Ronggeng Panggung dari Universitas Padjadjaran, Tarian Tor Tor dari Universitas Sumatra Utara serta Tari Prawira Wengker dan Lerok Lelono yang dibawakan Universitas Negeri Surabaya, 

Baca Juga : Institut Seni Indonesia Denpasar Sajikan Tari Krasi Minangkabau“ Galombang Carano “ di Living World Denpasar

TIM PKMI BCB di terima Dubes RI Bangkok

Sebelum pertunjukkan, disela-sela kesibukan persiapan Indonesian Culture Night, di Theater Siam Square One Bangkok, Duta Besar RI Rachmad Budiman menerima tim PKM BCB, di dampingi atase Pendidikan Cyti Daniela Aruan 11/9. ”Pentas kebudayaan Indonesia di Bangkok Thailand memberikan citra yang baik, jangan sampai kalah dengan seni pertunjukkan Thailand” harapnya. Saya merasa senang dan mengapresiasi Rektor ISI Denpasar Prof. Dr I Wayan (Kun) Adnyana mengirimkan misi kesenian yang menggabungkan kesenian Bali dan Jawa. Tari Bebarisan Sudamala – Deeng Nusantara – Tari Bebarisan Sudamala merupakan pangruwatan melalui sujud ibu melambangkan pesona dan karisma keikhlasan tentang hakekat kehidupan di dunia yang didasari keharmonisan. Keselarasan artistic budaya jawa dan bali terejewantahkan melalui kelembutan gerak bedhoyo dan nuansa rerejangan, berdialog berpadu mesra membangun kekuatan harmoni universal. Unsur palaran tembang Jawa bersahutan dengan tembang Bali merefleksikan kesan alkuturasi budaya Jawa dan Bali yang telah terjalin erat sejak zaman Ratu Guna Priya Dharmapatni dan Dharma Udayana. Sambutan dan apresiasi disampaikan seluruh hadirin dari sekitar 1000 penonton dari pejabat Thailand, wisatawan, mahasiswa, dan tokoh Masyarakat Thailand.

Garapan  Tari Kreasi Baru Bertajuk Manawa-Bhakti-Prabawa (Dharma Mulia Sesama)Sang Kaca: Amertasanjiwani

Diceritakan Sang Kaca merupakan manusia setengah dewa yang diutus oleh para Dewa untuk mempelajari ilmu Amertasanjiwani dari Begawan Sukra agar ilmu tersebut dapat diwariskan. Karena melihat penampilan dan kepolosan Sang Kaca, Begawan Sukra menerimanya sebagai murid. Kedatangan Sang Kaca tidak diterima baik oleh para murid Begawan Sukra lainnya yaitu para raksasa. Ketika Sang Kaca ditugaskan menggembala Lembu, ia disergap oleh para raksasa, kemudian dibunuh, dibakar dan abunya dimasukkan ke dalam anggur. Wrihasparwa (Murid Begawan Sukra) beserta anak buahnya menghaturkan anggur tersebut kepada Begawan Sukra. Dewayani putri Begawan Sukra cemas, karena lembu-lembu pulang tanpa Sang Kaca. Ketika Sang Kaca  dipanggil tanpa diketahui bahwa dalam anggur tersebut terdapat abunya Sang Kaca, ternyata Sang Kaca berada di dalam dirinya. Begawan Sukra sangat marah kepada para raksasa. Untuk jalan yang terbaik maka Begawan Sukra mengajarkan Sang Kaca Ilmu Sanjiwani, agar dapat keluar dari raga Begawan Sukra, selanjutnya menghidupkan Begawan Sukra setelah membelah diri. Tari Sang Kaca merupakan penutup rangkaian Indonesian Cultural Night 2024 merupakan salah satu program prioritas KBRI Bangkok dalam rangkaian Trade, Tourism, Investment and Culture Forum (TTICF) 2024 yang digelar untuk memperkuat hubungan dan kerja sama Indonesia-Thailand melalui kombinasi pertunjukan budaya, forum bisnis serta pameran karya seni.

Mengajar Siswa Sekolah Indonesia Bangkok

Kegiatan PKMI-BCB melibatkan delegasi, 10 – 16 September 2024. PKMI-BCB menindaklanjuti undangan Duta Besar RI Bangkok serangkaian Malam Kebudayaan yang rutin diselenggarakan Kedutaan setiap tahunnya.  ISI Denpasar yang diwakili Lembaga Penelitian, Pengabdian, dan Pengembangan Pendidikan (LP2MPP) sebagai PIC membahas dalam rapat lebih detail dengan Kedutaan Besar RI untuk Thailand bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Bangkok. Pada rapat 23 Agustus 2024 secara daring tersebut membahas partisipasi pembelajaran bagi anak-anai Indonesia di Sekolah Indonesia Bangkok. Pembelajaran ini melalui skema Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) atau PKMI BCB diaksanakan 10-16 September 2024. Tim  PKMI BCB, Fakultas Seni Pertunjukkan Semester V, Program Studi Seni Karawitan; Chrisnada Ray Kurzwei Ndaumanu (NIM: 202202002), I Made Mahendra Satria Artagama (NIM: 202202041),  (NIM: 202202002), Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukkan; Kadek Mira Adnyani (NIM: 202209022), I Gede Aditya Putra Nugraha S (NIM: 202209008), Ni Putu Bunga Smerti Putri (NIM: 202209059), Ni Kadek Renia Budianti (NIM: 202209058), Desain Komunikasi Visual Ida Ayu Anggi Savitri (NIM: 202206039), Gede Agus Saskara (NIM: 202206040), I Ketut Ari Sastrawan (NIM: 202201016), dan I Nyoman Tiarta Murti (NIM: 202201011).

Tim PKMI BCB dipimpin Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan ISI Denpasar, Dr. Drs. I Ketut Muka.,M.Si. Anggota Tim terdiri dari: Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian, dan Pengembangan Pendidikan (LP2MPP), Dr. Drs.I Wayan Suardana,M.Sn, Dr. I Komang Arba Wirawan, Dr. ⁠ Ni Luh Desi In Diana Sari, S.Sn.,M.Sn, Agus Ngurah Arya Putraka, S.Sn., M.Sn, Putu Tiodore Adi Bawa  S.sn.,M.Sn., Dewa Ayu Sundewi, SE.,M.M,  Wahyu indira, M.Sn., I Wayan Adi Gunarta. Materi pembelajaran Tari Pendet, Kecak, Fotografi, Menggambar  

(10-16/9/24). Foto Dubes RI Kerajaan Thailand menerima Delegasi Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, di Sekolah Indonesia Bangkok, dan pertunjukkan Indonesian Cultural Night 2024.

(10-16/9/24). Institut Seni Indonesia Denpasar Delegasi Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, di Sekolah Indonesia Bangkok, dan pertunjukkan Indonesian Cultural Night 2024.

(15/9/24). Institut Seni Indonesia pertunjukkan Indonesian Cultural Night 2024, yang memukau sekitar 1.000 penonton.

(10-16/9/24). Institut Seni Indonesia Denpasar Delegasi Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, mengajar Tari Pendet di Sekolah Indonesia Bangkok.

(10-16/9/24). Institut Seni Indonesia Denpasar Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr. I Ketut Muka, Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, mengajar Seni Ornamen Bali di Sekolah Indonesia Bangkok.

(10-16/9/24). Institut Seni Indonesia Denpasar Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr. I Ketut Muka, Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, mengajar Seni Ornamen Bali di Sekolah Indonesia Bangkok.

(10-16/9/24). Institut Seni Indonesia Denpasar Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Dr. I Ketut Muka, Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana menyerahkan alat pemukul gong  di Sekolah Indonesia Bangkok.

(10-16/9/24). Institut Seni Indonesia Denpasar Ngurah Arya Putraka,M.Sn dan Dr. In Diana Sari, Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, mengajar Desain  di Sekolah Indonesia Bangkok.

(10-16/9/24). Institut Seni Indonesia, Dr. I Komang Arba Wirawan, Wahyu Indira, dan Ida Ayu… mengajar Fotografi Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, mengajar Seni Ornamen Bali di Sekolah Indonesia Bangkok. (10-16/9/24). Institut Seni Indonesia Denpasar, Adi Gunarta, M.Sn mengajar Tari Pendet Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, mengajar Seni Ornamen Bali di Sekolah Indonesia Bangkok.

(10-16/9/24). Institut Seni Indonesia Denpasar, Adi Gunarta, M.Sn mengajar Tari Pendet Pengabdian Internasional, Bali Cita Bhuwana, mengajar Seni Ornamen Bali di Sekolah Indonesia Bangkok.

Rektor ISI Denpasar Inagurasi 875 Mahasiswa Baru dalam Sabha Widya Mahardika

Rektor ISI Denpasar Inagurasi 875 Mahasiswa Baru dalam Sabha Widya Mahardika

Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana memakaikan jas almamater kepada perwakilan mahasiswa baru  di Gedung Citta Kalangen Lantai 3 ISI Denpasar, Selasa (3/9).

Senat Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menggelar Sidang Terbuka Sabha Widya Mahardika (Pengesahan Mahasiswa Baru) 2024. Acara bertajuk “Mahacitta Manawa Bhuwana” (Talenta Cemerlang Dunia) ini dilaksanakan di Gedung Citta Kalangen Lantai 3 ISI Denpasar, Selasa (3/9).

Baca Juga : 875 Mahasiswa Baru Ikuti PKKMB ISI Denpasar

Sidang dibuka Ketua Senat ISI Denpasar, Dr. Ni Kadek Arsiniwati, SST., M.Si., dengan menghadirkan musisi Jazz nasional, I Wayan Balawan.  Hadir pula segenap pimpinan di lingkungan ISI Denpasar, Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn. Sekretaris dan Anggota Senat ISI Denpasar, Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Dr. I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn., Dekan Fakultas Fakultas Seni Rupa dan Desain Dr. A.A. Gde Bagus Udayana, S.Sn., M.Si. Hadir pula tiga Mahasiswa internasional peraih beasiswa Darmasiswa Republik Indonesia dan undangan lainnya.

Foto: Suasana Sidang Terbuka Sabha Widya Mahardika (Pengesahan Mahasiswa Baru) 2024 di Gedung Citta Kalangen Lantai 3 ISI Denpasar, Selasa (3/9).

Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana Prof Kun Adnyana mengucapkan selamat datang 875 mahasiswa baru program sarjana dan sarjana terapan, serta 3 mahasiswa program Darmasiswa, selamat bergabung menjadi keluarga besar sivitas akademika ISI Denpasar. “Dengan bangga kami menyambut dan mengesahkan talenta cemerlang dunia. Asah bakat ciptamu, harum bahana namamu,” ujar Guru Besar Sejarah Seni ini.

Prof Kun Adnyana mengatakan Sabha Widya Mahardika: Pengesahan Mahasiswa Baru Program Sarjana dan Sarjana Terapan ISI Denpasar, merupakan altar penyambutan dan inagurasi talenta dunia untuk memasuki ruang studi di ISI Denpasar. Ruang studi yang memekarkan bakat anugerah semesta tiap pribadi mahasiswa baru melalui pembelajaran kognisi, praktik lapangan, dan keluasan jejaring ekosistem Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). “Setiap pribadi mahasiswa ISI Denpasar niscaya menjadi pembelajar yang tangguh, berjiwa Pancasila, dinamis, kritis, kreatif, sekaligus inovatif dalam cipta, reka, kaji, saji, pendidikan, dan kewirausahaan seni- desain-budaya” ujar mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali ini.

Foto: Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. Wayan ‘Kun’ Adnyana menyampaikan sambutan dalam Sidang Terbuka Sabha Widya Mahardika (Pengesahan Mahasiswa Baru) 2024 di Gedung Citta Kalangen Lantai 3 ISI Denpasar, Selasa (3/9).

Prof Kun Adnyana juga menyampaikan raihan ISI Denpasar dalam memenangkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dalam lima kategori, prestasi IKU 2023 yang diumumkan tahun 2024, yaitu:  Posisi Tertinggi (Top 10 %) Liga PTN-Satker Seni; IKU 1 kategori lulusan bekerja, berwirausaha, dan melanjutkan studi; IKU 3 kategori Dosen berkegiatan di luar kampus; IKU 5 kategori hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat atau mendapat rekognisi internasional; dan IKU 6 kategori program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia. Raihan prestasi IKU 2022 juga dicapai ISI Denpasar dalam 5 kategori.

Pada sesi mimbar ilmiah, Wayan Balawan membuka orasinya dengan permainan gitar memukau. Balawan menyampaikan pandangannya tentang evolusi musik tradisional Bali dalam konteks global. Balawan menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara inovasi dan pelestarian budaya. Ia juga menggarisbawahi peran seniman muda dalam membawa warisan budaya ke panggung dunia, sambil tetap menghormati akar tradisionalnya. (ISIDps/Humas)

Institut Seni Indonesia Denpasar Sajikan Tari Krasi Minangkabau“ Galombang Carano “ di Living World Denpasar

Institut Seni Indonesia Denpasar Sajikan Tari Krasi Minangkabau“ Galombang Carano “ di Living World Denpasar

Penyajian Tari Kreasi Minangkabau“ Galombang Carano “ berhasil memukau penonton pada hari Rabu 21 Agustus 2024 di Living World Denpasar. Tari ini merupakan tari penyambutan tamu dengan versi yang berbeda, banyak tari Minangkabau yang digunakan untuk menyambut tamu, salah satunya adalah tari Galombang Carano. Tari penyambutan tamu merupan bagian yang tak terpisahkan dari budaya dan tradisi masyarakat Indonesia khususnya di Minangkabau. Melalui gerak tari, musik dan busana yang indah, tarian ini tidak hanya menyambut tamu dengan keramahan dan kehormatan, tetapi juga membuat rasa persatuan dan solidaritas dalam masyarakat pendukungnya. Tari Galombang Carano berangkat dari gerak silat Minangkabau yang dipadukan dengan gerak tari modern. Begitu juga dengan pengolahan properti yaitu Carano beserta makna yang disampaikan yaitu, menjamu tamu yang datang.

Baca Juga : ISI Denpasar Sajikan Drama Tari ‘Kesempatan Kedua’ Bertema Spiritual di Living World

Tari Kreasi Minangkabau“ Galombang Carano “ ini digarap dengan dedikasi oleh Dr. Yulinis, SST.,M.Si sebagai koreografer, Dr. I Gede Mawan sebagai komposer, dan Ni Made Liza Anggara Dewi, S.Sn.,M.Sn sebagai penata rias dan busana. Karya ini tercipta berkat dukungan penari, pemusik, dan partisipasi mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan (PSP) Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) ISI Denpasar. Karya ini didanai oleh DIPA ISI Denpasar melalui program P2DSD (Penelitian, Penciptaan, Diseminasi, Seni – Desain) LP2MPP ISI Denpasar Kegiatan diseminasi ini dihadiri oleh Ketua LP2MPP dan Korpus Penelitian ISI Denpasar beserta staff LP2MPP ISI Denpasar, Koordinator Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan, Koordinator Prodi Tari, yang memberikan dukungan dan apresiasi terhadap karya tari Galombang Carano, upaya pengembangan seni pertunjukan di kampus ISI Denpasar. Ketua LP2MPP ISI Denpasar, Dr. I Wayan Suardana mengatakan bahwa karya tari kreasi Minangkabau “Galombang Carano’ yang disajikan malam itu di Living World Denpasar adalah diseminasi pertama dari hasil penelitian P2DSD, dan selanjutnya akan didiseminasikan pada awal bulan Oktober di Banyuwangi. Ketua LP2MPP ISI Denpasar sangat mengapresiasi karya tersebut yang sudah berhasil ditampilkan dan sukses di Living World Denasar. Pementasan karya seni ini juga mendapat perhatian khusus dari Prof. Dr. I Wayan Dibia, SST, M.A., Dr. Ni Made Wiratini, SST.,M.Si, pegawai ISI Denpasar, serta anggota senibudaya Ikatan Keluarga Minang Saiyo [IKMS] Bali . Kehadiran bapak, ibuk, dan saudara, teman di acara Diseminasi karya hasil penelitian P2DSD di Living World Denpasar, memberikan dorongan moral bagi penggarap maupun para pelaku seni, dan menunjukkan persatuan, solidaritas dan kecintaan mereka terhadap karya seni dan lembaga seni ISI Denpasar. Ide penciptaan karya tari kreasi Minangkabau “Galombang Carano” mengarah pada pengolahan gerak silat sebagai bahan dasar pijak penciptaan. Silat yang dimaksud adalah silat Minangkabau. Silat Minangkabau merupakan bagian integral dari budaya Minangkabau yang kaya. Silat Minangkabau telah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan kecil di Minangkabau dan berkembang sampai saat ini, sebagai cara untuk melatih ketahanan fisik dan mental. Pementasan ini mendapat sambutan hangat dari penonton. Dengan keberhasilan acara ini, diharapkan akan lebih banyak pementasan seni yang dapat dinikmati oleh publik, serta memberikan inspirasi dan kesempatan bagi generasi mendatang dalam dunia seni pertunjukan terutama dengan tema sosial.

Loading...