CIVITAS ISI DENPASAR SAMBUT BAIK STUDI EKSKURSI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

CIVITAS ISI DENPASAR SAMBUT BAIK STUDI EKSKURSI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA

Sebanyak 66 mahasiswa, 1 dosen pembimbing Program Studi Disain Interior Universitas Kristen Petra Surabaya, mengadakan studi ekskursi ke ISI Denpasar, tanggal 9 Februari 2009. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sekilas sejarah puri-puri di Bali, guna mengetahui keberadaan bangunan bersejarah di Bali, yang nantinya dapat digunakan untuk pembelajaran bagi mahasiswa.

Menurut salah satu dosen pembimbing Universitas Kristen Petra Surabaya, Poppy F., studi ekskursi berlangsung selama 5 hari, dari tanggal 8 Februari 2009 hingga 13 Februari 2009. Adapun tempat kunjungan pertama yaitu di ISI Denpasar, guna memperoleh gambaran sekilas tetang sejarah puri-puri di Bali, selanjutnya mereka akan berkunjung ke puri Ubud- Gianyar. Keesokan harinya mereka berkesempatan mengunjungi hotel-hotel ternama yang ada di Bali, serta ke Popo Danes. Dipilihnya Bali sebagai daerah ekskursi mengingat daerah ini merupakan daerah yang representatif memiliki perkembangan desain yang baik sejak dulu. Poppy F. menambahkan kerjasama dengan ISI Denpasar telah lama terjalin, apalagi dua dosen ISI Denpasar juga sebagai dosen terbang di FSRD Universitas Kristen Petra, yaitu Drs. I Wayan Suwandi, M.Si. dan Drs. I Gusti Ngurah Ardana, M.Erg.

Dalam studi banding ke ISI Denpasar, para mahasiswa dari Universitas Kristen Petra-Surabaya mendapat penjelasan secara singkat tentang sejarah puri-puri di Bali oleh Pj. Pembantu Dekan I FSRD ISI Denpasar, I Gede Mugi Raharja. Dari penjelasan tersebut terungkap bahwa keberadaan puri atau keraton di Bali, tidak terlepas dari sejarah perkembangan sistem kemasyarakatan di Bali, dari masa pra Hindu sampai masa kemerdekaan Indonesia. I Gede Mugi Raharja juga menjelaskan beberapa keraton atau puri di zaman Bali Kuna, Bali pertengahan, masa kolonial hingga masa kemerdekaan.

Sementara Pj. Dekan FSDR ISI Denpasar, Dra. Ni Made Rinu, M.Si., menyambut baik kunjungan mahasiswa untuk melakukan studi ekskursi ke ISI Denpasar. Kegiatan ini sangat positif untuk menambah wawasan mahasiswa terutama dalam bidang desain, sehingga dari hasil tersebut akan muncul pemikiran baru yang kreatif.

Humas ISI Denpasar melaporkan

PENAMPILAN MAHASISWA ASING ISI DENPASAR MEMUKAU PENONTON

PENAMPILAN MAHASISWA ASING ISI DENPASAR MEMUKAU PENONTON

dua mahasiswa mahir memainkan gender didampingi oleh pembina dari ISI Denpasar

Dua mahasiswa asing mahir memainkan gender didampingi oleh pembina dari ISI Denpasar

Jari nan lentik, mata nan indah, serta gerak nan gemulai telah memukau penonton yang tengah menyaksikan pentas seni (tgl. 6 Februari 2009), di Gedung Candra Metu, ISI Denpasar. Kekaguman penontonpun bertambah setelah mengetahui bahwa penari adalah berkewarganegaraan asing. Mereka tampil dalam pentas seni tari dan tabuh sebagai mahasiswa asing, peserta Dharmasiswa RI, ISI Denpasar, tahun ajaran 2008/2009. Keahlian mereka tak lepas dari kerja keras tim pembina mahasiswa asing ISI Denpasar yaitu Nyoman Kariasa,S.Sn., I Gede Mawan, S.Sn., I Wayan Sweca, S.Skar, I Ketut Garwa, SS.Kar, M. Hum, I Wayan Suharta, SS.Kar, MSi untuk pembina tabuh, sementara pembina tari yaitu Ida Ayu Wimba Ruspawati, SST, MSn, serta Wayan Budiarsa, SSn. Mereka menampilkan tari Pendet, Baris, Margapati serta tabuh Gender.

Menurut Koordinator Mahasiswa Asing ISI Denpasar, Ni Komang Artini,S.S., tahun ini ISI Denpasar memperoleh 19 mahasiswa asing, dengan rincian 6 orang laki-laki serta 13 wanita, yang berasal dari 13 negara yang tersebar di dunia. Pada tahun ini, ISI Denpasar juga telah memperoleh 4 orang mahasiswa asing yang kuliah dengan biaya sendiri. Keempat mahasiswa tersebut adalah wanita yang berasal dari Jepang. Mahasiswa peserta Program Darmasiswa RI ini mengikuti kuliah di 2 fakultas yaitu Fakultas Seni Pertunjukan, dengan rincian 7 orang mengambil jurusan Seni Tari, dan 7 orang mengambil jurusan Seni Karawitan. Sementara pada Fakultas Seni Rupa dan Desain terdapat 5 orang mahasiswa, dengan rincian 4 orang mengambil Jurusan Seni Rupa Murni dan 1 orang mengambil Program studi Fotografi. Mahasiswa asing ini sangat antusias dalam mempelajari seni budaya Indonesia khususnya Bali. Hal tersebut dapat dilihat dari ketekunan mereka dalam mempelajari tarian dan gamelan, sehingga hanya dalam waktu 4 bulan mereka sudah bisa menguasai tarian serta tabuh Bali. Kegiatan ini diharapkan mampu memotivasi mahasiswa asing lainnya untuk lebih tekun mempelajari seni budaya Bali. Dalam iringannya mahasiswa dari Jurusan Karawitan semester dua dan empat juga turut terlibat, sebagai bentuk team work yang baik.

Sementara Pejabat Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A, sangat bangga dengan penyelenggaraan kegiatan ini. Kegiatan ini sangat penting guna mengembangkan jejaring dan networking ISI Denpasar. Hal ini sesuai dengan visi ISI Denpasar untuk go internsional. Kini ISI Denpasar telah memiliki jejaring sebanyk 50 negara yang tersebar diseluruh dunia. Hal ini berpeluang besar bagi kita untuk mengembangkan produk industri ekonomi kreatif yang berbasis seni budaya lokal. Dimana peluang yang bisa dikembangkan diantaranya, menjual produk gamelan Bali serta kostum tari ke luar negeri. Sehingga jejaring yang berasal dari alumni mahasiswa asing ini penting untuk membangun jaringan. Kemampuan orang asing untuk mempelajari seni budaya Bali jangan dijadikan ancaman bagi masyarakat Bali, karena kita bisa saling berbagi ilmu dan kebudayaan, mengingat kini kita sudah memasuki persaingan dunia yang kompetitif. Namun kita juga tidak boleh lengah, dengan banyaknya orang asing mempelajari seni budaya bali. Ini harus kita jadikan motivasi dan tantangan untuk melestarikan seni Bali. Prof. Rai menambahkan mahasiswa asing ini juga akan diajak untuk ngayah di masyarakat, dalam rangka Upacara Panca Wali Krama di Pura Besakih pada bulan Maret mendatang. Saat diwawancara Rektor Rai juga beranekdot “Orang bule saja bersedia dan antusias “ngayah” di Pura, bagaimana dengan orang Bali sendiri?” Itulah kita jadikan cermin untuk intropeksi diri dan memotivasi kita untuk berbuat yang terbaik untuk Bali.

Humas ISI Denpasar melaporkan

38 Mahasiswa FSRD ISI Denpasar Gelar pameran Tugas Akhir

38 Mahasiswa FSRD ISI Denpasar Gelar pameran Tugas Akhir

Denpasar- Tiga puluh delapan mahasiswa Tugas Akhir (TA) Tahun ajaran semester ganjil 2008/2009, Fakultas Seni Rupa dan Desain menggelar pameran Tugas Akhir yaitu dari hari Rabu 28 Januari sampai 2 Februari 2009. Pameran dilangsungkan di Gedung Pameran ISI Denpasar (Kriya Hasta Mandala) jalan Nusa Indah. Pameran ini sebagai pertanggung jawaban akademik sebelum menempuh ujian komprehensif pada tanggal 4-7 Februari 2009 mendatang. Peserta Pameran terdiri dari jurusan Desain Interior dua orang, Desain Komunikasi Visual (DKV) tiga belas orang, jurusan kriya tiga orang dan jurusan seni rupa murni (prodi lukis) lima belas orang dan prodi patung lima orang. Pameran dibuka oleh Pj. Rektor ISI Denpasar (Prof. Dr. I Wayan Rai S.,MA) yang dihadiri oleh para pembantu Rektor, Dekan, para staf Pegawai dan Dosen dari dua Fakultas yang ada di ISI Denpasar, dan juga dihadiri oleh mahasiswa peserta TA juga mahasiswa ISI lainnya.

Pameran Karya Tugas Akhir ini merupakan kegiatan akadenik rutin, sebagai ajang pemer kreativitas mahasiswa sebelum mahasiswa mempertanggungjawabkan konsep karyannya secara komprehensif di depan dosen penguji, terlebih dahulu masyarakat diberikan kesempatan mengapresiasi hasil proses belajar yang mereka tempuh selama empat tahun. Karya-karya yang mereka tampilkan pada pameran tahun ini banyak yang mengeksplorasi tema yang menyentuh kehidupan masyarakat itu sendiri dari dari berbagai lapisan golongan pekerjaan, terutama terhadap keadaan sosial masyarakat Indonesia saat ini.

“ Mahasiswa TA tahun ini mengeksplorasi tubuh perempuan, fenomena sosial, tradisi dan budaya dengan penciptaan karya dengan aliran lukis realis, figuratif, abstrak ekspresionis dan seni instalasi yang berjudul “Tanah Airmata” kaarya mahasiswa lukis Putu Edy Asmara P yang cukup menarik perhatian pada saat pembukaan. Edy menginjak-injak pecahan-pecahan kaca yang menjadi bagian dari karya seninya sambil bermonolog , yang di latar belakangi oleh lagu padamu negeri yang cukup menyayat hati. Edy menggambarkan banyaknya kekerasan yang terjadi di dunia awal tahun 2009 ini. Penampilannya cukup membuat suasana acara pembukaan menjadi semarak. Eksplorasi mahasiswa patung mengambil tema figuratif manusia dengan media batu, kayu dan fiberglass yang tampil dengan estetis. Mahasiswa Jurusan Desain interior mngangkat kasus Showroom sebagai obyek perancangannya, yang terkesan dinamis dan kontemporer. DKV mengambil tema layanan masyarakat dan produk komersial, dengan sentuhan teknologi komputer” kata Drs. I Gede Mugi Raharja, MSn selaku ketua panitia da pj. PD I FSRD. Keseluruhan karya yang ditampilkan dalam pameran karya kali ini mengalami peningkatan kualitas dengan munculnya tema-tema yang aplikatif sehingga hasil karya ini dapat diserap oleh dunia usaha pada umumnya,”harap Dra. Ni Made Rinu, Msi, selaku pj. Dekan FSRD.

Melalui kegiatan pameran ini, sambungnya diharapkan menjadi daya tarik dan warna tersendiri dari kampus seni satu-satunya di Bali. “Semoga saja mahasiswa yang berpameran kali ini dapat mempertanggungjawabkan karyanya secara akademis dan mampu bersaing di dunia pasar kerja nantinya” imbuhnya. Pj Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA Menyambut positif kegiatan pameran ini dikarenakan tahun 2009 ini merupakan tahun kreatif dan kompetitif di segala hal, jadi diharapkan mahasiswa yang sedang TA ini diharapkan menjaga kreativitasdan profesionalitasnya ketika memasuki dunia kerja kelak.

Humas ISI Denpasar melaporkan

Sosialisasi Sistem Informasi Akademik

Sosialisasi Sistem Informasi Akademik

Sosialisasi Sistem Informasi Akademik

Rektor ISI Denpasar memberikan sambutan sekaligus membuka Sosialisasi

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 2006 telah membangun suatu jaringan komputer antar perguruan tinggi yang dinamakan Indonesian Higher Education Network (INHERENT). Adapun tujuan dan fungsi utama jaringan ini adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menunjang kegiatan tridarma serta pengelolaan perguruan tinggi. Selain itu jaringan ini dirancang untuk menghubungkan seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Saat ini jaringan ini telah menghubungkan 32 perguruan tinggi dari ribuan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Sejalan dengan visi ISI Denpasar untuk go internasional, maka harus didukung dengan pengembangan tekhnologi informasi. Pada tahun 2007 ISI Denpasar memenangkan hibah Indonesian Higher Education Network (INHERENT).

Berkaitan dengan hal ini, UPT Puskom sebagai salah satu pemenang hibah Inherent telah melaksanakan beberapa program sebagai implementasi pelaksanaan program Inherent ISI Denpasar. Salah satunya mengadakan pelatihan dan sosialisasi system informasi akademik. Pelatihan yang diikuti oleh staf akademik FSP, FSRD dan BAUK ISI Denpasar berlangsung selama 2 hari dari tanggal 12 – 13 Januari 2009. Sementara sosialisasi system informasi akademik berlangsung sehari (14 januari 2009) diikuti oleh para dosen dan mahasiswa di lingkungan ISI Denpasar, dengan narasumber Bety Ria Setsaba, S.Kom., serta Muhammad Urip Raharjo dari PT. Gamatechno Indonesia, yang merupakan anak usaha dari UGM.

Sementara Pj. Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai., S., M.A, yang membuka acara sosialisasi system informasi akademik merasa sangat bangga karena pemanfaatan tekhnologi informasi sudah bisa diterapkan di ISI Denpasar. Hal ini bisa meningkatkan akuntabilitas ISI Denpasar dalam dunia pendidikan, yang sesuai dengan harapan Higher Education Long Terms Strategy (HELTS) serta sesuai dengan roh BHP. Perwujudan tersebut memiliki kata kunci kompetitif dan inovatif, dimana tanpa ikut bersaing lewat hibah, tidak mungkin ada kegiatan yang menghasilkan inovasi-inovasi baru. Sehingga akuntabilitas dari berbagai program hibah bisa dilaksanakan secara optimal di ISI Denpasar.

Menurut Kepala UPT Puskom ISI Denpasar, Hendra Santosa, S,SKar., M.Hum, ISI Denpasar telah memiliki master plan untuk pengembangan System Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang baru berjalan sekitar 25 % hingga pengembangaannya nanti di tahun 2011. Sosialisasi system akademik ini nantinya mengarahkan segala kegiatan akademik ISI Denpasar bersifat online. Dimana salah satu pemanfaatan teknologinya adalah para dosen ISI Denpasar dengan mahasiswanya dapat berinteraksi langsung lewat TIK tanpa harus bertatap muka.

Kedepan implementasi INHERENT juga dapat dimanfaatkan secara bersama misalnya dalam keperluan penelitian atau praktikum, pembelajaran jarak jauh (distance learning), khususnya berbasis TIK (e-learning) dengan memanfaatkan fasilitas video-conference atau video-streaming. Sehingga ISI Denpasar yang banyak memiliki karya-karya seni dapat menyebarluaskan karyanya melalui video streaming. Ini akan memberikan warna tersendiri bagi kampus seni ISI Denpasar dan masyarakat diberi kesempatan untuk menilai sejauh mana perkembangan ISI Denpasar.

Humas ISI Denpasar melaporkan

ISI BANGKITKAN GAMBUH LEWAT TRADISI “NGAYAH”

ISI BANGKITKAN GAMBUH LEWAT TRADISI “NGAYAH”

Drama tari Gambuh adalah mata air seni pertunjukan Bali yang kini semakin sulit dijumpai pementasannya. Tetapi pada Sabtu (11/10) siang lalu, masyarakat Penatih, Denpasar, tampak asyik menyaksikan pagelaran teater tua ini dalam sebuah upacara keagamaan. Bertempat di sebuah wantilan di halaman luar Pura Dalem Puri Desa Penatih, para seniman Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, memainkan sebuah lakon Panji dengan iringan sebuah ensambel gamelan yang didominasi oleh beberapa buah suling panjang.
Pada awalnya, teater total Gambuh adalah kesenian istana kaum bangsawan Bali tempo dulu. Pada masa kejayaan Dalem Waturenggong di abad ke 16, seni pertunjukan Gambuh adalah tontonan kesayangan seisi kraton dan masyarakat umum. Begitu tingginya gengsi kesenian ini hingga hampir setiap puri di Bali saat itu memiliki tempat khusus untuk menggelarnya yang disebut dengan bale pagambuhan. Para seniman Gambuh yang menonjol direkrut menjadi seniman istana dan diberi status sosial yang terhormat.
Akan tetapi seiring dengan terkikisnya era feodalisme ikut pula menggerus keberadaan seni pentas yang diduga sudah muncul di Bali pada abad ke- 10 ini. Kini hampir tak ada bekas pusat kerajaan yang masih memiliki bale pagambuhan. Para seniman yang terwadahi dalam sebuah sekaa yang khusus menggeluti teater Gambuh pun belakangan makin susut. Seni pertunjukan ini bahkan sudah masuk dalam katagori kesenian langka. Pementasannya hanya mungkin bisa dipergoki dalam upacara berskala besar di pura-pura besar di Bali.
Memasuki zaman kemerdekaan seni pertunjukan Gambuh memang beralih fungsi dari kesenian istana menjadi seni pentas ritual keagamaan. Seperti yang nampak di Pura Dalem Puri Penatih itu, penampilan Gambuh selain dimaknai sebagai presentasi estetik namun juga menjadi kelengkapan upacara keagamaan penting tersebut. Dalam suasana yang komunal dan atmosfir yang religius, generasi tua dan muda para partisipan upacara keagamaan itu menyaksikan teater tradisi yang amat jarang dipentaskan itu.
Menariknya, ditengah krisis semakin langkanya penari dan pemain gamelan Gambuh, ISI Denpasar menampilkan para pemain muda. Para mahasiswa dan dosen yang membawakan kesenian itu memang tidak begitu sering mementaskan Gambuh. Tapi lewat kelas formal di kampus ditambah belajar kepada empu-empu Gambuh di tengah masyarakat, mereka menunjukkan penampilan yang cukup mantap. Para seniman tari ISI seperti Ida Ayu Wimba Ruspawati, Gede Suryanegara, Dewa Wicaksana, Wayan Sumantra, Wayan Sutirta, Wayan Budiasa dan lain-lain dengan perannya masing-masing menunjukkan keperigelannya penuh percaya diri.
Suara gemericik dalam embusan sepoi alunan suling yang mengiringi teater itu juga adalah sajian seni yang jarang terdengar. Beberapa suling panjang adalah instrumen utama dari musik pementasan Gambuh. Alat musik bambu ini bertugas membawakan seluruh melodi gending, baik tabuh instrumental maupun gending iringan tari. Untuk memainkan suling-suling panjang ini cukup sulit, diperlukan tehnik permainan nafas dan keterampilan bermain suling selain juga kepekaan musikalitas yang tinggi. Siang itu, tampak pejabat rektor ISI, Prof. Dr. I Wayan Rai S.,MA dengan penuh keseriusan bermain suling.
“Ngayah di tengah masyarakat seperti ini sungguh memberikan kebahagiaan spiritual,“ ujar Prof. Rai seusai pementasan. Bagi lembaga seni yang dipimpinnya, katanya, melakukan berbagai pementasan seni di tengah masyarakat adalah implementasi dari dharma pengabdian kepada masyarakat. Selain secara melembaga, tambahnya secara individu para dosen dan mahasiswa ISI telah berperan dan menunjukkan kontribusinya di tengah masyarakat Bali yang memang sarat dengan kehidupan seni. “Melalui kesempatan ngayah, kami ingin seni adi luhung seperti Gambuh dapat diapresiasi lagi oleh masyarakat kita,“ ungkap Prof. Dr. Rai.
Humas ISI Denpasar melaporkan
DUA MAHASISWI ISI DENPASAR KE AMERIKA SERIKAT

DUA MAHASISWI ISI DENPASAR KE AMERIKA SERIKAT

 

DUA MAHASISWI ISI DENPASAR MENERIMA BEASISWA ‘ENGLISH LANGUAGE STUDY PROGRAM (IELSP)’ KE AMERIKA SERIKAT

 

 

Dua mahasiswi ISI Denpasar, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) telah terpilih sebagai penerima beasiswa Indonesia English Language Study Program (IELSP) dari US Departement of State. Dua mahasiswi tersebut adalah Ni Wayan Ari Suardiyanti, jurusan Desain Komunikasi Visual, serta Made Arini Hanindharputri, jurusan Desain. Mereka mendapat kesempatan untuk mengikuti kursus bahasa Inggris selama 8 minggu di Amerika Serikat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, khususnya dalam English for Academic Purposes. Selain itu, peserta akan memiliki kesempatan untuk mempelajari secara langsung kebudayaan dan masyarakat Amerika Serikat, karena dalam program ini mereka akan mengikuti kelas immersion dimana bergabung dengan peserta lain dari berbagai bangsa dan negara. Dalam program ini, mereka tidak hanya akan belajar bahasa Inggris, namun juga akan mengikuti berbagai program kultural yang akan memberikan pengalaman yang sangat berharga.

Ni wayan Ari Suardiyanti beserta kandidat lainnya yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia akan berangkat keAmerika Serikat pada tanggal 13 Maret 2009, sementara Made Arini Hanindharputri. Sebelum berangkat ke Amerika Serikat, mereka mendapat pengarahan oleh Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A, pada tanggal 17 September 2008, di ruang Rektor ISI Denpasar. Mereka didampingi pula oleh Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Dra. Ni Made Rinu, M.Si, Pembantu Rektor I, Drs. I Ketut Murdana, M.Sn, Pembantu Rektor IV, I Wayan Suweca, S.SKar., M.Mus serta pembimbing bahasa Inggris, Ni Ketut Dewi Yulianthi, S.S., M.Hum.

Prof. Rai mengungkapkan perasaan bangga terhadap kedua mahasiswi yang telah membawa citra positif untuk kemajuan ISI Denpasar. Dengan diterimanya beasiswa dua mahasiswi ISI Denpasar ke Amerika Serikat, sebagai bentuk implementasi ISI Denpasar go internasional. Prof. Rai menambahkan keberhasilan kedua mahasiswi memperoleh beasiswa tersebut tidak terlepas dari dukungan kampus yang secara rutin menyelenggarakan kegiatan Toefl Preparation, sejak bulan Februari 2008 dibawah bimbingan Ni Ketut Dewi Yulianthi, S.S., M.Hum. Hingga kedua mahasiswi ini mampu memperoleh nilai TOEFL diatas 500. Melebihi persyaratan TOEFL dari The Indonesian international Education Foundation (IIEF).

 

 

PREES RELEASE

17 September 2008

Pengarahan Pj. Rektor ISI Denpasar kepada dua mahasiswi yang memperoleh beasiswa ke Amerika Serikat

 

 

HUMAS ISI DENPASAR MELAPORKAN

Loading...