ISI Denpasar Perpanjang MoU Dengan Universitas Petra

ISI Denpasar Perpanjang MoU Dengan Universitas Petra

Rektor ISI Denpasar, Dr. Arya Sugiharta, S.SKar.,M.Hum,(kiri) berjabat tangan usai menandatangani MoU dengan Rektor Universitas Kristen Petra, Prof. Rolly Intan, M.A.Sc, Dr.Eng.(kanan)

Rektor ISI Denpasar, Dr. Arya Sugiharta, S.SKar.,M.Hum,(kiri) berjabat tangan usai menandatangani MoU dengan Rektor Universitas Kristen Petra, Prof. Rolly Intan, M.A.Sc, Dr.Eng.(kanan)

Kiriman: Nyoman Dewi Pebryani, S.T., M.A (Dosen PS. Desain Fashion).

Denpasar- Bertempat di Ruang Sidang Rektorat Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, pada hari rabu (27/6), Rektor ISI Denpasar, Dr. Arya Sugiharta, S.SKar.,M.Hum, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Kristen Petra Surabaya. Penandatanganan kali ini merupakan perpanjangan MoU yang ketiga kalinya antara Universitas Kristen Petra dengan ISI Denpasar.

Rektor ISI Denpasar mengungkapkan dengan diperpanjangnya MoU hingga ketiga kalinya berarti kerjasama yang terjadi selama ini sangat baik dan bermanfaat, sehingga beliau berharap kedepannya jaringan kerjasama ini diperluas hingga seluruh program studi yang ada di ISI Denpasar. Bagai Gayung bersambut, Rektor Universitas Kristen Petra mengungkapkan hal senada dan berharap agar kerjasama ini dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun, “karena Bali merupakan pusatnya Seni serta merupakan daerah yang representative dalam perkembangan desain sejak dahulu”, ungkap Rektor Universitas Kristen Petra, Prof. Rolly Intan, M.A.Sc, Dr.Eng.

mou dengan Petra.jpg 1Dekan Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra Adrian Dektisa H S.Sn.,M.Si yang turut mendampingi Rektor Universitas Kristen Petra sangat antusias dan berharap implementasi dari MoU ini tidak sebatas pertukaran dosen sebagaimana yang telah berlangsung sebelumnya tapi juga berkembang kepada kegiatan lainnya. Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Dra. Ni Made Rinu, M.Si yang turut hadir dalam acara penandatanganan MoU ini mengucapkan terimakasih kepada Universitas Kristen Petra atas kepercayaannya kepada ISI Denpasar dan berharap seluruh implementasi kegiatan yang berlangsung kedepannya mampu merangkul seluruh Program Studi yang ada di ISI Denpasar.

Kemudian di tempat terpisah KaProdi Desain Interior, Drs. Cok Rai Padmanaba, M.Erg, mengungkapkan bahwa Penandatangan MoU ini akan memberikan dampak positif bagi keduabelah pihak, salah satunya peningkatan nilai akreditasi. Kunjungan singkat Rektor Universitas Kristen Petra yang didampingi oleh Dekan Fakultas Seni dan Desain merupakan sebuah tanda bahwa MoU yang telah berlangsung sebelumnya dipandang berhasil dan membawa dampak positif.

Beberapa pejabat struktural  ISI Denpasar turut hadir dalam penandatanganan MoU

Beberapa pejabat struktural ISI Denpasar turut hadir dalam penandatanganan MoU

Usai menandatangani MoU, acara ramah tamah berlanjut dengan beberapa pejabat struktural  ISI Denpasar yang turut hadir dalam kesempatan ini, yakni Dekan dari Fakultas Seni Pertunjukan beserta PD, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain beserta PD, Kepala Biro BAAKK, Ketua LP2M, Ketua Jurusan Desain, Sekretasi Jurusan, KaProdi Desain Interior dan KaProdi Desain Komunikasi Visual.

Kriya Seni ISI Denpasar Gelar Pelatihan Teori dan Teknis Guru SMA/SMK

Kriya Seni ISI Denpasar Gelar Pelatihan Teori dan Teknis Guru SMA/SMK

kriya 2Kiriman: Nyoman Dewi Pebryani, S.T., M.A (Dosen PS. Desain Interior). 

Denpasar- Bertempat di Gedung Latta Mahosadi Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, selasa (11/6), Rektor ISI Denpasar yang diwakili oleh Pembantu Rektor I ISI Denpasar membuka recara resmi acara Pelatihan Teori dan Teknis Kekriyaan Guru-guru SMA/SMK kabupaten Tabanan, Gianyar, dan Badung. Acara yang digelar selama tiga hari (11-13 juni) ini mengundang narasumber Dr. Ni Luh Sustiawati, S.Pd.,M.Pd dari ISI Denpasar dan Drs. I Ketut Supir, M.Hum dari Undiksa (Universitas Pendidikan Ganesha) Singaraja. Sejumlah 21 guru yang berasal dari perwakilan 7 SMA/SMK di tiga kabupaten, yakni Badung, Gianyar, dan Tabanan, menjadi peserta dalam acara Pelatihan ini.

kriya 3

Ketua Jurusan Kriya Seni, Drs. I Ketut Muka, M.Si, dalam laporannya mengungkapkan bahwa acara pelatihan teori dan teknis ini juga merupakan salah satu usaha sosialisasi Program Studi Kriya Seni, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar. Hal senada juga disampaikan oleh Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Dra. Ni Made Rinu, M.Si, beliau mengungkapkan bahwa Kriya Seni sebagai sebuah unsur seni yang sangat penting dan tetap bertahan hingga saat ini, dibutuhkan usaha-usaha untuk mensinergikan dan mendukung Kriya Seni menjadi yang terdepan, agar mampu menarik peminat calon-calon mahasiswa dari berbagai SMA/SMK yang ada di Bali khususnya maupun di luar Bali.
“Besar harapan agar Pelatihan Teori dan Teknis Kekriyaan mampu memberi wawasan dan pengetahuan baru kepada guru-guru SMA/SMK yang diundang, diharapkan informasi tidak berhenti disitu saja, namun diteruskan kepada anak didik maupun lingkungan sekitar mengenai Jurusan Kriya Seni di ISI Denpasar ini” ungkap Pembantu Rektor I, Drs. I Ketut Murdana, M.Sn sebelum membuka acara.
Seperti diketahui, Kriya Seni sebagai salah satu jurusan di FSRD tidak pernah sepi usaha untuk mensosialisasikan Jurusan Kriya Seni, salah satunya dengan beberapa kali mengadakan pameran di luar kampus yang bertempat di Museum Bali dan Gallery Monkey Forest dalam usaha memperkenalkan kepada masyarakat umum mengenai produk yang dihasilkan.
kriya 4Tidak berhenti dalam kegiatan itu saja, belum lama ini Jurusan Kriya Seni juga mengadakan Seminar Nasional dengan mendatangkan pakar Kriya untuk memberikan seminar dan pandangan baru mengenai Kriya Seni. Dan saat ini sosialisasi dilakukan dengan mengundang guru-guru SMA/SMK  untuk pelatihan teori dan teknis, diharapkan kedepannya usaha-usaha sinergis ini akan memberikan dampak positif perkembangan Kriya Seni di Bali khususnya dan di Indonesia pada umumnya.
Yudisium FSRD ISI Denpasar Tahun Akademik 2009/2010

Yudisium FSRD ISI Denpasar Tahun Akademik 2009/2010

Denpasar-Setelah menggelar pameran Tugas Akhir yaitu dari hari Senin, 21 sampai 25 Juni 2010 yang dilaksanakan  di ‘luar kandang’ yaitu Museum Bali dan Ujian Komprehensif pada tanggal 28 Juni-2 Juli 2010, Sebanyak 41 orang mahasiswa FSRD ISI Denpasar dinyatakan lulus Ujian Akhir. Itu terungkap dalam acara Yudisium FSRD pada hari senin (12/7) di Gedung Lata Mahosadhi (PUSDOK) ISI Denpasar. Tampak hadir dalam acara tersebut Rektor ISI Denpasar bersama Jajarannya, Dekan FSRD, Dekan FSP, pejabat struktural, dosen dan mahasiswa.

Empat puluh satu mahasiswa peserta Yudisium terdiri dari Jurusan Seni Rupa Murni sebanyak 7 orang, Jurusan Kriya 3 orang, Desain Interior 6 orang, Desain Komunikasi Visual (DKV) 20 orang, serta Prodi Fotografi 5 orang. Menurut Ketua Panitia Acara sekaligus PD 1 FSRD Drs. Olih Sulihat Karso, MSn, hasil Ujian Akhir yang diperoleh oleh mahasiswa peserta Yudisium ini rata-rata sangat memuaskan. Terbukti nilai yang paling rendah adalah 71,20 dan tertinggi adalah 91,55, semoga ini mencerminkan kualitas pendidikan yang diterima selama mereka di bangku kuliah dan akan dijadikan acuan lembaga untuk meningkatkannya kedepannya nanti. Pada kesempata tersebut juga diumumkan 5 besar peraih IPK tertinggi untuk semester genap 2010 yaitu Ramanda Dimas Surya Dinata (Fotografi) 3,58, I Dewa Gede Purnama Yasa (Fotografi) 3,58, I Made Dwi Lestariyasa (Fotografi) 3,49. I Gede Putu Bayu Sanjaya (Desain Interior) 3,44, I Wayan Tagel Agustina (SRM/Patung) 3,44, Agung Wijaya (Fotografi) 3,40, I Gede Ketut Sutrawan (Desain Interior) 3,38.

Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, MSi menyatakan bangga atas capaian yang diraih oleh mahasiswa peserta Yudisium dan mengharapkan agar mahasiswa terus mempertahankan kredibilitas dan profesionalitasnya ketika akan terjun di dunia kerja setelah lulus nanti. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA tidak dapat menyembunyikan rasa bangganya atas prestasi yang telah dicapai oleh mahasiswa khususnya peserta yudisium dan berpesan bahwa ujian sesungguhnya adalah bagaimana pembuktian kredibilitas keilmuan kita di masyarakat. Di dunia kerja yang sesungguhnya sangat dibutuhkan insan-insan yang kreatif, etos kerja tinggi dan mau mengambangkan jaringan kerja atau networking yang intensif, tentu output yang secara akademis berkualitas sangat diharapkan ikut mengembangkan industri kreatif yang sedang digalakkan pemerintah saat ini. Bagi lembaga ini merupakan dasar pijakan untuk menyusun rancangan program pendidikan dan pengembangan lembaga ke depannya.

Perbaikan Kursi Kerja Menurunkan Keluhan Sistem Muskuloskeletal Dan Meningkatkan Produktivitas Perajin Destar

Perbaikan Kursi Kerja Menurunkan Keluhan Sistem Muskuloskeletal Dan Meningkatkan Produktivitas Perajin Destar

Oleh: Ida Ayu Kade Sri Sukmadewi

Judul Asli:

Perbaikan Kursi Kerja Dan Pemberian Teh Manis Saat Istirahat Pendek Menurunkan Keluhan Sistem Muskuloskeletal Dan Meningkatkan Produktivitas Perajin Destar Di Desa Gerih

KursiKerajinan destar merupakan salah satu bentuk industri kecil yang berkembang di desa Gerih Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, dengan jumlah perajin 21 orang semua laki-laki. Ukuran bahan destar 115 cm X 115 cm, ukuran tersebut bisa dijadikan satu destar disebut destar bungkulan dan bisa dijadikan dua destar disebut destar jejatoran biasa.

Pada proses menjahit, para perajin menggunakan kursi dengan ketinggian dudukan    42  cm   tanpa menggunakan dudukan rotan.  Tinggi mesin  jahit  75  cm,  tinggi pedal dari lantai 9 cm dengan kemiringan 250. Pada proses menjahit, perajin melakukan pekerjaannya dengan sikap paksa (membungkuk dan penggunaan anggota gerak bagian atas tubuh dalam keadaan terangkat)

Pada akhir pekerjaan ini dilaksanakan, perajin merasakan keluhan pada sistem muskuloskeletal terutama di bagian pantat, bahu, leher, punggung , dan betis. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh ukuran kursi yang tidak sesuai dengan antropometri perajin, kerasnya dudukan kursi, jenis pekerjaan yang bersifat menoton, dan tidak ada istirahat pendek, apalagi hal ini berlangsung selama 8 jam dalam satu hari dengan tidak melakukan istirahat pendek dan perajin tidak disediakan minum, sehingga asupan gizi perajin tidak terjaga serta sistem kerja borongan membuat pekerja memaksakan diri  untuk tetap bekerja meskipun dalam keadaan lelah. Penelitian Manuaba (1998 a) menyatakan bahwa terdapat korelasi yang tinggi antara keluhan leher dan bahu dengan periode kerja, sikap kerja duduk dan tinggi badan, serta terdapat 32,17 % mengeluh sakit di leher dan 43,48 % mengeluh sakit di bahu.

Dari uraian di atas terlihat ada beberapa masalah ergonomi, yang menjadi masalah utama dan perlu segera dilakukan perbaikan adalah masalah kursi kerja yang tidak sesuai dengan antropometri perajin dan masalah asupan gizi perajin. Masalah ergonomi tersebut apabila tidak segera diperbaiki, tentunya akan dapat memberikan beban berlebihan, menimbulkan keluhan muskuloskeletal yang akan diikuti oleh menurunnya tingkat produktivitas kerja. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dalam upaya mengatasi masalah yang muncul. Untuk maksud tersebut dilakukan penelitian berupa  perbaikan-perbaikan kondisi kerja. Upaya pendekatan partisipasi dengan perajin dan pihak perusahaan menunjukkan hasil bahwa alternatif perbaikan yang dipilih adalah perbaikan kursi kerja sesuai antropometri perajin dengan menggunakan dudukan rotan dan pemberian teh manis saat istirahat pendek. Upaya intervensi ini dipilih berdasarkan urgensi, murah, dan mudah dilakukan. Dengan perbaikan-perbaikan ini diharapkan dapat menurunkan gangguan sistem muskuloskeletal, tidak cepat lelah dan meningkatkan produktivitas kerja.

Perbaikan Kursi Kerja Menurunkan Keluhan Sistem Muskuloskeletal Dan Meningkatkan Produktivitas Perajin Destar, selengkapnya:

Semiloka Pemuktahiran Kurikulum FSRD  ISI Denpasar

Semiloka Pemuktahiran Kurikulum FSRD ISI Denpasar

Seiloka FSRD

Seiloka FSRD

Denpasar-Sesuai dengan tuntutan stakeholder yang semakin meningkat terhadap kualitas lulusan ISI Denpasar, Fakultas Seni Rupa dan Desain mengadakan Semiloka Pemuktahiran  Kurikulum di Gedung Lata Mahosadhi (PUSDOK), Hari Selasa (10/11). Bertindak sebagai narasumber adalah Prof. Drs. I Dewa Komang Tantra, MSc, PHD dari Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Pada acara tersebut tampak seluruh jajaran struktural ISI Denpasar Rektor, para pembantu rektor,  Dekan dari kedua Fakultas, seluruh Struktural dari kedua Fakultas dan seluruh dosen FSRD.

Menurut Dekan FSRD ISI Denpasar Dra. Ni Made Rinu, MSi tujuan dari kegiatan semiloka ini adalah meningkatkan mutu proses pembelajaran dan menghasilkan kualitas lulusan sesuai dengan  standar lapangan kerja atau stake holder.  “Ini merupakan paradigma baru pendidikan nasional yang mengedepankan kurikulum yang berbasis kompetisi dan tentu kami di FSRD ingin terus meningkatkan kualitas lulusan kami selain ingin meningkatkan akreditasi Fakultas kami” tambah Rinu. Setelah diadakannya semiloka ini akan dirumuskan kurikulum Fakultas Seni Rupa dan Desain oleh 27 orang tim perumus yang nantinya akan dibukukan menjadi buku panduan studi. Mengenai tim perumus merupakan seluruh pejabat struktural di FSRD. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA dalam pengarahannya sekaligus membuka semiloka ini menekankan pentingnya komitmen dosen dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan dari masing-masing fakultas.  Hal ini sesuai dengan arahan dari Mendiknas yang baru. Tujuannya untuk menghindari output Perguruan Tinggi yang miss match dengan permintaan lapangan kerja yang bermuara kepada makin banyaknya pengangguran intelektual yang masih banyak jumlahnya saat ini. Tentu dengan kegiatan seperti ini telah menunjukan bagaimana komitmen FSRD untuk terus meningkatkan kualitasnya dan dukungan dosen sebagai ujung tombak pendidikan sangat diharapkan demi kemajuan kita bersama.

Prof. Tantra yang bertindak sebagai  narasumber menjelaskan pentingnya kurikulum berbasisi kompetisi dalam konteks penciptaan insan Indonesia yang cerdas dan kreatif seperti yang diamanatkan oleh DIKTI. Prof. Tantra dengan gayanya yang khas dan penuh lawakan segar membuat semiloka kali ini terkesan segar dan beda dari biasanya. Semoga dengan komitmen yang positif dalam meningkatkan kualitas diri akan berbuah yang positif pula bagi kemajuan dunia pendidikan seni  dan desain di ISI Denpasar.

Loading...