Kegiatan Pembelajaran Gamelan Bali Di KBRI Paris Oleh I Nyoman Kariasa

Kegiatan Pembelajaran Gamelan Bali Di KBRI Paris Oleh I Nyoman Kariasa

Dalam kesempatan  kali ini, dapat saya kabarkan  kegiatan pembelajaran gamelan Bali di KBRI Paris.

kariasa (600 x 399)Sebagai tindak lanjut dari pembelajaran gamelan Bali di KBRI Paris, seminggu yang lalu tepatnya pada tanggal 21 juni 2009 kami mengadakan pertunjukan sebagai partisipan dalam rangka “fete de la musique”(hari musik sedunia)

Fete de la Musique merupakan festival music tahunan yang dicetuskan oleh mentri kebudayaan Prancis Jack Lang (1982) dan digelar setiap tanggal 21 Juni. Sejak awal pelaksanaannya, festival ini sukses sebagai sarana efektif bagi semua orang untuk mengekpresikan diri dalam berbagai jenis music.

Pertunjukan tersebut digelar atas kerja sama antara KBRI Paris dengan Restaurant Indonesia di kawasan Jardang du Lexerburg ( taman kota Luxerburg). Tempat ini sengaja dipilih karena berdekatan dengan salah satu pusat acara di konsentrasi masa Fete de la musique.

Materi yang ditampilkan adalah tabuh gilak baris, tabuh tari pendet, dan tabuh gilak sasak. Selain menampilkan gamelan Bali, juga menampilkan  angklung (kocok) yang membawakan lagu  kopi dangdut, my heart dan Besame mucho. Pergelaran ini didukung oleh PPI(Perhimpunan pelajar Indonesia) setempat.

Pada umumnya warga prancis  terpikat dan sangat mengapresiasi pertunjukan yang bernuansa tradisional Indonesia yang sangat unik jika dibandingkan dengan pertunjukan pertunjukan yang lainnya. Diharapakan partisipasi Indonesia semakin menggugah keingin tahuan masyarakat Prancis tentang seni budaya dan wisata Indonesia. Kata Gustav Sirait, sekretaris III Pensosbud KBRI Paris.

Selain pertunjukan, kami juga mengadakan  sesi interaktif. Pada sesi ini warga Prancis bahkan antri ingin mencoba memainkan gamelan dan angkung bersama sama dengan penabuh dari Indonesia.

Setelah Fete de la music berakhir, dalam minggu ini  kantor KBRI Paris kembali disibukan dengan persiapan mengikuti Cranaval Tropical de Paris tanggal 4 Juli 2009 yang akan datang. Dalam keikut sertaannya yang ke dua kali ini, KBRI Paris akan menampilkan mobil hias bernuansa Bali, dan pragmen prosesi dengan menggunakan gamelan Bleganjur,angklung kocok  dan Tari kecak.  Kontingen Indonesia akan melibatkan lebih dari 70 orang yang didukung oleh masyarakat Indonesia di paris dan beberapa masyarakat Prancis.

Carnaval kali ini  akan  dimulai dari Place de la Nation dan berprosesi menelusuri jalanan kota sejauh 7 kilometer dan berakhir di Port de Pantin.  Prosesi ini juga display di satu titik dan dilakukan penilaian oleh tim juri yang nantinya akan ditentukan juara dalam berbagai katagori.  Carnaval Tropical de Paris diikuti oleh lebih dari 30 peserta yang kebanyakan dari Negara Negara bekas jajahan Prancis yang berada di Benua Aprica. Dan Indonesia di undang sebagai peserta tamu.

Dalam latihan tadi malam, Kuasa Usaha Bapak Maruli Tua Sagala, Pejabat dan para Diplomat di lingkungan KBRI Paris, turut hadir dalam latihan dan memberikan semangat kepada  kontingen Indonesia. Kita harus dapat berbuat maksimal demi Bangsa dan Negara. Karena Carnaval de Paris merupakan ajang promosi Indonesia untuk lebih dikenal  di mata internasional dibidang seni dan budaya. Sehingga nantinya bisa meningkatkan kunjungan wisata ke Indonesia. “ kata Bapak Maruli, menyemangati.”

Demikian kegiatan yang dapat saya kabarkan, mohon doa restu, semoga keikutsertaan Indonesia dalam Carnaval ini dapat menuai hasil yang maksimal.

Paris, 30 Juni 2009

Salam,

I Nyoman Kariasa

Hasil Karya Fotografi Dosen ISI Denpasar dengan Judul ”Imbue” di Pamerkan Oleh The University of Western Australia

Hasil Karya Fotografi Dosen ISI Denpasar dengan Judul ”Imbue” di Pamerkan Oleh The University of Western Australia

Imbue Karya Arba Wirawan 2008

Imbue Karya Arba Wirawan 2008

Peningkatan akuntabilitas dosen dan Internasionalisasi kampus ISI Denpasar kembali bergeliat dengan diselenggarakannya pameran karya-karya dosen Ps. Fotografi FSRD ISI Denpasar I Komang Arba Wirawan,S.Sn.,M.Si di Cullity Gallery, Faculty of Architecture, Landscape and Visual Art, The University Of Western Australia.

Pameran yang bertajuk Bagus Hati Brige Culture project dapat diakses dalam situs bagus hati exhibition The University Of Western Australia, Arba Wirawan mengusung tema “Dynamic Balinese culture are my source of inspiration  of art photography creation. Budaya Bali yang dinamis dan kreatif membawa inspirasi dan kreasi yang tidak pernah tidur sebagai sumber ide penciptaan fotografi seni.

Keunggulan budaya Bali Hindu sebagai nafasnya, merupakan sumber eksplorasi yang tidak pernah habis dapat menjadi keunggulan dan kekhasan dari Ps. Fotografi FSRD ISI Denpasar dibanding dengan pendidikan akademis fotografi lainnya di Indonesia, yang dapat menjadi ciri dan karakter yang berbeda. Sehingga fotografi seni nantinya dapat tumbuh menjadi industri kreativ mewarnai jagat seni rupa di Indonesia bahkan dunia.

Eksplorasi fotografi seni tidak terbatas pada budaya saja ia memiliki media yang sangat luas dan tidak terbatas apalagi era digitalisasi dan komputerisasi yang mempermudah dan mempercepat seorang seniman fotografi dalam berkarya, tanpa mengurangi kwalitas karya tentunya dan malah menambah nilai dari karya yang diciptakan.

Perlu kerajinan, ketekunan, dan kesabaran dalam menciptakan sebuah karya fotografi seni. Tentunya didukung oleh faktor teknis fotografi digital, dan tataran idesional yang segar secara terus menerus. Fotografi seni sekarang ini berkembang melalui dua sumber. Sumber yang pertama membuat foto /setting fotografi (made photography) dan sumber yang kedua menemukan obyek foto (make photography).

Baik membuat dan menemukan foto diperlukan tiga syarat (teori 3C) teori utama dalam penciptaan sebuah karya fotografi seni yaitu content, context dan compotition. Content yang dimaksud adalah isi dari sebuah karya fotografi seni, kaya isi atau miskin isi karya yang dihasilkan oleh seorang fotografer seni. Context yang dimaksud adalah konsep yang dipresentasikan dalam visual karya tersebut. Compotition yang dimaksud adalah keindahan secara menyeluruh dari karya tersebut, berupa komposisi, pencahayaan, sudut pandang, fokus of interest, garis, bidang, dan warna,.

Penguasaan teori yang lengkap dan teknis yang akurat didukung oleh penguasaan peralatan yang cekatan semestinya akan menghasilkan karya yang berkarakter. Sehingga akan lahir master piece oleh maestro-maestro fotografi seni, selamat berkarya.

Berikut karya yang dipamerkan I Komang Arba Wirawan.S.Sn.,M.Si di THE UNIVERSITY OF WESTERN AUSTRALIA “IMBUE’ Karya I Komang Arba Wirawan-2008.

Kunjungan Dosen University of Western Australia ke ISI Denpasar

Kunjungan Dosen University of Western Australia ke ISI Denpasar

lalalele (Denpasar-humasisi) Ditengah gencar-gencarnya Lembaga Pendidikan Tinggi di  Indonesia untuk membenahi kualitas pendidikannya agar bisa bersaing dengan Universitas  luar negeri, kampus ISI Denpasar kedatangan Paul Trinidad seorang dosen Visual Arts dari  The Faculty of Architecture, Landscape and Visual Arts, University of Western Australia.  Kedatangan Mr. Paul disini adalah untuk menjajaki kerjasama (UtoU) dengan ISI Denpasar  di bidang pendidikan Seni Rupa seperti pameran, workshop, sandwich program, seminar,  kolaborasi seni dan pertukaran Mahasiswa dan Dosen. Itu terungkap dalam pertemuan  rektor dengan Paul Trinidad di gedung Rektorat ISI Denpasar. Pada kesempatan tersebut  Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA didampingi oleh Dekan FSRD Dra. Ni  Made Rinu, MSi, PD I FSRD Drs. I Gede Mugi Raharja, MSn, PD II FSRD Drs. I Made Bendi  Yudha, MSn, Ketua PS. Fotografi Arba Wirawan.

Ternyata ini merupakan kunjungan lanjutan Mr. Paul dimana pada tahun 2007 pernah dilaksanakan. Kedatangannya saat ini adalah untuk lebih intens untuk menjajaki kerjasama secara konkret dan membicarakan butir-butir kesepakatan kerjasama (MoU) yang rencananya pada Bulan September depan bisa ditandatangani antara kedua belah pihak. Sementara itu dalam waktu dekat dari pihak University of Western Australia akan membuat website yang memuat karya-karya mahasiswa dan dosen dari kedua universitas. Dimana dosen dan mahasiswa FSRD ISI Denpasar diharapkan mengisi content-nya dengan memajang karyanya disana. Rencananya web tersebut dinamakan “truly bagus” sebuah Bridge of culture (Jembatan kebudayaan) yang bermakna estetika yang tinggi dalam dua bahasa Inggris dan Indonesia. Tujuan pembuatan website ini adalah promosi lewat internet sehingga masyarakat dunia secara umum dan masyarakat Indonesia dan Australia pada khususnya dapat melihat karya mahasiswa dan dosen kedua Universitas, sehingga bisa memberikan input terhadap peningkatan kualitas karya, baik secara akademis maupun komersial. Rencannya website akan ditindaklanjuti pada bulan Juli ini dan akan diadakannya student project pada bulan Agustus. Untuk rencana ke depannya dosen dan mahasiswa ISI Denpasar juga diundang untuk mengisi International Exhibition di Australia pada September depan.

Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Wayan Rai S., MA menanggapi dengan baik rencana kerjasama ini dan mengharapkan sebelum tahun 2010 dapat terlaksana realisasi kerjasama antara University of Western Australia dengan ISI Denpasar dan antara FSRD ISI denpasar dengan Faculty of Architecture, Landscape and Visual Arts University of Western Australia. Sehingga ISI denpasar pada umumnya dan FSRD bisa mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas pendidikannya sesuai dengan standar internasional. Dekan FSRD Dra. Ni Made Rinu, MSi menyambut gembira dengan diadakannya dan menanggapi secara serius dengan mempersiapkan diri secara maksimal. Apalagi kelemahan mendasar dari mahasiswa dan dosen adalah kemampuan berbahasa asing, apalagi Mr. Paul berjanji untuk membantu di dalam hal peningkatan kemampuan bahasa. Nah dengan kesempatan ini kita bisa meningkatkan kemampuan bahasa dengan kerjasama ini, sehingga transfer ilmu dan wawasan tentang perkembangan dunia seni rupa di dunia internasional dapat ditingkatkan. Dengan kerjasama ini juga dapat menambah networking kita di dunia dan diharapkan dapat memotivasi diri untuk mengasah kualitas dan kemampuan diri agar dapat bersaing di tingkat internasional.

Mr. Paul Trinidad sangat senang bisa berkunjung ke ISI Denpasar khususnya dan ke Bali pada umumnya. Apalagi dosen eksentrik ini sangat menyukai Wayang Kulit Kamasan dan mengharapkan kesenirupaan Bali banyak diangkat ke pentas internasional karena mempunyai ciri khas, filosofi dan nilai estetika yang tinggi.

I Komang Arba Wirawan, Raih Penghargaan Tanah Lot Festival 2009 Photo Contest

I Komang Arba Wirawan, Raih Penghargaan Tanah Lot Festival 2009 Photo Contest

Arba Wirawan

Arba Wirawan

Dosen yang mantan wartawan foto dan hobi hunting foto, bersama mahasiswanya selalu rajin mengikuti berbagai lomba foto. Bahkan dalam perkuliahan apabila mahasiswanya mengikuti lomba foto saja akan diberikan penambahan nilai apalagi sampai meraih penghargaan dan juara. Menurut Arba Wirawan mahasiswa fotografi yang nantinya menjadi ’fotografer’ harus punya pergaulan luas, yang nantinya seharusnya punya nama atau gaya (style) sendiri. Untuk itu dari mahasiswa mereka harus rajin melatih matanya untuk melihat keindahan disekitarnya untuk menciptakan karya foto yang menarik. Sebelum dapat menciptakan foto seni hendaknya seperti seni lukis (aliran abstrak) mereka harus matang dulu pada aliran realis, lomba foto inilah diperlukan penuangan gaya realis disamping penerjemahan tema dan konsep foto.

Nama hendaknya dibangun sejak dini, ada beberapa jalan untuk memperkenalkan diri pada masyarakat, dari yang paling mudah diantaranya melalui kartu nama, poscard, fb, web, media massa, pameran, yang paling menguntungkan mengikuti lomba foto yang semakin hari hadiah dan penghargaan semakin menarik. Contohnya Garuda Photo Contest 2009 berhadiah 30.000 U$ lomba foto kementrian Pariwisata Indonesia ’Sadar Wisata’ 2009 hadiahnya sampai 70 juta dan banyak lagi lomba foto yang lainnya, tinggal di buka di google atau www.fotografer.net

Baris Dapdap Dance by I Komang Arba Wirawan

Baris Dapdap Dance by I Komang Arba Wirawan

Perkuliahan yang dilaksanakan Arba Wirawan, di dalam kelas tugas-tugasnya diarahkan untuk memvisualisasi tema dalam berbagai lomba foto, ”ini merupakan tugas dengan manfaat ganda yang pertama mereka dapat mengerjakan tugas kuliah, dan yang kedua sekalian mereka dapat mengikuti lomba foto, saya kira cukup menarik dan menantang” katanya. Berikut  Curriculum Vitae I Komang Arba Wirawan, lahir, di Singaraja 31 Desember 1970, selesai menamatkan pendidikan di Program Studi Seni Rupa dan Desain (PSRRD) Universitas Udayana mulai bekerja di harian Bali Post (1997-1998). Pindah tugas menjadi wartawan foto di harian Denpost (Kelompok Media Bali Post) tahun (1998-2002), sejak 2003 hingga sekarang mengajar di Program Studi Fotografi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, menamatkan pendidikan magisternya di Pascasarjana Program Studi Kajian Budaya, Universitas Udayana (2006-2008) Pengajar fotografi di FKIC Ubud Bali, (2007-2009) sebagai juri lomba foto harian Denpost (208-2009), Alamat: Jl. Astasura I Gg. Amerta 10 Denpasar Utara (80115). Mobile Phone: 081338738806,  Email: [email protected]

Pameran 2009 Pameran Bersama ISI Denpasar ’WATERS’ The 3 rd Conference. 2008: Pameran Bersama Dosen FSRD ISI Denpasar ’Keragaman dalam Budaya’ di Musium Neka Ubud Bali. Pameran Bersama pemenang Penciptaan ISI Denpasar di Gedung Pameran ISI Denpasar. 2007: Pameran foto”freestyle photography” di FKIC Ubud Bali, Pameran bersama dalam Festival Kesenian Indonesia (FKI V) di ISI Denpasar. Pameran dalam rangka SEAMEO di ISI Denpasar 2006: Pameran bersama dosen ISI Denpasar”Jejak-jejak Tradisi II”di museum Neka Gianyar Bali, pameran bersama Perhimpunan Fotografer Bali (PFB)”Budaya Bali” di Musium Perjuangan Rakyat Bali Denpasar. Pameran bersama dosen Fotografi di Grand Room ISI Denpasar, 2005:pameran ”Nominasi” Pre Bali Bienale” di Sika Gallery, pameran ”FKI IV STSI Bandung”, pameran bersama Perhimpunan Fotografer Bali (PFB)”Budaya Bali” di Art Centre Denpasar, 2004:pameran bersama Dosen ISI Denpasar”Jejak-jejak tradisi I” di Magelang, 2003:pameran bersama foto ”Bom Bali” di Kuta Badung, pameran ”Pemenang lomba foto PKB XXV” di Denpasar

Penghargaan

2009 Penghargaan Tanah Lot Festival Photo Contest. 2005, Lolos Pra Bali Bienalle, Astra Award. 2003, Pemenang II lomba foto PKB XXV pemerintah Provinsi Bali. Foto dalam buku bom Bali TP5BB LPM Kuta. Peserta World Press Foto Participants. 2001, Foto-foto dalam buku “ Mengibarkan merah putih   menegakkan demokrasi” wijaya word. Pemenang 3 Lomba Photo Pesta Kesenian Bali ke 23. 1997, Pemenang sayembara 2 dan terpakai sebagai Logo resmi Pekan  Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) X. 1996, Pemenang sayembara logo PIMNAS XI di Universitas Udayana.

Visualisasi Relief  Kamasutra dan Etnik Bali sebagai Karya Fotografi Seni dan Fashion Fotografi Tugas Akhir Mahasiswa Ps. Fotografi, FSRD ISI Denpasar

Visualisasi Relief Kamasutra dan Etnik Bali sebagai Karya Fotografi Seni dan Fashion Fotografi Tugas Akhir Mahasiswa Ps. Fotografi, FSRD ISI Denpasar

Kamasutra Karya Gus Eka 2009

Kamasutra Karya Gus Eka 2009

Prasyarat meraih gelar sarjana seni (S.Sn) bagi mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar, diwajibkan mengikuti pameran TA, dan ujian konfrehensip. Pameran TA sebagai pertanggungjawaban terhadap publik karya seni yang mereka hasilkan selama menempuh pendidikan selama empat tahun, bergulat dengan kurikulum. Ujian konfrehensip mempresentasikan konsep karya didepan sidang ujian berupa teori dan teknis dalam mencipta sehingga antara konsep dan visualisasi menjadi yang utuh.

Tema yang diangkat dari tahun ke tahun sangat pariatif, seperti Kehidupan Nelayan di Pantai Kedonganan, Wanita Tukang Suun di Pasar Badung, Shadow di Pasar Kintamani, Air sebagai sumber penciptaan Fotografi, dan lain sebagainya. Untuk tahun ini yang mengikuti TA mahasiswa Ps. Fotografi mengangkat tema relief kamasutra dan busana etnik Bali.

Visualisasi Relief Kamasuta ke dalam Fotografi Seni merupakan karya TA I.B. Eka Ananda hasil bimbingan Drs. I Dewa Md. Darmawan, M.Si dan Drs. I.N Wirakesuma.,M.Sn. lebih banyak mengksplorasi beberapa relief kamasutra yang terdapat di Tirtha Gangga dan beberapa hotel di daerah sekitar Ubud. Filosofi dari kamasutra yang ditelusuri oleh Gus Eka, merupakan seni berhubungan suami istri yang menghasilkan keturunan suputra, dalam visualisasinya agar tidak mengandung fornografi Gus Eka mengemas karyanya dengan komposisi, sudut pengambilan, pencahayaan, warna yang sangat estetis jauh dari kesan vulgar.

Foto Fashion by Gek Dani 2009

Foto Fashion by Gek Dani 2009

Karya TA Etnik Bali sebagai visualisasi ke dalam Fotografi Fashion karya TA A.A Ayu Puspawardhani hasil bimbingan I Made Saryana.,S.Sn., dan I Komang Arba Wirawan.,S.Sn.,M.Si. mempresentasikan rancangan busana Cok Abi dan beberapa model cantik. Konsep busana, pose model dan seting pemotretan, diambil dalam suasana Bali yang dinamis, seperti model dengan pakaian biru dan pose dan setting di Pasar Badung, di Monkey Forest, di galian Pasir Klungkung semua tervisualisasi dengan karakter pencahayaan yang matang. Proses penciptaan karya Gek Dani, dibantu dengan mobile lihgt untuk untuk menghilangkan bayangan pada wajah model. Presentasi 15 karya yang diciptakan Gek Dani tampil dengan balutan busana etnik Bali yang estetis, semoga dapat menjadi fotografer akademik yang mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.


By. I Komang Arba Wirawan,S.Sn.,M.Si

Pj. Ketua Program Studi Fotografi, FSRD ISI Denpasar

Pameran Tugas Akhir FSRD ISI Denpasar Tahun 2008/2009

Pameran Tugas Akhir FSRD ISI Denpasar Tahun 2008/2009

pameran-ta (Denpasar-Humasisi) Sebanyak 41 mahasiswa akan menunjukan karya penciptaan terbaiknya  dalam Pameran Tugas Akhir Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar sebagai persyaratan untuk  meraih gelar Sarjana Seni. Pameran akan dibuka Selasa (16 Juni 2009) jam 10 pagi di Gedung  Pameran Tetap Krya Hasta ISI Denpasar. Rencananya pameran tersebut akan dibuka oleh pembantu  Rektor I ISI Denpasar Drs. I Ketut Murdana, MSn. Menurut Ketua Panitia Pelaksana Tugas Akhir  FSRD yang sekaligus PD I FSRD ISI Denpasar Drs. I Gede Mugi Raharja, MSn, pameran akan  berlangsung selama 6 hari yaitu dari tanggal 16-20 Juni 2009 dan akan dilanjutkan dengan Ujian  Komprehensif yang akan dilaksanakan pada tanggal 22-27 Juni 2009. Untuk peserta ujian tahun ini  adalah 41 orang dengan perincian Seni Lukis=13 orang, Seni Patung=2 orang, Kriya Seni=3 orang,  Desain Komunikasi Visual=14 orang, Desain Interior=7 orang dan PS Fotografi=2 orang. Sementara  itu mahasiswa yang mengambil Tugas Akhir Pengkajian/Skripsi sebanyak 2 orang yaitu 1 orang dari jurusan Desain Interior yang mengangkat desain interior Panti Jompo(wredha) dan dari Kriya seni yang mengangkat Seni dan Ritual Kebudayaan Daerah Kalimantan.

Menurut Mugi tema karya secara umum yang diangkat mahasiswa sangatlah beragam, untuk yang di Seni Rupa Murni dan Kriya Seni seperti alam, simbolisme, budaya, sosial politik, emansipasi wanita, human traficking dan Ritual. Untuk DKV diangkat promosi Obyek wisata, Iklan layanan Masyarakat dan Iklan Komersial. Desain Interior mengangkat Interior Spa, Showroom, Lobby Hotel dan yang terbaru Lobby Cinema. PS Fotografi mengangkat tema Fashion dan Kama Sutra. Dalam kesempatan ini Mugi mengundang masyarakat umum sebagai stake holder untuk ikut melihat dan memberikan kritik dan saran terhadap kualitas karya mahasiswa yang tercermin dalam karya Tugas Akhir ini, apalagi pameran bersamaan dengan diadakannya Pesta Kesenian Bali yang ke-31 ini. Untuk teknis ujian mahasiswa akan dinilai oleh Dosen Pembimbing dan Penguji. Untuk materi yang diuji adalah Teknis karya, konsep karya, wawasan keilmuan yang berkaitan dengan karya dan Pengetahuan Umum penunjang. Mahasiswa yang lulus ujian akan di Yudisium pada tanggal 4 Juli 2009 di tingkat Fakultas dan di Wisuda 3 minggu setelahnya. Ditanya mengenai peluang kerja alumnus, PD 3 FSRD Drs. I Wayan Swandhi, MSi menegaskan bahwa peluang kerja bagi alumni Seni Rupa dan Desain cukup gampang diserap oleh pasar, terbukti banyak yang bekerja sembari kuliah, namun Swandhi menginginkan agar alumnus dapat membuka peluang kerja sesuai dengan harapan pemerintah. Apalagi Tahun ini pemerintah mencanangkan sebagai tahun kreatif dimana industri kreatif mendapat perhatian yang lebih, diharapkan alumnus ISI Denpasar sebagai tokoh utama penggerak industri kreatif di Indonesia. PD 2 FSRD I Made Bendhi Yudha, MSn menerangkan sebagai yang berwenang di bidang administrasi. Lembaga sudah menyiapkan aturan atau persyaratan agar mahasiswa dapat mengambil mata kuliah Tugas Akhir ini dan telah mengadakan seleksi terhadap peserta. Sebagai PD2 Bendhi mendukung seluruh persiapan pameran dan jalannya Ujian Tugas Akhir ini dapat berjalan dengan lancar dari segi pendanaan.

Dekan FSRD ISI Denpasar Dra. Ni Made Rinu, MSi menerangkan secara intern makna pameran ini sebagai wadah untuk menggodok mahasiswa calon sarjana agar bisa mempertanggung jawabkan karyanya kepada masyarakat akademis kampus, sehingga pendewasaan mahasiswa dalam berkarya secara dapat terasah. Secara Ekstern masyarakat secara umum dapat berkesempatan menilai dan memberi umpan balik (feed back) kepada kampus, sehingga lembaga dapat melihat kekurangan dan peluang pengembangan ke depan. Secara kuantitas peserta tahun ini meningkat, tahun lalu yang jumlahnya 38 orang sekarang meningkat menjadi 41 orang, dan yang membanggakan lagi setiap Program Studi dapat mengujikan mahasiswanya. Untuk Kualitas Rinu sebagai pimpinan lembaga menerangkan pameran tugas akhir ini merupakan sarana untuk menilai sejauh mana kualitas tingkat pendidikan kita dan juga mengharapkan kritk dan saran masyarakat untuk perkembangan Fakultas ke depan.

Loading...