Praktik melukis tubuh diikuti puluhan mahasiswa ISI Denpasar

Praktik melukis tubuh diikuti puluhan mahasiswa ISI Denpasar

Sumber : https://bali.antaranews.com/berita/162462/praktik-melukis-tubuh-diikuti-puluhan-mahasiswa-isi-denpasar

Denpasar (ANTARA) – Praktik body painting atau seni melukis tubuh mahasiswa diikuti puluhan mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar untuk mengasah kemampuan melukis sekaligus mempererat tali persaudaraan antarmahasiswa.

“Kegiatan workshop dan praktik body painting ini merupakan rangkaian Pameran Evaluasi Pembelajaran yang telah digelar pada 16 Agustus 2019 di Denpasar Art Space. Praktik ini diikuti mahasiswa semester IV Jurusan Seni Rupa Murni,” kata Ketua Jurusan Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar, Gunawan, di sela-sela workshop tersebut, di kampus setempat, di Denpasar, Kamis.

Pihaknya berharap dari kegiatan tersebut sekaligus mempererat tali persaudaraan antarmahasiswa karena model yang digunakan adalah mahasiswi hampir dari semua jurusan yang ada di kampus seni negeri di bilangan Nusa Indah, Denpasar itu.

Pada kesempatan yang sama, dosen Seni Rupa Murni, Nengah Wirakesuma menambahkan, yang terpenting dari workshop ini adalah merevolusi mental mahasiswa agar terbiasa berhadapan dengan model yang berlawanan jenis kelamin.

“Tujuan utama kita agar mahasiswa terbiasa dengan profesi lukis tubuh ini, sehingga tidak ada getaran, grogi atau rasa canggung ketika melukis model yang berbeda jenis kelamin,” ujar Wirakesuma.

Body painting, kata dia, jangan dikaitkan dengan pornografi, karena dunia seni memiliki pandangan berbeda.

Ia mencontohkan relief-relief Kamasutra pada candi-candi Hindu yang dengan jelas menggambarkan hubungan seksual, namun esensi relief tersebut adalah pendidikan seks yang baik.

Demikian pula para mahasiswa yang notabene calon seniman body painting, diyakini akan bekerja secara profesional. Walaupun mereka harus melukis pada tubuh model yang relatif menarik karena mental mahasiswanya sudah teruji melalui praktik.

Ngurah Gde Surya Buana, narasumber workshop menambahkan, bagian yang dilukis oleh mahasiswa adalah dari perut ke atas, tangan dan wajah.
“Praktik ini menjadi tantangan besar bagi mahasiswa, sebab selama ini mereka terbiasa melukis dengan media kanvas. Mereka harus mengubah sesuatu yang telah indah menjadi lebih indah lagi,” kata Surya Buana.

Sedangkan bahan untuk mewarnai dipilih cat tembok karena mengandung laktesis tinggi agar mudah mengelupas serta pigmen sablon yang tidak berbahaya bagi tubuh manusia.

ISI Denpasar “pecut” mahasiswa jadi kreatif dan mandiri

ISI Denpasar “pecut” mahasiswa jadi kreatif dan mandiri

Sumber : bali.antaranews.com

Denpasar (ANTARA) – Institut Seni Indonesia Denpasar terus berkomitmen untuk menjadikan mahasiswa dan lulusannya sebagai pribadi yang kreatif dan mandiri.

“Sebelum mereka yudisium, banyak perusahaan meminta tenaga kerja kepada saya, lalu saya tawarkan ke mahasiswa, tidak ada yang mau. Alasannya, mereka sudah punya kerjaan atau usaha mandiri,” kata Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar Dr AA Gde Bagus Udayana, SSn, MSi, usai meyudisium 206 lulusan pada Yudisium Semester Genap 2019, di Denpasar, Jumat.

Ia menjelaskan, selain melanjutkan ke jenjang magister (S2), hampir seluruh lulusan FSRD di kampus seni negeri di Bali itu telah mendapatkan dan menciptakan lapangan kerja mandiri (job creator).

“Peserta didik di FSRD memang telah digembleng secara keras agar menghasilkan output kreatif dan mandiri. Salah satu contoh dengan menggelar event-event besar di kampus,” ucapnya.

Pihaknya tidak memanjakan mahasiswa dengan sokongan dana melimpah, tetapi setiap kegiatan pasti sukses karena kreativitas mahasiswa menggali dana dengan cara mereka sendiri.

“Saya salut, karena mereka selalu punya akal menggali dana dengan ilmunya, misalnya jual kaos, merchandise atau pameran. Pola pendidikan seperti itu, membuat mahasiswa bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah walaupun belum lulus dari bangku kuliah,” ujarnya.

Udayana berharap pemerintah memerhatikan permodalan para wirausaha kreatif lulusan FSRD, sebab umumnya mereka terkendala dana pembelian perangkat kerja.

“Apalagi software yang digunakan harus original. Jika tidak, karya mereka akan ditolak oleh pasar karena terdeteksi menggunakan perangkat bajakan,” kata dosen yang mantan jurnalis itu.

Pihaknya bertekad memberi sentuhan digitalisasi terhadap semua prodi yang dikelola, termasuk mengembangkan sejumlah prodi baru, seperti desain kartun.

“Tujuan kami mendekatkan diri pada generasi milenial,” kata Udayana, sembari mengungkapkan peminat mahasiswa baru ke FSRD naik 15 persen dari tahun lalu, sebanyak 300 orang.

Pada yudisium tersebut, lima lulusan dengan predikat IPK tertinggi pada Program Sarjana Terapan, Prodi Desain Mode diraih oleh Ni Made Michel Krisdayanti (3,84), Ni Pande Nyoman Ayu Triana Damayanti (3, 84), Renata Dianitasari (3,84), Ni Putu Irma Maha Sasmita (3,89), serta Ni Kadek Paramitha Puspita Handayani (3,79).

Sedangkan pada Program Sarjana, lulusan terbaik I Prodi Interior diraih oleh IA Ketut Andriyogi Pradnyaswari (3,94). Prodi Fotografi diraih I Gede Ngurah Hartawan (3,93). Terakhir dua lulusan terbaik dari Prodi Kriya diraih oleh Ni Kadek Yuliastini (3,90) dan Gusti Ngurah Agung Dalem Diatmika (3,90). 

Pewarta : Ni Luh Rhismawati
Editor : Adi Lazuardi
COPYRIGHT © ANTARA

ISI Denpasar dukung mahasiswa desain interior ikuti TKMDII

ISI Denpasar dukung mahasiswa desain interior ikuti TKMDII

Sumber : bali.antaranews.com

Denpasar (ANTARA) – Jajaran Dekanat ISI Denpasar memberi dukungan mahasiswa Program Studi Desain Interior mengikuti ajang Temu Karya Mahasiswa Desain Interior Indonesia (TKMDII), di Lapangan Puputan Badung, Kamis, yang ditandai dengan peluncuran dan peletakan karya public facility kepada masyarakat Denpasar dalam Pra Event TKMDII.

“Melalui pihak Dekanat itu pasti mendukung kegiatan mahasiswa apalagi ini ditampilkan di luar kampus jadi alangkah baiknya ditampilkan dulu Public Facility nya di luar kampus atau di tempat umum untuk mengetahui masukan-masukan dari luar, agar nantinya dapat dijadikan referensi dan mampu mengembangkan tidak hanya bersaing di lokal, dan nasional tetapi juga di internasional,” kata Wakil Dekan I Bidang Akademik ISI Denpasar, I Nengah Sudika Negara.

Ia menjelaskan karya seni dari mahasiswa ISI Denpasar sendiri memiliki ciri khas seperti penggunaan bahannya yang sederhana, dan dapat diperoleh di Bali. Selain itu, dalam karya desain interior ini juga mengadopsi tradisi dan arsitektur Bali, serta dalam konstruksinya juga diberikan sentuhan yang berbeda.

“Tentunya dalam ajang TKMDII ini, dengan menghasilkan desain yang siap pakai tentu mahasiswa juga mendapat dukungan penuh dan saat ini mahasiswa didorong untuk melakukan pameran sendiri, mencari tempat pameran sendiri dan memamerkan karyanya sendiri dan mengelola pameran itu sendiri,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Jurusan/Program Studi Desain Interior, ISI Denpasar, I Kadek Dwi Noorwatha mengemukakan manfaat yang diperoleh mahasiswa setelah mengikuti ajang TKMDII adalah menjadi lebih memahami perkembangan desain interior dari seluruh kampus di Indonesia.

Selain itu, dapat menumbuhkan keberanian untuk menunjukkan karyanya di tingkat nasional, dan juga sebagai cara untuk memperkenalkan ISI Denpasar sebagai kampus dengan jurusan desain interior beridentias budaya.

“Melalui pelaksanaan TKMDII ke XIV ini, ya berharap agar keilmuan desain interior lebih dikenal masyarakat dan juga bagi mahasiswa agar lebih dan selalu kreatif serta berani menonjolkan karya desainnya dengan latar belakang budaya Bali dalam ranah modern sesuai dengan visi dan misi Program Studi,” jelas I Kadek Dwi Noorwatha.

Mahasiswa ISI Denpasar Mendapat Kesempatan Kelas “Street Art” Bersama Martin Dezer

Mahasiswa ISI Denpasar Mendapat Kesempatan Kelas “Street Art” Bersama Martin Dezer

IMG_3418 2Kiriman: Nyoman Lia Susanthi,S.S., M.A (Dosen PS Tv dan Film)

Foto: I Made Rai Kariasa, S.Sos.

Denpasar- Mahasiswa ISI Denpasar mendapatkan kesempatan untuk belajar tentang seni grafiti bersama Martin Dezer.  Martin Dezeer adalah seniman graffiti muda hebat dan terkenal di dunia graffiti. Dia telah memberikan karyanya yang luar biasa di berbagai kota di Perancis, Belgia dan India. Dezer juga terlibat dalam Grafititeam, sebuah organisasi graffiti dunia. Dia yang memiliki pemikiran terbuka dan sangat dinamis, juga telah berkolaborasi dengan musisi dunia.

Sebagai realisasi kerjasama antar ISI Denpasara dengan Alliance Francaise (AF) Bali maka AF memfasilitasi seniman gratifi asal Prancis ini untuk berbagi ilmu tentang graffiti di ISI Denpasar. Kegiatan yang diberi tajuk “Kelas Street Art Bersama Martin Dezer” bertujuan untuk agar generasi muda Bali khususnya mahasiswa ISI Denpasar mendapat kesempatan untuk menyalurkan inspirasinya sambil memperkaya wawasan seni dan bisa melihat potensi dibalik dunia street art. Selain itu kegiatan ini mampu meningkatkan kerjasama persahabatan antara AF Bali dengan ISI Denpasar.

IMG_3433 2Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dari tanggal 20-22 April 2014. Kegiatan ini juga melibatkan komunitas Djamur. Kegiatan berlangsung dari pagi hingga malam dimana mahasiswa dari berbagai jurusan di ISI Denpasr berpartisipasi dalam pengerjaan sebuah karya graffiti. Selain itu diisi pula pemutaran film pendek dari komunitas Djamur tentang Street Art.

IMG_3463 2IMG_3461 2Kegiatan ekspresi graffiti dilakkukan di dinding parkiran bagian utara ISI Denpasar. Antusias para mahasiswa sangat tampak saat kegiatan berlangsung, Mereka serius mengikuti arahan yang diberikan serta tekun mengerjakan hingga graffiti terselesaikan tepat waktu. Kegiatan ini  mendapat dukungan sepenuhnya dari lembaga serta berada dalam pengawasan dosen pembimbing yaitu Dewa Putu Gede Budiarta, S.Sn., M.Si. Hasil karya graffiti berisikan selain fenomena sosial yang terjadi di masyarakat serta tampak kritikan sosial yang ditunjukan dengan karya graffiti.

Loading...