Perkembangan Legong gaya Peliatan

Perkembangan Legong gaya Peliatan

Oleh: A.A.Ayu Kusuma Arini, SST.,MSi

Regenerasi Penari dan penabuh

Untuk membicarakan masalah regenerasi penari pada Legong Peliatan dapat diperoleh informasi setelah sukses melakukan lawatan ke luar negeri sebagai duta kesenian ke Eropah dan Amerika tahun 1952. Regenerasi itu biasanya berlanjut dari faktor genetik (keturunan),  bakat dan hobi. Begitulah yang terjadi di Peliatan, pada umumnya penari ataupun penabuh yang melanjutkan profesi sebagai seniman sudah didahului oleh kakek-nenek, ibu-bapak ataupun paman-bibi. Di samping itu memiliki pengajar tari Biang Sengog dan A.A.Mandera sebagai dwi tunggal dalam proses pelatihan lima generasi penari dalam rentang waktu antara tahun 1950an hingga 1970an.

Mandera menghabiskan seluruh hidupnya untuk menghidupkan tradisi gong kebyar dan Palegongan khas Peliatan. Ketekunan beliau mendidik dan melahirkan penari-penari Legong Peliatan tidak pernah terputus. Hal ini terlihat dengan kelahiran tanpa henti penari-penari generasi penerus yang berkualitas menggantikan penari yang sudah senior yang tidak bisa aktif lagi. Banyak penari senior pada batas usia tertentu mengalihkan perhatian pada profesi lain maupun sebagai ibu rumah tangga.

Adapun asuhan pertama Biang Sengog sebagai penari Legong Lasem yang dipersiapkan untuk missi kedua ke Eropa tahun 1952 yang masih hidup saat penelitian ini adalah A.A Anom dan Gusti Ayu Raka. Kemudian generasi angkatan kedua namun kini tidak aktif menari tercatat A.A Arimas. Selanjutnya angkatan 1960an hingga 1970an, baik yang tidak aktif menari maupun yang masih sering menari, tercatat nama-nama Bulan Trisna Jelantik, Desak Widhi, Jero Kartika, A.A.Raka Astuti, A.A.Sri Utari, Cok. Ratih Iryani, Luh Nyoman Sulasih, Ni Luh Mas, A.A.Rita dan yang lainnya.

Perkembangan Legong gaya Peliatan selengkapnya

ISI Denpasar Kirim Delegasi ke PIMNAS XIII

ISI Denpasar Kirim Delegasi ke PIMNAS XIII

ISI Denpasar tak pernah absen untuk turut berpartisipasi mengirimkan delegasinya ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXIII yang digelar 19-24 Juli 2010 di Universitas Mahasaraswati, Denpasar Bali. Hal ini diungkapkan oleh Pembantu Rektor III, Drs. I Made Subrata, M.Si. ISI Denpasar mengirimkan 1 orang untuk mengikuti Lomba Pidato Bahasa Jepang serta 2 orang untuk mengikuti Lomba Pidato Bahasa Inggris. Adapun mahasiswa yang akan berlaga dalam Lomba Pidato Bahasa Inggris adalah Kadek Karina Kurniawan beserta Dewa Ayu Eka Savitri. Sementara untuk Lomba Pidato Bahasa Jepang ISI Denpasar mengirimkan mahasiswa bernama Malahayati.

Selain itu dalam ajang Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), salah satu mahasiswa ISI Denpasar lolos di ajang PIMNAS XXIII, dengan tema pemanfaatan skam untuk menjadi bahan patung.

Pelaksanaan PIMNAS dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan akademik mahasiswa, mengembangkan komunikasi ilmiah, memacu dan membudayakan kreativitas dan penalaran dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Ipteks). PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) Ke XXIII pada tahun 2010 yang dilangsungkan di Pulau Bali tepatnya di Universitas Mahasaraswati Denpasar ini bertemakan “KREATIVITAS UNTUK MEMBANGUN KEMANDIRIAN BANGSA”. Dalam kesempatan ini pula ISI Denpasar berkesempatan untukturut memeriahkan kemegahan ajang bergengsi ini dengan mengikuti Pameran Seni Rupa, dan mengisi dua stand di ajang tersebut untuk memperomosikan kampus ISI Denpasar.

Dalam kesempatan terpisah, I Made Subrata meminta kepada para mahasiswa yang akan berlomba di ajang PIMNAS XXIII nanti agar mempersiapkan diri dengan baik agar mampu berprestasi setinggi mungkin di ajang temu ilmiah nasional mahasiswa se Indonesia tersebut.

Humas ISI Denpasar

Fungsi Seni kerajinan Ukir Batu Padas Sukawati  II

Fungsi Seni kerajinan Ukir Batu Padas Sukawati II

Oleh Drs. I Wayan Suardana, M.Sn

Pengaruh Kolektif Seni Kerajinan Batu Padas

Seni kerajinan berkembang dan dilakukan melalui tradisi sosial suatu masyarakat yang berfungsi untuk menopang dan mempertahankan kolektivitas sosial.  Seni kerajinan merupakan bagian penting dalam sistem perekonomian masyarakat Sukawati. Peran tersebut menjadikan seni kerajinan itu, memiliki posisi yang unik dalam membentuk identitas masyarakat. Hal ini dapat  dilihat melalui sudut pandang perajin yang bersangkutan sebagai penghasil karya seni tersebut, eksistensi seni kearajinan yang terdiri dari beberapa unit usaha baik yang bersifat kelompok maupun perseorangan bergerak dalam jenis usaha yang sama dan jenis produk yang sama pula.  Dalam prosesnya dilandasi sifat gotong-royong, tenggang rasa, solidaritas dan loyalitas dalam menjunjung tinggi kehidupan berkelompok. Sifat-sifat ini sangat mewarnai iklim kerja  para perajin di Silakarang yang terdiri dari  kelompok-kelompok usaha.

Sebagai produk sebuah komunitas seni kerajinan ukir batu padas, dalam proses produksinya melibatkan banyak pihak dan orang lain, sehingga suatu karya seni karajinan tidak lepas dari keterlibatan person, proses dan produk.  Sebab itu jika dari proses atau aktivitas perajin dalam bentuk kolektif, maka aktivitas kesenian ini, berfungsi sebagai pengikat solidaritas masyarakat.

Meninjau fungsi sosial seni  kerajinan Silakarang  dalam situasi umum, dapat dicermati dari aspek produk. Diketahui bahwa karya-karya yang dihasilkan oleh perajin seni ukir batu padas Sukawati adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan masyarakat, berupa produk fungsional seperti, tempat pas bunga, tempat lilin,  maupun produk non fungsional  yang sifat libih pada dekorasi seperti gebogan. Gebogan merupakan seni ukir yang terinspirasi dari bentuk sesajen Bali, yang tersusun dari berbagai jenis buah-buahan, pada bagian puncaknya dihias dengan topeng  dalam wujud laki dan perempuan dan ornamen yang terbuat dari janur.

Karya-karya  tersebut di atas, digunakan dalam situasi umum atau keperluan sehari-hari seperti  pesta pada acara perkawinan, upacara potong gigi,  dan acara formal seperti ulang tahun suatu organisasi.       Dengan demikian karya-karya yang dihasilkan perajin sentra  Sukawati  ini jelas peranannya untuk mengemban fungsi sosial. Dengan kecendrungan  sebagaimana tersebut pada point ke dua pendapat Feldman tentang ciri seni yang memiliki fungsi sosial, bahwa karya-karya tersebut digunakan untuk dapat dilihat dalam situasi umum di kehidupan sehari-hari atau untuk keperluan tertentu.

Fungsi Seni kerajinan Ukir Batu Padas Sukawati  II

ISI Denpasar Tingkatkan Kebersamaan Dalam Kualitas Pendidikan

ISI Denpasar Tingkatkan Kebersamaan Dalam Kualitas Pendidikan

Denpasar- Menyambut hari jadinya, ISI Denpasar sebagai lembaga pendidikan seni berupaya terus untuk menjadi centre of excellent. Mengingat keberadaan ISI Denpasar ditengah-tengah masyarakat Bali memiliki peran besar untuk melestarikan seni dan budaya Bali. Tak salah jika kampus ISI Denpasar adalah milik masyarakat Bali. Jelang Dies Natalis ke VII dan Wisuda Sarjana Seni ke VIII, segenap civitas akademika akan terus berupaya memajukan kampus kebanggaan mereka sebagai kampus yang penuh dengan makna seni dan budaya. Berbagai kegiatan digelar yang diawali dengan Tirtayatra pada tanggal  18 Juli 2010 ke Pura Batur dan Pura Puncak Penulisan. Ini sebagai momtum yang baik untuk memohon keselamatan, kedamaian, kebersamaan dan bersyukur dengan segala keberhasilan yang telah diraih oleh seluruh civitas. Dilanjutkan dengan tanggal 19, 20 Juli 2010, Fakultas Seni Rupa dan Desain akan menggelar berbagai lomba Seni Rupa dan Desain. Dekan FSRD, Dra. Ni Made Rinu, M.Si., lomba yang akan digelar diantaraya lomba mewarnai (TK), menggambar tradisi dan modern untuk (SD), menggambar model (Mahasiswa FSRD), patung (Mahasiswa patung). Jurusan Kriya akan menggelar lomba CIpta Assesoris untuk tingkat SMU/ SMK dan mahasiswa. Pada lomba ini mengambil tema: Menciptakan rancangan dalam bentuk gambar yang kreatif dan inovatif dengan menampilkan karakter bangsa. Jurusan Desain ps Interior akan menyelenggarakan lomba menggambar arsitektur tradisional Bali untuk kalangan mahasiswa, sementara ps DKV mengadakan lomba menggambar karikatur tingkat SMA/ SMK, Mahasiswa dan umum, dengan tema Budaya sebagai karakter bangsa. Sementara Jurusan Fotografi akan menyelenggarakan lomba foto tingkat SMA/ SMK, Mahasiswa dan umum yang akan memperebutkan piala Rektor. Disamping itu untuk kalangan dosen, pegawai  dan Darma Wanita Persatuan ISI Denpasar akan diadakan lomba penjor, gebogan dan lomba tamiang.

Yang tak kalah menariknya untuk yang keempat kalinya, ISI Denpasar akan menggelar Lomba Debat Bahasa Inggris untuk kalangan mahasiswa ISI Denpasar. Sekitar 20 mahasiswa akan berlaga dalam ajang ini sebagai perwakilan dari prodi yang ada di ISI Denpasar. Kegiatan yang akan berlangsung pada tanggal 21 Juli 2010 ini sebagai langkah awal untuk mewujudkan Internasionalisasi Perguruan Tinggi Seni, mengingat potensi mahasiswa ISI Denpasar dalam penguasaan Bahasa Inggris sangat baik. Lomba ini pun ajang yang tepat untuk mencari bakat mahasiswa yang nantinya dapat diadu pada ajang debat di tingkat nasional untuk mewakili lembaga. Tercatat ISI Denpasar tidak pernah absen mengikuti berbagai kegiatan lomba debat bahasa inggris di tingkat nasional, dengan prestasi yang cukup memuaskan.

Selanjutnya pada tanggal 22 Juli 2010, ISI Denpasar pun menggelar Seminar dengan pembicara Drs. Yasraf Amir M.MA. adapun tema dari orasi ilmiahnya bertema pembangunan industri kreatif. Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Drs. I Ketut Murdana, M.Sn, kegiatan pra dies ini selain diisi dengan kegiatan akademis juga akan ditambahkan dengan kegiatan non akademisi yang memupuk rasa solidaritas dan kebersamaan yaitu acara Jalan santai yang diikuti oleh seluruh keluarga besar ISI Denpasar.

Sementara untuk Fakultas Seni Pertunjukan akan menggelar lomba mebarung antar mahasiswa FSP ISI Denpasar. Menurut Dekan FSP, I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn., Mereka berlomba antar semester dari tiga jurusan (tari, Karawitan, Pedalangan), sehingga akan ada tiga kelompok yaitu semester II, IV dan VII. Mereka mebarung pada tanggal 26 Juli 2010 dengan materi lomba yaitu tabuh telu Gesuri, Tari Legong Kuntul dan Tari Satya Brasta. Nantinya sekitar 176 mahasiswa terlibat dalam ajang ini, mereka akan berbaur, berkoordinasi serta memupuk rasa kebersamaan untuk dapat menampilkan hasil terbaik.

Humas ISI Denpasar

Lomba Menggambar Dies Natalies VII ISIDenpasar

Lomba Menggambar Dies Natalies VII ISIDenpasar

sesuai dengan visi dan misi isi denpasar yaitu pelestarian dan
pengembangan lingkungan dan seni budaya khususnya daerah bali dalam
upaya membangun jati diri dalam membangun bangsa. menyadari akan visi
dan misi yang sangat strategis itu, dalam upaya mengkaji, melestarikan
dan mengembangkan potensi seni yang ada sangat penting dilaksanakan.
lomba mewarnai dan menggambar modern/tradisi adalah salah satu upaya
menggali potensi/talenta seni yang ada pada siswa.Tema Lomba: dengan
Seni Budaya kita Membangun Bangsa..
lomba akan dibagi menjadi beberapa kriteria antara lain : kategori A
tingkat TK (mewarnai), Kategori B tingkat SD Kelas 1,2,3 (menggambar),
kategori C tingkat SD Kelas 4,5,6 (menggambar), Kategori D tingkat
SLTP (menggambar Modern dan tradisi), tingkat SMU/SMK (menggambar
Modern dan tradisi) se-bali.pendaftaran peserta dilaksanakan mulai
tanggal : 8-16 Juli 2010 jam 09.00 s/d 13.00 wita, tempat pendaftaran
di ruang seni rupa murni FSRD isi denpasar, pelaksanaan lomba dimulai
pada hari/tanggal senin, 19 Juli 2010,jam 09.00 wita s/d 12.00 wita di
kampus isi denpasar. persyaratan peserta : telah terdaftar sebagai
peserta lomba, masing-masing peserta diwajibkan membawa alat-alat
perlengkapan melukis/menggambar sesuai dengan kebutuhan. peserta hanya
diberikan kertas yang sudah dilegalisir dan snack, peserta harap hadir
30 menit sebelum lomba dimulai....
Loading...