Making Kober Penawasangan by Craft Study Program ISI Denpasar

Making Kober Penawasangan by Craft Study Program ISI Denpasar

In implementing the Tri Dharma of Higher Education, lecturers of the Craft Study Program, Faculty of Fine Arts and Design, the Indonesian Art Institute, Denpasar, held community service at the Dalem Temple, Serongga Traditional Village, Gianyar, Saturday 11 December 2021. This community service activity was filled with making uparengga kober penwasangan. which will be used at the temple ahead of the piodalan which will take place on the full moon day, December 18, 2021. The administrator of the Kayangan Dalem Temple in the Serongga Traditional Village, Drs. I Kadek Mertanadi, M.Sc. (55 years old) positively welcomed the activity program of the Crafts Department lecturers at ISI Denpasar. Because this activity can help complete the uperengga equipment before the piodalan at the temple.

The chairman of the committee as well as the temple prejuru Drs. I Ketut Astawa Suyasa (63 years old) also thanked the Craft Study Program ISI Denpasar for the implementation of this PKM program. He hopes that this service program will continue in the future. This activity is considered positive because it can help manners and cannot be assessed in terms of material and also as a cultural preservation program for local wisdom.

Dr. Drs. I Wayan Suardana, M.Sn, a representative lecturer of Craft Study Program ISI Denpasar on that occasion explained that this community service activity involved 20 lecturers and was carried out regularly every semester at different places and programs. This Craft Study Program was attended by the Vice Chancellor of ISI Denpasar, Dr. Drs. I Ketut Muka, M.Si. The service of the Craft Study Program at the Dalem Temple in the Serongga Traditional Village is also equipped with the planting of candlenut trees (tingkih) around the temple area. Candlenut fruit is used as a means of ceremony in Hinduism in Bali. During this service, cleaning aids were also delivered.

Reporter: I Wayan Mudra

Making Kober Penawasangan by Craft Study Program ISI Denpasar

Pembuatan Kober Penawasangan Prodi Kriya ISI Denpasar di Pura Dalem Desa Adat Serongga Gianyar

Dalam implementasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen-dosen Prodi Kriya Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, mengadakan pengabdian kepada masyarakat di Pura Dalem Desa Adat Serongga Gianyar, Sabtu 11 Desember 2021. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diisi dengan pembuatan uparengga kober penawasangan yang akan digunakan di pura tersebut menjelang piodalan yang akan berlangsung pada hari Purnama 18 Desember 2021. Pemangku Pura Kayangan Dalem Desa Adat Serongga, Drs. I Kadek Mertanadi, M.Si. (55 tahun) menyambut positif program kegiatan dosen-dosen Prodi Kriya ISI Denpasar. Karena kegiatan ini dapat membantu melengkapi piranti uperengga menjelang piodalan di pura tersebut.
Ketua panitia sekaligus prejuru pura Drs. I Ketut Astawa Suyasa (63 tahun) juga mengucapkan terimakasih kepada Prodi Kriya ISI Denpasar atas pelaksanaan program PKM ini. Beliau berharap kedepan program pengabdian ini bisa berlanjut. Kegiatan ini dinilai positif karena dapat membantu krama dan tidak bisa dinilai dari segi materi dan juga sebagai program pelestarian budaya kearifan lokal.
Dr. Drs. I Wayan Suardana, M.Sn, wakil dosen Prodi Kriya ISI Denpasar pada kesempatan itu menjelaskan kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan 20 orang dosen dan dilakukan rutin persemester pada tempat dan program yang berbeda. Kegiatan pengabdian Prodi Kriya ini dihadiri oleh Wakil Rektor ISI Denpasar Dr. Drs. I Ketut Muka, M.Si. Pengabdian Prodi Kriya di Pura Dalem Desa Adat Serongga ini juga dilengkapi dengan penanaman pohon kemiri (tingkih) di sekitar setra pura tersebut. Buah kemiri digunakan sebagai sarana upacara.dalam Agama Hindu di Bali. Pada pengabdian tersebut juga dilakukan penyerahan alat-alat bantu kebersihan.

Pewarta: I Wayan Mudra

BALINESE COLORS AS BALI IDENTITY IN MODERN INTERIOR AND ARCHITECTURE

BALINESE COLORS AS BALI IDENTITY IN MODERN INTERIOR AND ARCHITECTURE

On Saturday (27/11/2021) held in the courtroom of ISI Denpasar rectorate building, the Matching Fund 2021 Research Result Dissemination program entitled ‘Diversification of Balinese Colors for Development of Paint Finishing on Interior and Modern Architecture Design’. Dr. A A. Gede Rai Remawa as the Chief Researcher, consisting of Dr. I Made Pande Artadi, I Kadek Dwi Noorwatha, M.Ds, Toddy Hendrawan Yupardhi, M.Ds and Putu Ari Darmastuti, M.Sn; all of which came from the ISI Denpasar Interior Design Study Program.

The event was attended by invitations from Bali Provincial Culture Service, Bali Provincial Perbekel (Head of the Village) Forum, HDII Bali, practitioners, alumni and students as well as DUDI Partners in this Matching Fund program, namely Ir. I Kadek Sosiawan, M. Arst as director of CV. Racana Design.

It was revealed in the event that Balinese color is the development of Balinese paint or traditional dyes for coloring traditional Balinese art, namely mask (tapel) coloring  made from natural materials. It is dominated by stone and other organic materials, such as: Deluga, Atal, Taum, Pere, Kencu, Mangsi, Bone/Horn. Those materials diversified in a modern way, so that the intensity of the obtained paint finishing color is relevant to modern interior architecture.

The Balinese colors diversification process is carried out by the students at the ISI Denpasar Interior Design Studio as the pioneer of the ISI Denpasar Bali Color Laboratory Research Center. The participants, especially from HDII and practitioners, hope that the results of this research will be disseminated massively and widely in order to strengthen Balinese identity in interior design and modern architecture and also to preserve Balinese visual culture, especially Balinese colors. 

BALINESE COLORS AS BALI IDENTITY IN MODERN INTERIOR AND ARCHITECTURE

Warna Bali Sebagai Identitas Bali Dalam Interior Dan Arsitektur Modern

Pada hari ini Sabtu (27/11/2021) bertempat di ruang sidang rektorat ISI Denpasar, dilaksanakan kegiatan Diseminasi Hasil Penelitian Matching Fund 2021 yang berjudul ‘Rekacipta Diversifikasi Intensitas Warnabali Untuk Pengembangan Finishing Cat pada Interior dan Arsitektur Modern’. Bertindak sebagai Ketua Peneliti adalah Dr. A.A. Gede Rai Remawa, beranggotakan Dr. I Made Pande Artadi, I Kadek Dwi Noorwatha, M.Ds, Toddy Hendrawan Yupardhi, M.Ds dan Putu Ari Darmastuti, M.Sn; yang kesemuanya berasal dari Prodi Desain Interior ISI Denpasar.

Acara dihadiri oleh Undangan dari Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Forum Perbekel Provinsi Bali, HDII Bali, praktisi, alumni dan mahasiswa serta Mitra DUDI dalam kegiatan Matching Fund ini yaitu Ir. I Kadek Sosiawan, M.Arst sebagai direktur CV. Racana Design.

Terungkap dalam acara tersebut, warna Bali adalah pengembangan dari cet Bali atau pewarna tradisional untuk pewarnaan seni rupa tradisional Bali, yaitu pewarna topeng (tapel) yang dibuat dari material alami. Materialnya alami didominasi oleh batu dan bahan organik lainnya, seperti: Deluga, Atal, Taum, Pere, Kencu, Mangsi, Tulang/Tanduk. Material tsb. Didiversifikasi secara modern, sehingga didapatkan intensitas warna finishing cat yang relevan untuk interior arsitektur modern.

Proses Diversifikasi Warnabali dilakukan oleh Mahasiswa di Studio Desain Interior ISI Denpasar sebagai cikal bakal Research Center Laboratorium Warnabali ISI Denpasar. Para peserta khususnya dari HDII dan praktisi mengharapkan agar hasil penelitian ini disosialisasikan secara massif dan luas. Demi menguatkan identitas Bali dalam desain interior dan arsitektur modern dan juga melestarikan budaya rupa Bali khususnya warnabali.

FILM TELEVISI DRAMA MUSIKAL “BUNG KARNO DI BAWAH POHON SUKUN” TAYANG 11-15 DESEMBER 2021

FILM TELEVISI DRAMA MUSIKAL “BUNG KARNO DI BAWAH POHON SUKUN” TAYANG 11-15 DESEMBER 2021

Televisi lokal di era konvergensi menghadapi tantangan danpersaingan dari kehadiran media baru. Televisi lokal berperanstrategis untuk menjaga keberagaman konten (diversity of content), dan keberagaman kepemilikan (diversity of ownership)Positioning Bali TV sebagai media pencerah danpelestari seni budaya Bali, dengan upaya mengakomodasidemokrasi penyiaran berupa keberagaman konten yang berlandaskan kearifan lokal. Untuk itu Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar bekerja sama dengan dunia usaha dunia industrIBali Tv merespons fenomena ini dengan program inovatifberupa film televisi drama-musikal yang berjudul “Bung Karnodi Bawah Pohon Sukun”. Produk inovatif ini adalah aktualisasidari Hibah Matching Fund (MF) Vokasi tahun 2021. Drama musikal  ini merupakan satu bentuk ekspresi kesenian hasilkolaborasi antara musik, laku, gerak, koreografi, dan tari, dalampenceritaan film. Karya ini mengangkat kisah masa kontemplasiBung Karno saat diasingkan di Ende, Flores yang dikemasmenjadi lima episode dengan durasi 24 menit per episode. Film ini tidak hanya sebatas sebagai hiburan semata, tetapi jugamemiliki visi penyebaran nilai-nilai nasionalisme sertapengingat kembali sejarah lahirnya rumusan Pancasila.

Produk ini bermanfaat sebagai Referensi dalam penciptaan danpenerapan sistem pembelajaran model factory/ teaching industry; Sebagai bentuk sumber dan bahan masukan kepadapara periset dan pencipta untuk mengeksplorasi penelitian danpenciptaan film sejarah; Sebagai bahan pertimbangan untukbadan pemerintah yang akan mengembangkan pembelajaranmodel factory/ teaching industry dan penciptaan film; danSebagai media hiburan dan penyebarluasan nilai sejarah proseslahirnya Pancasila.

Film “Bung Karno di Bawah Pohon Sukun” diproduksi melaluitiga tahapan yaitu praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Tahapan praproduksi diawali dengan penyusunan rancangantime schedule dengan melakukan rapat dengan seluruh divisiuntuk menyatukan visi dan misi dari penciptaan film ini.Selanjutnya sutradara membuat mood board untuk menyamakanpersepsi visual yang diinginkan. Tahapan praproduksi juga diisidengan melaksanakan kegiatan workshop penulisan naskah film yang didanai oleh DIPA ISI Denpasar. Kegiatan tersebutberlangsung pada tanggal 20 September 2021 yang dibagi dalamdua sesi yaitu sesi pertama menghadirkan narasumber WarihWisatsana dan Henny Santi, sesi kedua menghadirkan I GustiPutu Bawa Samar Gantang dan Jean Couteu. Dipandu olehmoderator Dr. A.A. Gde Bagus Udayana dan Dr. Ni Made Arshiniwati menghasilkan beberapa point penting dalampenyusunan naskah film “Bung Karno di Bawah PohonSukun” yaitu membangun dramatisasi sosok Bung Karno melalui jalancerita, menegaskan perjuangan sang tokoh melalui musical lagudan juga dialog-dialog yang dibangun.

Gambar 3.6

Poster kegiatan workshop akting dansuasanakegiatan workshopPada tanggal 22 September 2021 dilaksanakan workshop keduayaitu workshop akting dengan tema “Penghayatan karaktertokoh menuju film televisi drama musikal Bung Karno diBawah PohonSukun”, menghadirkan 2 narasumber yaitu Happy Salma dan Ida Bagus Purwasusila. Kegiatan workshop inididanai oleh dana DIPA ISI Denpasar tahun 2021. Padaworkshop tersebut Happy Salma memberikan tips dan prakteklangsung penghayatan peran kahususnya sebagai Inggit. Sebelum memulai Happy Salma menyarankan untukdapatbreakdown tokoh yang diperankan agar mendapatkanpenghayatan yang baik. Sementara narasumber keduamemberikan teknik-teknik acting dengan praktek olah vokal, olah bibir dan penghayatan. Dalam workshop dicontohkandialog-dialog pada skenario film.

Setelah mendapatkan workshop dilanjutkan dengan penyusunannaskah/ skenario lima episode oleh 5 penulis naskah yang dipimpin oleh supervisor naskah. Dalam penyusunan naskahfilm juga telah dilakukan breakdown tokoh film denganmenggunakan 3 dimensi tokoh yaitu fisiologis, psikologis dansosiologis. Dasar dimensi tokoh tersebut digunakan untukmelakukan casting tokoh. Tahapan casting tokoh dilakukandengan metode casting by ability yaitu memilih aktor/ aktrisyang mempunyai bakat dan kemampuan dalam berakting.Setelah menemukan sosok yang tepat dalam proses casting dilanjutkan dengan proses reading dan rehearsal yang melibatkan semua talent yang telah terpilih. Pada tahapanpraproduksi inipun divisi artistic mempersiapkan rancangan tataartistic terutama di dalam ruangan. Dalam rancanganmenggambarkan kebutuhan propety yang harus dipersiapkanpada setiap scene. Divisi make up and hair do juga pada tahapanini menyiapkan rancangan tata rias dan rambut yang dibutuhkanuntuk film ini. Tata rias yang digunakan untuk film ini adalahtata rias korektif jenis natural.

Dilanjutkan dengan tahapan produksi yang didanai oleh program Matching Fund (MF) Vokasi. Produksi film melibatkan 40 timproduksi 30 talent yang dilaksanakan di empat lokasi yaitu diDermaga Teluk Terima, Buleleng, Bukit Kursi Desa PemuteranBuleleng Bali, SMPN 1 Singaraja-Buleleng, serta studio MSB diBangli. Ditengah kondisi pandemi, proses produksi selama 20 hari dilaksanakan dengan menerapkan K3 yaitu (Keselamatandan Kesehatan Kerja) berupa test SWAB antigen sebelumpelaksanaan produksi syuting dilakukan. Setelah tahapanproduksi selesai dilanjutkan dengan tahapan pasca produksiadalah tahapan penyusunan atau penyuntinga gambar sesuaidengan tuntutan skenario.

Guna menyempurnakan produk inovatif ini dilakukan 3 kali FGD yaitu FGD I menghadirkan narasumber diantaranya SatriaNaradha, Direktur Utama Bali Tv sebagai mitra, jajaranpimpinan ISI Denpasar, Budayawan Tommy Awuy, dan Alumni I Gusti Made Aryadi, S.Sn., M.Sn., Produser, Line Produser dantim produksi film lainnya pada tanggal 26 November 2021. PadaFGD II menghadirkan Penulis dan Dokumenteris A.A. Gede RaiPutra Bawantara serta Komposer Wayan Ary Wijaya, S.Sn padatanggal 3 Desember 2021. FGD III menghadirkan masyarakatumum yang dilaksanakan pada 10 Desember 2021.

Film televisi drama musical juga digagas untuk menyambutkurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka sekaligus sebagairuang belajar secara nyata di industri perfilman bagi mahasiswa; menyegarkan kreativitas program acara di DUDI Bali Tv; danmenciptakan karya film dengan visi penyebaran nilai-nilainasionalisme. FTV ini ditayangkan striping dari tanggal 11 hingga 15 Desember 2021 di Bali TV pukul 20.30 wita. 

Loading...