Dosen Tamu Isi Denpasar “Jurus Kilat Karikatur Jango Pramartha Di Prodi Desain Komunikasi Visual”

Dosen Tamu Isi Denpasar “Jurus Kilat Karikatur Jango Pramartha Di Prodi Desain Komunikasi Visual”

Kampus Institut Seni Indonesia Denpasar (ISI Denpasar) terus melakukan terobosan untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya bidang seni dan desain. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, salah satunya dengan menghadirkan praktisi professional sebagai dosen tamu di ruang kuliah. Program Studi (Prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), ISI Denpasar menghadirkan Jango Pramartha sebagai dosen tamu. 
../../../Downloads/Screenshot_20230331_142130_Gallery.jpg

Made Gede Perama Artha atau Jango Pramartha dikenal sebagai kartunis/ karikaturis yang berbicara banyak tentang perubahan sosial budaya yang terjadi di Bali. Karya kartun ataupun karikaturnya telah di muat di berbagai media massa seperti harian Bali Post dan juga Nusa Bali. Ia adalah salah satu tokoh di balik kesuksesan majalah kartun Bog-Bog Bali Cartoon Magazine yang mendapatkan penghargaan Museum Record Indonesia tahun 2003. Selain dimuat di media massa, kartun-kartun Pramartha telah dipamerkan di berbagai Negara. Kartun dengan judul Glo-BALI-sasi telah dikenal luas oleh pecinta kartun. Laki-laki kelahiran 21 Desember 1965 ini dikenal sebagai salah satu master kartun/karikatur Bali yang pernah menjabat sebagai President of Indonesia Cartoonist Association tahun 2005-2010.

Pada hari Jumat, 31 Maret 2023 Pramartha hadir di Kampus ISI Denpasar. Sebelum memasuki ruang kuliah, ia berdiskusi bersama pengampu mata kuliah Nyastra Rupa, I Wayan Agus Eka Cahyadi. Diskusi tersebut dilakukan guna mematangkan materi dan memaksimalkan perkuliahan. Setelah diskusi selesai dan jam perkuliah dimulai, Pramartha dan Cahyadi memasuki ruang kuliah. Di ruang studio DKV tampak mahasiswa telah menunggu dan bersiap mengikuti perkuliahan. Cahyadi sebagai dosen DKV ISI Denpasar membuka perkuliahan dengan menyampaikan capaian perkuliahan pada pertemuan ke-6 tersebut.  Cahyadi menjelaskan pertemuan itu akan menghadirkan dosen tamu yang ahli pada bidangnya, lebih lanjut ia menekankan agar mahasiswa mampu mengikuti perkuliahan dengan baik. Dosen yang sedang menempuh pendidikan Doktoral di ISI Denpasar ini pun memperkenalkan secara singkat dosen tamu yang hadir yaitu Pramartha, seorang ahli karikatur.

Sebagai dosen tamu di Prodi DKV, FSRD-ISI Denpasar Pramartha mengawali kuliah Nyastra Rupa dengan memberikan materi teori-teori dasar ilustrasi, kartun dan karikatur. Pemahaman tentang ilustrasi sebagai sebuah gambar yang menjelaskan sebuah peristiwa, cerita atau naskah dipaparkan dengan sangat detail. Pemahaman tentang konsep ilustrasi kemudian ditautkan dengan posisi kartun dan karikatur dalam mengungkapkan ide cerita. Mahasiswa yang hadir dalam ruang perkuliahan pun mendengarkan penjelasan Pramartha dengan sangat antusias. Pramartha tidak saja menjelaskan konsep-konsep teoritis, ia juga menunjukan praktik membuat gambar kartun di hadapan mahasiswa. 

Lima kertas gambar dipasang Pramartha pada papan di depan kelas. Pramartha mulai membuka peralatan gambarnya yang terdiri dari pastel dan konte. Dua kertas pertamanya diisi dengan gambar kartun. Goresan tangan Pramartha sangat lugas melukiskan dua sosok kartun yang sangat khas sebagai tokoh masyarakat Bali.  Gambar kartunal tersebut menunjukan identitas Bali seperti memakai udeng atau ikat kepala khas masyarakat Bali. Ada dua tokoh yang dibuat, pertama gambar kartunal orang Bali menghadap ke depan yang bernama Made Bogler, dan yang kedua menghadap ke samping bernama Si Gug.

Metode perkuliahan yang dilakukan Pramartha sangat interaktif. Selain menggambar dua tokoh kartunnya, ia juga menggambar wajah mahasiswa yang hadir dalam perkuliahan. Pramartha mempersilakan dua mahasiswa untuk duduk di depan, di kursi yang telah disiapkan karena Pramartha akan menunjukan cara membuat gambar karikatur. Sukra dan Jessica adalah dua mahasiswa yang tampil ke depan. Dua mahasiswa ini ingin agar wajahnya dikarikaturkan. Pertama wajah Sukra dibuat karikaturnya. Coretan di kertas oleh Pramartha sangat spontan. Tiap garis yang ia goreskan adalah “garis jadi”. Gambar karikatur wajah mahasiswa Sukra dibuat oleh Pramartha tidak lebih dari hitungan 7 menit. Begitu pula dengan gambar karikatur wajah Jessica, dalam sekejap bisa diselesaikan Pramartha. Goresan tangan di atas kertas seperti kilat. Mahasiswa semakin kaget melihat hasil karya yang diselesaikan dalam waktu singkat. Minat mahasiswa membuat gambarpun tampak makin bersemangat.

Jurus-jurus kilat membuat gambar karikaturpun selanjutnya dijelaskan Pramartha. Laki-laki yang pernah membuat karikatur wajah Presiden RI ke-6 ini pun menjelaskan bahwa dalam membuat karikatur harus memahami karakter wajah orang yang digambar. Perhatikan bentuk rambut, bentuk wajah, alis atau ciri khas pada hidung ataupun bibir. Dalam membuat gambar wajah, memperhatikan bentuk mata menjadi penekanannya dalam menggambar. Saat mahasiswa bertanya tentang cara supaya bisa menggambar cepat bagai kilat itu, Pramartha menjawabnya harus banyak latihan. Harus latihan, latihan, dan latihan, ungkap Pramartha.

Di akhir perkuliahan, Pramartha menyampaikan beberapa hal. Pertama, mengapresiasi kegiatan ISI Denpasar dalam hal mengundang dosen tamu. Para professional akan memberikan banyak tips-tips atau jurus-jurus untuk meraih cita-cita mahasiswa khususnya dalam bidang seni dan desain. Mahasiswa akan lebih banyak mengetahui pengalaman yang telah dilalui oleh para praktisi seni dan desain selaku dosen tamu. Kedua, Pramartha sangat senang melihat ‘gesture’ mahasiswa yang bersemangat mengikuti perkuliahan oleh dosen tamu. Berkaitan dengan materi yang disampaikannya pada perkuliahan, mahasiswa dipandang sangat aktif dalam proses pembelajaran. Terakhir, berharap kuliah-kuliah seperti ini (mendatangkan dosen tamu) bisa konsisten dilakukan kampus ini, ungkap Pramartha. (Nuriarta, 2023)   

Sangkep Desain Prodi DKV, FSRD-ISI Denpasar “Temu Alumni, Membangun Jejaring”

Sangkep Desain Prodi DKV, FSRD-ISI Denpasar “Temu Alumni, Membangun Jejaring”

Program Studi Desain Komunikasi Visual (Prodi DKV), Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia Denpasar (ISI Denpasar) adalah salah satu prodi yang memiliki jumlah mahasiswa paling banyak dibandingkan dengan prodi lainnya.  Jumlah alumni prodi ini tentu saja juga paling banyak. Lulusannya tersebar dari berbagai provinsi seperti Sumatra, Jakarta, Sulawesi, Jawa, dan tentu saja berasal dari Bali. Dari sebaran geografis tersebut, Prodi DKV membuat sebuah acara yang diberi nama Sangkep Desain; Temu Alumni, Membangun Jejaring.

../../../Downloads/IMG-20230331-WA0027.jpg

Acara ini bertujuan untuk mengundang alumni-alumni Prodi DKV, FSRD ISI Denpasar hadir dalam sebuah bincang-bincang desain. Kegiatan ini berlangsung pada hari Jumat, 31 Maret 2023 di Ruang Cinema, Gedung Latamahosadhi Lt.2 ISI Denpasar. Kegiatan berlangsung dari pukul 10.00 sampai dengan 12.00 Wita. Acara ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FSRD Ni Kadek Dwiyani, S.S., M.Hum. Saat membuka acara, Dwiyani menyampaikan bahwa ikatan alumni sangat penting dibentuk khususnya di FSRD. Lebih lanjut Dwiyani menyampaikan supaya ada alumni yang mengkordinatori ikatan ini. 

Selaku Wakil Dekan, Dwiyani berharap acara yang berlangsung selama dua jam ini berjalan lancar. Komunikasi antar alumni tetap bisa terbangun dan terjalin baik. Saat sesi diskusi, sangat diharapkan para alumni DKV, FSRD- ISI Denpasar menyampaikan pandangannya terkait  kekurangan yang harus dibenahi di prodi ataupun di fakuktas, seperti; proses belajar mengajar saat perkuliahan berlangsung atau hal lainnya. Tidak lupa juga diingatkan pada semua alumni yang hadir agar selalu menjaga nama baik almamater ISI Denpasar dimanapun bekerja. Dalam kesempatan ini, tidak lupa Dwiyani juga menyapa dosen DKV yang akan purnatugas bulan Mei ini, Cokorda Raka Swendra yang selalu aktif hadir dalam kegiatan kemahasiswaan.

Dihadiri oleh tidak kurang dari 70 peserta Sangkep Desain yang terdiri dari alumni dan mahasiswa DKV, acara ini menghadirkan dua narasumber yaitu alumni DKV ISI Denpasar, Alexander Dharma, S.Sn. dan Koordinator Pusat (Korpus) Karier dan Inkubator Bisnis ISI Denpasar, Ni Wayan Masyuni Sujayanthi, S.H., M.H. Acara berlangsung dimoderatori oleh salah satu dosen DKV, I Kadek Jayendra Dwi Putra, S.Ds., M.Sn.

Sesi pertama, Dharma selaku narasumber menyampaikan pengalamannya saat menjadi mahasiswa DKV ISI Denpasar. Ia menyampaikan bahwa saat kuliah sudah terbiasa mengambil projek-projek desain di sebuah perusahaan, sehingga ia sudah mampu menikmati hasil kerja sejak duduk di bangku kuliah. Alumni angkatan 2004 ini mengatakan bahwa saat kuliah, mata kuliah yang paling ia sukai adalah mata kuliah praktik seperti nirmana, fotografi, dan ilustrasi. Sisi lainnya juga ia ceritakan bahwa masa studi yang ia tempuh sangat lama karena terlalu menikmati berbagai kesibukan banyaknya projek desain yang ia kerjakan. 

Alumni yang lulus tahun 2011 ini menegaskan pada peserta acara bahwa boleh mengambil kerjaan-kerjaan di luar, tetapi harus ingat juga masa studi supaya tidak kelamaan. Kelimat ini membuat semua peserta tetawa dan tepuk tangan atas peringatan tersebut. Saat sesi diskusi, salah satu mahasiswa bertanya tentang projek apa saja yang pernah dikerjakan Dharma saat kuliah, dan apa tips-tips untuk bisa sukses seperti Dharma saat ini?

../../../Downloads/20230331_110302.jpg

Dharma menjawab pertanyaan tersebut dengan mengatakan saat tamat kuliah, tahun 2012-an sempat terjun di bidang fotografi karena memberikan penghasilan yang lumayan. Kemudian mulai membuat rancangan desain-desain digital. Alumni yang karya desainnya telah digunakan di berbagai Negara ini menjawab pertanyaan tersebut, Dharma juga menegaskan untuk bisa menjadi lebih baik atau sukses di dunia usaha kreatif maka kita harus pandai membangun jejaring. Karena dengan memiliki banyak relasi akan sangat membantu dalam karier. “Bersosialisasi menjadi penting untuk terus belajar dan membentuk diri untuk sukses”, tambahnya.

Sesi kedua dilanjutkan oleh Sujayanthi, salah satu dosen yang bertugas dalam penelusuran lulusan ISI Denpasar. Sujayanthi dalam paparannya mengatakan bahwa pentingnya melakukan penelusuran lulusan ini untuk evaluasi prodi sejauh mana alumni berperan dalam dunia usaha ataupun dunia industry termasuk hal lainnya yang menjadi capaian lulusan. Sujayanthi lebih lanjut mengatakan dengan adanya temu alumni, ia bisa memberikan workshop terkait dengan pelacakan alumni. Harapannya data-data yang di dapat oleh masing-masing prodi di ISI Denpasar bisa digunakan untuk banyak hal, seperti akreditasi prodi, memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU), baik itu untuk melanjutkan studi, bekerja, berwirausaha dengan masa tunggu kurang dari enam bulan dan pendapatan di atas Upah Minimum Pegawai tahun 2022. Sehingga data tersebut juga bisa digunakan sebagai evaluasi terkait kurikulum, apakah kurikulum yang telah berjalan sesuai dengan tuntutan dunia kerja alumni.
../../../Downloads/20230331_120750.jpg

Penelusuran alumni ini dilakukan secara berkelanjutan, karena ada wisuda dua kali dalam satu tahun, maka penelusuran lulusan atau alumni juga diadakan dua kali. Misalnya lulusan bulan Februari 2022, maka akan dilakukan penelusuran pada bulan Maret tahun 2023. Sedangkan lulusan bulan Juni 2022 akan dilakukan penelurusan di bulan Agustus 2023. Penelusuran ini dilakukan satu tahun setelah wisuda, tutur Sujayanthi di akhir acara.(Nuriarta, 2023).

UPGRADE SOFT SKILL MELALUI WORKSHOP COPIC

UPGRADE SOFT SKILL MELALUI WORKSHOP COPIC

Pada hari Jumat, 31 Maret 2023, Program Studi Desain Interior menyelenggarakan workshop COPIC yang bertempat di Gedung Citta Kelangen Lt. 2, Institut Seni Indonesia Denpasar. Workshop ini dihadiri oleh 78 orang mahasiswa Program Studi Desain Interior. 

Kegiatan ini dibuka oleh Koordinator Pogram Studi Desain Interior yaitu I Made Jayadi Waisnawa S.Sn., M.Sn, yang berpesan tentang pentingnya kemampuan rendering manual, khususnya 

Workshop ini mengundang dua narasumber kawakan di bidang rendering manual. Drs. Kris Wardhana, M.Sn dan Drs. Nashir Setiawan, M.Hum, hadir tandem bersama mencerahkan para mahasiswa akan pentingnya kemampuan rendering manual, khususnya pada gambar-gambar presentasi untuk proyek-proyek desain. 

COPIC merupakan salah satu merk spidol grafis yang berdiri sejak tahun 1987. COPIC banyak diminati oleh para pemula, seniman profesional, hingga penghobi dalam bidang sketsa dan grafis. Produk COPIC sangat beragam yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap individu. 

Kelebihan COPIC ialah spektrum warna terluas di pasaran, dengan 358 warna yang menakjubkan. Spidol grafis ini juga ramah lingkungan karena bisa diisi ulang. Ditambah lagi COPIC menerapkan kualitas kontrol yang ketat berstandar Jepang, sehingga memiliki konsistensi warna yang baik. Dengan kualitas kontrol ini, COPIC dianggap sebagai spidol berbasis alkohol terbaik di dunia. Bahkan muncul ujaran jika membeli COPIC artinya sama dengan berinvestasi seumur hidup.

Kemampuan sketsa dan rendering manual merupakan soft skill wajib di Program Studi Desain Interior, Institut Seni Indonesia Denpasar. Kemampuan ini mutlak dibutuhkan sebagai bagian inheren keilmuan khususnya pada penggalian ide dan presentasi karya.

Kemampuan manual dalam hal sketsa dan rendering, membentuk keselarasan antara otak (kognitif) dan otot (psikomotorik). Melalui keselarasan ini, seseorang lebih cepat menuangkan ide-ide ke dalam proses visualstorming. Ini dikarenakan ide yang berada di otak dialirkan langsung ke saraf-saraf sensori di tangan, sehingga langsung membentuk visual dengan cepat sesuai gambaran otak. Tentunya metode ini membuat ide-ide sangat cepat mengalir dan tertuang dalam media gambar.

Berbeda halnya dengan menggunakan program atau perangkat lunak. Ide-ide di otak diolah dulu menjadi bahasa program sebelum divisualkan. Hal yang sering terjadi yaitu hilangkan kecepatan imajinasi dan aliran ide, karena adanya perantara lain sehingga otak harus berpikir mengolah bahasa program selain mengolah ide-ide yang mencuat. Terdapat lag dalam proses ini, sehingga ide-ide yang keluar tidak sepenuhnya tertuang dengan baik.

Melalui workshop ini, mahasiswa diajak untuk upgrade soft skill, sehingga lebih siap terhadap segala kemungkinan yang akan dijalaninya saat berada di dunia kerja. Dengan menguasai soft skill ini, mahasiswa tentunya akan lebih percaya diri dan mampu mengaktualisasikan dirinya dengan baik.

Penulis: IPUW

Loading...