BENTUK DAN MAKNA SEGITIGA PADA RELIEF NARATIF DI DESA SEMBIRAN-SINGARAJA

Kiriman : Made Tiartini Mudarahayu (Dosen Program Studi Desain Mode FSRD Institut Seni Indonesia Denpasar)

Pendahuluan

Desa Sembiran terletak di Kecamatan Tejakula, 27-30 km dari timur Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng Provinsi Bali (Murtana, dkk, 2013:27). Dikenal sebagai salah satu desa tua di Bali, Sembiran terbukti telah dihuni manusia sejak ribuan tahun lalu, melalui bukti arkeologis berupa artefak kapak batu penetak, pahat genggam, serut puncak dan alat batu lainnya (Ardika, dkk, 2015:14).

Selain berbagai artefak tersebut, beberapa tempat pemujaan dengan ciri megalitik pun ditemukan di Desa Sembiran, di antaranya kini dikenal sebagai Pura Dulu, Pura Kahyengan Kangin, Pura Empu, Pura Cungkub dan Pura Jugan (Murtana, dkk, 2013:43). Ciri khas dari peninggalan zaman megalitikum ini adalah berbahan batu besar, tunggal, vertikal atau horizontal.

Meskipun memiliki banyak pura dengan ciri megalitik, namun hampir seluruhnya telah mengalami pemugaran, menurut keterangan I Nyoman Sutarmi selaku Pemangku Adat, Pura Jugan dan Pura Cungkub merupakan pura yang dipugar pada periode awal sebelum tahun 1974, atau jauh sebelum pura lain di Desa Sembiran mengalami pemugaran.

Pernyataan I Nyoman Sutarmi tersebut didukung dengan kondisi fisik Pura Jugan dan Pura Cungkub yang cukup tua, dengan beberapa bagian arsitektur telah mengalami pelapukan. Selain itu, pada kedua pura ini terdapat relief yang melengkapi beberapa bagian pura khususnya pada area bale piasan, namun tidak ditemukan pada pura lain di Desa Sembiran. Pada dasarnya relief merupakan karya dua dimensi, namun pada kasus tertentu juga bagian dari seni patung. Teknik pembuatan relief dapat berupa teknik pahat, maupun teknik kolase (Susanto, 2011:330).

Selengkapnya dapat unduh disini

Kunjungan Rektor Institut Disain dan Bisnis (IDB) Bali (Dr. Ni Kadek Suryani, S.E., S.I.Kom., M.M)

Kunjungan Rektor Institut Disain dan Bisnis (IDB) Bali (Dr. Ni Kadek Suryani, S.E., S.I.Kom., M.M)

Kunjungan Rektor Institut Disain dan Bisnis (IDB) Bali (Dr. Ni Kadek Suryani, S.E., S.I.Kom., M.M) yang didampingi oleh Wakil Rektor II (Ni Komang Prasiani, S.E., M.M), dan Koordinator Kerja Sama (I Gusti Ayu Ade Tejastini), diterima oleh Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Prof. Dr. I Wayan “Kun” Adnyana) didampingi Wakil Rektor bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Dr A. A. Gede Rai Remawa, dan Humas, Kamis (13/4/2022). Diskusi Pimpinan Perguruan Tinggi ini mengalir dengan cukup hangat membicarakan program pendidikan dan rencana tenaga pendidik IDB Bali untuk melanjutkan studi S3 di ISI Denpasar, tahun Akademik 2022/2023. Kunjungan diakhiri dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara IDB Bali dengan ISI Denpasar. (ISIDps/Humas)

Loading...