POSTER DAN KONSTRUKSI CITRA BUDAYA BALI

Kiriman : I Wayan Nuriarta (Jurusan Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar)

Abstrak
Sisi lain dari pulau Bali yang memiliki alam yang indah dan tradisi yang kuat, diabad ke 17 penduduk Bali juga dikenal dengan hal-hal yang kurang terpuji, seperti sering terjadi perkelahian, dan pembunuhan. Bahkan banyak orang Bali dijadikan budak serta diperjualbelikan. Hingga kedatangan Belanda dengan pemerintah kolonialnya, di tahun 1920  berhasil mengkonstruksi citra identitas budaya Bali tersebut menjadi terkenal sebagai pulau yang eksotik, harmonis, dengan penduduk yang ramah, tradisi keagamaan yang turuntemurun terjaga, serta seni dan budayanya yang kuat dipertahankan hingga kini. Kebijakan kolonial untuk memurnikan Bali dengan menjadikan Bali sebagai “museum hidup” disebut kebijakan Baliseering. Baliseering ini telah menjadikan Bali memiliki citra yang harmonis dan eksotik, yang didambakan oleh para orientalis Barat. Akhirnya Bali bisa dikenal ke berbagai negara sebagai “pulau surga terakhir”. Promosi tentang citra Bali ini melibatkan media yang representatif. Media yang digunakan untuk mempromosikan Bali ke berbagai negara tersebut salah satunya adalah poster. Poster telah menjadi media penyampaian informasi tentang citra Bali yang indah dan eksotik, hingga berdampak pada meningkatnya  jumpah para pengunjung tiap tahun ke Bali dari tahun 1924.

Kata kunci: Poster, Konstruksi, Citra, Budaya Bali, Kolonial

Selengkapnya dapat unduh disini

Kolaborasi Seniman di Masa Pandemi

Kiriman : Nyoman Lia Susanthi, Ketut Hery Budiyana

Pembatasan ruang dan gerak selama masa pandemi Covid 19 sempat menyebabkan para seniman khususnya bidang seni pertunjukkan mati suri. Mereka tidak bisa berkarya karena dalam proses penciptaan biasanya melibatkan beberapa orang untuk menjadi tim produksi. Begitupula dalam penyajian karya membutuhkan secara psikis apresiasi dari penonton.

Pandemi yang cukup lama akhirnya membuat para seniman pertunjukkan untuk bangkit dengan strategi berkolaborasi dengan bidang lain untuk dapat tampil di publik. Mereka melibatkan para ahli dalam bidang penyiaran dan bidang programmer guna menampilkan karya ke public secara virtual. Untuk itu tertarik mengamati bagaimana kolaborasi seniman dalam proses penciptaan seni di masa pandemic?

Selengkapnya dapat unduh disini

ANALISA HIASAN KEPALA TARI REJANG ASAK DI KARANGASEM

Kiriman : I Made Radiawan ( Dosen Desain Mode ISI Denpasar)

ABSTRACT

Rejang  dance  is  a  dance  from  Bali.  The  Rejang  Asak  in  Karangasem  Regency distinguishes from other rejang in Bali, especially in the use of the headdresses for Rejang Asak, namely payas perong. Currently, a detail explanation regarding with this headdress is  rarely  find  in  the  literatures.  Therefore,  this  study  focuses  on  documenting  and describing  parts  of  the  Rejang  Asak  headdresses.    The  data  is  collected  through interviews, visiting the site, and documentation. Then the data is transcript and analyzed with Balinese Ornamentation theory and categorization. This study contributes to the expansion of Rejang Asak detail explanation in the literature.

Keywords: rejang asak dance, Karangasem, head piece, plumeria

Selengkapnya dapat unduh disini

Analisis Desain Sistem Informasi Pengelolaan Tugas Akhir Mahasiswa ISI Denpasar

Kiriman : Anak Agung Gede Bagus Ariana (Program Studi Sistem Komputer STMIK STIKOM INDONESIA)

Email : [email protected]

Abstrak

Pelaksanaan Tugas Akhir bagi mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar merupakan salah satu syarat untuk kelulusan. Pelaksanaan tugas akhir yang diawali dengan beberapa proses adminstratif, seperti pendaftaran tugas akhir, pengumpulan berkas ujian proposal, pelaksanaan ujian proposal, pelaksanaan ujian akhir dan proses pengumpulan laporan akhir, saat ini berjalan dengan pencatatan pada aplikasi Microsoft Excel. Penggunaan Microsoft Excel sendiri belum terintegrasi dengan Sistem Informasi Akademik ISI Denpasar (JISTA) sehingga menyebabkan beberapa permasalahan. Permasalahan yang dihadapi antara lain, (1) belum rapinya administrasi registrasi dan pengumpulan berkas, (2) proses bimbingan belum termonitor dengan baik, (3) penerbitan SK berita acara ujian serta penilaian Tugas Akhir yang masih memerlukan beberapa proses pencetakan dokumen secara berulang. Permasalah yang ditimbulkan tidak hanya pada proses administrasi data saja, permasalahan yang terkait dengan pengambilan keputusan seperti kuota pembimbing, proses pelaksaan bimbingan tugas akhir yang kurang termonitoring, dan manajemen pencarian topik tugas akhir yang kurang praktis. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan suatu rancang bangun sistem informasi yang terintegrasi dengan sistem sebelumnya. Proses analasis sistem informasi dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap staff akademik serta melakukan observasi terhadap pelaksanaan tugas akhir. Proses observasi tersebut, tentunya sangat tergantung dari proses analisis kebutuhan sistem. Proses ini dinamakan requirements engineering. Kegagalan pengembangan perangkat lunak terjadi akibat adanya kondisi tidak konsisten (inconsisten), tidak lengkap (incomplete), tidak benar (incorrect) dari requerement specification. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, teknik analisis kebutuhan perangkat lunak atau software requirement specification harus dilakukan secara komprehensif. Adapun proses ini terdiri dari proses requirement elicitation, requirement specification dan validation and verification. Proses analisis kebutuhan yang tepat, tentunya dapat mengurangi kegagalan dalam pengembangan sistem informasi pengelolaan tugas akhir ini. Selain itu kebutuhan fungsional harus dapat diukur dan bersifat SMART yang terdiri dari Specific (spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat dicapai), Realistic (masuk akal) dan Traceble (dapat dilacak).  Adapun proses perancangan sistem menggunakan perangkat pemodelan Unified Modelling Language (UML), yang meliputi use case diagram dan activity diagram. Penggambaran dua diagram UML untuk menjelaskan ruang lingkup serta alur sistem secara lebih mudah oleh user, sehingga pemahaman mengenai sistem yang akan dibangun dapat dilakukan secara menyeluruh.

Kata kunci: Sistem Informasi, Tugas Akhir, Analisis Kebutuhan, SMART

Selengkapnya dapat unduh disini

PEMOTRETAN DENGAN TEKNIK LAMPU STROBO LIGHT DALAM FOTOGRAFI SENI

Kiriman : Ida Bagus Candra Yana (Dosen Fotografi ISI Denpasar)

PENDAHULUAN
Cahaya merupakan roh pada dunia fotografi. Tak ada cahaya, maka fotografi tidak akan terwujud. Pantulan cahaya yang diakibatkan oleh cahaya utama turut menunjang terbentuknya dimensi ruang setiap objek foto. Sama seperti ketika mata bisa melihat bentuk suatu beda karena ada cahaya yang menerangi benda itu tampa ada cahaya mata ini tidak bisa melihat bentuk benda itu. Jenis-jenis cahaya ada dua jenis, pertama cahaya alami atau dalam fotografi disebut natural light yaitu cahaya yang bersuber dari alam seperti sinar matahari, kedua cahaya buatan atau dalam fotografi disebut artificial light yaitu cahaya yang bersumber dari cahaya buatan sebuatan seperti cahaya api, lampu dan lampu flesh. Setiap jenis cahaya memiliki karakter cahaya yang berbeda-beda ada yang keras dan lembut.

Selengkapnya dapat unduh disini

ADAPTASI KREATIVITAS DAN KARYA SENI SELAMA PANDEMI CORONA

Kiriman : Ni Putu Tisna Andayani, S.S., M.Hum (Prodi Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar)

ABSTRAK
Pandemi Corona yang melanda seluruh belahan Dunia tak hanya menyisakan kedukaan yang begitu mendalam bagi banyak orang, namun semangat untuk melewati krisis selama Pandemi ini adalah satu hal yang patut diperjuangkan untuk bisa bertahan. Pandemi Corona tak hanya memperlambat laju perekonomian dunia, di Bali khususnya Pandemi Corona ternyata memberi banyak hikmah di berbagai lini kehidupan. Dampak Corona di Bali berpengaruh cukup besar di sektor riil dan non riil
masyarakat Bali. Namun, semua itu kembali kepada cara kita menyiasati agar tetap bertahan di era new normal ini.
Tulisan ini ingin diharapkan mampu memotivasi pembaca untuk selalu optimis dan membuka peluang-peluang, ide-ide, serta gagasan-gagasan baru untuk bisa beradaptasi di era new normal. Adapun tiga hal yang akan dikemukakan melalui tulisan ini: (1)Tantangan para seniman/seniwati di Bali untuk tetap berkreativitas di era new normal; (2) Hasil karya kreativitas seniman/seniwati di Bali selama pandemi corona; serta (3) Menetapkan tujuan ‘Goals’ sekaligus menciptakan peluang baru di
era new normal.
Data yang digunakan dalam tulisan ini bersumber dari wawancara langsung dengan narasumber yang berkompeten di bidang seni dan juga hasil transkripsi dari diskusi para narasumber di stasiun televisi dan webinar-webinar yang banyak berlangsung selama pandemi corona yang terkait kesenian dan keberlangsungan hidup penduduk Indonesia khususnya di Bali. Semua dirangkum menjadi satu dalam tulisan
ini dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Kata Kunci: Kreativitas Seni, Karya Seni, Tantangan & Peluang, Pandemi Corona

Selengkapnya dapat unduh disini

Loading...