Upacara Bendera Dalam Rangka Memperingati  Hari Kebangkitan Nasional di ISI Denpasar

Upacara Bendera Dalam Rangka Memperingati Hari Kebangkitan Nasional di ISI Denpasar

Sumber : Humas ISI Denpasar ([email protected])

Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-108 yang jatuh pada tanggal 20 Mei 2016, Institut Seni Indonesia Denpasar melaksanakan upacara bendera yang dihadiri oleh seluruh aparatur sipil negara di lingkungan Kemristekdikti. Petugas upacara dalam kegiatan ini adalah mahasiswa ISI Denpasar dan Rektor ISI Denpasar sebagai pembina upacara. Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 08.00 pagi dan berlokasi di lapangan upacara kampus ISI Denpasar. Upacara bendera ini berlangsung dengan hikmat. Pengibaran bendera dilakukan oleh petugas upacara dan diiringi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Pada upacara tersebut, Rektor ISI Denpasar membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI. Berikut dilampirkan sambutan dari Menteri Komunikasi dan Informatika RI (download disini)

foto hardiknas 2016 paskibra

Pengibaran bendera oleh petugas upacara yang diiringi dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya

foto hardiknas 2016

Pelaksanaan upacara bendera berlangsung hikmat

Penandatanganan MoU Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali

Penandatanganan MoU Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali

Sumber : Humas ISI Denpasar ([email protected])

Kamis, 19 Mei 2016 dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali (I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi) dengan Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar (Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar, M.Hum) di Kantor Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali yang beralamat di Jl. Kapten Cok Agung Tresna Nomor 8, Denpasar. Selain dengan ISI Denpasar, KPU juga melakukan kerja sama dengan beberapa Perguruan Tinggi Negeri lainnya. Nota kesepahaman ini memiliki tujuan dan sasaran antara lain, meningkatkan partisipasi pemilih, baik secara kualitas maupun kuantitas dalam seluruh proses penyelenggaraan pemilu, menjadikan Rumah Pintar Pemilu sebagai pusat informasi kepemiluan dan demokrasi, serta mendidik masyarakat akan pentingnya Pemilu dan demokrasi.

Pada saat yang bersamaan KPU juga melaksanakan peresmian Rumah Pintar Pemilu dan Pusat Pelayanan Informasi Publik yang diresmikan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia, Husni Kamil Manik, S.P. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Komisi Informasi Provinsi Bali, Ketua Ombudsman Perwakilan Bali, serta ketua DPD Pertuni Indonesia Provinsi Bali.

Seni Rupa Pertunjukan ” Bayang Berbayang “

Seni Rupa Pertunjukan ” Bayang Berbayang “

Kiriman : Dwi Janata (Mahasiswa Seni Murni FSRD ISI Denpasar)

22 April 2016

Seni Rupa Pertunjukan Bayang Berbayang merupakan bentuk kolaborasi dari mahasiswa Program Studi Seni Murni dan Seni Tari ISI Denpasar yang melibatkan 11 perupa dan 15 penari. Kegiatan ini diadakan sebagai rangkaian acara Gelar seni Akhir Pekan (GSAP) Bali Mandara Nawanatya yang bertempat di area Madia Mandala, Art Centre, Denpasar.

Bayang Berbayang merupakan suatu perwujudan garapan seni yang mengajak masyarakat untuk berpetualang menelusuri ke dalam diri. Ide awal tercetusnya konsep ini adalah dari fenomena langka yang sempat terjadi di Indonesia 9 Maret lalu, yaitu Gerhana Matahari. Gerhana Matahari yang terjadi bulan lalu jika diperhatikan, menampilkan bayang-bayang yang sangat unik dan indah. Dari bayang-bayang inilah memunculkan ide untuk menciptakan sebuah pagelaran seni yang bertajuk Bayang Berbayang.

Jika ditelusuri lebih lanjut, bayang-bayang merupakan suatu fenomena dimana terhalangnya cahaya atau sinar oleh suatu benda yang menyebabkan sisi gelap pada benda tersebut. Secara metafora, sisi gelap ini juga ada dalam diri manusia, kegelapan yang kemudian memunculkan ketakutan-ketakutan yang membuat orang sering menghindari dan menutupi kegelapan tersebut. Padahal sebenarnya dengan mengenali kegelapan dalam diri, manusia akan mampu untuk mengenali kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya yang akan mampu menuntun dirinya ke jalan yang lebih baik. Oleh karena itu, Bayang Berbayang ini hadir untuk mengajak masyarakat kembali menelusuri kegelapan yang ada dalam dirinya sebagai upaya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Dalam Seni Rupa Pertunjukan ini terdapat beberapa unsur seni yang terlibat meliputi unsur Rupa, Gerak (Kinestetik), Tata Suara, Tata Busana, dan Tata Cahaya. Unsur Rupa dalam acara ini menampilkan karya seni instalasi yang diciptakan oleh Mahasiswa Seni Murni ISI Denpasar dengan binaan dari I Wayan Sujana, S.Sn, M.Sn. Karya instalasi ini merupakan rangkaian bata-bata merah yang tersusun di sekitar area Madia Mandala yang terbagi ke dalam tiga bagian serta satu karya instalasi yang tersusun dari rangkaian klangsah yang berbentuk gunungan.

Unsur Gerak (Kinestetik) dalam acara ini menampilkan gerakan-gerakan lembut hingga keras serta mimik-mimik wajah ketakutan. Gerakan-gerakan ini dibuat dramatis sehingga penonton mampu merasakan apa yang ingin disampaikan dalam pertunjukan ini. Gerakan-gerakan ini tercipta dari Mahasiswa Seni Tari ISI Denpasar atas binaan dari I Wayan Adi Gunarta, S.Sn, M.Sn.

KARYA INSTALASI: DI BALIK BAYANG-BAYANG

Karya instalasi yang terdapat dalam acara ini menggunakan bata merah sebagai medium utama. Bata dipilih berdasarkan konsep bayang-bayang dimana bayang-bayang tercipta karena cahaya yang menerpa Bumi dan menampilkan bayang-bayang di tanah. Cahaya (api) dan tanah ini pula merupakan proses yang membentuk bata itu sendiri. selain itu bata ini juga terdiri dari lima unsur pembentukan yaitu api, tanah, air, udara, dan ruang.

Jumlah bata yang digunakan dalam karya ini yaitu 1549 dimana jumlah tersebut didapat dari penjumlahan masing-masing tiga digit kecepatan cahaya, yaitu 299.792.458 m/s. Karya ini kemudian dibagi menjadi tiga bagian sesuai dengan kecepatan cahaya tersebut. karya pertama berbentuk abstrak dengan jumlah bata 299 buah yang tersebar di sekitar area Madia Mandala, Art Centre. Abstrak ini merupakan representasi kegelapan yang pekat dimana manusia tidak mampu melihat sekelilingnya namun harus tetap waspada akan segala kemungkinan. Karya kedua, yang merupakan instalasi utama, terletak di tengah area yang membentuk lingkaran dengan jumlah bata 792. Bentuk lingkaran ini adalah representasi kegelapan yang abadi yang menjadi awal sekaligus akhir. Karya ketiga, dengan 458 bata tersusun di sepanjang anak tangga Arda Candra yang bertingkat tujuh. Tujuh tingkat ini merupakan simbol tujuh tingkatan langit dan spektrum cahaya, serta karya instalasi ini melambangkan penggapaian untuk menemukan cahaya sejati.

Terdapat satu karya lagi yang menggunakan klangsah sebagai medium yang ditempatkan di panggung Madia Mandala. Karya ini, dengan bentuk gunungan (kayon) merupakan simbol alam semesta yang luas dimana kegelapan dan cahaya tersebut saling menyeimbangkan satu sama lain.

ISI Denpasar Dan OPUA Jepang Tingkatkan Kerjasama Di Bidang Pengembangan Dan Penciptaan Seni

ISI Denpasar Dan OPUA Jepang Tingkatkan Kerjasama Di Bidang Pengembangan Dan Penciptaan Seni

Denpasar (Bali Post) –
IMG_2449Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar dari tanggal 12-14 April 2016 kembali menerima kunjungan dari Okinawa Prefectural University Of Arts (OPUA) Jepang yang langsung dipimpin oleh presidennya yaitu Mr. Yasuharu Higa dan dua jajarannya yaitu Mr. Hirayama Hideki (Dean Of Arts and Crafts Departement) dan Prof. Okishige Maeshiro dari Fakulty Of Arts and Crafts. Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.Skar., M. Hum dan diikuti segenap civitas akademika ISI Denpasar dan menampilkan tiga tarian yaitu Tari Penyambutan Stuti Puja, Jauk Manis dan Tari Oleg Tamulilingan yang dilakoni oleh Jurusan Seni Tari dan Jurusan Seni Karawitan ISI Denpasar.
Kunjungan kali ini merupakan tonggak yang sangat penting, karena terjadinya perpanjangan perjanjian kesepahaman (MoU) yang sebelumnya telah terjadi semenjak Maret 2012 silam. Namun, di samping perpanjangan MoU dan MoA tingkat Institusi dan tingkat Fakultas (seni musik) yang telah berjalan baik dari tahun 2012, juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar dengan Dekan Fakultas Seni Rupa dan Kriya OPUA Jepang dengan tujuan dapat meningkatkan kerjasama di bidang pengembangan dan penciptaan kesenian.
Selain program pokok, Presiden OPUA juga memberikan seminar dan workshop tentang musik Sanshin yaitu sebuah instrumen petik berlaras petog yang penampilannya dikemas dengan pengolahan vokal dan berkolaborasi dengan gamelan gong kebyar yang mampu meluluhkan para peserta seminar dan workshop untuk ikut menari. Tidak kalah menarik, Rektor ISI Denpasar juga ikut memainkan kendang dengan melakukan infrovisasi, sehingga menjadi sajian musik yang menarik.
Pada sesi kedua, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Kriya, Mr. Hirayama Hideki bersama Prof. Okishige Maeshiro juga memaparkan proses berkarya dan hasil seni rupa dan kriya OPUA dalam bentuk audio-visual melalui slide projektor yang mampu memberikan dampak positif (studi Comperative) kepada segenap civitas akademika ISI Denpasar. Dengan demikian, nantinya akan dapat dijadikan bahan apresiasi dan sumber kerja untuk meningkatkan pengetahuan, baik di bidang pengkajian maupun penciptaan.
Wakil Rektor IV ISI Denpasar, I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn., selaku koordinator kegiatan mengatakan semenjak kunjungannya pada tanggal 5-10 Oktober 2015 ke kampus OPUA mendampingi Rektor ISI Denpasar beserta rombongan berjumlah 20 orang, mampu bersinergi dengan baik terkait kegiatan/program Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dikatakannya, banyak kesamaan yang dimiliki oleh kedua lembaga (ISI Denpasar dan OPUA Jepang-red) baik alam lingkungannya, musik, maupun keramah tamahan penduduknya. “Di Okinawa juga ada yang menyebutkaan bahwa, kalau di Indonesia ada Bali dan di Jepang ada Okinawa yaitu pulau kecil yang sangat indah dan menarik. Untuk itulah bapak Rektor ISI Denpasar sempat menaruh hati dan antusias untuk melakukan hubungan kerjasama yang nantinya dapat saling menguntungkan dan saling bermanfaat”, pungkasnya, Rabu (13/4).
Hal senada juga diungkapkan Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gde Arya Sugiartha. Dalam sambutannya ia menegaskan, hubungan ISI denpasar dengan OPUA Jepang telah berjalan baik sejak 2012. Terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi harus dituangkan melalui program-program nyata dan terimplementasi, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang semakin mengglobal. Selain itu, pihaknya juga berpesan kepada kedua dekan (FSP dan FSRD) untuk dapat merancang program apa saja yang bisa dilakukan sesuai payung hukum (MoA) yang telah ditanda tangani. “Saya berharap dengan adanya MoU ini dan program-program yang nyata mampu tercapai sesuai dengan visi ISI Denpasar yaitu kampus ISI Denpasar di tahun 2020 dapat menjadi pusat unggulan (Centre Of Exellent) berdasarkan kearifan lokal dan berwawasan universal,”tegas Sugiartha.
Sementara itu, Presiden OPUA Jepang, Yasuharu Higa sangat bersyukur mendapat kesempatan berkunjung ke ISI Denpasar. Ia mengatakan, kunjungannya kali ini ingin menyepakati kerjasama antara dua perguruan tinggi, yang diyakini mampu membawa pendidikan seni dari kedua belah pihak ke arah yang lebih baik. Dengan harapan mampu lebih mempererat  hubungan dan mampu saling memahami seni dan budaya masing-masing, serta mampu mengarah pada perkembangan bagi pendidikan dan penciptaan seni bagi kedua belah pihak. “Sebenarnya sebelum tahun 2012, ISI Denpasar telah menrima mahasiswa dari universitas kami. Pada akhirny banyak yang menjadi dosen, peneliti, dan pemain musik gamelan pada kampus kami. Mantan mahasiswa di Bali, merupakan jembatan antara Bali dan Okinawa. Salah satu hasil tersebut adalah kami mampu membangun sebuah sanggar gamelan dan seni pertunjukkan Bali di kampus kami,”jelasnya. (winata/adv)
Ket. Foto : MoU – Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha, S. Skar., M.Hum., dan Presiden Okinawa Prefectural University Of Arts (OPUA) Jepang, Yasuharu Higa melakukan penandatanganan nota kesepahamaan (MoU) di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar, Rabu (13/4). MoU ini sebagai bentuk peningkatan kerjasama dibidang pengembangan dan penciptaan seni dan musik antara kedua lembaga.
KOLABORASI FAKULTAS SENIRUPA DAN DESAIN ISI DENPASAR DENGAN COURTYARD BALI SEMINYAK  DALAM FOOD TRUCK DESIGN COMPETITION

KOLABORASI FAKULTAS SENIRUPA DAN DESAIN ISI DENPASAR DENGAN COURTYARD BALI SEMINYAK DALAM FOOD TRUCK DESIGN COMPETITION

Kiriman : Ni Luh Desi in Diana sari

“What The Truck” merupakan konsep food truck terbaru yang dijadikan salah satu properti di hotel Courtyard by Marriott Bali Seminyak. Food truck ini dirancang dengan memodifikasi sebuah VW Combi yang nantinya akan diletakkan diluar lobi hotel guna menarik wisatawan yang berkunjung. Food truck tersebut menawarkan food & beverage yang kreatif dan inovatif dengan memadukan kuliner lokal, ditujukan untuk konsumen generasi muda. Adapun menu yang ditawarkan bervariasi seperti signature local fusion tacos, sandwiches, kopi Kintamani, dan mojito slushy. Truk tersebut juga akan menjual salah satu cold brew coffee yang sudah dikenal di pulau ini, yaitu Bootstrap.

Sebagai upaya membentuk identitas yang orisinal, unik dan kreatif untuk food truck tersebut. Courtyard by Marriott Bali Seminyak berkolaborasi dengan FSRD ISI Denpasar dalam Food Truck Design Competition. Kerjasama ini diprakarsai oleh Wakil Dekan III, bapak A.A Gede Bagus Udayana. Kompetisi “What The Truck” ditujukan bagi seluruh mahasiswa FSRD ISI Denpasar yang masih terdaftar dengan hadiah uang sebesar 40 Juta rupiah dan hadiah kejutan beruapa tawaran magang selama satu bulan di kantor pusat Marriott Hongkong. Waktu pelaksanaan lomba, berlangsung mulai tanggal 17 Februari 2016 hingga 14 Maret 2016.

Seluruh mahasiswa dapat mengumpulkan konsep desain dari eksterior food truck tersebut dan media pendukung seperti logo, seragam, desain menu, atau desain kemasan take a way. Desain dikumpulkan secara online melalui website resmi CANVAS Bali Project di www.canvas-startup.com/bali/home. Batas waktu pengumpulan karya dibuka hingga pukul 23.59 Wita.

Setelah menerima lebih dari 150 karya desain yang dikirim oleh seluruh mahasiswa FSRD ISI Denpasar. Panel Editorial Marriott telah memilih enam finalis untuk masuk ke Tahap Final yang akan diadakan di tanggal 23 Maret 2016 @ 14.30 WITA di Courtyard by Marriott Bali Seminyak. Adapun nama – nama mahasiswa tersebut yaitu : 1). Anggi Tirta Yanti (201406017), 2). Pande I Wayan Gede Runata (201406018), 3). Raka Jana (201006065), 4). Yoga Ardana (201304011), 5). Yudi Aditya (201406002), dan finalis yang ke 6). Zahrein Mohammad (201206060).

Pada tahap final yang diadakan pada tanggal 23 Maret 2016, mahasiswa yang telah masuk kedalam enam finalis kembali harus berkompetisi memperebutkan juara 1, 2, 3 dan kesempatan magang selama satu bulan di kantor pusat Marriot Hongkong. Seluruh finalis mempresentasikan konsep desain mereka dihadapan enam dewan juri yang berasal dari berbagai kalangan. Satu dewan juri yang merupakan wakil dari FSRD ISI Denpasar adalah Bapak I Nengah Sudika Negara, tiga juri dari Bali Foodies dan dua dewan juri dari Marriott. Setelah melalui penilaian yang cukup meneganggakn, maka dewan juri memtuskan para pemenangnya. Juara ke III, diraih oleh Anggi Tirta Yanti (201406017) memperoleh uang tunai sebesar 5 juta rupiah. Juara II  Pande I Wayan Gede Runata (201406018), memperoleh uang tunai sebesar 10 juta rupiah, Juara I diraih oleh Yudi Aditya (201406002), yang telah berhasil mempertahankan konsep karyanya dengan identitas Made Tacco dihadapan dewan juri. Yudi membawa hadiah uang tunai sebesar 40 juta rupiah. Hadiah grand prize berupa One Month Intership in Marriott Hongkong Office dimenangkan oleh Zahrein Mohammad (201206060).

Loading...